Jadi ini adalah karya kedua ku
pada karya kali ini mengisahkan seorang Cecil yang jatuh cinta pada aham cinta pertamanya, namu karena kesalah pahaman mereka tidak saling bertemu kembali.
Cecil yang sudah berusaha melupakan sang cinta pertama, harus dipertemukan kembali dengan aham karena perjodohan yang di lakukan kedua orangtuanya saat mereka masing sama-sama kecil.
bagaimana kelanjutan hubungan mereka? apakah sikap aham yang dingin mampu dilelehkan oleh Cecil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Anis Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aham yang protektif
tampak Aham dan Cecil tersenyum ke arah mereka berdua...
Titi dan Kevin masih diam melihat dua orang yang sedang berdiri di hadapan mereka, sejauh Titi tahu Aham jarang sekali tersenyum namun mungkin kali ini mood nya sedang baik...
di sisi Kevin, dia kaget melihat Cecil datang bersama seorang laki-laki yang belum pernah Kevin lihat. di kampus pun Cecil tidak pernah di antar oleh seorang laki-laki sebelumnya...
"hei, kalian baik-baik aja kan?" tanya Cecil melambai-lambaikan tangannya di hadapan Titi dan Kevin
"Titi, Kevin !!" bentak Cecil yang akhirnya membuat mereka berdua tersadar
"Eh iya Cil, lo dah sampe aja" jawab Titi , dia sedikit bingung karena ada Aham di sana
"iya, kak Aham yang anter jadi cepet" jawab Cecil
"oh kak Aham nggak piket hari ini?" tanya Titi basa-basi, dia berani bertanya karena dia sudah kenal Aham dari lama. bisa dibilang Aham itu idola anak-anak perempuan di SMP mereka dulu, jadi banyak yang mengenal Aham
"aku libur hari ini, sehari sebelum berangkat dikasih libur buat pamitan ke orangtua" jawab Aham
"bentar-bentar, kakak berangkat besok?" tanya Cecil penasaran
"iya, kan kemarin udah bilang aku" jawab Aham
"wah bakal sering-sering ketemu kak Aham nih disana" ucap Titi sambil tersenyum
"ehem" deheman Kevin membuat ketiga orang itu menoleh ke arahnya, sedari tadi keberadaan Kevin seperti tidak dianggap karena semuanya teralihkan kepada Aham
"Eh sampe lupa ada yayang disini" ucap Titi sambil tersenyum kikuk
"ih udah jadian kalian?" tanya Cecil kepo
"udah dong Cil, kan kita mau se lingkungan nih sama abang-abang TNI takutnya si Titi ini kecantol lagi sama yang lain" ucap Kevin apa adanya
"haha bisa aja sih lo" jawab Cecil
"oh iya kak, kenalin ini Kevin temen se jurusan" ucap Cecil kepada Aham
mereka berdua bersalaman saling memperkenalkan diri
"Oh iya, Kevin kak" ucap Kevin
"Aham" ucap Aham
"kak Aham ini apanya Cecil ya?, se umur-umur nggak pernah lihat Cecil dianterin sama cowok." tanya Kevin kepada Aham
"aku tunangannya" jawab Aham singkat
Cecil dan Titi yang mendengar jawaban dari Aham pun hanya melongo tak percaya, pasalnya aham mengakui hubungannya dengan Cecil...
Kevin hanya ber oh ria, sebenarnya dia kaget karena jawaban Aham. dia juga tidak tahu bahwa Cecil sudah bertunangan, karena tidak pernah di publish oleh Cecil...
"kerja dimana kak?" tanya Kevin
"kak Aham ini TNI yayang, ya ini mantan Cecil yang buat Cecil gagal move on" ucap Titi keceplosan
Cecil yang mendengar ucapan Titi langsung menabok pundak Titi
"Awas lo ya" ucap Cecil kepada titi
"ya maaf hehe" jawab Titi
sedangkan Aham yang dibicarakan pun hanya memandang ke arah Cecil
"ternyata kamu belum bisa move on dari aku Cil" batinnya
"Eh ayo masuk, udah jam 8 nih" ucap Cecil
“kak ikut masuk aja ya?” sambung cecil berbicara kepada aham dan akhirnya di iyakan oleh aham yang memang bingung mau ke mana jika ditinggal oleh cecil dan teman-temannya
Mereka ber empat akhirnya masuk ke dalam kampus melewati lorong-lorong yang panjang. Di sana tampak terlihat ramai mahasiswa yang sedang mengantre mengambil buku maupun alat-alat pembekalan yang digunakan untuk kkn...
