NovelToon NovelToon
ACCIDEN IN LOVE

ACCIDEN IN LOVE

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sinho

Kecelakaan terjadi dan melibatkan dirinya, seorang wanita dari keluarga NUGRAHA akhirnya harus ikut bertanggung jawab dengan sosok laki-laki yang akhirnya lumpuh.
Masa depan yang sudah terpampang indah harus hancur karena sang kekasih meninggalkan dirinya, hingga permintaan untuk menggantikan posisi wanitanya diajukan untuk sebuah kekecewaan.
Akankah pernikahan keduanya berakhir Bahagia?
Muncul kah benih-benih Cinta pada akhirnya?
Bagaimana keduanya akan menjalani sebuah pernikahan tanpa dasar Cinta?
yuk..kita ikuti keseruan Karya Author terbaru, semoga bisa menghibur dan memuaskan para pembaca dengan kisah ini.
(Salam sukses, sehat dan jangan lupa Bahagia.. Author Sinho)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31

Siang hari yang panas, semakin bertambah panas disaat terjadi perseteruan antara dua orang yang sudah menjadi suami istri saat ini, rupanya Eliza sangat terkejut akan kenyataan yang dikabarkan oleh papanya yang berada di luar negeri.

"Katakan, benarkah beberapa perusahaan mu mengalami krisis?" Tanya Eliza yang kini sudah berada di hadapan Bimo.

"Kau itu kenapa, datang-datang malah mengajukan pertanyaan yang membuatku makin pusing" jawab Bimo malas.

"Jawab pertanyaan ku, jangan mengalihkan!" Suara Eliza semakin meninggi.

"Diam, memangnya kenapa kalau memang iya?!" Sahut Bimo tak kalah kerasnya.

Eliza terkejut dengan apa yang dilakukan oleh laki-laki yang kini menjadi suaminya, tidak menyangka kalau Bimo bisa membentaknya seperti itu.

"Kau membentak ku?" Ucap Eliza.

"Ck, maaf, itu juga karena cara bicara mu yang tinggi dan tidak menghargai ku" jawab Bimo.

"Apa maksud mu, aku bertanya hanya ingin tau yang sebenarnya, apa memang benar kabar yang aku dengar dari Papa?"

Bimo terkejut, mengerutkan kening sambil menatap wanitanya. "Maksud mu, papa mu yang memberitahukan semua itu?"

"Iya, tentu saja, mangkanya aku segera menemui mu"

"Oh ya Tuhan, menyebalkan, kenapa papamu ikut campur urusanku?!" Ucap Bimo tak percaya.

"Tentu saja, Karena papa tidak akan rela anaknya mempunyai suami yang akan menjadi gembel nantinya"

"Jaga bicaramu, memang perusahaan ku mengalami krisis, tapi itu hanya sementara, sudah biasa dalam dunia bisnis mengalami hal ini"

"Apa!" Eliza terkejut mendengar penjelasan suaminya.

"Itu juga karena mu, hidup berfoya-foya, semua serba mewah dan tidak ada rem sama sekali, untuk apa kau bergonta ganti mobil mewah, bahkan harganya bisa untuk mendirikan satu perusahaan lagi"

"Kau_!, Ingat ya, aku adalah anak dari keluarga konglomerat, tidak bisa hidup biasa saja, levelku terlalu tinggi, dan jangan harap aku tidak glamor, tidak bisa!" Sahut Eliza.

"Terserah!"

Bimo semakin pusing akan ocehan Eliza, segera beranjak dan keluar tanpa memperdulikan teriakan istrinya.

Eliza yang nampak begitu kesal ikut keluar dari ruang kerja suaminya, mengumpat apa yang dilakukan oleh Bimo terhadapnya, dan berakhir dengan sebuah Mall tempat berbelanja barang-barang mewah yang sangat di sukai nya.

Sementara itu, Afita yang juga sedang memasuki sebuah Mall bersama dengan Naura, dikejutkan dengan sosok Eliza yang melenggang dengan baju setengah jadinya yang terlihat seperti hampir saja telan-jang.

