NovelToon NovelToon
Hati Yang Tersakiti

Hati Yang Tersakiti

Status: tamat
Genre:Poligami / CEO / Selingkuh / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Katrina jaeyadi

Fairi terjebak dalam sebuah pernikahan tanpa adanya cinta didalamnya dengan Kenan karena sebuah perjodohan. Dan dihari perayaan ke 3 tahun pernikahannya suaminya memperkenalkan seorang wanita sebagai istrinya.

Semua itu tak berarti bagi Fairi, namun hati Fairi hancur saat suaminya memohon padanya untuk membujuk ibu mertuanya agar mau menerima istri kedua suaminya.

Mampukah Fairi bertahan dari ketidak adilan dari orang - orang yang selama ini dia percayai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katrina jaeyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan mengambil vitamin Fairi pulang ke rumah ditemani bi Mina dan Melisa, dan Fairi merasa sangat bersyukur ada bi Mina dan Melisa yang ada disisinya disaat - saat yang sulit menghadapi kehamilan.

Malam itu Fairi tidur lebih awal karena bi Mina memaksanya untuk istirahat dan tak bekerja lagi, Fairi tidur dengan sangat lelap malam itu seolah dia tak istirahat dalam waktu yang sangat lama. Beberapa kali Fairi mengusik perutnya karena sang anak yang ada didalam perutnya terus saja menendang dengan kuat hingga membuat Fairi merasakan sakit di semua bagian perutnya.

"Adu, sayang kenapa kau menyiksa mama. Menurut lah ya harus jadi anak yang baik, kamu kenapa? Apakah kamu merasa gelisah atau merasa tak nyaman?" Fairi mengelus perutnya dan dia merasakan gerakan anaknya semakin lembut, lalu Fairi menutup matanya lagi.

"Hm, dia tidur dengan sangat lelap ya." Bi Mina masuk kedalam kamar Fairi dan menatap sendu pada Fairi yang selama ini berjuang sangat keras untuk dirinya. "Semoga kamu selalu bahagia." Bi Mina mengusap kepala Fairi lalu keluar setelah meletakkan air minum diatas meja kamar Fairi

Bi Mina masuk kedalam kamarnya dan melihat bingkai foto yang disana ada gambar Fairi dan ibunya. "Nak Larasati kamu akan menjadi seorang nenek, putri kecil mu telah tumbuh menjadi wanita yang kuat sekarang."

...💔💔💔...

"Kenan bagaimana keadaanmu? Bagaimana bisa kau mengalami kecelakaan, untung saja tak apa - apa dan tak ada masalah yang serius." Dafid berkata dengan lega setelah melihat Kenan dan membawah hasil reka medis Kenan.

"Dafid aku ingin kamu membantuku, bisakah kau memalsukan hasil pemeriksaannya? Aku ingin kau membuat ku lumpuh dan memiliki gangguan dalam pendengar untuk beberapa waktu kedepan." Kenan meminta pada sahabatnya itu dengan sangat memohon.

"Apa maksudmu, kenapa harus begitu?" Dafid menatap Kenan bingung.

"Lakukan saja dan jangan beritahu siapa pun termasuk keluargaku." Kenan berkata lagi dengan sangat serius

"Tapi kenapa dan apa alasannya, karena aku harus tau apa alasan kamu ingin aku melakukan itu semua biar aku bisa membantumu lebih maksimal." Dafid berkata tak kalah seriusnya.

"Ada yang ingin aku pastikan dan untuk itu setidaknya aku harus masuk kedalam kondisi ya g tak akan dicurigai atau diwaspadai, alasan i i cukup untuk mu membantuku kan?" Kenan bertanya dengan tatapan serius yang membuat dafid tak bisa menolak permintaan dari sahabatnya itu.

"Baiklah, aku akan mengurus semuanya kau istirahatlah tunggu aku, oh iya paman dan bibi sudah ku kabari sebentar lagi mungkin mereka akan datang." ucap dafid sebelum dia pergi meninggalkan kamar rawat inap Kenan.

