Budayakan membaca❤️
'Gue akan pergi jika lo nyuruh gue pergi' _Alden Gavin
Raymond
'Sejauh apapun lo pergi,selama apapun lo hilang gue akan tetap menunggu' _Adelia Safarana
#
'Lo gak pernah sadar segila apa gue ngelihat lo sakit' _Devan Septian
'Gue tau perasaan lo itu nyata' _Giana Zafra
'Gue gak ngizinin lo pergi lagi' _Giofandi Zafrano
'Cinta tau kemana dia harus pulang'. _Sisilia Zeha
Penasaran ceritanya kan?? ikutin yokk:)
Novel baru aku:) mohon dukungannya^*^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda Tri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HSLS 31
"Tidak semudah itu Alden,kita harus cari pendonor yang benar-benar cocok untuk Dea." ucap Om Reno. "Tapi tenang saja nanti om akan hubungin teman-teman om di kanada mungkin ada pendonor ginjal di sana." sambung Om Reno sambil melangkah pergi.
Setelah kepergian om Reno.Gavin,Dena,dan Sasya masuk ke dalam ruang inap Dea.
"Kak Dea bangun,kakak gak boleh sakit kayak gini." ucap Dena sambil meneteskan air mata sama halnya seperti Sasya.Sementara Gavin memperhatikan wajah Dea yang tenang sedari tadi.Setelah itu Dena dan Sasya pamit pulang untuk ganti baju sekalian mengambil baju ganti buat Alden karena mereka masih memakai seragam sekolah.
"Kak Alden,Dena sama Sasya pamit dulu mau ganti baju." ucap Dena.
"Bawain baju Dava sekalian gw mau ganti." ucap Gavin. Setelah itu mereka berdua pergi.
Gavin terus saja menggenggam tangan Dea.
"Peri kecil bangun lah gak ada yang jailin gw." ucap Gavin."Kenapa lo dulu bilang kalau lo udah sembuh." sambung Gavin.
Tak berapa lama kemudian,Dea sadar dia merasakan sesak dan juga merasa tidak enak dengan adanya selang oksigen di hidungnya.
"Peri kecil udah bangun? mana yang sakit?. tanya Gavin lembut.
"Al kenapa gw di sini,gw pengen pulang." ucap Dea.
"Kenapa lo dulu bilang kalau lo udah sembuh." tanya Gavin dengan nada dingin .
Dea tertegun....
Jadi benar ini semua gara-gara penyakit ini.Batin Dea.
"Al gw minta maaf."ucap Dea sambil memegang tangan Gavin.
"Gw maafin lo,gw akan berusaha cari donor ginjal yang cocok buat lo." ucap Gavin."jangan buat gw takut kehilangan lo Delia." sambung Gavin.
Dea benar-benar melihat kejujuran dan kekhawatiran di mata Gavin,dan itu membuat Dea sangat percaya kalau Gavin benar-benar mencintai dirinya.
Kenapa gw gak bisa mastiin perasaan gw sama lo Al,padahal gak ada kebohongan sama sekali dalam diri lo.Batin Dea.
"Al percaya gw gak akan kenapa-kenapa selama ada lo dan keluarga gw." ucap Dea.
"Gw sayang sama lo Adelia Dwi Safarana." ucap Gavin sambil meneteskan air mata.
"Al gw mohon jangan nangis,gw sakit ngeliat lo nangis.Gw akan berusaha untuk membalas perasaan lo,tapi tidak sekarang Al,gw masih labil menyadari perasaan gw ke lo." ucap Dea dengan lancar.
"Yaudah aku panggil om Reno dulu buat periksa lo." ucap Gavin sambil melangkah pergi.
Bang Dava,lo emang gak salah pilih orang buat lindungi adek lo ini.Alden Gavin Raymond,gw janji akan selalu ada buat lo.Batin Dea.
Setelah itu Dea di periksa om Reno.
"Dea kamu harus secepatnya melakukan transplantasi ginjal."ucap om Reno
"Om,Dea gak mau ngorbanin seseorang demi kesembuhan Dea,Dea kuat nahan rasa sakit ini om."
ucap Dea.
"Tapi itu semua berdampak pada kesehatan kamu Dea,kalau kita telat sedikit saja nyawa kamu yang jaei taruhannya." ucap om Reno.
"Om tolong Dea bisa tahan rasa sakit ini,Dea janji akan berusaha sembuh om." ucap Dea dengan nada bergetar.
"Yasudah kalau memang itu mau kamu,Om akan bilang sama orang tua kamu." ucap om Reno,setelah itu om Reno pamit keluar.Gavin mengejar om Reno karena ada hal yang harus dia bicarakan,Gavin pamit pada Dea dengan alasan ingin keluar sebentar.
"Peri kecil,gw keluar dulu sebentar nanti gw balik lagi." ucap Gavin sambil mencium kening Dea.Dea tidak kaget dengan perlakuan Gavin karena memang sedari dulu Gavin selalu bersikap lembut dengannya.
Gavin menuju ruangan om Reno.
"Permisi om." ucap Gavin sopan.
"Masuk Al." perintah om Reno.
"Om apakah Dea bisa bertahan dengan keadaan seperti itu?." tanya Gavin to the point.
"Om tidak bisa memastikan untuk hal itu,tapi kalau Dea kuat ,Dea pasti bisa bertahan. Tapi meskipun begitu kita harus melakukan apa yang om bilang tadi." jelas om Reno."Om harap kamu dapat menjaga Dea,karena om tau kamu sama Dea sudah dekat dari dulu saat masih ada Dava." sambung om Reno.
"Pasti om,Alden akan lakukan apapun demi Dea." ucap Gavin dan segera kembali ke kamar Dea.
_____*________***_______
Malam harinya Dena dan Sasya datang ke rumah sakit,setelah itu di susul kedua orang tua Dea.Sementara Gavin sedang ganti baju yang di bawakan Dena.
"Princess ayah kenapa lemah gini."goda ayah Steve.
"Gapapa kok yah,gini aja mah kecil." canda Dea,Dea berusaha menyembunyikan semua ketakutan di depan keluarganya.
"Sayang kalau sakit bilang aja,jangan sampai kamu sembunyiin apapun dari kita." sambung bunda Anggi.
"Dea udah sehat kok bun." ucap Dea dengan tersenyum.
Tidak beberapa lama kemudian Gavin kembali ke kamar Dea dan bertemu dengan kedua orang tua Dea yang sudah Gavin anggap seperti orang tuanya sendiri.
"Ayah,Bunda." pekik Gavin sambil bersalaman.
"Loh Alden,kapan kamu kembali ke sini." tanya bunda Anggi.
"Udah lama bun,bunda aja yang gak tau sibuk dengan ayah terus." goda Gavin.
"Aldennn...." peringatan dari ayah Steve.
Gavin hanya menyengir melihat ayah Steve yang marah.
Saat mereka semua sedang bercanda tiba-tiba...
"Delia mau operasi tapi setelah hari kelulusan sekolah." ucap Dea dengan tiba-tiba.
.
.
.
.
Happy reading kaka:)
ap