Deadline Cinta

❤️ Happy Reading ❤️

''Gimana sayang...menurut kamu Nisa itu gimana?'' bisik Sifa di telinga sang putra saat para gadis mengobrol.

''Hah.'' beo Kendra.

''Cantikkan? baik lagi dan ada nilai plusnya...'' bisik Sifa lagi. ''Masih orisinil...belum tersentuh sama sekali.'' sambungnya lagi.

''Apaan sih mom.'' lirih Kendra.

Sifa kembali memusatkan perhatiannya pada pembicaraan para gadis setelah puas menggoda sang putra.

''Nisa...'' panggil Sifa.

''Iya bu'.'' sahutnya.

''Karena kamu setuju dan Kendra juga sudah setuju buat terima perjodohan ini.'' kata Sifa. ''Emm jadi gimana kalau lusa kita adakan pertunangan kalian.'' usulnya.

''Tap...'' kata Nisa.

''Kok pakek tunangan segala sih Fa...kenapa gak langsung nikah saja.'' protes sang ibu suri...mama Iren maksudnya yang langsung memotong perkataan Nisa, karena wanita paruh baya itu seakan mengerti kalau Nisa akan melayangkan protesnya.

''Ya aku ingin merasakan seperti yang lainnya ma... mengadakan pesta pertunangan putranya baru setelah itu mengadakan pesta pernikahannya apalagi ini putra pertama dan juga baru pertama kalinya untuk aku dan mas Kevin.'' jawab Sifa.

''Terus kapan rencana kamu nak?'' tanya papa Adi.

''Kalau lusa gimana?'' usul Sifa. ''Terus pesta pernikahannya dua Minggu lagi.'' katanya lagi.

''Daddy setuju.'' sahut Kevin.

''Mama dan papa juga setuju.'' kata mama Iren.

''Mom, dad, apa gak terlalu cepat?'' tanya Kendra melayangkan protes.

''Niat baik itu harus segera di laksanakan sayang, jadi makin cepat...makin baik.'' jawab Sifa.

''Iya lagian kalau lama-lama takutnya kamu berubah pikiran lagi.'' sahut mama Iren ikut bersuara atas protes sang cucu.

''Oh ya ampun...mengadakan acara seperti ini itu butuh persiapan Oma, mom.'' kata Kendra mencari alasan. ''Lagian kerjaan Kendra juga sedang banyak-banyaknya di perusahaan.'' sambungnya.

''Masalah kerjaan gak usah kamu pikirin kak...kan masih ada daddy yang masih aktif menghandle perusahaan, apalagi juga ada si Rio...asisten kamu itu yang selalu bisa di andalkan.'' sahut Kevin.

''Dan masalah pertunangan serta pernikahan...gak usah kamu pikirin tentang persiapannya kak, ada mommy yang akan menghandle semuanya...jadi kalian tinggal terima beres.'' timpal Sifa yang membuat Kendra mendengus kesal.

''Tapikan kita baru kenal mom...'' kata Kendra lagi yang masih melayangkan alasannya.

''Kalian nanti bisa lebih saling mengenal kalau sudah halal kak.'' jawab Sifa.

''Ya sudah terserah kalian saja.'' kata Kendra pasrah tapi dengan nada kesal.

''Ya memang harus seperti itu.'' sahut Sifa. ''Nisa gimana...maukan?'' tanya Sifa.

''Terserah ibu saja.'' pasrah Nisa karena membantah pun sepertinya tetap tidak akan merubah keadaan.

''Baiklah kalau begitu besok ibu akan ke panti buat bicarain ini semua ke ibu Farida.'' kata Sifa. ''Dan kamu kak...besok ajak Nisa buat ke toko perhiasan langganan keluarga kita buat milih cincin pertunangan kalian...nanti mommy akan buatkan janji dengan pemilik tokonya langsung.'' perintah Sifa.

''Tapi mom, besok Kendra banyak agenda meeting dengan klien.'' kata Kendra.

''Besok biar daddy dan asistenmu yang handle semua meeting kamu itu.'' sahut Kevin.

''Tapi dad...ini tu meeting penting.'' kata Kendra.

''Memangnya kamu pikir daddy gak mampu menghandle pekerjaan serta meeting kamu itu.'' sahut Kevin. ''Ingat kak daddy ini masih atasan kamu di perusahan serta atasan Kenan di restoran, memangnya kamu pikir siapa yang menghandle perusahaan sebelum ada kalian...itu daddy...dan kalian memegang perusahan serta restoran setelah besar tidak ikut merintis dari bawah.'' tegasnya dengan kata panjang lebar karena merasa seperti di remehkan oleh sang putra, tapi kemudian dia sadar kalau putranya itu hanya mencari-cari alasan saja.

''Iya maaf dad.'' ucap Kendra yang menyadari bahwa telah salah berucap.

''Tidak apa-apa kak.'' jawab kevin. ''Lagian siapa juga sih yang gak mau meeting dan ketemu langsung dengan presiden direktur perusahan Wijaya.'' lanjutnya.

''Baiklah-baiklah terserah kalian saja.'' pasrah Kendra pada akhirnya karena membantah pun sudah tak mungkin.

''Bagus.'' kata sifa. ''Nisa...besok kamu ada waktukan?'' tanya Sifa.

''Iya bu', tapi setelah selesai mengajar.'' jawab Nisa.

''Siang berarti ya...'' kata Sifa dan di iyakan oleh Nisa. ''Biar besok Kendra jemput di sekolah.'' kata Sifa lagi. ''Iyakan kak?'' katanya yang sok bertanya pada sang putra.

''Hem.'' sahut Kendra.

''Dan Kirana sayang...besok mommy gak bisa berada di rumah sakit sampai siang, palingan besok pagi hanya di sana sebentar...jadi kalau ada apa-apa kamu handle dulu ya, kalau gak bisa kamu bisa hubungi mommy.'' kata Sifa memberi tahu sang putri.

''Baik mommy.'' jawab Kirana.

*****

Maaf-maaf kalau aku cuma bisa up satu bab...soalnya masih pusing ni kepala..., kemarin di paksain buat up 4 bab... akhirnya tambah sakit kepalanya...pusing...sekali lagi maaf ya🙏