NovelToon NovelToon
Kembalinya Putri Hina

Kembalinya Putri Hina

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Bai Xue nona muda keempat dari keluarga bangsawan Bai. Di asingkan di perbatasan saat usianya baru mencapai tujuh tahunan. Saat kembali ke Ibu Kota di usianya yang kesembilan belas tahun. Dia di jebak adik kelimanya, sehingga harus bermalam bersama Tuan muda kedua Jiang. Dan dengan terpaksa Bai Xue harus menikah menjadi Nyonya kedua di kediaman Jiang.

Di tahun ke tiga pernikahannya, wanita muda itu di temukan terbunuh dengan banyaknya sayatan di sekujur tubuhnya. Wajah cantiknya bahkan tidak lagi dapat di kenali.

Semua penderitaan yang ia jalani sepanjang hidupnya seperti mimpi menakutkan. Sehingga wanita muda itu dapat terbangun kembali dengan jiwa yang telah berpindah ketubuh gadis muda berusia enam belas tahun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehangatan keluarga yang selalu di rindukan

Nyonya kedua Bai berlari kencang mendahului suaminya agar dapat segara melihat putrinya. Sebelum kakinya melangkah melewati ambang pintu halaman kediaman putrinya. Wanita itu merapikan gaun yang ia kenakan juga menata rambutnya agar lebih rapi. Baru melangkah masuk dengan senyuman penuh kehangatan di wajahnya.

Pelayan Jian menarik kursi kecil menempatkannya di samping kursi panjang tempat Nona mudanya berbaring. Kursi yang akan di gunakan Nyonya kedua Bai untuk duduk agar dapat lebih dekat dengan putrinya.

"Putri kecil ku." Duduk di kursi yang telah di sediakan. Tangan halusnya membelai lembut kepala putrinya. "Nanti malam ada festival lentera. Kakak pertama mu dan kakak ketiga mu juga akan pulang kerumah. Mereka juga ikut merayakan festival bersama keluarga." Nyonya kedua Bai menatap penuh kehangatan.

Kata keluarga yang di ucapkan wanita di depannya. Terasa sangat hangat namun juga terasa sangat jauh untuk dirinya. Bai Qi hanya memberikan anggukan kecil kepada ibunya.

Setelah beberapa saat Tuan kedua Bai bersama putra keduanya baru saja sampai di halaman tempat tinggal putrinya. "Istriku, sudah waktunya sarapan." Mengelus perutnya yang sudah terasa melilit. Dia tentu ingin mendengar putrinya menyebutkan kata ayah. Tapi dia mengurungkan niatnya di saat melihat wajah putrinya yang terlihat ada kesedihan dalam pandangan matanya.

"Benar, kita harus sarapan bersama. Sudah lama Qi er tidak ikut makan bersama keluarga." Nyonya kedua Bai bangkit dari tempat duduknya.

Tuan muda kedua Bai Muchen mengangkat tubuh adik keempatnya. "Ayo kita saparan bersama." Melangkah perlahan menuju ruangan makan keluarga.

Tuan kedua Bai menggandeng lengan istrinya penuh kelembutan. Berjalan tepat di belakang kedua anaknya. Saat mereka sampai di ruangan makan. Lauk sudah tertata rapi di atas meja. Ada begitu banyak makanan dari hidangan ikan, daging, juga sayuran. Kue penutup dan bermacam buah-buahan juga telah tersedia.

Bai Qi di tempatkan di kursi yang ada di samping kakak keduanya Bai Muchen. Gadis itu menatap kearah kedua orangtua yang sangat menyayangi anak mereka. Juga pria muda yang selalu menjaga adiknya dengan sangat baik. Bahkan kelembutan itu terasa sangat nyaman. Tanpa dia sadari senyuman tipis terlintas sejenak di wajahnya.

"Qi er." Tuan muda kedua Bai Muchen menyiapkan mangkuk juga sumpit untuk adik keempatnya. "Kamu ingin makan apa? Biar kakak ambilkan. Apa kamu ingin ikan? Atau daging?" Mengambilkan setiap macam masakan yang berbau daging juga ikan.

Tuan kedua Bai menghentikan gerakan tangan putranya yang sudah membuat mangkuk putrinya penuh. "Apa kamu ingin memberi makan babi kecil? Kenapa memberikan begitu banyak lauk berbeda menuhi mangkuk adik mu?"