Berjalan dengan angkuhnya setelah keluar dari mobil sport mewah salah satu miliknya, Eliza juga melihat keberadaan Afita yang baru saja turun dari mobilnya.

"Wow, kebetulan sekali kita bertemu disini nyonya Zafian?" Ucap Eliza sengaja menghampiri Afita.

"Iya, kebetulan sekali saya bertemu dengan nyonya Bimo, bagaimana kabar penganten baru?" Ucap Afita sambil tersenyum, sementara Naura mengerutkan kening, berpikir sejenak untuk mengenali kembali wanita yang ada di hadapannya.

"Tentu saja kami sangat mes-ra, tau sendiri kan nikmat nya penganten baru, atau_, jangan-jangan anda belum disentuh oleh Zafian?, Hahaha" ucap Eliza.

"Hei, anda!" Sahut Naura tak terima.

"Sudah" cegah Afita mengehentikan teriakan Naura sebelum terjadi keributan.

"Kenapa?, apa benar yang aku katakan?, karena aku sangat tau siapa Zafian, cara berpikirnya sedikit kolot, yah walaupun sentuhan nakalnya lumayan juga" ucap Eliza tak tau malu.

Naura yang semakin gedek, ingin maju dan memukul wajah Eliza, namun tentu saja segera diamankan oleh Afita.

"Naura, bisa kau jalan duluan?" Ucap Afita.

"Tapi Nona_" sahut Naura.

"Aku ada urusan sedikit dengan Eliza, nanti aku susul" ucap Afita memaksa, dan berakhir dengan Naura yang akhirnya menuruti apa keinginan bos nya.

Setelah kepergian Naura, langkah kaki Afita kini lebih dekat dan tepat di depan Eliza, menatapnya dengan inten membuat Eliza heran dan mundur satu langkah demi menjaga nyalinya yang tiba-tiba saja merasa terintimidasi oleh Afita.

"Aku tidak pernah berniat mencari masalah denganmu Eliza, dan bagiku masa lalu mu bersama dengan Zafian adalah kenangan yang tidak penting untuk di ingat atau di ungkap, jadi jaga sikapmu saat berbicara denganku, mengerti?" Ucap Afita penuh dengan penegasan.

"Apa?, Ka_ kau mengaturku?, Terserah aku mau berbuat apa!" jawab Eliza.

"Terserah saja, aku sudah memperingatkan mu, jangan sampai menyesal kalau aku akan membalas mu" sahut Afita masih dengan senyuman.

"Kau mengancam ku?!"

"Ck, kau ini, tolong berpikir pintar lah, memperingatkan dan mengancam itu berbeda, jangan hanya modal tubuh dan kekayaan saja, sekali-kali gunakan otakmu saat berbicara" sahut Afita dengan senyum remehnya.

"Kau, kurang ajar!" Eliza kini emosi dan bersiap melayangkan tamparan.

Belum sampai tangannya menyentuh kulit pipi Afita, peringatan dari salah satu petugas keamanan membuat Eliza segera menghentikan aksinya, sementara Afita hanya tersenyum biasa saja, dengan sengaja kekuatan tangannya membuat alarm berbunyi hingga salah satu petugas keamanan segera datang ke tempatnya.

"Tolong jangan membuat keributan disini Nona!" Petugas keamanan memperingatkan Eliza.

"Kau_, bukan aku, tapi wanita ini_"

"Tapi saya melihat tangan anda yang hampir menampar nona ini, jadi tolong, jangan membuat keributan lagi" ucap petugas keamanan lalu pergi saat ada panggilan tugas selanjutnya.

Sementara Eliza makin emosi disaat Afita hanya tersenyum dan menatapnya remeh.

"Tunggu, aku akan membuat perhitungan denganmu!" Ancam Eliza, berharap melihat ketakutan dimata Afita, namun yang terjadi malah sebaliknya.

