Leukemia atau kanker darah adalah salah satu penyakit mematikan yang paling di takuti banyak orang di dunia ini. Leukemia juga bukan sekedar penyakit sepele, karena jika seseorang terlambat mengatasinya bisa - bisa akan sulit untuk disembuhkan. Proses pengobatannya pun cukup menguras kantong karena harus rutin melakukan kemoterapi sampai waktu yang telah ditentukan oleh seorang dokter.
Laura Shalsabila adalah seorang siswi cantik dan berprestasi yang harus mengalami nasib malang ini. Laura di vonis mengidap penyakit leukemia ini sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Namun disaat Laura di vonis mengidap penyakit leukemia secara bersamaan masalah besar datang menghampiri Laura, dimana Laura harus menyimpan perasaan sakit hatinya terhadap Chika sahabatnya sendiri berpacaran dengan seseorang yang ia sayangi.
Akankah Laura mampu melawati hari - hari tersulitnya ini?🤔
Author : Febi Ayeni
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febi Ayeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
Cekidot..
Kembali ke 1 tahun sesudah kejadian itu. Disaat Randy bertanya tentang masa lalunya Chika, dan Chika sampai - sampai menangis tak henti - hentinya.
"Kamu yang sabar ya yank!" Ucap Randy sambil meletakkan kepala Chika di pundaknya.
"Raka itu kayak gitu sama kamu karena dia ga mau melihat kamu sedih!" Lanjut Randy sambil mengelus - elus rambut Chika.
"Tapi kenapa coba, harus dengan cara kayak gitu biar aku ngejauh dari dia?" Tanya Chika yang masih menangis.
"Kalau dia ngomong dari awal pasti aku bantuin dia!" Lanjut Chika sambil menghapus air matanya.
"Sayang, mungkin kita pikir kenapa ga jujur aja pasti kita coba ngertiin kok, tapi kita ga semuanya tau isi dalam hati nya kan, dan mungkin itu cara dia agar kamu lebih mudah melupakan dia yank!" Jawab Randy dengan bijak.
"Semuanya itu udah di atur sama yang di atas yank, jadi kita hanya bisa menjalankannya!" Lanjut Randy sambil menghapus air mata Chika.
"Yang terpenting sekarang kamu jangan sedih - sedih kayak gini terus dong, dia juga pasti sedih kalau ngeliat kamu sedih kayak gini, tapi kalau kamu bahagia artinya dia juga ikut bahagia kan!" Ucap Randy mencoba menyemangati Chika sambil mengelus - elus rambut Chika.
"Makasih ya yank, kamu nyemangati aku!" Jawab Chika.
"Iya sama - sama, lagian kan aku pacar kamu mana boleh buat kamu sedih!" Ucap Randy, Chika pun hanya tersenyum mendengar ucapan Randy.
"Jadi kita mau kemana nih sekarang?" Tanya Randy.
"Ke Cafe ada deh yank, aku laper!" Jawab Chika sambil memegangi perutnya.
"Ternyata benar ya cewek kalau lagi galau bawaannya makan ya?" Ledek Randy sambil tersenyum ke arah Chika yang kini tidak bersandar di pundak Randy lagi.
"Ya kan dari tadi kita belum ada makan sih yank!" Ucap Chika yang tak mau ngalah.
"Iya deh iya, kamu menang!" Jawab Randy.
"Di Cafe depan aja ya yank, steaknya enak banget yank!" Ucap Chika sambil menunjuk - nunjuk sebuah Cafe yang ada di seberang jalan dan Chika membayangi lezatnya steak itu sampai - sampai membuat Randy tersenyum - senyum dengan tingkah Chika yang menurutnya lucu.
"Oke deh!" Jawab Randy
Sesampainya di Cafe..
"Yank kamu mau pesen apa?" Tanya Chika sambil melihat - lihat menu makanan.
"Samain sama kamu aja yank!" Jawab Randy.
"Yaudah, Mbak Steak and cheese nya 2 dan 2 jus alpukat nya ya mbak!" Ucap Chika sambil memberikan menu makanannya kepada seorang pelayan wanita itu.
"Mbak yang satu lagi ga pakai keju ya, original aja!" Jawab Randy.
"Steak nya 1 pakai keju 1 lagi original ya mbak dan 2 jus alpukat nya ya!" Ucap pelayan itu.
Setelah beberapa saat pelayan itu pergi, Chika pun bertanya kepada Randy.
"Yank, kamu kenapa ga mau sama keju?" Tanya Chika penasaran.
"Malas aja yank ngingat masa lalu!" Jawab Randy santai.
"Masa lalu maksudnya yank?" Tanya Chika polos.
"Ya mantan lah yank!" Jawab Randy.
"Emangnya apa hubungannya Keju sama mantan yank?" Tanya Chika lagi yang semakin penasaran.
"Ya kita sama - sama suka keju!" Jawab Randy.
