Sungguh malang nasib seorang Mylea Canssandra Shin.
ia harus kehilangan bayi dalam kanduangannya dan menjalani perawatannya sendirian di rumah sakit paskah kegugurannya.
Tak cukup sampai di sana,
keluarga sang suami meminta suami Cassandra untuk menceraikannya.
dalam keputusasaannya, ia justru membuat seorang laki laki kehilangan istrinya dan seorang bayi kehilangan ibunya.
bagaimana nasib Cassandra ketika laki laki itu menuntut keadilan kepadanya tanpa mau mengerti kondisinya......
cerita baru aku.....
" SEBATAS IBU SUSU UNTUK ANAKMU "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25 yang ke dua kali
Ryu berdiri tegak sambil menatap brankar kecil di depan sana yang terpisah dengan dinding kaca sebagai pembatas di mana ia tengah berdiri saat ini dengan sang putra yang saat ini nampak tertidur lelap dengan botol dot menempel di bibirnya,
Seorang perawat nampak setia dan sabar memegangi botol susu itu.
Sesekali bibir bayi yang baru saja lahir dua bulan lalu itu nampak bergerak lucu seperti sedang menyesap botol susunya.
Lucu sekali gerakan bibir mungil itu.
Diam diam hati Ryu berdesir, ia bahagia sekaligus trenyuh.
Ia bahagia karena akhirnya sang putra benar benar di nyatakan sembuh dan baik baik saja.
Tapi tak dapat ia pungkiri, hatinya terasa trenyuh melihat sang putra yang meminum susu asinya dari botol susu apalagi susu itu berasal dari bank asi yang ada di rumah sakit ini.
Yang jelas ia pun tak tahu bagaimana latar belakang pemilik asi itu dan bagaimana asi itu bisa sampai pada putranya.
Jika tidak memegang teguh keinginan sang istri dulu yang ingin memberi sang putra asi eksklusif. Minimal hingga satu tahun usia sang putra.
Ia pasti sudah membari sang putra susu formula, sehingga ia tak perlu tersiksa pikiran seperti saat ini. Jujur ia sangat parno dengan siapa dan bagaimana asal asi untuk putranya itu.
Dan untuk mencari kebenarannya ia tak mau. Ia takut kenyataan buruk akan hal itu.
Ryu masih tenggelam dengan pemikirannya sendiri ketika pintu ruangan di mana saat ini ia sedang berdiri nampak di buka dari luar.
" presdir...pasien di kamar 507 datang dan ingin bertemu dengan anda " Samuel berkata dengan sopan.
Di luar sana Lea memang sedang berdiri dengan masih memakai pakaian khas pasien rumah sakit ini yang bewarna hijau toska tua dengan di temani oleh dokter Tracy dan suster Sarah.
" dia sudah pulih ?! " tanya Ryu tanpa beralih dari menatap ruangan sang putra.
Namun percayalah...saat ini wajah pria itu telah berubah dingin.
Rahangnya nampak mengeras.
" iya presdir..."
" biarkan dia masuk..." setelah sempat terdiam beberapa saat, akhirnya Ryu kembali bersuara.
" baik presdir " jawab Samuel dan segera memutar tubuhnya kemudian melangkah ke arah pintu
Tak butuh waktu lama kini Samuel telah berdiri di hadapan Lea.
" silahkan nona " kata pria itu kemudian mempersilahkan Lea.
" bolehkah saya menemaninya ?! " tawar suster Sarah, tapi perawat itu segera mundur begitu melihat tatapan tak bersahabat sang assistan.
Lea menoleh sejenak kepada dokter Tracy dan suster Sarah.
Dua orang itu menganggukkan kepalanya. Kemudian Lea mengikuti langkah kaki Samuel.
Cklek...
pintu ruangan di buka oleh Samuel dan Lea segera masuk.
Lea baru saja menginjakkan kakinya ke dalam ruangan itu,
Samuel telah kembali menutup pintu.
Lea menghela nafas, baru beberapa langkah ia melangkah masuk ia melihat sesosok tubuh tinggi menjulang dengan stelan celana bahan warna hitam berikut dengan jaznya berdiri membelakanginya.
