NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.5k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AD #8

Shannon tidak menyahuti ucapan Arthur, gadis itu masih terpaku, dan ia membenarkan ucapan Chloe bahwa pria tua lebih menantang. Shannon bisa memprediksi umur pria yang ada di dekatnya, mungkin sekitar 35-39 tahun.

Otaknya yang suci sudah benar-benar terkontaminasi. Bagaimana tidak, setiap Chloe pulang ke panti, Chloe kerap menunjukkan foto model pria bertelanjang dada dari akun sosial media miliknya.

Pria itu berbalik, melanjutkan langkahnya. Shannon tersadar pun mengikuti lagi sampai keduanya berada di lahan parkir.

"Kenapa kau masih mengikutiku?! " bentak Arthur tidak membuat Shannon takut, justru sebaliknya.

"Wow, kau sangat mengagumkan." Shannon menatap kagum, dan tersenyum hingga barisan gigi putihnya terlihat. Tidak ada rasa takut di bentak seperti tadi.

Arthur mengusap wajahnya dengan kasar. "Katakan, apa maumu?"

"Berkenalan denganmu, Tuan." Sahut Shannon terang-terangan, kelewat jujur, dan ia tidak meredupkan senyumannya yang sangat manis menurut Bibi Margaret, Bibi Evelyn, Chloe dan ke 9 adik-adiknya.

Wajah ketidaksukaan di pancarkan Arthur. Shannon bisa tau. Tapi, kembali lagi Shannon yang sedikit keras kepala, bersikeras ingin berkenalan.

Pria bernama Arthur itu berdecak, dan berkacak pinggang. "Merepotkan saja." Gumamnya. "Aku tidak berminat berkenalan denganmu, gadis kecil."

Ya seleranya bukan gadis kecil seperti Shannon, melainkan wanita yang memiliki tubuh seksi, berdada besar, tinggi proporsional, dan tentu pintar untuk memuaskannya di atas ranjang. Mengenai ciuman saat di festival waktu itu, Arthur hanya tergoda. Ingat, Arthur mempunyai sisi brengsek yang sulit dirubah.

"Dan hal itu membuatku penasaran. Kau pria yang dingin, tipe pria idamanku."

"Sebaiknya kau tarik ucapanmu, Nona." Hardik Arthur.

"Why? Aku hanya berkata jujur. Itulah keinginanku, bisa berkenalan denganmu." Cicit Shannon yang tidak ada lelahnya. "Perkenalkan namaku Shannon Claire. Kau bisa memanggilku Shannon atau Claire. Claire, oke juga. Pasti terdengar manis jika kau yang memanggilku seperti itu."

"Aku tidak bertanya." Acuh Arthur. Arthur sudah sampai di dekat mobilnya.

"Aku hanya memberitahumu. Mungkin, suatu saat nanti kita bertemu lagi, dan kau bisa memanggilku seperti itu. Claire. Oh ya Tuhan."

Arthur mengibaskan tangannya, mengusir Shannon. Lalu, apa gadis itu menuruti Arthur? tentu saja tidak. Arthur seperti barang langka, yang harus diperjuangkan. Begitulah kira-kira.

"Omong-omong, anda belum menjawab pertanyaanku." Sampai disini, Shannon masih berjuang. Memperjuangkan hatinya, ralat, lebih tepatnya berjuang untuk berkenalan.

"Apa lagi?" tanya Arthur dengan malas.

"Mengenai, jasmu."

Arthur yang mengetahui arah pembicaraan Shannon, memotong ucapan gadis itu. "Kau tidak perlu repot-repot mengembalikan jasku, Nona. Ambil saja untukmu! "

Arthur membuka pintu mobilnya, segera Shannon menahannya. "Ada apa lagi?" habis sudah kesabaran Arthur meladeni bocah yang ada di dekatnya. Seketika, Arthur menyesal mengikuti gadis itu, dan membantunya.

"Bisakah, kau memberikan aku tumpangan?"

Arthur memejamkan matanya sebentar, lalu bernapas gusar. Ia tidak tega melihat tatapan polos itu seperti kucing kelaparan.