"Ya terus gimana kok bisa putus, cerita dong cerita dong?" Tanya Chika sambil meletakkan dagunya di atas kedua tangannya.
"Apaan sih kamu kepo banget!" Jawab Randy santai.
"Tu kan, giliran kamu aja nanya aku cerita!" Ucap Chika merengut.
"Iya iya aku cerita!" Jawab Randy dengan terpaksa. Mendengar ucapan Randy, Chika langsung senyum - senyum menatap Randy.
"Apaan sih senyum - senyum ga jelas banget deh!" Ucap Randy yang salting karena di perhatiian Chika sampai segitunya.
"Udah cerita aja ga usah banyak alasan!" Jawab Chika.
"Eh makanan kita udah datang!" Ucap Randy yang kebetulan pesanan mereka juga baru sampai.
"Hmm, udah cerita dulu lho yank!" Ucap Chika sambil merengek.
"Chika, malu tau masih ada mbak nya disini!" Jawab Randy yang melihat sikap Chika yang seperti anak - anak.
"Itu mbak nya udah pergi!" Ucap Chika.
"Ya terus?" Tanya Randy sambil memotong steaknya.
"Ya cerita lho yank!" Jawab Chika.
"Iya iya tapi sambil makan ya, kamu juga tu makan. Tadi kamu kan bilangnya lapar!" Ucap Randy sambil menyantap sepotong steak yang barusan ia potong tadi.
"Iya iya!" Jawab Chika yang mulai memotong steaknya.
"Jadi gini, dulu aku tu sahabatan sama mantan aku ini. Dan terus aku suka sama dia yaudah aku tembak aja dia pakai senapan api! " Ucap Randy santai.
"Sayang serius dong!" Ucap Chika kesal.
"Iya iya, jadi kan aku tembak dia tapi dia ga mau nerima aku!" Lanjut Randy lagi dan tiba - tiba Chika tertawa saat Randy mengatakan ia tidak diterima.
"Apa sih ketawa - ketawa, ga aku lanjutin nih!" Ucap Randy.
"Iya iya, habisnya sih kamu di tolak!" Jawab Chika.
"Ya dengarin dulu kelanjutannya!" Ucap Randy.
"Iya iya, lanjut - lanjut!" Jawab Chika.
"Jadi aku ga nyerah gitu aja dong. Jadi beberapa hari kemudian aku nembak dia lagi nih!" Ucap Randy.
"Baru kamu di tolak lagi!" Jawab Chika santai.
"Kamu nih ya suka kali motong - motong pembicaraan, udah ah aku ga mau lanjut!" Ucap Randy kesal.
"Iya iya deh jangan ngambek gitu dong!" Ledek Chika.
"Jadi akhirnya aku di terima nih sama dia eh baru beberapa hari jadian dia ngilang gitu aja. Padahal waktu itu aku butuh dia di samping aku. Tapi dia ga datang, bahkan semua tentang dia hilang, sampai - sampai dia pindah sekolah!" Ucap Randy sambil memotong steaknya dengan sangat kasar mengungkapkan ke kesalannya karena mantannya pergi begitu saja.
"Biasa aja kali yank motongnya!" Ucap Chika sambil menyantap sepotong steak yang barusan ia potong.
"Jadi intinya kamu belum putus dong yank?" Lanjut Chika.
"Ya putus lah kan udah 2 tahunan juga ga jumpanya!" Jawab Randy.
"Jadi kalau tiba - tiba dia datang lagi kamu pilih dia atau aku?" Tanya Chika sambil menatap kedua bola mata Randy.
"Ya aku ga tau juga yank!" Jawab Randy santai.
"Lho kok ga tau sih yank?" Tanya Chika kesal.
"Ya intinya kalau kamu serius sama aku kenapa aku ga serius sama kamu!" Jawab Randy sambil memegang tangan kanan Chika di atas meja.
"Bener ya!" Ucap Chika dengan menunjuk muka Randy dengan pisau.
"Pisaunya biasa aja dong yank!" Jawab Randy.
"Awas aja kalau kamu ga tepatin janji, aku jadiin kamu kayak steak ini!" Ucap Chika sambil memotong steak dengan kasar. Sontak membuat orang yang ada di sekeliling mereka menatap mereka sinis.
"Apa lu liat - liat! " Ucap Chika dengan salah satu orang yang melihatnya sinis.
"Galak banget sih yank!" Jawab Randy.
"Biarin aja, laki - laki kalau ga di gituin pasti kerjaannya nyakitin perempuan aja kerjaannya!" Ucap Chika
"Iya deh iya, cewek mah gitu selalu benar!" Jawab Randy dengan nada pelan.
"Apa yank?" Tanya Chika.
"Ga ada lho yank!" Jawab Randy dan Chika hanya mengangguk - angguk.
Maaf ya kalau enggak ngefeal.
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membacanya ya guys. 😉
Terimakasih buat yang udah dukung, like dan komentnya. 😊*