Saat Dafid keluar Kenan merenung duduk di tempat tidur rawat inapnya Kenan melihat lengannya yang dibalut dengan perban dan juga kepalanya. Kenan berusaha mencoba mengingat akan kejadian sebelumnya yang membuat dia mengambil keputusan ini.

Sehari sebelumnya

Kejadian saat Kenan sedang menjaga Melinda yang mengalami kecelakaan akibat ulah pembantu yang diperkerjakan Kenan di rumahnya untuk membantu pekerjaan rumah Melinda.

"Keluarga Bu Melinda, pak tolong ikut saya kebagian administrasi." seorang perawat memanggil Kenan

"Tunggu sebentar ya sayang" Kenan mengusap kepala Melinda penuh rasa sayang dan Melinda mengangguk.

"Pak hati ini Bu Melinda sudah bisa pulang karena kondisinya sudah stabil dan biayanya sekitar 3 juta pak." ucap seorang petugas bagian administrasi

"3 juta? Kenapa begitu banyak mbak, bukannya istri saya cuma terjatuh dan terkilir saja?" Kenan merasa aneh dengan biaya yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit.

"Maaf pak, tapi di sini tertulis kalau ibu Melinda habis menjalani kuret setelah mengalami keguguran pak bukan terkilir karena jatuh" jelas perawat bagian administrasi.

"Apa?!" Kenan terlihat kaget, "baiklah." Kenan mengeluarkan kartu kreditnya.

Sambil berjalan kembali ke kamar rawat inap Melinda Kenan diliputi segudang pertanyaan yang tak bisa dia temukan jawabannya, Kenan berhenti didepan pintu kamar rawat inap Melinda cukup lama sampai akhirnya dia pergi untuk menemui dokter dan meminta penjelasan dari dokter yang kemaren menangani Melinda. Dari keterangan dokter itu sama dengan yang disampaikan oleh perawat bagian administrasi kalau Melinda mengalami keguguran dan telah dilakukan kuret karena ada sisa dari jaringan yang masih belum bersih saat terjadi keguguran, dokter juga mengatakan kalau usia kehamilan Melinda waktu itu memasuki usia 3 bulan lebih.

Setelah Kenan mendengarkan penjelasan dari dokter, Kenan membawah Melinda pulang dan terlihat biasa saja, di rumah sudah ada Danang dan pembantu baru yang diatur oleh Danang. Kenan pun melakukan aktifitas seperti biasanya sampai walau dia terus kepikiran akan kejadian kehamilan Melinda hingga Kenan mengalami kecelakaan saat pulang dari kantor setelah membaca berkas yang waktu itu diserahkan oleh Farid.

Saat ini.

"Kenan, aku akan memberimu obat dan setelah itu kau akan tertidur." Dafid kembali dan mau memberikan suntikan pada Kenan.

"Hei, kau tak berniat membuat ku beneran lumpuh dan tuli kan?" Kenan bertanya dengan waspada.

"Sial, kau pikir aku ini dokter anak - Abal hah! Ini hanya anti nyeri dan obat tidur saja, setelah ini kau akan tertidur dan begitu bangun kau akan berakting sesuai dengan keinginanmu karena hasil pemeriksaannya sudah selesai, sudah sekarang tidurlah* Dafid mau memasukkan obat lewat infus

"Tunggu" Kenan menahan Dafid

"Apa lagi sekarang?" Dafid merasa tak sabar

"Aku ingin bicara pada Farid, dan meminta.dia kembali ke kantor untuk menangani urusan kantor sela aku sakit." pinta Kenan

"Untuk kau hina dan kau maki lagi?" Dafid bertanya dengan menatap serius pada Kenan

"Tidak, aku akan minta maaf nanti dan akan menjelaskan semuanya." Kenan berkata dengan tatapan bersalah.

"Sudahlah aku tau, sekarang kau tidur saja dulu. Karena Farid sudah berada di kantor saat ini." Dafid berkata dan la gaung memasukkan obat.

