Bercerita tentang seorang kultivator tingkat tinggi yang juga merupakan seorang tabib hebat bernama Lin Feili. Ia bertransmigrasi ke dalam novel kuno favoritnya setelah mendapatkan cincin aneh saat menjalankan misi.
Namun, ia malah menjadi protagonis yang buta dan menikah dengan pangeran lumpuh. Bahkan, nama protagonis itu juga Lin Feili!
Apakah yang akan dilakukan Lin Feili selama menjalankan peran? Apakah ia akan mengubah alur cerita dengan kekuatannya? Atau ia akan tetap mengikuti alur cerita seperti akhir yang ia ketahui?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daratullaila 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membeli Guci Pil
Lin Feili melihat-lihat guci yang ada di depannya. Ada 10 guci di rak itu. Dengan sekali lihat, ia tahu jika guci coklat adalah yang terbaik diantara yang lain.
Walau tidak sekuat yang diinginkan Lin Feili, tapi masih cukup untuk membuat pil tingkat rendah. Jika ia ingin membuat pil yang lebih tinggi lagi, ia akan membeli guci lain yang cocok dengannya.
"Aku mau guci coklat itu," ucap Han Zhi menunjuk guci yang diincar Lin Feili. Ia sudah menginginkan guci seperti itu sejak dulu, tapi ia tak pernah memiliki cukup uang. Namun, sekarang ada Lin Xue yang akan membayarnya. Ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan bagus ini.
Lin Xue mendelik melihat harga guci coklat itu 200.000 koin emas. Ia langsung menatap benci ke arah Han Zhi. Berani sekali ia memilih yang paling mahal.
Ayahnya sudah tahu jika dia harus meyakinkan Han Zhi. Jadi, Lin Changkong memberinya 100.000 koin emas. Ditambahkan dengan tabungan seumur hidupnya, ia hanya memiliki 130.000 koin emas sekarang.
Wajah Lin Xue muram, "Tuan Han, 200.000 koin emas itu ...."
"Lupakan saja jika kau tidak mau," Han Zhi mengangkat bahunya acuh.
"Tuan Han, bukannya aku tidak mau. Namun, 200.000 koin emas itu terlalu banyak untukku. Aku tidak memiliki uang sebanyak itu. Apakah Anda ada menginginkan hal lain?" tanya Lin Xue berusaha membujuknya.
Jika bukan karena tidak ada lagi pil yang tersisa di sini, ia tak akan mau meminta bantuan Han Zhi. Semua pil telah habis terjual karena acara panahan semakin dekat.
Jika tuannya Han Zhi, yaitu Yang Hao mau membuatkan pil untuk mereka, maka mereka bisa bersaing lebih unggul dengan orang lain.
Jika ahli pil tidak langka, ia tak akan repot-repot meminta bantuan Han Zhi.
"Aku hanya menginginkan barang ini. Kau bahkan tidak mampu membelikanku itu, tapi kau masih berharap bantuanku," cibir Han Zhi.
Lin Xue semakin cemas, "Baiklah Tuan Han. Aku akan memikirkan cara dulu untuk mendapatkan guci itu. Apakah Anda bisa menunggu sebentar?"
Han Zhi mengangguk puas, "Baiklah. Aku akan menunggu."
Lin Feili yang menyaksikan percakapan mereka tersenyum mengejek. Baru kali ini ia melihat Lin Xue begitu patuh kepada orang lain.
Kemudian, pelayan muda itu berbicara padanya, "Nona, Anda ingin membeli guci pil yang mana?"
Pelayan muda itu tahu jika Lin Feili adalah orang kaya hanya dengan melihat gaunnya. Tidak hanya kaya, tapi dia juga bukan orang biasa.
Lin Xue yang tadinya masih memikirkan cara cepat untuk mendapatkan 70.000 koin emas lagi, ia tertarik dengan ucapan pelayan itu.
"Kau mau membeli guci pil? Hahaha apa aku tidak salah dengar?" Lin Xue menertawakan Lin Feili.
"Bagaimana jika aku memang akan membeli guci pil?" tanya Lin Feili santai.
"Kau bukanlah ahli pil. Apa yang akan kau lakukan dengan guci itu? Apa kau akan merebus sop domba dan menikmatinya saat panas?" Lin Xue tak ada habis-habisnya mengejek Lin Feili.
Han Zhi memperhatikan Lin Feili tidak terpengaruh dengan ejekan Lin Xue. Ia juga menjadi sedikit tertantang.
Lin Feili hanya melirik Lin Feili. Kemudian, ia berkata kepada pelayan muda itu, "Aku mau guci pil ini."
"Lin Feili, apa kau sengaja memprovokasiku?" Lin Xue mulai terpancing emosi. Karena ia berpikir Lin Feili bukanlah seorang ahli pil, pasti Lin Feili telah mendengar percakapannya dengan Han Zhi.
Ia tahu jika guci itu adalah guci yang diinginkan Han Zhi. Jadi, ia sengaja melakukan ini.
Han Zhi juga merasa takut. Ini adalah guci yang telah lama ia idamkan. Ia sudah sangat bersyukur karena tidak banyak orang yang mencari guci pil di toko ini. Namun, saat ia akan membelinya, seorang gadis ingin merebutnya.
Lin Feili menjawab dengan dingin, "Jangan terlalu percaya diri. Sudah kubilang aku tidak tertarik mencampuri urusanmu."
"Lin Xue!" Han Zhi menaikkan lagunya dan memberi kode.
Lin Xue pun buru-buru berbicara kepada pelayan itu, "Kami yang lebih dulu datang. Seharusnya kami yang akan mendapatkan guci ini, kan?"
"Kalau begitu belilah," ucap Lin Feili acuh.
Lin Xue kelabakan. Ia melihat Han Zhi yang masih sangat keras kepala dengan pilihannya.
"Nona, Anda bisa membayarkan uang muka 100.000 koin emas. Namun, jika Anda tidak kembali membelinya, maka uang muka itu akan hangus," jelas pelayan.
Lin Xue menggertakkan gigi. Jika ia kembali, ayahnya belum tentu mau memberikannya 70.000 koin emas. Belum lagi biaya yang harus ia bayar jika memesan pil pada Yang Hao.
"Kau tidak mampu membelinya, kan? Jangan salahkan aku. Aku sudah memberimu kesempatan. Kalau begitu, aku bisa membeli guci ini, kan?" ucap Lin Feili.
Pelayan itu mengangguk, "Ya, Nona."
"Baik. Bungkus guci pil itu untukku," ucap Lin Feili lagi.
Pelayan itu membungkuk hormat. Kemudian ia berkata pada Lin Xue, "Nona, dua guci yang ada di ujung sana juga tidak kalah bagus."
Setelah itu, ia membungkus pesanan Lin Feili.
Karena Lin Feili tidak mau berlama-lama di sini, ia segera turun. Lin Xue hanya bisa menyaksikan kepergiannya sambil mengepalkan tangan.
Di lantai bawah, Lin Feili langsung membayarkan 200.000 koin emas dan memasukkan guci pil ke dalam kantong dimensinya.
Pelayan itu tersenyum hangat dan melayaninya dengan sangat baik. Ia begitu takjub melihat Lin Feili mengeluarkan 200.000 koin emas dengan mudah. Apalagi ia juga berani memprovokasi nona pertama dari Kediaman Jenderal. Ia memang bukan orang biasa.
Ia adalah pelayan yang baru saja masuk ke Kekaisaran Aglea. Ia tidak tahu jika Lin Feili adalah nona kedua dari Kediaman Jenderal.