NovelToon NovelToon
100 Hari Mengejar Cinta Suami

100 Hari Mengejar Cinta Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

Zahira terpaksa menerima permintaan pernikahan yang diadakan oleh majikannya. Karena calon mempelai wanitanya kabur di saat pesta digelar, sehingga Zahira harus menggantikan posisinya.

Setelah resepsi, Neil menyerahkan surat perjanjian yang menyatakan bahwa mereka akan menjadi suami istri selama 100 hari.

Selama itu, Zahira harus berpikir bagaimana caranya agar Neil jatuh cinta padanya, karena dia mengetahui rencana jahat mantan kekasih Neil untuk mendekati Neil.

Zahira melakukan berbagai cara untuk membuat Neil jatuh cinta, tetapi tampaknya semua usahanya berakhir sia-sia.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Ikuti terus cerita "100 Hari Mengejar Cinta Suami" tentang Zahira dan Neil, putra kedua dari Melinda dan Axel Johnson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.33

...Disaat dunia dan orang-orang membencimu dan menjauhimu, ada Ibu  yang akan selalu peduli, mencintaimu dan memberikan kasih sayangnya....

Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, Rayhan dan sang Ibu sudah sampai di Kota. Mereka langsung menuju ke kediaman Neil, hanya itu alamat yang mereka tahu. Karena selama ini, Livia tak pernah memberitahukan dimana dia tinggal.

Melakukan perjalanan berjam-jam, membuat Lia tak merasakan lelah. Dia begitu semangat untuk bertemu dengan sang anak.

"Ibu sudah gak, sabar." Kata Lia, menatap keluar jendela. Menikmati pemandangan gedung-gedung tinggi di sisi kiri dan kanannya, Rayhan hanya tersenyum menatap sang Ibu yang begitu antusias.

Beberapa jam kemudian, mereka sudah sampai di kediaman Johnson. Pak Jono yang melihat itu pun, langsung menghampiri Lia dan Rayhan.

"Maaf Mas, Bu. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Pak Jono.

"Saya ingin bertemu dengan anak saya," sahut Lia.

"Anak?" gumam Jono. "maaf Bu, anak Ibu siapa namanya, siapa tahu kami kenal. Dengan pekerja yang ada disini." 

"Pekerja? Bukan, anak saya yang menjadi menantu di keluarga ini." Ujar Lia, membuat Jono makin bingung. Dia bertanya dalam hati, menantu yang mana? Setahunya, Zahira tidak memiliki orang tua dia dibesarkan di panti asuhan. Sedangkan Nathan, dia masih belum menikah.

"Siapa nama anak anda, Bu?" tanya Jono.

"Livia, anak saya bernama Livia." Ungkap Lia, membuat Jono mengangguk dan langsung melapor pada kepala pelayan.

"Kenapa mereka mempersulit kita yah, Bu?" bisik Rayhan, membuat Lia menggeleng. Harusnya dia dan Ibunya bisa masuk, karena mereka adalah besan dari keluarga ini.

Tak membutuhkan waktu lama, Jono membuka pintu pagar dan mempersilahkan tamunya masuk. Dan meminta meninggalkan semua barang bawaan mereka, menurut Rayhan pun menyimpan oleh-oleh untuk sang adik dan keluarga suaminya.

Mereka dibawa masuk kedalam, yang sudah disambut dengan ramah oleh Melinda dan Ana.

"Selamat datang. Mari silahkan duduk," ucap Melinda dengan ramah.

Walau agak bingung Rayhan dan Lia duduk, mengikuti perintah sang tuan rumah. Rumah yang mewah dan nyaman, berbanding terbalik dengan rumah Lia yang ada di kampung. Tapi walau begitu, mereka tak pernah kekurangan.

Rayhan pun membicarakan maksud kedatangannya, untuk bertemu dengan Livia. Membuat senyum Melinda langsung sirna, semua itu tak luput dari pandangan Lia.

"Ana, panggilkan kakakmu." Bisik Melinda, dijawab anggukan oleh Ana. 

"Jadi ... Kalian ini, keluarganya Livia?" tanya Melinda.

"Betul Nyonya," jawab Rayhan.

"Baiklah, tunggu anak saya, biar dia menjelaskan sesuatu kepada anda." Jelas Melinda dengan dingin.