"Tunggu Dafid..." Kenan pun mulai hilang kesadaran.

"Good sleeping boy." dafid merebahkan tubuh Kenan dan menyelimutinya.

"Dafid" Farid yang mendapatkan telepon dari Dafid langsung bergegas datang ke rumah sakit, dan sesampainya di rumah sakit Farid menuju kamar rawat inap Kenan yang disebutkan oleh Dafid dalam teleponnya.

"Kau sudah datang? Dia baru saja tertidur karena aku memberinya obat tidur." Dafid menjelaskan dengan sangat santai

"Apa dia tak apa? Bagaimana dengan kondisinya?" Farid terlihat khawatir menatap Kenan yang terbaring tak berdaya dengan lengan kiri dibalut perban dan juga bagian kepalanya.

"Kemarilah dan lihat ini, ini adalah hasil pemeriksaannya yang asli dan ini yang palsu." Dafid menyodorkan 2 berkas hasil pemeriksaan kesehatan Kenan.

"Apa maksudnya ini?" Farid melihat kedua berkas itu dan isinya berbeda.

"Setelah dia tersadar dari tidurnya maka dia akan mulai berakting, dan selama beberapa hari atau mungkin beberapa bulan kedepan aku akan bekerja sama dengan dia untuk menipu semua orang demi mendapatkan sesuatu yang ingin dia dapatkan. Tadi dia juga meminta maaf pada ku dan ingin kau kembali ke perusahaan untuk memegang kendali sementara, dan sepertinya dia mengalami kecelakaan setelah dia melihat dan membaca laporan ini." Dafid menjelaskan panjang lebar dan menyerahkan sebuah berkas lain pada Farid yang ditemukan bersama saat Kenan mengalami kecelakaan.

"Ini, laporan yang aku dapatkan dan aku berikan pada Kenan mengenai istrinya yang sekarang." Farid menatap berkas itu dan merasa bersalah.

"Tak masalah, sepertinya Kenan sudah memutuskan dan mengetahui sesuatu makanya dia merencanakan semua rencana ini dengan berpura - pura cacat untuk menangkap pelakunya." Dafid menyimpulkan keputusannya sendiri setelah melihat situasi Kenan dan membaca hasil laporan yang diberikan Farid pada Kenan.

1
Yati Syahira
rasain waktu bersama 3 th tdk dianggap
Yati Syahira
kenan gila jijik laki plinplan sekian lama diabaikan sakit bye
Yati Syahira
menjijikwn
Yati Syahira
lali munafik dan wgois ortunya kenan srakah dan egois pergi saja
Yati Syahira
jahat sekali
Anna Paendong
jadi orang jgn serakah
Mamah Enung
lanjut dong thor
Febrianti Febri
dasar kenan pria bodoh ya bodoh aja makan tuh penyesalan loh
Haerul Anwar: WOY ANJING AUTHOR GOBLOK MASOKIS ANJING
total 1 replies
Febrianti Febri
makanya jadi orang jangan serakah harus pilih salah satu jangan egois jadi suami ,,,ga akan pernah adil poligami itu ,,,bagus airi kabur jangan sampe ketahuan
SRY WAHYUNI
otak d fairi koclak ya mas d kasih tau s Ken tmpt nya kta y mau cerai tpi sllu ngasih harapan sm s Ken najis sm cwe tipe s fai munafik
Karmila Yeye
nama karakter jg mirip mirip/Speechless/
fairi-farid
Melinda - Melisa
sari -sri
tyas -tias
"Candy75
semangat thor
💓 KJ: Terima kasih dukungannya kak 🙏
total 1 replies
Andri
udah nikah lagi apa gimana fairi dan kenan
Andri
wong asyu kok di tulung yo malah nyokot
Andri
est golek perkoro
Andri
paling nona iku fairi
Andri
lanang e goblok ** rumasa q nang novel iki
💓 KJ: makasih dukungannya kak 🙏
total 1 replies
Andri
kakehan drama faa
Andri
kok gak tahu sampai gede toe
Andri
la fairi nang endi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!