"Naiklah!! "

"Yes... " Shannon memekik kegirangan bahkan ia melompat seperti Arabella bukan seperti kelinci. "Anda tidak berniat, ingin membukakan pintu untukku?"

Arthur melayangkan tatapan horornya membuat Shannon tertawa pelan. "Aku hanya bercanda. Jangan marah Tuan, nanti tensimu naik. " Seloroh gadis itu. Shannon berputar, kemudian ia membuka pintu depan bagian penumpang lalu masuk.

Begitu masuk, indra penciumannya dimanjakan aroma white musk yang sangat semerbak, namun memberi kesan wangi yang maskulin dan segar. Shannon tersenyum, kemudian memperhatikan pria itu yang sudah duduk di belakang kemudi.

Arthur menggulung bagian lengan kemeja putihnya sampai siku. Lengan dengan otot kekar mencuat, bahkan urat nadinya tercetak sangat jelas. Dia tidak menyadari jika apa yang dilakukannya membuat seorang gadis di dekatnya, terpesona.

Shannon tertegun memerhatikan otot lengan Arthur, dan pikiran gadis itu berkelana. Berandai-andai lengan itu kelak akan merengkuh pinggang kecilnya.

Padahal itu sudah terjadi, Nona. 🤣

Arthur menyematkan kaca mata hitamnya. Lalu, pandangan Shannon pindah, melihat wajah Arthur lagi. Sumpah demi apapun, Shannon tidak bisa berpaling sedetik pun.

"Anda sangat tampan, Tuan. Dan kaca mata hitam itu pantas sekali dipakai olehmu."

"Aku tidak butuh penilaianmu." Arthur memindai tangannya, memegang stir. Lalu, ia menginjak pedal gas mobilnya. "Dimana kau tinggal?"

"Anda penasaran?" tanya Shannon penuh retorika.

"Jawablah pertanyaanku, Nona. Ada pertemuan penting yang harus datangi."

"Baiklah, aku akan memberimu instruksi." ucap Shannon. Arthur membelokkan stirnya mengikuti jalur.

"Ambilah jalur kanan, lalu putar balik. Tuan." Arthur memutar setirnya ke kanan, melawan arah.

"Setelah lampu merah, putar balik lagi."

Arthur menoleh, membalas tatapan gadis itu yang sedang menahan senyuman.

"Kau mengerjaiku? " curiga Arthur.

"Tidak.. Jalur rumah ku tidak jauh dari swalayan." Jawab Shannon dengan cengiran, menggemaskan.

Chit.. Bugh..

Arthur memberhentikan mobilnya dengan tiba-tiba sehingga kening Shannon terbentur di dasbor mobil. "Akh.. "

"Turunlah! " perintah Arthur tidak bersahabat.

"Kita belum sampai, Tuan." Shannon mengusap keningnya yang terasa nyut-nyutan.

"Kau pulanglah sendiri! "

"Ta- tapi Tuan, aku tidak berani menyebrang jalan."

"Apa? " Arthur memijat pelipisnya, lalu mengeram pelan. Gadis ini benar-benar menguji kesabarannya sejak tadi. "Baiklah aku akan mengantarmu sampai tujuan."

Shannon bersorak ria di dalam hatinya. Arthur pun melajukan kembali kendaraannya. Hanya lima menit, mobil Arthur berhenti di depan sebuah bangunan tua tapi terlihat asri dengan banyak pohon rindang yang berada di taman depan.

"Terimakasih atas tumpangannya, Tuan."

"Hmm, " gumam Arthur tidak menoleh sama sekali.

"Jika berkenan, mampirlah. Sebentar lagi, adik-adikku akan pulang, aku akan memperkenalkan mu kepada mereka. Pasti, kau akan menyukai mereka." Lanjut Shannon bertujuan mengulur waktu.

Arthur akhirnya menoleh. "Turunlah, kau telah membuang banyak waktuku, Nona." Shannon diam tidak bergerak sama sekali. "Kenapa kau tidak beranjak? kau ingin aku menarikmu keluar dengan paksa, hah! "

"Tidak-tidak," Shannon menghembuskan napasnya. "Astaga kau galak sekali. Baiklah, aku turun. Aku berharap kau menyesal telah mengabaikanku." Ujar Shannon sangat percaya diri.