Seseorang itu nampak memasukkan kedua tangannya ke dalam ke dua saku celana bahannya.
Punggung seseorang itu nampak lebar dan kokoh. Sesaat detak jantung Lea berdenyut cepat, ia kembali teringat kepada sosok laki laki yang telah menikahinya dua tahun lalu dan telah menceraikannya kini.
Jujur...
debaran jantungnya untuk pria itu masih ada, bahkan masih sama.
Dengan perlahan meski sedikit ragu akhirnya ia pun memutuskan untuk melangkah mendekat.
" selamat sore...tuan..." sapanya untuk pertama kali kepada seseorang itu.
Tak ada tanggapan sedikitpun, seseorang itu bahkan tak bergeming sama sekali.
" permisi...tuan..." Lea mengulang sapaannya.
" hemm....siapa namamu ?! " akhirnya seseorang itu bersuara juga, meski sebenarnya saat ini ia sedang mati matian menahan emosinya.
Dan Lea...
Jelas ia tak tahu akan hal itu.
Wanita itu bahkan tak tahu sama sekali jika seseorang di hadapannya itu tengah mengepalkan ke dua tangannya yang berada di dalam kedua saku celananya dengan erat.
Lea sedikit bingung harus mengenalkan dirinya.
" Lea..." jawabnya pada akhirnya.
Hening,
Sesaat suasana kembali menjadi hening. Hingga Lea terdengar menghela nafas sebelum akhirnya ia kembali bersuara.
" tuan...
saya tidak pernah mengenal anda, tapi anda telah bersedia menolong saya bahkan memberikan pengobatan dan perawatan terbaik kepada saya, saya tidak akan pernah melupakannya " kata Lea kemudian.
" saya benar benar berterima kasih kepada anda, tapi maaf....
untuk saat ini saya tidak bisa mengganti semua biaya yang telah anda keluarkan untuk saya.
Tapi jangan khawatir, saya bukan orang yang tidak tahu balas budi.
Saya berjanji kelak di kemudian hari, saya akan mengganti semua yang telah anda keluarkan untuk biaya pengobatan dan perawatan saya " lanjut Lea lagi.
Kata kata yang keluar dari bibir Lea membuat Ryu mengerutkan keningnya.
Nada bicara yang terdengar begitu lembut namun tegas dan penuh percaya diri.
Ia terbiasa dengan sikap manja seorang Shelia, dan kini...
mendengar nada bicara seperti yang baru saja ia dengar, Ryu menjadi sedikit terganggu.
Perlahan pria berwajah dingin itu memutar kepalanya dan menatap kepada seseorang yang kini berdiri tak begitu jauh darinya.
Mata Ryu menatap tajam dan tak berkedip kepada sosok itu.
Tubuh kurus dengan tinggi tubuh yang bisa di bilang cukup tinggi bagi ukuran seorang wanita Asia.
Rambut panjang sebahu berwarna kecoklatan semakin menguatkan ras asal wanita itu.
Tionghoa...
Perlahan bayangan kecelakaan yang merenggut nyawa sang istri berputar nyata di hadapannya.
Wajah Ryu kian berubah keruh dan rahangnya mengeras.
Sementara lea...
Mata wanita itu sedikit melebar saat pertama kalinya Ryu menoleh kepadanya.
Wajah itu adalah wajah penuh kebencian dan kemarahan yang sempat ia lihat hari itu.
Dan sekarang, untuk kedua kalinya Lea kembali menerima tatapan mengerikan itu dari wajah dingin dan kaku seperti kulkas itu.
" kau...." desis Lea pelan nyaris tak terdengar.
Untuk sesaat mata kedua orang itu saling bertemu.
Jangan Nyesel ya ryu km nanti,belum tahu dia caca itu siapa??
balas aja..
biar tau rasa..
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
crash damuel sedang disiksa ama Ryu...
❤❤❤❤❤❤❤
❤❤❤❤❤
apakah mereka pernah bertemu sebelumnya???!???
Penasaran siapa yg ndorong dia,sampai jatuh gini?