Dion Mahesa Birawa adalah seorang menantu yang tidak berguna di keluarga Wolf. Setiap hari hanya mendapat hinaan dari seluruh anggota keluarga mereka, terutama Jasmine istrinya, dengan teganya berkhianat di belakangnya.Perceraian sudah tidak bisa di elakkan lagi. Tapi, tanpa mereka sadari, lelaki yang selalu di anggap tidak berguna itu, adalah seorang putra mahkota, pewaris tunggal sebuah perusahaan besar dunia. Tidak ada yang tidak mungkin baginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Situasi yang disengaja
"Cepat jawab pertanyaanku! kenapa kau biarkan Jasmine ditangkap lagi." Cecar nenek Wolf emosi, karena Brian tidak kunjung menjawab pertanyaannya barusan
Brian tercekat diam, ketika mendengar suara nenek Wolf sudah semakin meninggi ketika berbicara padanya
Lalu buru buru dia berkata " Aku sudah mencoba menghalangi usaha mereka, untuk menangkap Jasmine, tapi kekuatanku kalah jauh dengan kekuatan mereka nek."
Brian berhenti sejenak untuk mengambil nafas, kemudian melanjutkan berkata
"Mereka bersenjata lengkap, sedangkan aku bertangan kosong, maka dengan susah payah, sebisa mungkin aku melarikan diri tanpa Jasmine."
"Walaupun mendapatkan tembakan peringatan, aku terus saja lari menghindari kejaran mereka, untung pada saat itu sedang turun hujan, jadi sedikit banyak mempersulit pengejaran mereka terhadap ku"
Brian kembali terdiam untuk mengambil nafasnya yang sudah mulai sesak, hingga membuat kesabaran nenek Wolf habis
Dengan tongkatnya dia mencoba untuk memukul Brian, tapi dicegah oleh Danish. Brian yang melihat kemarahan nenek Wolf terhadapnya, buru buru melanjutkan perkataannya
"Setelah hampir satu jam aku dikejar kejar oleh petugas itu, akhirnya aku berhasil lepas dari pengejaran mereka, kemudian aku bersembunyi di bangunan kosong ini, sampai kalian menemukan ku di sini."
Nenek Wolf juga yang lain termangu diam, sambil mencerna penjelasan dari Brian yang sedikit masuk akal itu, kemudian dia berkata
"Sungguh sial nasibku, pertama penyebabnya adalah si menantu tidak berguna itu, kedua, harta benda aku habis, disita dan diusir dari rumahku sendiri, dan sekarang akhirnya kita semua berada di tempat kotor ini."
"Ini semua gara gara Dion, menantu yang kurang ajar tersebut." Teriak nenek Wolf benar benar emosi, sehingga membuat napasnya tersengal sengal
"Jaga kesehatanmu bu, kendalikan amarah ibu untuk saat ini." Ucap Danish mencoba menenangkan ibunya
"Bagaimana ibu harus mengendalikan emosi dan bersabar, kalau semua apa yang telah ibu miliki, telah diambil secara paksa oleh orang kurang ajar itu."
"Aku harus balas dendam pada mereka satu hari nanti." Ucap nenek Wolf sudah tidak bisa mengendalikan emosinya lagi
Brian yang mendengar umpatan dari nenek Wolf tersebut menjadi mengerti, tanpa bertanya pun, dia sudah mengetahui penyebab mereka berempat berada di bangunan kosong itu
Tapi untuk lebih memperjelas keingintahuannya itu, dia memberanikan diri bertanya kepada nenek Wolf dengan berkata
"Jadi maksud nenek, semua kekayaan keluarga Wolf telah diambil oleh Dion, begitu?"
"Nenek juga tidak tahu, siapa sebenarnya dalang dari semua ini. Nenek juga sempat berpikiran, bahwa apa yang telah dikatakan oleh Dion ketika diusir dari rumah nenek dulu benar benar dilakukannya saat ini."
"Tapi nenek rasa itu tidak mungkin, Dion bukanlah siapa siapa, walaupun dia berkata seperti itu, sangat tidak mungkin dia mampu melakukannya hanya dalam waktu 2 jam. Memangnya siapa dia?" Ujarnya masih tetap tidak percaya pada Dion
Everly yang mendengar ucapan dari mertuanya itu, jadi kepikiran pula tentang Dion, lalu berkata. "Bisa jadi itu mungkin nek, bukankah belum lama ini, kita seperti melihat sosoknya di depan hotel yang sangat megah itu?"
"Bisa jadi juga itu memang dia. Selama ini, dia menyembunyikan statusnya dari keluarga kita, mungkin Dion sebenarnya adalah keturunan dari keluarga kaya di kota B ini."
Nenek Wolf tercekat ketika mendengar perkataan dari menantunya Everly, di hati dan benaknya juga kepikiran seperti itu, tapi hati kecilnya tetap saja menyangkal akan keberadaan Dion. Hatinya sudah seperti membatu akan kebenaran yang sesungguh nya
Chalista tidak tahan juga untuk tidak berbicara dalam perdebatan itu, kemudian dia membuka suara dengan berkata
"Aku sudah sangat yakin, orang yang kita lihat di depan hotel besar itu adalah Dion. Aku mengenali bentuk tubuhnya, dan cara jalannya."
