NovelToon NovelToon
Pertempuran Wanita Jelek

Pertempuran Wanita Jelek

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:17.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Syakira Sya

Terlahir jelek? Tidak masalah, dengan satu usapan aku bisa merubah paras seseorang menjadi wanita cantik.
Tapi, tiba-tiba suatu hari dia harus berada di ruangan yang sama dengan CEO selama 24 jam. Siapa yang bisa membantunya untuk menyembunyikan fakta bahwa dia sebenarnya adalah gadis jelek?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira Sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bekal

“Kak Zayn! Buka pintunya!” panggil Alana sembari tangannya mengetuk pintu kamar Zayn.

Makan malam dengan menu rendang telah selesai, Arion juga baru saja pulang. Kini Alana berada di depan pintu kamar pemuda yang sedang merajuk itu.

Ya, bagaimana tidak karena dia terlalu asik mengobrol dengan sang artis, dia tidak memperhatikan jika yang dia berikan pada Zayn bukan daging hanya lengkuas.

Huh, dia yang salah. Alana akui itu.

“Kak Zayn keluarlah! Kakak pasti lapar, katanya kakak ingin makan rendang,” panggil Alana sedikit cemas pemuda jutek itu kelaparan.

Alana masih ingat bagaimana semangatnya pemuda itu menyuruhnya memasak. Dia terlihat begitu menginginkannya. Ya makanan yang paling di sukai oleh Vino adalah rendang. Dan sekarang dia malah merajuk.

“Keluarlah makan sedikit saja! Nanti kakak kelaparan,” bujuk Alana.

Kerja keras Alana juga tidak boleh sia-sia. Dia sudah membuatnya dengan susah payah.

Alana menghela napas berat, tak ada tanda pergerakan jika pintu itu akan terbuka.

Setelah panggilannya tak di idahkan Alana pun memutuskan meninggalkan kamar itu.

Sedangkan di dalam kamar Zayn duduk di sofa tunggal, tangannya mengepal erat. Tatapan matanya tajam, kekesalan masih menyelimuti hatinya.

Entah mengapa bayangan Alana dan sepupunya itu menari di pikirannya.

Ada kerisauan menghujam hatinya.

****

Mentari pagi telah menyambut, seperti biasa Alana telah berada di dapur sedang menyiapkan sarapan.

Pagi ini tak begitu banyak yang ia siapkan hanya menghangati sisa rendang semalam yang tidak habis.

Kan, sayang sekali jika harus terbuang. Biarlah pagi ini mereka sarapan dengan menu yang berat.

Alana juga berencana membawa makanan itu untuk bekal makan siangnya.

Semua telah sedia di meja makan kini tinggal menunggu sang tuan turun dan menikmati sarapan bersama. Namun hingga saat ini Zayn belum juga turun.

Alana menatap jam di pergelangan tangannya.

Tumben, itu pikirnya.

Biasanya pemuda itu selalu tepat waktu. Ada apa dengannya.

Tak kunjung turun Alana hendak melihat keadaan Zayn apa yang terjadi padanya.

Namun langkah Alana terhenti saat ia melihat Zayn turun dari tangga.

Tak beberapa lama mereka pun berpapasan, Alana mengening saat Zayn terus melangkah ke arah pintu keluar tanpa satu kata pun, Zayn tidak ke ruang makan. Tidak seperti biasanya.

“Kakak mau kemana?" tanya Alana.

“Ke kantor,” balas Zayn dengan ketus dengan wajah dingin.

Alana mengerutkan keningnya, semakin bingung. Tak pernah Zayn melewatkan sarapan.

“Sudah mau ke kantor, kakak tidak sarapan dulu,” tawar Alana mengekori Zayn dari belakang yang akan keluar dari pintu.

“Tidak perlu!” ucapnya dengan nada dingin.

“Aku sudah menghangatkan rendangnya, kakak bisa makan. Dari semalam kakak tidak makan kan,” resah Alana khawatir.

Apa Zayn masih marah padanya?

“Aku sudah tidak ingin makan makanan itu!” dengus Zayn keluar dari rumah.

Oh menyebalkan, saat mengingat rendang yang terlintas di benaknya hanya Alana dan sepupunya itu, membuatnya semakin menjadi kesal saja. Siapa yang tidak kesal mereka berbincang akrab sedangkan dia hanya di beri lengkuas.

Melihat Zayn akan pergi tanpa sarapan pagi. Alana lalu melangkah cepat ke meja makan, meraih kotak bekal yang tadi dia persiapkan untuk dia bawa ke salon.

Namun mengingat Zayn belum makan biarlah kotak makan itu dia berikan pada Zayn.

