Gara gara terjebak hujan semalaman, membuat hidup ku jungkir balik alias berubah total.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
n
5 pasang mata itu memandang Aluna yang datang telat setelah jam istirahat. yang aneh sehabis menemui CEO mereka
"kemana kamu lun? " tanya Ryan memperhatikan Aluna
"aku tadi makan di luar, makanya telat" ucap Aluna berbohong
"sama pak bos? " cecar riana
"ya enggak lah! masa sih sama pak bos" ucap Aluna, meski di hati dari tadi menahan kegugupan nya.
"kenapa lama balik dari ruangan si bos? emang dia ngomong apa sama kamu lun? " tanya bobi penasaran udah kayak emak emak komplek
"gak ada" ucap aluna lirih,
Jujur saja Aluna setres mikirin si Gavin itu, belum lagi pertanyaan mereka yang mengganggu
"apa pak bos negur cara pakaian kamu? " tanya nomi penasaran
"apa kah pak bos ikutan sakit mata juga? " tanya dewi juga
"seperti yang kalian kira.. " ucap Aluna mengiyakan saja. itu lebih aman dibanding masalah lain nya nanti
"terus besok lu ganti penampilan? " tanya riana
"entah lah" jawab Aluna lirih
mereka mengangguk menghargai privasi Aluna. lalu melanjutkan pekerjaan dengan hikmat
"res gua pulang nya sendiri aja... lu pulang aja sama taksi online, mulai besok gua ke kantor sendiri" ucap Gavin membuat ares shok
lagi lagi hari ini Gavin membuat nya heran. tumben tumben tuh anak meminta begitu, biasa nya dia yang memaksa ares jadi supir nya juga. padahal bisa aja dia bayar supir
"lu yakin? " tanya ares melirik teman sekaligus atasan nya
"iya, sekarang lu boleh pulang" perintah Gavin
Ares mengangguk, lalu pergi meninggalkan ruangan bos nya itu.
selepas kepulangan Ares Gavin menunggu Aluna di dalam mobil nya. tak lama menunggu Aluna keluar dari perusahaan itu, untung saja sendirian.
"ayo naik! " tarik Gavin tampa persetujuan Aluna
Aluna aja kaget di tarik begitu, lagi lagi Aluna cuma bisa menghela nafas pasrah saja.
"pulang ke apartemen saya! " perintah Gavin seakan tak bisa di bantah
"gak bisa gitu dong! saya punya rumah sendiri" ucap Aluna menolak
"saya gak peduli, dimana mana istri itu ikut suami" ucap Gavin memaksa
aneh sekali dapat suami dadakan gini amat, Aluna teramat jengkel melirik pria yang telah jadi suami nya itu.
"tapi saya harus ambil barang barang saya dulu! " ucap Aluna masih kekeh
"gak usah, saya bisa belikan yang lebih bagus" ucap Gavin membuat Aluna jengkel
untung saja make up nya selalu dia bawa, jadi gak perlu takut keliatan wajah asli nya.
akhir nya mereka sampai di basement apartemen mewah yang hanya di huni orang orang kaya.
Aluna hanya menunduk saja, enggan rasa nya memasuki tempat tinggal orang asing menurut nya.
"kamar saya dimana? "tanya Aluna mengikuti Gavin masuk kedalam kamar nya.
"disini" tunjuk Gavin pada kamar nya sendiri
"gak bisa gitu dong! " protes Aluna
"ya bisa gitu lah! ingat malam itu juga kita tidur bareng gak ada masalah tuh" ucap Gavin enteng
"tapi kita cuma nikah sirih, cerai juga gampang.. gak bakalan ada yang tau kamu duda. gak ada yang bakalan tau kamu nikahin saya! " ucap Aluna tak tahan lagi
Gavin menatap Aluna yang emosi menggebu, lagi lagi Aluna membahas nikah sirih, nikah yang dianggap seperti main main saja. sungguh Gavin jengkel mendengar itu
"denger Aluna! meski nikah sirih juga, jangan kan sekamar aja, gituan juga sah sah aja! " ucap gavin jengkel
"lagian saya belum tentu sentuh kamu! gak usah khawatir tentang itu! " ucap Gavin lalu berlalu,
setelah Gavin kembali dari kamar mandi, di suguhkan pemandangan istri tengah cemberut menatap nya.
