Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah sebuah ungkapan yang tepat untuk seorang Gadis cantik bernama Safira Navia, Beasiswa yang tiba tiba di cabut oleh pihak kampus setelah kepergian Ibunya membuat Safira langsung melemas seketika.
Pekerjaannya yang hanya sebagai pelayan Cafe pun tidak mencukupi biaya kuliah nya, mundur dari bangku perkuliahan nya pun tidak mungkin karena hanya tinggal sedikit menuju gelar Sarjana nya.
yuk ikuti ceritanya, bagaimana Safira menjalani semua kehidupannya, selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 perpisahan.....
pagi menjelang......
Safira terusik karena gedoran di pintu kamarnya membuatnya mendesah kesal lalu duduk untuk mengumpulkan ingatannya.
"Ishhh..... siapa sih pagi pagi bikin ribut. "
kesal Safira yang langsung beranjak menuju pintu untuk membuka nya.
Safira mendelik saat melihat Doni pelaku penggedorannya dan Doni hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Safira.
"Kamu ini ganggu orang tidur, aku masih ngantuk loh Doni. "
protes Safira yang langsung berjalan menuju meja makan untuk mengambil minum.
"Kamu ini semalam tidur jam berapa sih?? Ini sudah hampir jam sebelas siang Safira, mau sampe jam berapa kita ke kota. "
ucap Doni sambil menunjuk jam di dinding dan berhasil membuat Safira terdiam.
"Kamu kenapa gak bangunin dari tadi sih. "
kesal Safira dan Doni mendelik mendengarnya.
"Astaga Safira, kamu yang kebo malah aku di salahkan, Amel dari pagi gedor gedor tapi kamu ga respon, makanya aku yang gedor karena sudah sangat siang sekali sekarang, sana mandi dan bersiap kita makan siang dulu sebelum berangkat ke kota. "
putus Doni yang langsung meninggalkan Safira yang masih duduk di meja makan.
Safira langsung menuju kamarnya dan untuk segera bersiap siap, masih ngantuk tapi dia harus segera kembali ke kota sebelum Al menerornya.
.
.
"Bu Bos nya udah bangun?? "
tanya Amel saat Doni menghampiri nya.
"Sudah setelah di gedor gedor pintunya, siapkan makan siangnya dulu yaa, aku mau ke pabrik sebentar. "
jawab Doni dan Amel mengiyakannya lalu segera menyiapkan makan siang untuk Safira.
Saat Amel menyiapkan makan siangnya ternyata Safira menghampiri nya sudah rapih tapi wajahnya sangat terlihat lelah sekali.
"Bu Bos bergadang semalam yaa?? aku gedor pintu gak ada sahutan loh. "
tanya Amel saat Safira menghampirinya.
"Ga tau Amel aku lupa, makanannya sepertinya lezat sekali. "
jawab Safira yang langsung menyantap makanan yang Amel suguhkan.
"Makanya di makan jangan di lihat, ayo cicipi masakan Chef Amel. "
ucap Amel dengan bangganya dan Safira langsung mengangguk.
Safira memakan makanannya dengan lahap bahkan tidak menghiraukan Doni saat ikut gabung makan, Amel hanya menggelengkan kepalanya melihat Bu Bos cantiknya yang gak ada jaim nya saat makan.
"Urusan pabrik aman dan sudah mulai produksi normal lagi, barang barang kamu sudah di kirim ke rumah calon suami kamu tadi pagi dan kemungkinan siang juga sudah sampai. "
jelas Doni sambil menyuapkan makanan yang di hidangkan Amel untuknya.
"Iya makasih, nanti aku mau ke ruko pamit sama anak anak juga, aku percayakan semua urusan pabrik ke kamu yaa Donn. "
jawab Safira dan Doni menganggukkan kepalanya.
"Semua aman karena kita punya team solid, tapi aku minta sama kamu tetap mendisain yaa karena aku gak percaya hasil rancangan orang lain takut gak laku di pasaran. "
ucap Doni yang meminta pada Safira karena semalaman dia kefikiran sekali dengan masalah disain.
"Kamu jangan khawatir, aku akan setor rancangan seperti biasa setiap awal bulan walaupun aku nanti sudah menikah, ayo lanjutkan makannya dan Amel aku yakin kamu bisa mendampingi Doni menjalankan semuanya. "
jelas Safira dan Amel mengacungkan jempolnya.
