cerita dewasa yang penuh keromantisan.
Gabriel memiliki mama tiri yang usianya lebih muda Dua tahun darinya. Pernikahan papinya yang kedua dengan Natasya, membuat Gabriel sangat marah dan kecewa dengan papi nya. Sedangkan mami nya sendiri dalam keadaan sakit-sakitan dan tidak berdaya.
Hal itu yang menyebabkan Gabriel selalu membuat Natasha tidak betah tinggal di rumah itu. Namun Gabriel pada akhirnya memiliki rasa yang aneh yaitu diam-diam menyukai Natasha setelah beberapa kali Gabriel melecehkan Natasha.
Bagaimana kisah lengkapnya? Ikuti cerita novel dengan judul DIAM-DIAM MENYUKAI IBU TIRI
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naim Nurbanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Natasha terlihat dengan telaten dan penuh perhatian menyuapi suaminya, Waode. Pasangan suami istri itu terlihat mesra pagi itu. Semalaman Natasha dan juga Gabriel tidur di kamar ruang inap di mana Waode masih di rawat di sana. Natasha yang tidak membawa baju ganti akhirnya dibelikan baju ganti oleh Gabriel di butik terdekat. Hari ini Waode merengek-rengek pada dokter minta pulang karena merasa badan dan kondisi nya sudah fit.
"Sedikit lagi, mas! Habiskan makanan nya! Mas Waode harus sehat dan pulih," ucap Natasha sambil menyuapi satu sendok makanan itu ke mulut Waode. Gabriel yang ada di ruangan itu memperhatikan dengan rasa yang gondok.
"Sudah bermesraan nya. Kalian ini bikin jomblo kepingin saja," umpat Gabriel. Waode malah semakin menunjukkan kemesraan nya dan kemanjaan nya di depan Gabriel.
"Sayang! Sudah cukup makannya! Minumnya mana?" kata Waode. Natasha menyodorkan gelas yang berisi minuman itu ke dekat mulut Waode. Namun Waode menolak nya.
"Enggak mau!" rengek Waode manja.
"Katanya mau minum, mas! Ini minumnya," ucap Natasha.
"Bisa tidak ngasih minum nya dengan cara yang lain?" tanya Waode sambil mengedipkan matanya. Natasha menjadi menyipitkan matanya menatap Waode bingung. Gabriel yang mendengar permintaan papa nya terhadap istri mudanya itu sebenarnya sangat paham apa yang dikehendaki nya. Namun akhirnya Gabriel nyeletuk saja.
"Papa minta disiram tuh, ma!" sahut Gabriel. Waode yang mendengar ucapan Gabriel, sang anak menjadi cemberut. Natasha cekikikan mendengar nya.
"Sudahlah, malu ada putra kamu, mas! Nanti saja kalau kamu sudah pulang ke rumah. Aku akan menuruti permintaan kamu," kata Natasha.
Gabriel cekikikan melihat ekspresi dari papa nya yang cemberut. Kini masuk seorang pria dan wanita dengan mengenakan pakaian jas putih masuk ke kamar itu.
"Selamat pagi, pak Waode! Wah tampaknya sudah lebih segar dan sehat yah!" sapa dokter pria itu yang wajah nya lumayan tampan.
"Selamat pagi, pak dokter! Iya ada istri yang merawat aku. Jadi cepat sehat dan ingin cepat-cepat pulang," sahut Waode.
"Boleh pulang hari ini tapi harus dijaga makanan nya dan tidak boleh capek-capek lagi dalam bekerja," kata dokter itu.
"Tuh, dengar pa! Jangan capek-capek! Papa. hampir setiap malam bekerja keras mendaki dua gunung dan bukit yang gundul. Itu akan menguras energi kan, dokter?" sambung Gabriel. Hal itu membuat Natasha memerah wajah nya. Sedangkan Waode beserta dokter dan perawat hanya tersenyum saja.
"Sudah normal semua nya, pak! Pak Waode boleh pulang kok!" kata dokter itu setelah memastikan kondisi Waode memang benar-benar sudah lebih baik.
"Terima kasih dokter!" ucap Waode. Dokter dan perawat itu meninggalkan ruangan kamar inap itu. Kini Natasha dan Waode saling pandang.
"Gabriel! Kamu boleh pulang duluan dan antar mama tiri kamu kembali ke rumah. Papa harus menyelesaikan pekerjaan hari ini. Setelah itu baru pulang dan diantar oleh asisten pribadi papa," kata Waode.
"Loh, kenapa papa tidak pulang sekalian dulu. Ngapain kerja lagi sih pa? Kayak tidak ada hari lain lagi. Kesehatan itu nomer satu. Kesehatan papa yang utama. Kalau papa sakit, siapa yang nanti aku ajak beradu mulut," ucap Gabriel.
