Saqueena Khanza Humaira, dokter obgyn berusia 27 tahun ... berparas cantik dan memiliki kepribadian unik, terpaksa menikah dengan seorang driver ojek online karena nazar atau janji yang terlanjur diucapkan oleh ayahnya.
Pernikahan tanpa didasari oleh rasa cinta, akankah memberi kebahagiaan? Ikuti kisahnya .... 🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Annisa
Happy reading😘😘
"Maksudmu apa Ngga?"
Rangga menarik kedua sudut bibirnya lalu menjawab tanya yang dilisankan oleh Khanza. "Nanti aku beri tau Za. Sekarang, jalankan tugasmu sebagai seorang dokter obgyn terlebih dahulu!"
"Baiklah kalau begitu. Kamu memang selalu membuatku penisirin Ngga," ucap Khanza sebelum memutar tumit dan memasuki ruang operasi.
CEKLEK
Khanza membuka pintu dengan perlahan. Ia terkesiap ketika pandangan netranya tertuju pada pasien yang terbaring di atas meja operasi. Seorang wanita hamil yang wajahnya sangat cantik. Namun tanpa memiliki dua kaki.
"Yaa Allah yaa Robb," pekiknya di dalam batin. Netra Khanza mengembun, lidahnya serasa kelu untuk berucap.
Maha sempurna Engkau yaa Allah, yang telah menciptakan hamba tanpa kurang suatu apapun.
....
Selama lebih dari dua jam, Khanza dan beberapa perawat yang membantunya berada di ruang operasi. Mereka berjuang untuk menyelamatkan nyawa seorang ibu dan bayinya.
Khanza bernafas lega ketika berhasil menyelamatkan kedua nyawa. Manik matanya terhias binar bahagia dan wajah cantiknya terbingkai senyum merekah. Di dalam batin, ia tak henti-hentinya mengucap rasa syukur.
Setelah memastikan kondisi pasiennya, Khanza keluar dari ruang operasi dengan perasaan yang tidak menentu. Rasa bahagia sebab berhasil menyelamatkan dua nyawa. Namun ia empati dengan nasib wanita cacat yang baru saja ia tangani.
Langkah Khanza terhenti tepat di depan pintu ruang operasi ketika seorang pria menyambutnya dengan serentetan kalimat tanya disertai raut wajah yang menyiratkan kekhawatiran.
"Dok, bagaimana keadaan istri dan anak saya? Mereka baik-baik saja 'kan?"
Khanza mengulas senyum lantas menjawab pertanyaan yang dilisankan oleh pria itu. "Alhamdulillah mereka baik-baik saja. Istri anda melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat tampan."
"Alhamdulillah ya Allah," ucap pria itu dengan netra berkaca-kaca.
"Trimakasih Dok. Trimakasih. Entah dengan apa saya bisa membalas jasa Dokter --" sambungnya diikuti seutas senyum yang membingkai wajah.
"Tuan, sudah menjadi tugas saya sebagai seorang dokter obgyn untuk membantu proses persalinan dengan keikhlasan tanpa mengharap balasan atau imbalan. Berterimakasihlah kepada Allah. Karena kasih sayang-Nya lah, istri anda dan bayi yang dilahirkannya ... sehat, selamat, dan tak kurang suatu apapun," tutur Khanza tanpa memudar senyum.
"Anda sungguh seorang dokter yang berhati mulia, Dok," puji pria itu.
"Anda juga seorang suami yang berhati mulia. Saya sangat salut. Meski istri anda tidak sempurna, sepertinya anda sangat mencintainya."
"Iya Dok. Saya sangat mencintai istri saya. Meski ia tidak memiliki kaki, tetapi cinta saya sama sekali tidak berkurang malah semakin bertambah setelah ia melahirkan buah hati kami," ujarnya.
"Maaf, jika saya lancang! Kalau boleh saya tau, istri anda tidak memiliki kaki dari sejak lahir atau karena kecelakaan? " tanya Khanza penuh rasa ingin tau.
Bukannya tersinggung, pria itu malah menerbitkan senyum, lalu memberi jawaban yang ingin sekali didengar oleh Khanza.
"Istri saya sudah cacat sejak lahir, Dok. Meski cacat, dia seorang wanita yang luar biasa. Jiwa sosialnya sangat tinggi." Pria itu menjeda sejenak ucapannya.
"Kami bertemu ketika saya berkunjung ke perkampungan padat penduduk yang terletak tidak jauh dari pusat kota. Di sana banyak sekali anak-anak jalanan yang tidak memiliki tempat tinggal. Mereka juga tidak bisa melanjutkan sekolah. Namun karena kemuliaan hati seorang gadis bernama Annisa yang sekarang menjadi istri saya, anak-anak jalanan itu dapat hidup dengan tenang serta nyaman tanpa harus memikirkan tempat tinggal, kebutuhan sandang, pangan, dan pendidikan. Annisa menggunakan rumah peninggalan kedua orang tuanya untuk menampung mereka. Dia membuka warung makan dengan menggunakan uang tabungannya ketika bekerja menjadi waiters di sebuah kafe. Penghasilan dari warung, ia gunakan untuk mencukupi semua kebutuhan anak-anak jalanan yang di tampungnya," sambung pria itu panjang lebar.
Hati Khanza tercubit mendengar kisah Annisa. Meski cacat ... Annisa dengan keikhlasan hati membantu anak-anak jalanan. Ia tetap bekerja meski dalam keterbatasan.
"Istri anda sungguh mulia dan luar biasa. Jujur, saya ingin sekali mengenal mbak Annisa. Insya Allah, jika ada waktu luang ... saya dan suami akan mengunjungi perkampungan tersebut dan memberikan sedikit buah tangan untuk anak-anak jalanan yang tinggal di rumah mbak Annisa," ujar Khanza mengutarakan isi hatinya.
"Istri saya pasti akan sangat senang berkenalan dengan anda, Dok. Dan jika ingin berkunjung ke perkampungan tersebut, Dokter bisa menghubungi saya terlebih dahulu," sahutnya sambil mengeluarkan kartu nama dari saku kemeja kemudian ia serahkan pada Khanza.
"Trimakasih Tuan. Maaf, saya permisi dulu. Insya Allah, lain waktu kita berbincang lagi. Tentunya bersama mbak Annisa dan suami saya," ucap Khanza setelah menerima kartu nama dari tangan pria itu.
"Iya Dok. Silahkan!"
Khanza memutar tumit kemudian ia berjalan menuju ke ruangannya. Khanza yakin, Rangga tengah menanti di sana.
CEKLEK
Khanza membuka daun pintu dengan perlahan. Ia tersenyum kala mendapati suaminya tertidur di sofa yang berada di dalam ruangannya.
Tubuh di bawanya mendekat ke sofa lantas ia mendaratkan kecupan di dahi suami handsomenya ....
🌹🌹🌹🌹
Bersambung ....
Maaf jika banyak typo yang meresahkan 😁🙏
Next episode, Khanza akan tau pekerjaan Rangga yang sebenarnya. Kira-kira apa ya??? 🤔🙄
Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak like, supaya othor remahan ini nggak semakin insecure 😁
Kasih surat cinta berupa komentar penyemangat, kritik, atau masukan 😍
Tabok ❤ untuk fav karya
Beri gift atau vote jika berkenan mendukung othor agar tetap semangat berkarya 😚
Trimakasih dan banyak cinta ❤😘