Akhirnya cecil, titi juga kevin mengambil nomor antrean
“dapat nomor berapa cil?” tanya titi kepada cecil
“aku 10” jawab cecil
“kok baru sedikit ya yang ambil barang? Apa mereka mau berangkat mepet hari H sih” sambung cecil
“mungkin aja gitu, si kenan sama geri aja masih nyantai belum siapin apa-apa.” jawab kevin
“emang dua curut itu paling malas” ucap titi
Aham yang tadi sempat berpamitan ke toilet sudah kembali
“dapat nomor berapa?” tanya aham kepada cecil
“10 kak” jawab cecil singkat
“sekarang nomor berapa?” tanya aham
“masih nomor 2” jawabnya
“ya sudah kamu duduk aja, biar aku yang nunggu di sini. Nanti kalau sudah waktunya kamu aku panggil” ucap aham kepada cecil
“enggak usah kak, nanti kakak capek malahan” jawab cecil yang ragu-ragu menerima tawaran aham
“sudah duduk aja, ini perintah!” ucap aham dengan nada rendah namun penuh penekanan, hal tersebut didengar oleh titi juga kevin
“waduh ternyata galak juga tunangannya cecil”batin kevin yang sedang bertukar pandang dengan titi
Titi sebenarnya juga kaget dengan sikap aham, karena dia tidak pernah tahu kalau aham sekarang sangat protektif terhadap cecil...
Setelah menunggu kurang lebih 1 jam, akhirnya mereka selesai mengambil barang-barang yang digunakan untuk pembekalan. Mereka ber-empat melanjutkan perjalanan menuju bandara dengan mobil terpisah, di sana sudah ada keluarga titi, kevin, cecil dan juga aham yang menunggu...
Di bandara.......
Keluarga mereka sedang menunggu di pintu keberangkatan...
“kok mereka belum juga sampai ya?” tanya mama titi
“tadi kata kevin sudah otw kok jeng” mama kevin menjawab
Tak lama mama nada melihat cecil dan titi yang berjalan beri-ringan sedangkan aham dan kevin berada di belakangnya...
“eh itu dia anaknya” ucap mama nada
“iya jeng” jawab mama isma yang melambaikan tangan ke arah aham dan juga cecil
Aham terlihat membawakan barang bawaan cecil, sedangkan cecil membantu membawa barang-barang kecil yang menurut aham tidak berat karena sebelum turun dari mobil mereka berdebat kecil karena ke posesif an aham yang membuat cecil merasa sulit untuk melakukan sesuatu...
Cecil tampak berjalan di depan aham dengan raut wajah yang masih saja cemberut, hal itu disadari oleh Titi dan Kevin semenjak Cecil keluar dari mobil raut wajahnya sudah berubah....
"eh itu mama papa kita" ucap Titi antusias
"oh iya" jawab Cecil seadanya
aham yang tahu perubahan sikap cecil menjadi sangat bersalah karena sikapnya yang berlebihan Cecil menjadi seperti ini...
setelah berkumpul dengan keluarga masing-masing, sambil menunggu jadwal merek akhirnya memilih makan terlebih dahulu di food court yang disediakan oleh bandara...
"anak mama kok mukanya di tekuk sih" ucap mama nada
"nggak kok ma" jawab Cecil singkat
para papa disana sedang sibuk dengan pembicaraan bisnis mereka sehingga tidak sadar jika Cecil sedang bad mood...
"kamu apain sih ham cecilnya" tanya mama Isma yang heran kenapa calon menantunya itu jadi cemberut
"dia kekeh mau bawa barang-barang ma, tapi dia kan habis sakit. jadi aku inisiatif buat bawain semuanya, eh malah aku di diemin" ucap Aham sambil sesekali melirik ke arah Cecil yang berada di tengah-tengah mama Isma dan mama nada...
para orangtua mereka hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum karena sikap cecil yang masih suka ngambek an dan aham yang protektif kepada Cecil....