Kisah cinta yang berawal di Kota Yogyakarta. Rinjani Aulia Aswatama yang kemudian dihadapkan oleh pilihan dua laki-laki, Harry Rajendra duda dengan satu anak, ataukah Ezra Bramantya anak teman mamanya.
siapakah yang akan menjadi suaminya? ataukah ada pilihan yang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laplusbelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Let Me I Tell You a Story
Rinjani dibangunkan oleh hujan keesokan paginya, alih-alih menarik selimut seperti orang pada umumnya, dia memilih membersihkan diri kemudian menuju dapur membuat sarapan.
"Belum bangun, mungkin masih capek dari Jakarta" gumam Rinjani melirik kamar Radit yang tertutup, padahal ini sudah lewat jam 8 pagi
Dia kemudian mengangkat sarapannya, segelas jeruk hangat di campur madu dan grilled cheese sandwich menuju sofa dekat jendela yang menghadap kolam renang. Rinjani paling suka memandangi hujan, setiap titik yang jatuh menyerap ke tanah atau hanya bertahan menggenang seperti kenangan?. Dua hal yang paling disukainya, hujan dan pantai. Sekarang sudah menjadi tiga, hujan, pantai dan Radit.
"Selamat pagi sayang" sapa pria yang sekarang memenuhi tiap relung hati Rinjani yang kemudian mengecup pipinya
"Pagiii..." Balas Rinjani dengan jantung berdebar "Kamu sudah mandi? Aku pikir belum bangun" lanjut Rinjani melihat Radit dengan rambut masih sedikit basah, wangi parfum maskulin merebak memenuhi indra penciumannya
"Dari tadi, cuma kerja dulu" kata Radit sembari mendudukkan dirinya di sofa kemudian mengacak rambut Rinjani
"Ada kopi ma sandwich di island table"
"Aku mau punyamu saja" kata Radit melirik mug Rinjani
"Jeruk plus madu?" Ucap Rinjani menyodorkan mugnya
Rinjani memeluk lututnya kembali memandangi rinai hujan, seperti hipnotis yang membuat kantuk menyerangnya lagi
"Ngantuk?" Kekeh Radit melihat Rinjani menguap "tidurlah di sini" sambungnya mengambil bantal sofa ke samping pahanya
Rinjani meletakkan kepalanya di bantal sofa yang diberikan Radit, tak lama kemudian terdengar napas yang teratur "banyak orang ingin seperti kamu, tertidur di mana saja secepat ini" kata Radit memandangi wajah Rinjani, gadis yang dianugrahi alis hitam melengkung indah, bulu mata tebal sedikit lentik, hidung celestial, bibir penuh memerah, sempurna gumam Radit.
"Jika hujan berhenti kita keluar jalan yah Aul" gumam Radit menatap keluar, yang hujannya malah semakin deras "hmmm.. mungkin tidak. Padahal aku ingin mengajakmu ke Bali Safari Park, menemui teman-temanmu aummmmmmm" kekeh Radit sambil menutup mulutnya, lalu menyandarkan dengan santai badannya
"let me i tell you a story..." Ucap Radit sambil membelai rambut Rinjani
"Sembilan tahun lalu..... Ada seorang anak cowok berumur 19 tahun, yang sepanjang usianya berpikir dia tidak tertarik ke lain jenis. Tidak ada yang membuat hatinya bergetar... Hingga suatu *hari, Selasa, 11 agustus 20 jam 8.33 pagi. Anak cowok itu tergesa-gesa menuju perkuliahan pertamanya sebagai mahasiswa baru. Itu pun ospek tidak diikutinya karena dia baru sembuh dari demam berdarah. Dengan berlari pelan menyusuri hall kampus, namun tiba-tiba dia di salip sosok cowok gondrong sebahu berkemeja flannel biru kotak-kotak yang tak terkancing dengan tshirt putih di dalamnya, celana jeans biru, sepatu converse hitam dan ransel nike hitam. Anak cowok itu pun terpikat, dan mengejar si flannel biru namun dia terlalu kencang berlari. Si flannel biru kemudian berhenti menengok ke belakang, dengan ngos-ngosan si anak cowok mendekat dan betapa kagetnya melihat si flannel biru ternyata seorang cewek cantik yang tomboy, hahaha... Dengan gemas si anak cowok menarik rambut si flannel biru, dan tahu respon si tomboy?, dia berbalik menatap kemudian tertawa lepas lalu berkata "hei, kamu terlambat juga yah?" Jantung anak cowok itu berdebar sangat kencang, dia jatuh cinta saat itu juga dengan si flannel biru. Nama si flannel biru "Rinjani Aulia Aswatama*" nama cantik seperti orangnya. Sejak saat itu si anak cowok selalu bersama dengan Rinjani, menempel. Yang makin kesini, Rinjani tomboy menjadi Rinjani bidadari yang keras kepala. Saat Rinjani berulang tahun ke 21, si anak cowok sebenarnya ingin mengutarakan perasaan, tapi Rinjani masih bersama dengan pacar brengseknya. Dan sepertinya susah, karena sang bidadari hanya menganggapnya tak lebih dari seorang sahabat. Si anak cowok terus memendam perasaannya, asalkan dia tetap bisa melihatnya tertawa bahagia itu sudah cukup. Sambil berharap drama mendatangi Rinjani, karena saat itulah si anak cowok akan menjadi orang pertama dicarinya. Favorit si anak cowok adalah mengajak Rinjani nonton di bioskop, dia akan mencari film yang paling panjang durasinya, karena tahu teman nontonnya pasti akan tertidur di bahunya sepanjang film, satu-satunya momen di mana si anak cowok merasa bahwa Rinjani adalah miliknya.
Oh yah, nama anak cowok itu "Raditya Bayuaji Girindrawardhana".