"Dasar anak kurang ajar! Punya anak satu saja tidak ada akhlak nya. Tidak ada sopan santun nya pada papa nya," sahut Waode. Gabriel menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Hehehe," Gabriel hanya cekikikan saja saat melihat papa nya sewot seperti itu.
"Gabriel! Tolong panggil kan asisten pribadi papa di luar! Aku harus segera menyelesaikan segala urusan di sini. Setelah itu pulang ke rumah. Natasha, kamu tunggu aku yah sayang! Nanti malam kita bisa enak-enak lagi," ucap Waode.
"Astaga papa! Apa tidak encok dan sakit pinggang, setiap hari digempur terus," sahut Gabriel.
"Justru ini bikin awet muda. Benarkan sayang?" ucap Waode kepada Natasha.
"Mas, jangan seperti itu dong! Malu!" protes Natasha. Waode cekikikan melihat wajah memerah istrinya itu.
*****
Di dalam mobil kini sudah ada Natasha bersama dengan Gabriel.
"Langsung pulang ke rumah atau mampir dulu?" tanya Gabriel kepada Natasha. Natasha menyipitkan matanya mendengar pertanyaan dari Gabriel.
"Mampir kemana?" sahut Natasha.
"Siapa tahu kamu mau mengajak aku mampir ke mana gitu," jawab Gabriel.
"Mampir kemana? Jangan aneh-aneh dong!" sahut Natasha.
"Berbelanja contoh nya," kata Gabriel cengengesan.
"Oh, gak usah! Kita langsung pulang saja," ucap Natasha.
"Hem, yakin langsung pulang? Kalau begitu aku ajak kamu menjumpai klien ku terlebih dahulu yah!? Aku ada sedikit urusan," kata Gabriel.
"Baiklah!" sahut Natasha pada akhirnya.
*****
Di sebuah kafe kini Gabriel menjumpai seseorang di sana. Natasha ikut duduk di sebelah Gabriel tanpa banyak bicara. Karena memang itu urusan pekerjaan yang Natasha sendiri tidak tahu menahu. Lebih baik diam dan tidak ikut campur yang bukan kepentingan nya.
"Baiklah tuan Pras! Saya sangat senang bekerja sama dengan anda tuan!" ucap Gabriel seraya tersenyum memperlihatkan gigi putihnya yang berderet dengan rapi.
"Jangan sungkan, nak Gabriel! Oh iya, jangan buru-buru pulang terlebih dahulu. Bagaimana kalau kita menikmati makan siang kali ini. Oh iya, sejak tadi nak Gabriel belum memperkenalkan seseorang yang berada di sebelah nak Gabriel. Demikian juga hal nya saya. Kalau wanita yang saya ajak ini adalah istri muda saya bernama Vero. Vero, ini tuan Gabriel!" kata Pras memperkenalkan istri mudanya yang sejak tadi diam seperti halnya Natasha.
Gabriel yang sebenarnya sudah mengenal Vero akhirnya berpura-pura tidak mengenal nya. Dan ini kesempatan bagi Gabriel membohongi Vero kalau Natasha adalah calon istrinya atau kekasih nya.
"Dia kekasih saya dan sebentar lagi kami akan menikah. Natasha, kenalkan beliau adalah tuan Pras dan sebelah nya adakah istri muda tuan Pras," kata Gabriel memperkenalkan Natasha pada Pras dan Vero.
"Natasha!" sebut Natasha.
Walaupun kaget ketika mendengar Gabriel mengakui dirinya sebagai kekasih dan calon istrinya, namun Natasha tetap mengikuti apa yang menjadi kemauan Gabriel. Gabriel mungkin ingin melindungi dirinya dari Vero, mantannya yang masih mencoba merayu nya untuk diajaknya diam-diam berkencan.
"Natasha? Cantik dan anggun! Aku suka wanita yang cantik dan anggun seperti anda. Coba kalau saya masih muda, pasti saya akan mengejar non Natasha," ucap Pras. Gabriel mengernyitkan dahinya. Pras yang melihat ekspresi wajah Gabriel yang tidak suka dengan candaan Pras akhirnya Pras meralatnya.
"Hanya bercanda, nak Gabriel!" kata Pras.
"Mari kita pesan makanan dan minuman! Biar saya yang mentraktir semua nya," sambung Pras.
Setelah obrolan serius lalu perkenalan itu akhirnya mereka makan bersama di kafe itu. Pras semakin akrab dengan Gabriel. Demikian juga dengan Gabriel. Ke-dua laki-laki beda generasi itu seperti ada ikatan yang membuat keduanya lebih cepat akrab dan dekat. Tentu saja! Tanpa mereka sadari mereka ada hubungan darah di mana Gabriel adalah anak kandung dari Pras.
tiba² bekas ciuman padahal gx di ceritakan ciuman🤦 lanjut baca lagi......