"Wow.., saya takut sekali nona Eliza, dan ingat, sebaiknya anda memikirkan masalah perusahan suami anda yang sedang kalang kabut" Afita berbisik tepat di telinga Afita, lalu tertawa sambil pergi begitu saja meninggalkan Eliza yang sangat terkejut akan perkataan Afita.

"Wanita Sialan!" Teriaknya murka namun tidak bisa berbuat apa-apa, sakit hatinya akan Afita makin menjadi.

Naura yang berjalan pelan sambil menunggu Afita, akhirnya tersenyum lega saat melihat kehadiran dari wanita yang di khawatirkan sudah nampak olehnya.

"Beres urusannya nona?" Tanya Naura.

"Hem" jawab Afita, yang sedikit kesal mengingat perkataan Eliza soal sentuhan nakal Zafian.

"Kok cuma Hem?" Sahut Naura merasa ada yang aneh.

"Ck, lalu aku harus bilang apa, sudahlah, kita lanjutkan saja belanjanya, aku cuma dibatasi waktu sampai jam 5 sore, dan saat itu harus sudah ada di Mansion" sahut Afita terus melangkah.

"Sepertinya tuan Zafian makin posesif saja" Ucap Naura.

"Juga nakal" sahut Afita kelepasan.

"Ha!, Apa nona?"

Afita langsung membungkam mulutnya sendiri, terkejut dengan apa yang baru saja diucapkan tanpa sadar.

"Ish, sudah, jangan tanya sana sini!" Ucap Afita segera berjalan cepat mendahului Naura demi meloloskan diri dari pertanyaan selanjutnya.

Sudah biasa bagi kebanyakan wanita, lupa akan waktu saat berbelanja, berjalan kesana kemari memanjakan mata untuk mencari barang yang diminati dan pas di hati.

Afita berjalan melihat sebuah tas yang sangat cantik, maksud hati berniat mengambil salah satunya, dan kini sudah bersama dengan sang pelayan yang memberikan beberapa pilihan warna.

Pelayan laki-laki yang berdiri di beberapa tempat yang ada di sana saling pandang, seolah memberikan kode bahwa ada wanita dengan kecantikan yang langka.

"Biar saya yang membantu Nona_ ?" Ucap seorang laki-laki yang sudah mendekat.

"Naura, saya Naura" sahut Naura menjawab, dan Afita hanya melirik dengan senyumannya.

"Bukan anda Nona, boleh saya tau nama teman anda, biar saya lebih mudah dalam pelayanan, kebetulan saya pemiliknya disini"

"Tidak perlu!"

Suara seseorang mengagetkan.

Yang belum ngasih VOTE, HADIAH, LIKE, KOMEN, DAN tonton IKLAN.. yuk segera berikan untuk karya Novel ini, biar Author tambah semangat nulisnya.

Bersambung.

1
Fani Indriyani
apa reno sodara satu ayah ma zafian ya
Fani Indriyani
ailina atau tante alena nih
Yani
Semoga Zafian lekas sembuh
Yani
Zafian cemburu tu Afita
Yani
Kayanya Evan
Yani
Zafian....mulai beraksi ya....🤭
Yani
Ngapain masih mengharamkan mantan jelas" istri lebih segala" dari mantan
Yani
Evan kayanya masih sodaranya Afita ya🤔
Yani
Bunda kaya ga tau aja 🤭
Yani
Kalau suka suka Zafian ga usah gengsi
Syarhana Batjo
menarik.
Yani
Afita punya kekuatan
Yani
Bener Afita bawahan jam kerja seenak kalah yangbpunya perusahaan
Yani
Zafian laki" bego masih tetep mencintai mantan
Yani
Sampai lupa suaminya di tinggal 🤦‍♂️
Neny Andriyani
Luar biasa
Anonymous
bertele2
Titi
Lumayan
Yani
Siapani yang datang ?
Yani
Zafian kamu hanya di perdaya sama si Eliza
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!