Setelah meraih kotak makan berwarna hijau di meja makan. Alana berlari kecil keluar rumah untuk mengejar Zayn.

Semoga saja pemuda itu belum pergi.

“Kak Zayn!” panggil Alana yang melihat Zayn akan masuk ke dalam mobil.

Zayn tertahan, menatap Alana yang berlari ke arahnya.

“Ada apalagi?” ketus Zayn.

Alana sejenak mengatur napas. Dia terengah-engah.

“Ini untuk kakak, bawalah!” ucap Alana sembari menyodorkan kotak bekal makanan itu.

Zayn mengerutkan alisnya, menatap kotak yang masih di tangan Alana.

“Apa ini?” tanya Zayn.

“Ini rendang semalam, aku sudah menghangatinya, kakak sangat menyukainya kan.”

Zayn mendengkus kasar. Dia memang menyukainya, tapi moodnya sudah berantakan karena tragedi lengkuas.

“Aku sudah tak ingin!” dengus Zayn membuang pandangannya.

Uhg, dia masih kesal.

“Ayolah kak coba masakanku! Aku sudah susah payah membuatnya,” rengek Alana sembari tangannya terus menyodorkan kotak bekal itu.

Zayn sejenak menatap wajah Alana. Entah mengapa seketika tak tega melihat perempuan ini merengek.

Zayn menghela napas pasrah.

“Ya, baiklah,” tukas Zayn nadanya terdengar terpaksa, lalu tangannya terulur menerima pemberian Alana.

Bibir Alana melengkungkan senyuman. Yess, akhirnya Zayn terima.

Zayn hendak masuk ke dalam mobil.

“Ingat kak kotak makannya jangan sampai hilang, itu kotak makan ibuku, merknya tupperware. Tutupnya hilang aja bisa bahaya, ibuku bisa murka!” pesan Alana dengan senyuman.

Zayn memutar bola mata malas akan pesan Alana. Itu hanya kotak makan berlebihan sekali dia.

“Iya! Kau cerewet sekali!” gerutu Zayn lalu masuk ke dalam mobil duduk di kursi belakang, ada Ken yang setiap hari menjemput sang presdir, sekaligus menjadi juru kemudinya juga.

“Ingat kak, jangan sampai hilang,” teriak Alana saat kendaraan telah memacu pelan.

Fuuh ... Alana membuang napas lega, akhirnya selesai. Masih pagi tapi sudah berlalu dengan berat, membujuk pemuda yang merajuk itu.

Kendaraan Zayn telah memacu meninggalkan rumah, menuju kantor.

Pemuda itu menggeser pandangannya ke bawah, di mana tangannya yang memegang kotak makan berwarna hijau dari Alana.

Sejenak mengusap lembut kotak pemberian Alana.

Wajah dinginnya seketika berubah, Tanpa sadar kedua sudut bibir Zayn tertarik membentuk lengkungan senyum. Rasa panas yang ia rasakan di hatinya seakan hilang hanya melihat kotak makan itu.

like ...

Coment ...

Vote ...

1
Mamik Widowati
Luar biasa
Yaser Levi
dasar kanebo kering blangsatan🤣
Nitnot
Luar biasa
shalsabella
finally akhirnya ketemu ama nih novel,aku kecarian udh lupa juga ama judulnya/Sob/ingetnya cuma milan kalingga sama ibunya yg suka koleksi panci/Applaud/
ATITUSMIATI
akhirnya ketemu juga
xxxx
baca untuk yang kedua kalinya
Yanti86
Luar biasa
ep_mygTHV
ninggalin jejak dl
pawang buaya jantan🐊
gopi ya🤣🤣
Priskha
ndak sabar aq nunggunya thor, bgmn ya reaksi Zayn saat tau klau itu Alana.....
Sidiq Isnan
kpn cerita aron
💖 sweet love 🌺
gk pernah bosen sama cerita Alana dan anara.. lucunya ngalir gk dipaksain..
💖 sweet love 🌺
bener tu menantu India kerjanya masaaaak Mulu sama beberes
💖 sweet love 🌺
baca ulang thor.. bnyk novel2 baru tp kok suka yg lama
Gandhy Putri
bayangan di getok panci sangat menyeramkan ya zayn🤣🤣🤣🤣
Gandhy Putri
koc gisel tadi gk crita yang sebenarnya sii
Gandhy Putri
gisel ayo cepat bertindak,bilang semuanya ke zayn
Faiza Nur asih
Luar biasa
Sonia pramita
mau dong Thor semangat buat author 😜
Sonia pramita
🤣🤣🤣🤣🤣🤦
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!