NovelToon NovelToon
Detektif Kerajaan

Detektif Kerajaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi / Putri asli/palsu / Cinta Seiring Waktu / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / TimeTravel
Popularitas:76
Nilai: 5
Nama Author: Staywithme00

"Kau berasal dari masa depan kan?" Ucapan Nares membuat Yarana diam. Bagaimana bisa Nares mengetahui hal itu?-Yarana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Staywithme00, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Kota Bellvana adalah salah satu kota dengan kerajaan yang paling melimpah tambang emasnya. Para bangsawan tidak ada yang kekurangan sedikitpun di kota Bellvana. Namun, kejayaannya sama sekali tidak berpengaruh apa-apa bagi rakyat yang menghuni kota. Kota Bellvana memiliki 7 kerajaan yang berkuasa. Mellvana, Dellvana, Kellvana, Pellvana, Cillvana, Fallvana dan Bellvana. Diantara raja-raja tersebut, hanya Raja Bellvanalah yang memperhatikan kondisi rakyat-rakyatnya. Raja Bellvana menurunkan harga pajak petani dan nelayan lebih rendah dari penguasa lainnya. Hal itu dilakukan untuk membantu perekonomian rakyat yang berada disekitar area kuasanya. Raja Bellvana telah meminta raja-raja yang lain untuk melakukan hal yang sama dengannya. Tapi mereka menolak. Bagi mereka meraih keuntungan yang sebesar besarnya adalah yang lebih utama.

Raja Bellvana telah berkuasa selama kurang lebih 30 tahun, semenjak ayahnya tiada. Ayahnya meninggal ketika raja Bellvana berada diusia yang sangat muda. Raja Bellvana memiliki seorang perdana menteri yang setia, juga memiliki seorang prajurit setia yang tangguh. Dua orang ini adalah kaki tangan raja Bellvana.

Lalu bertahun tahun kemudian, kemalangan raja Bellvana berlanjut lagi, dirinya juga telah kehilangan istrinya sebab melahirkan putrinya yang bernama Yarana Bellvana. Yarana adalah salah satu putri kandungnya. Setelah Yarana berumur sekitar 5 tahun, barulah ayahnya menikah lagi dengan seorang bangsawan dari kota Cillvana, yaitu Reviya Sadywa. Dari pernikahannya, raja Bellvana mendapatkan dua putri tiri dari istri keduanya. Pernikahan pun berlangsung dengan terpaksa sebab demi menyatukan dua kerajaan, tak lebih. Oleh sebab itu, hanya mendiang ibu kandung Yarana yang mendapat gelar Bellvana, sementara Reviya tidak. Karena dirinya sama sekali tak berada dihati sang raja sedikit pun. 

Sementara Yarana, adalah gadis lemah lembut nan baik hati. Dirinya sama sekali tidak bisa berbicara dengan nada tinggi kepada siapapun.  Kalau dua saudari tirinya menjahili atau memfitnah nya, ia hanya diam tanpa membalas atau bahkan membela dirinya sendiri pun tak bisa. Ibu tirinya pun sama jahatnya dengan dua saudarinya. Yarana sama sekali tidak diberi jeda bila berpapasan dengan mereka diistana. Jadi Yarana sering mengurung diri dikamarnya. Hanya Vello yang sesekali menjenguk keadaannya untuk memastikan Yarana baik-baik saja.

******

“Hei tunggu. Aku ingin bertanya sesuatu.” Yarana mengejar Nares yang melangkah dengan cepat.

“Nares!” Panggil Yarana sambil berlari menenteng gaunnya.

Bugg.. dirinya menabrak Nares yang sedang berhenti tiba-tiba.

“Ada apa?” Nares bertanya dengan nada cuek.

“Kau sudah berapa lama berada disini?” Kalau yang ada dihadapannya ini bukan bangsawan melainkan temannya, pasti sudah Yarana menoyor kepala manusia cuek yang ada dihadapannya. 

“2 tahun.” Jawabnya singkat, padat dan menusuk.

“Kenapa lama sekali dirimu berada disini?” Yarana bertanya lagi.

“Bukan urusanmu. Lakukan saja sepuluh kebaikan, dan pergilah dari sini!” Jawaban Nares, membuat ubun-ubun Yarana mendidih.

“Iya, aku akan pergi. Kalau kau tak mau berbagi cerita tak apa. Akan kucari tahu tentang seluk beluk kerajaan ini sendiri.” Yarana juga kesal dengan jawaban Nares. Apa susahnya bagi Nares menjawab pertanyaan darinya.

Nares bukannya meminta maaf,justru melengos pergi meninggalkan Yarana sendirian. Nares pergi ke tembok ujung yang terdapat pintu kecil. Setelah Nares pergi, Yarana mendekati pintu kecil yang tadi dilewati oleh Nares.

“Astaga, untuk apa aku memanjat kalau disini ternyata ada pintu kecil.” Yarana merutuki nasibnya yang malang. Sia-sia tadi dirinya melompat sampai tersangkut.

Yarana memasuki pintu tersebut dan melangkah masuk lagi kembali ke istana. Dirinya sudah tak peduli apa yang terjadi diacara bangsawan. 