"apalagi? " tanya Gavin heran
"terus saya mau pake apa? saya gerah! " ucap Aluna jengkel
"harusnya tadi ambil ambil barang barang saya dulu! " ucap Aluna masih jengkel
"oh iya, saya lupa.. tunggu sebentar ya! " ucap Gavin mengetik sesuatu di HP nya itu
tak lama staf butik datang membawa banyak baju seakan mau buka tokoh. Gavin meminta tolong pindahkan sekalian baju baju. tas sepatu itu kedalam kamar nya di walk in closed.
Aluna hanya melongo saja melihat banyak nya pakaian untuk nya, bisa bikin toko sendiri itu, belum lagi beberapa pasang sepatu dan tas semua nya barang Branded
tolong Aluna! bangun kan dia dari mimpinya yang hampir buat dia setengah gila. laki laki itu yang gila bukan mimpi nya luna, kenapa dia beli sebanyak itu? berapa uang nya itu semua?
gak ada yang jelek satu pun barang barang itu, semua nya bagus dan tertata rapi disana
"kamu bisa mandi sekarang, gak usah cemberut lagi" ucap gavin meninggalkan Aluna yang mematung
Gavin tau dia gila, bisa bisa nya tertarik dengan perempuan paling jelek se antero kota. tak tau nya banyak perempuan cantik di luar angkasa sana yang rela melempar diri nya untuk jadi istri Gavin, dari model artis bahkan dokter juga rela memberikan tubuh nya asal Gavin mau.
Gavin sadar itu, cuma menurut nya itu sudah takdir saja. bagaimanapun perempuan jelek itu istrinya, sudah pasti tanggung jawab nya. Dan satu hal yang membuat dia penasaran, kenapa gadis jelek itu menolaknya di saat semua orang berlomba lomba untuk jadi istri nya?
gak apa apa, fisik gak masalah selagi cuma Gavin yang tau sendiri. kalau teman teman nya tau mau di taru dimana wajah nya yang tampan ini.
sebenarnya Gavin cuma perlu memberikan perawatan mahal untuk Aluna, pasti dia juga bisa cantik. secara Gavin pernah memperhatikan wajah itu, semua nya bagus gak ada yang jelek satu pun. lalu kenapa kelihatan nya jelek sekali, mungkin saja karena dandanan nya yang kuno dan kulit nya yang hitam
"gak apa apa hitam, bule juga suka yang hitam seksi katanya" gumam Gavin sedikit gila
entah apa yang membuat nya tertarik, memaksa gadis itu tetap menjadi istri nya. entah karena dia menggoda, entah karena bibir nya yang seksi? bisa bisa nya dia jadi begitu
sedangkan Aluna me mandang baju baju itu memilih yang paling panjang , agar bisa menutupi kulit nya
yang membuat nya bingung sampai kapan dia harus menutupi diri dari suami menjengkelkan itu. tidur juga sekamar, gak punya privasi apa apa lagi berarti.
lagi lagi Aluna mendengus harus make up siang malam, pasti membuat kulit nya tersiksa.
untung saja, laki laki menjengkelkan itu gak ada di kamar. kalau tidak pasti Aluna gondok sendiri, Aluna tak mengerti kenapa Gavin beneran ingin berperan sebagai suami nya?
lagian cowok mana yang mau menikah dengan perempuan jelek begini. cuma Gavin ya gila, cuma Gavin yang menerima begitu saja. dibalik alasan nya Aluna beneran tidak mengerti