Plakakk...

Nyonya kedua Bai memukul cukup kuat lengan suaminya. "Kamu mengataiku melahirkan babi kecil?" Menatap tajam kearah suaminya.

"Bagaimana mungkin?" Senyuman penuh rasa takut terlihat. "Istriku, ini hanya sebuah perumpamaan. Kamu sangat cantik bagaimana mungkin melahirkan babi kecil. Meskipun demikian babi kecil itu pasti secantik putri kita."

"Apa?"

"Mulutku ini, hehe..." Tuan kedua Bai langsung memukul mulutnya yang telah mengatakan kalimat yang dapat merenggut nyawanya. Pria paruh baya itu dengan sigap mengambil beberapa lauk di tempatkan pada mangkuk milik istrinya. "Istriku, semua ini makanan kesukaan mu."

Nyonya kedua Bai memakan hidangan dengan lahap. Bagitu juga semua orang yang ada di sana. Bai Qi menelan setiap makanan dengan perasaan yang tidak bisa di utarakan. Ada rasa sakit menekan hatinya tapi juga ada kebahagiaan yang selalu ia nantikan sepanjang hidupnya sebagai Nona keempat Bai Xue. 'Mungkin dewa juga merasa kehidupan sebagai Bai Xue terlalu melelahkan. Sehingga memberiku kepuasan untuk hidup sebagai bagian dari keluarga Bai Haoran. Sekarang tidak ada penyesalan lagi meskipun jiwa ini di tarik kembali menuju dunia bawah,' ujar Bai Qi di dalam hatinya. Air matanya menetes namun dia berusaha untuk menyembunyikannya.

Setelah sarapan Tuan muda kedua Bai Muchen mengajak adiknya untuk kembali ke kamar. Membiarkan gadis itu beristirahat agar pemulihan tubuhnya bekerja dengan baik. "Kakak kedua harus segera menyelesaikan pekerjaan agar nanti malam bisa berkumpul bersama. Kamu juga masih butuh istirahat lebih banyak." Mengelus lembut kepala adik keempatnya sebelum pergi dari ruangan kamar.

Pintu kamar di tutup rapat, kini hanya tinggal Bai Qi tengah menyandarkan tubuhnya pada pembatas tempat tidur. Sebagian kakinya juga di tutupi selimut agar hawa dingin tidak terlalu terasa. Entah mengapa setelah dia bangun dari koma. Tubuhnya selalu saja terasa dingin. Bahkan terkadang seperti membeku di dalam bongkahan es yang tebal.

Saat pintu di buka, pelayan pribadinya Lian datang membawakan air hangat di dalam baskom. Dia berlutut meletakkan baskom berisi air hangat di lantai. Lalu dia membantu Nona mudanya agar dapat menggeser tubuhnya. Membiarkan kedua kaki halus itu menggantung di atas tempat tidur. Memudahkan Bai Qi merendam kedua kakinya di dalam air hangat.

Sekitar sepuluh menit kaki terendam di dalam air hangat. Perlahan kaki Bai Qi di angkat. Meskipun tidak bisa di gerakkan dengan leluasa. Tapi dia masih dapat merasakan sentuhan juga kehangatan dari air.

"Nona muda, saya membelikan buku cerita untuk menghalau kebosanan." Mengambil buku cerita yang sudah ia simpan di salah satu lemari kecil. "Ada empat seri dari buku ini. Namun saya masih belum bisa mendapatkan kedua seri terbarunya." Memberikan dua buku yang ada di tangannya kepada Nona mudanya.

Bai Qi mengambil buku dari tangan pelayannya. Perlahan dia membuka setiap lampiran buku. Membaca cerita tentang kisah cinta gadis sederhana dengan seorang prajurit perang.

"Udara di dalam ruangan terlalu pengap. Akan lebih baik jika udara dapat masuk." Pelayan Lian membuka jendela yang ada di sisi kiri ruangan kamar. Baru setelahnya dia keluar dari ruangan menyiapkan camilan untuk Nona mudanya.

Di ruangan kamar gadis itu terus membaca setiap kalimat di dalam buku dengan serius. Sudah sangat lama dia tidak membaca buku cerita dengan leluasa. Setelah menikah dirinya di sibukkan dengan siasat jahat dari Ibu mertuanya. Tentu tidak ada waktu untuk menikmati setiap lembaran cerita yang ada di buku.