"Walau penampilannya sudah berubah, dan wajahnya ditutupi oleh kacamata, tapi aku sangat yakin itu memang Dion." Ucapnya percaya diri
Nenek Wolf sudah mulai goyah akan pendirian nya, setelah mendengar perkataan dari Chalista barusan, lalu dia menimpali perkataan Chalista cucunya
"Kalau memang itu benar Dion, lalu darimana dia mendapatkan semua kekayaan dan kekuasaan itu. Apakah dia selama ini, telah menyembunyikan statusnya dari kita?" Ucap nya masih mengandung keraguan yang dalam terhadap Dion
Chalista tidak mampu menjawab pertanyaan dari neneknya, di benaknya juga bergelayut pikiran seperti itu. Kalau benar yang dilihatnya itu adalah Dion, lalu dari mana dia bisa mendapatkan kekayaan itu dalam sekejap, pikirnya
Lagi pula dia tahu siapa Dion yang sebenarnya. Ketika dulu ditemukan oleh kakeknya, kondisi Dion saat itu sangat mengenaskan dan terlihat miskin, dengan tubuh penuh luka, dan kehilangan kesadarannya
Jadi kalau yang dilihatnya itu memang bukan Dion, tapi ada orang yang kebetulan mirip dengan dia, lalu siapa orang yang mereka lihat di depan hotel itu?
Brian yang mendengar perdebatan mereka, akhirnya ingin tahu juga tentang apa yang sedang mereka bicarakan
"Apa yang sebenarnya kalian sembunyikan dariku, dan ada apa dengan Dion sebenarnya?" Tanya Brian penasaran
Mereka berempat semuanya diam, setelah mendengar pertanyaan dari Brian tersebut, tanpa berusaha untuk menjawab pertanyaannya, sampai membuat Brian tidak sabar, lalu mengajukan pertanyaan lagi
"Tolong katakan apa yang sebenarnya terjadi, dan ada apa dengan Dion? Tanya Brian masih tetap saja ngotot, untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya, tapi tiba tiba, terdengar sebuah suara aneh
Kruuk..kruuk!
Perut salah seorang dari kelimanya mengeluarkan bunyi seperti sedang lapar, ternyata bunyi itu berasal dari perut Brian, yang sudah seharian ini, belum kemasukan makanan sedikitpun
"Ada apa denganmu Brian?" Tanya nenek Wolf geli, walaupun dia sendiri sedang lapar saat itu
"Sudah seharian ini, sejak lepas dari kejaran petugas itu, perutku belum kemasukan makanan sedikitpun nek. Jangankan makanan, air saja aku tidak punya." Jawab Brian enteng dan malu malu
Untuk sejenak mereka melupakan pembicaraan tentang Dion, saat ini yang ada dalam pikiran mereka adalah, bagaimana cara mendapatkan makanan dalam situasi seperti itu
Untuk keluar tentu saja takut, apalagi bagi Brian, saat ini statusnya adalah buronan yang sedang dicari oleh polisi
Lagi pula kondisi di tempat itu gelap, dan jauh dari keramaian, ditambah lagi dengan di tangan mereka saat ini, hanya ada beberapa lembar uang, yang mungkin tidak cukup kalau ingin membeli makanan
"Denish! Kau pergilah cari makanan, gunakanlah uang yang tidak seberapa ini, beli makanan yang benar benar mengenyangkan, Jangan lupa untuk membeli air juga." Ucap nenek Wolf sudah mulai mereda kemarahannya
***
Hotel tempat Dion menginap
Setelah Brian juga Jasmine ditangkap, dan Brandy menyatakan takluk dan tunduk pada Dion, kekacauan yang terjadi di ruang pesta itu telah usai
Ivory dan yang lain mengadakan rapat dadakan untuk menggumumkan pergantian manajerial hotel, dan pemilik perusahaan Birawa Group
Setelah semuanya selesai, mereka berenam dipanggil untuk datang ke kamar Dion
Setelah semuanya berkumpul, Dion memberikan instruksi kepada mereka
"Hubungi petugas yang saat ini sedang membawa Brian dan Jasmine, katakan kepada mereka untuk melepaskan Brian dengan cara licik."
"Buat seolah olah telah terjadi kecelakaan di jalan raya, yang membuat pengawasan terhadap mereka berdua menjadi kendor, hingga kesempatan itu digunakan oleh salah satu dari keduanya untuk melarikan diri."
"Aku masih ingin bermain main dengan salah satu diantara mereka, tapi tetap lakukan pengawasan yang ketat terhadap Brian, dan jangan sampai lepas."
"Katakan juga dengan petugas kota itu, untuk melepaskan Jasmine setelah 2 hari dikurung di sana. Mereka tentu tahu bagaimana caranya untuk melaksanakan instruksi ini." Ucap Dion mantap
Ivory segera melaksanakan perintah dari tuannya Dion, dia segera menghubungi petugas yang saat ini sedang membawa Brian dan Jasmine untuk dibawa ke kantor mereka
Seperti yang sudah di instruksikan oleh Dion, petugas yang dihubungi oleh Ivory mengatur siasat, seolah olah kendaraan yang sedang membawa mereka mengalami kecelakaan di jalan raya
Dan benar seperti yang dikatakan oleh Dion, Brian, berhasil melarikan diri dari mereka, dan saat ini sedang bersembunyi di sebuah rumah kosong, yang keberadaannya sudah diketahui oleh pihak kepolisian dan juga orang orangnya Dion