Makan siang pun berlanjut dan tidak ada obrolan dari ketiganya, Safira merasa sedih karena ini mungkin kebersamaan di kota ini yang terakhir dan Safira meminta Doni juga Amel mendampingi nya selama sebelum menikah.
Safira dan Doni langsung menuju pabrik karena Safira akan berpamitan pada team nya, Amel tidak ikut memilih merapihkan makanannya sebelum dia ikut berangkat.
"Aku percaya sama kalian dan tolong jaga yaa, Doni yang akan gantikan aku nanti kedepannya jadi kalau ada masalah yang mengatasinya adalah Doni. "
jelas Safira saat menutup sesi perpisahan pada team kepercayaan nya.
Setelah derama panjang akhirnya Safira, Doni dan Amel sudah berada di dalam mobil menuju kota yang akan menjadikan tempat tinggal Safira kembali.
"Kalau bisa kamu pikirkan ulang Donn, pindahkan pusatnya ke kota dan kamu tempati rumah aku tapi menikahlah dengan Amel biar kamu ada teman, syukur syukur dapat keponakan akunya, aku serius banget karena aku sendiri di kota nanti, setidaknya kalau ada kamu dan Amel aku gak akan merasa sendiri lagi. "
jelas Safira yang memang ingin Doni dan Amel menemaninya.
"Bu Bos bikin aku terharu saja, makasih sudah menganggap aku penting dan semua keputusan ada di Doni karena aku gak berani ambil langkah. "
jawab Amel dengan nada tulus nya dan Safira tersenyum mendengarnya.
"Doni bagaimana jawaban kamu?? "
tanya Safira kembali dan di angguki oleh Amel.
"Oke aku jawab ini, aku menuruti mau kamu Fira dan aku gak bisa bantah karena dua wanita kesayangan aku yang mengancam. "
jawab Doni dengan candanya dan membuat kedua wanita itu mendelik bersamaan.
"Tapi aku mau menikahi Amel dulu sebelum pindah, aku akan tetap menemani kamu di rumah dengan Amel sampai hari pernikahan kamu tiba. "
ucap Doni kembali dengan nada seriusnya dan Safira mengiyakannya.
"Aku sama kaya Bu Bos, menikah walinya yaa wali hakim karena aku kan gak ada orang tua juga, jadi kamu gak akan kesusahan nantinya. "
ucap Amel tiba tiba dan Safira langsung mendesah kesal mendengarnya.
"Gak usah di deramakan juga, kita bertiga sama sama sebatang kara sih jadinya gini deh. "
ucap Safira dan Amel hanya tersenyum mendengarnya.
Doni memilih tidak menjawab dan leboh fokus dengan kemudinya, Doni pun sama senasib dengan Amel dan Safira bahkan Doni lebih tragis karena di buang ke panti asuhan oleh orang tuanya.
Sedangkan Safira dan Amel di asuh oleh Ibunya walaupun Ibu keduanya meninggalkannya juga, Safira sudah sering mengusulkan untuk mencaritahu keluarga Doni tapi Doni menolak tegas karena baginya dengan dia di buang saja sudah termasuk tidak di akui jadi semua akan sia sia kalau di cari tahu kebenarannya.
Tiga jam perjalanan akhirnya mobil yang di kemudikan Doni sampai di rumah lama Safira, Safira turun terlebih dahulu karena ada Al menunggunya di teras.
"Sore sekali kamu sampainya?? aku sampai kesemutan menunggu kamu datang. "
protes Al saat Safira menghampiri nya.
"Gak ada yang minta Mas Al menunggu saya datang, jadi jangan marah lah. "
jawab Safira santai dan membuat Al menggeram kesal tapi dia ada bahagia karena Safira memanggil nya seperti biasa.
"Ayo masuk katanya kesemutan. "
ajak Safira saat berhasil membuka pintu dan Al yang masih terpaku di tempatnya.
Al langsung mengikuti Safira masuk dan duduk di kursi dengan tenang, Doni dan Amel masuk setelahnya Doni langsung duduk kursi jauh dari Al sedangkan Amel memilih menyusul Safira ke dapur dengan tangan menjinjing bungkusan makanan.
.
.
.
Bersambung........
rp.perlu di pertanyaan nih