Yarana hanya ingin berkelana hari ini.

Kebetulan sekali, Vello sudah kembali menunggunya didepan ruang pesta.

“Putri Yarana, anda darimana saja.” Vello panik karena mengetahui sejak tadi, rupanya Yarana tak mengikuti acara bangsawan.

“A..ah itu,aku sedang berkeliling saja. Didalam terlalu berisik.” Yarana menjawab Vello dengan santai. Vello hanya mengangguki putri Yarana, dirinya juga tahu kalau Yarana biasanya tidak suka keramaian.

Tidak lama, terdengar suara teriakan 

“Aakh.. tolong. Ada mayat disini.” Terdengar sebuah teriakan perempuan dari ruangan yang berada tepat disamping acara bangsawan.

Yarana dan Vello bergegas menuju ruangan yang berisikan teriakan tadi. Seluruh orang-orang yang sedang makan-makan juga mendengar teriakan yang sangat nyaring itu. Mereka juga berlari menuju arah yang sama dengan Yarana.

“Astaga.” Yarana terkejut melihat ada seorang mayat perempuan dihadapannya. Mayat tersebut mengeluarkan darah yang berbau segar. Sepertinya korban baru tewas hari ini. Warna tubuhnya pucat karena terus mengeluarkan darah. Yarana menyimpulkan kalau waktu kematian mayat yang ada dihadapannya ini adalah hari ini, sebab mayat tersebut tak memiliki kulit yang berwarna biru ataupun lebam disekujur tubuhnya.

“Ya ampun mengerikan sekali.”

“Iya mengenaskan sekali.” Seluruh tamu undangan raja terkejut melihatnya.

“Putri, jangan dilihat.” Vello mengkhawatirkan Yarana yang sejak tadi terus mengamati korban. Yarana sadar dari lamunannya. 

“Tenang saja, aku baik-baik saja.” Yarana sudah biasa melihat pemandangan yang ada didepannya. Didunia nyata ada sekitar 20 kasus pembunuhan yang telah ditanganinya, termasuk kasus terakhir yang membuat dirinya terjebak dizaman ini.

Raja Bellvana yang telah memasuki ruangan, meminta para pelayan untuk mengambil korban dan menguburnya. Dizaman ini tidak ada otopsi, bahkan sangat minim. Raja hanya bisa membuat kesimpulan, kalau ini adalah pembunuhan. Tidak ada barang bukti apapun disekitar korban yang telah diangkut.

“Saya akan meminta maaf untuk kedua kalinya, sebab terjadi hal yang tidak diinginkan dan kurang baik pada hari ini. Untuk yang terjadi hari ini, kerajaan kami akan melakukan pengawasan.” Raja Bellvana meminta maaf pada seluruh tamu undangan yang ada.

“Silahkan para tuan-tuan dan nyonya-nyonya.” Salah seorang perdana menteri meminta para bangsawan meninggalkan ruangan. Bangsawan-bangsawan meninggalkan ruangan sesuai perintah.

“Baiklah, sekarang bersihkanlah ruangan ini. Dan semuanya tolong pergi dari sini.” Raja Bellvana beranjak pergi, dirinya pasti sudah sangat pusing dengan semua yang terjadi hari ini. 

“Ayo ibunda, biarkan saja manusia licik ini disini.” Regina mengajak Viola dan ratu Reviya meninggalkan ruangan.

“Enak saja menyebutku manusia licik. Mereka tidak sadar dirikah.” Yarana mengoceh kesal. Vello hanya tersenyum melihat perubahan Yarana. Dari kejadian yang ada dipesta, sepertinya Yarana sudah berubah menjadi lebih berani. Vello ikut senang, bila putri Yarana berkembang. Sebab Yarana akan menjadi penerus raja Bellvana kelak.

“Sepertinya aku menginjak sesuatu.” Batin Yarana, yang merasa ada sesuatu yang dirinya injak dibawah gaunnya. Mungkin saja barang bukti pikirnya.

“Eh Vello, apa kau bisa merapikan kamarku. Tadi sedikit berantakan karena aku memilih-milih baju.” Alibi Yarana agar Vello pergi dari ruangan. Padahal kamarnya sudah dirinya rapikan.

“Baik putri.” Vello dengan senang hati membantu tuan putri dari kerajaan Bellvana. 

Yarana memperhatikan orang-orang yang sedang membersihkan ruangan. Sepertinya mereka sedang fokus dengan urusannya.

Yarana melangkah maju, dan dengan cepat mengambil barang yang ada tadi dirinya injak. 

“Sapu tangan.” Yarana melihat sapu tangan, dengan sedikit noda darah yang berada disapu tangan tersebut. Dengan cekatan, Yarana segera menyimpannya dikantong gaunnya. 

“Pasti ini adalah barang bukti. Aku akan mencari tahu siapa pemiliknya.” Yarana berencana menyelidiki siapa pemilik dari sapu tangan tersebut.

          # bersambung

1
kappa-UwU
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Staywithme00: ditunggu yaaaa ,terima kasih sudah mampir🙏
total 1 replies
menderita karena kmu
Sempurna deh ini. 👌
Staywithme00: terimaaa kasih kak🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!