Kalimat yang diucapkan Shannon cukup membuat Arthur tercengang. Shannon membuka pintu mobil Arthur, lalu gadis itu pun keluar. Tidak menunggu mobil pria itu melaju, Shannon berjalan menuju panti.

Baru Shannon ingin menutup pintu. Pria itu tiba-tiba muncul di depannya. "Ada apa? kau ingin meminta jasmu? aku tidak akan mengembalikannya."

"Aku ingin, menumpang ke toilet."

"Oh.. Masuklah, " Shannon membuka lebar pintu panti memberi ruang pria itu masuk. Hangat, dan nyaman, itulah yang dirasakan Arthur ketika ia masuk ke ruangan yang tidak terlalu besar itu hanya terdapat sofa, meja, dan lemari, serta foto anak-anak yang di tempel di dinding. Berbeda jauh dengan bangunan yang di tempatinya. Meskipun besar, tidak ada rasa hangat.

"Toilet berada di ujung lorong," tunjuk Shannon. "Tidak-tidak toilet disana rusak." Ralat Shannon. "Kau bisa menggunakan toilet yang berada di kamarku. Ikuti aku."

Beberapa saat kemudian mereka sudah berada di kamar. "Toiletnya ada disana, Tuan."

Shannon meninggalkan pria itu, dan mengambil beberapa buah yang di petik Paman Smith, lalu memasukkan ke dalam kantung plastik.

Arthur muncul, dan berdeham membuat Shannon berbalik. "Ini buah apel untukmu, Tuan. Hasil dari panen. Terimalah sebagai tanda terimakasihku."

Tidak ada reaksi, Arthur hanya menatap Shannon. "Kenapa kau menatapku? apa kau baru sadar jika aku cantik?" tanya Shannon dengan mengerlingkan manik hijaunya.

"Astaga," Arthur menggelengkan kepalanya melihat tingkah Shannon yang sangat percaya diri.

Shannon terkikik geli. "Terimalah Tuan," Shannon memberikan kantung berisi apel yang langsung diterima Arthur.

Tidak ada satu kata yang di ucapkan pria itu. Arthur mengangguk, lalu berlalu. Sesampainya di dalam mobil. Arthur mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi seseorang. "Halo, Jane. Sore nanti, kau datangi panti st. Margaret's. Berikan sumbangan. Untuk alamatnya nanti aku kirim lewat pesan."

1
αɓเժzαr
dudul emang si arthur, bisa² nya seali nya nahan tawa dr tadi. tp syukurah shanoon selamat berkat bantuan arthur.
wah wah, shanoon terjamah 🤣🤣
αɓเժzαr
Alhamdulillah akhirnya bertemu lagi nih, seru pertemuan gegara si Harley tp malah mengobati rindu nya si Shannon ma Arthur
who am I
kisah seorang gadis yatim piatu yang ternyata sudah pernah bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya saat dirinya masih buta
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
aku pikir Arthur semanis chery😁🤭
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Arthur bisa se-happy itu saat bersama Shannon
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
wahhh parahh ini sihhh. Shannon mulai beraksi membuktikan tuduhan Rosella /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
waduh waduh...knp hatiku yg cenat cenut sihh😶🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokkk kau Ros🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kedutan kmu, Ros 🙄
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokk kau Ros. siap" dh kena hukuman Krn sdh mengusik kekasih bosmu.
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
selalu sihh. manis & pahit kn emang kloppp. kyk kopi kn, Thor 🥺😶
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
dihh si penguntit rupanya
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
menghadiahi katanya. pdhl minta bonus /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
mimpi yg uhukk apaan sih, Thor. ada" sj nih othor ihikkk 😁
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
jiyaaahhhh vitamin B/Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
nah lohh waktunya pembalasan dr Chloe /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
berarti Arthur bergerilya saat Shannon sdh terlelap /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
ampun dh Shannon /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
hmmm namanya juga sdg dimabuk cinta /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
anak sekecil itu hrs menyaksikan hal keji menimpa ibunya, tanpa bisa berbuat apapun. pasti sangat menyiksa 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!