Tidak terasa gadis itu terus mengulang membaca satu buku selama setengah hari penuh. Dia bahkan sudah menghafal setiap kalimat yang ada di dalamnya. Bai Qi mengalihkan pandangan matanya pada cahaya remang yang mulai terlihat masuk di jendela kamar. Gadis itu mengarahkan kedua kakinya menginjak lantai. Dia berusaha bangkit namun kedua kakinya masih tidak sanggup melangkah. Dia pejamkan kedua matanya. Menenangkan pikiran yang selalu menggangu dirinya. "Sekarang kamu bukan lagi Bai Xue. Nyonya muda hina yang hanya bisa berbaring tidak berdaya di dalam gudang kayu." Gadis itu bangkit perlahan dengan mengerahkan semua tenaga yang ia miliki. Satu langkah pertama dapat ia lakukan. Di langkah kedua, "Huh..."

Tubuhnya tidak bisa menahannya lagi. Tepat di saat Bai Qi hampir terjatuh tubuhnya langsung di tangkap Kakak tertuanya.

Tuan muda pertama Bai Mingze menggendong adiknya agar dapat kembali duduk di atas tempat tidurnya. Sedangkan pria muda itu duduk di sampingnya. "Kamu sudah melakukannya dengan sangat baik." Mengelus lembut kepala adik keempatnya.

1
Mommy Ayu
kehidupan diistana memang ribet
Raudah Anis
hanya seorang selir, keluarga bukan, saudara juga bukan . berani ngatur2 hidup Bai qi .
Kusii Yaati
lanjut Thor 😁
Kusii Yaati
Bai Qi kaki mu saja masih belum sembuh tp kamu mau ikut mereka ke ibu kota 😩
Kusii Yaati
nah kan Ternyata ada konspirasi, dasar mereka manusia manusia berhati busuk 😤😡
Kusii Yaati
jendral zhi gercep juga ya langsung di ikat nih Bai Qi nya, takut di lamar orang lain ya jendral...😂😂😂
Kusii Yaati
para bandit kan biasanya cuma merampok di dalam hutan,tapi bandit ini sudah berani masuk kerumah dan menculik 😩
Kusii Yaati
ternyata seperti itu mendekati untuk kepentingan pribadi 😏... orang kalau punya hati yang busuk mau di sembunyikan bagaimana pun tetap akan kelihatan busuknya😤...nasib Bai Xue yang punya keluarga seperti itu, untung dia berpindah jiwa di keluarga Bai kedua
Kusii Yaati
sungguh menyesakkan 🤧😭
Kusii Yaati
ceritanya mengharukan bikin mewek diriku 🤧🤧🤧
Kusii Yaati
menempati tubuh sepupunya sendiri sebagai nona keempat Bai Qi jauh lebih baik dari pada jadi nona keempat Bai Xue yang di anggap membawa sial dan berakhir kematian yang tragis /Whimper/
Kusii Yaati
tragis sekali nasib mu nona Bai, meninggal bukannya di kubur dengan baik malah di buang jasadnya di tengah hutan,kejam sekali mereka /Sob//Sob//Sob/
Kusii Yaati
Baru baca sudah di suguhi adegan yang bikin emosi sekaligus menyesakkan 🤧🤧🤧
sahabat pena
hadeuhh ibu bukan.. keluarga apalagi ga berhak ngatur2 perjodohan lah🤣🤣🤣sungguh jawaban wanita berkelas.🤣🤣🤣
Santy Susanti
Jawaban yg berkelas, makjleb banget bwt tuh Selir🤪🤪🤪🤪
Santy Susanti
Waaah Keluarga Jiang memang kejam🤯
Santy Susanti
Hubungan persaudaraan yg manis😘😘😘😘😘👍🏻👍🏻👍🏻
Raudah Anis
tidak apa2 thor,
Raudah Anis: sama2🌹🌹🌹
Sri wulandari: makasih kk😊
total 2 replies
Mommy Ayu
keluarga pertama ini memang penjahat semua, habisi aja lah jangan lama lama
Santy Susanti
Hadeuuh 2 lintah bikin gemes bogem nih👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!