Tak lama Ana dan Neil pun datang, Neil sungguh terkejut dengan kedatangan Ibu dan kakaknya Livia.

"Tante, Mas." Sapa Neil, membuat dua orang tersebut tersenyum.

"Nak Neil dimana, Livia? Kenapa, dia tidak ada disini? Kenapa pula, kamu memanggil saya Tante? Harusnya kamu memanggilku, Ibu." Jelas Lia, menatap Neil.

Neil menghembuskan napasnya dengan pelan, dia duduk di dekat Melinda.

"Sebelumnya, aku ingin meminta maaf pada Tante dan juga Mas Rayhan." Kata Neil.

"Minta maaf untuk, apa?" sambar Rayhan.

"Meminta maaf karena saya, batal menikah dengan Livia." Jujur Neil, membuat Rayhan marah.

"Tolong dengarkan, penjelasan saya dulu Mas. Setelah itu, apa pun yang akan Mas lakukan saya terima." Sela Neil, sebelum mendapatkan pukulan dari Kakaknya Livia.

"Baiklah jelaskan," titahnya dia pun tak ingin salah langkah, dengan menghakimi orang lain. Sementara Lia justru merasa sangat bingung dengan apa yang terjadi.

Neil pun menatap Melinda yang mengangguk, semalam Neil meminta maaf pada Melinda menangis tersedu seperti anak kecil. Karena semua kesalahannya, baik buruknya seorang anak Ibu akan tetap memaafkan anaknya.

Neil pun menjelaskan semua yang terjadi secara rinci dan tak ada yang ditutupi, bahkan dia memberikan semua bukti nyata tentang Livia. Membuat Lia syok tak terkira, bahkan dadanya terasa sesak. Dia mengurut-urut dadanya yang terasa nyeri, sementara Rayhan sudah dikuasai emosi. Neil juga memberitahu, kondisi terkini Livia yang sedang dirawat dirumah sakit.

****

"I-ibu, Mas Ray." Lirih Livia, dia begitu terkejut saat melihat Ibu dan kakaknya ada dihadapannya.

"Kenapa kamu jadi seperti ini, Via?" lirih sang Ibu, saat melihat keadaan Livia yang hamil tanpa seorang suami. "kenapa?"

"Maafkan aku, Ibu. Aku ... Aku bersalah," isak Livia.

"Ibu kira, selama ini kehidupanmu jauh dari bebas. Ibu kira Neil, mampu membuat mu jadi baik. Tapi apa? Kamu malah hamil di luar nikah, dan menikmati kebebasanmu. Dan bodohnya kamu, malah melepaskan lelaki sebaik Neil dan keluarganya." Ucap Lia dengan marah yang tertahan.

Livia hanya menunduk tak mampu bicara, sedangkan Rayhan tak dapat berkata-kata. Karena adiknya yang salah.

"Setelah ini, ikutlah kami pulang Livia. Aku  akan menanggung semua biaya anakmu." Putus Rayhan pada akhirnya, Livia pun pasrah dan mengangguk sebagai jawaban. Mungkin dia memang harus pulang ke tempat kelahirannya.

Miller yang akan masuk kedalam ruangan Livia, urung saat mendengar suara Rayhan. Dia sempat mendengar bahwa Livia akan dibawa pergi ke kampung halamannya, itu artinya dia akan terpisah dengan anaknya.

****

Sementara itu di belahan bumi lain, Maureen menatap Nathan yang sudah dua hari berada di sekitar rumahnya. Dia sungguh bingung, ada urusan apa Nathan ke sini?

"Kapan kamu, pulang?" tanya Maureen.

"Kenapa, kamu menyuruhku pulang terus?" Bukannya menjawab, Nathan malah balik bertanya.

"Astaga, Tuhan. Apa maunya orang ini." Kesal Maureen dalam hati.

"Aku sedang akan mengambil sesuatu yang tertinggal disini," celetuk Nathan, membuat lamunan Maureen buyar.

"Memang, apa yang tertinggal? Apa itu penting?"

"Lebih penting dari sebagian hartaku," kata Nathan menatap mata Maureen, membuat Maureen salah tingkah juga jantungnya tak aman.

"Apaan sih, gak jelas banget." Kata Maureen, lalu masuk kedalam rumah dan bingung apa yang akan dia lakukan. 

Nathan pun tersenyum dan menatap langit yang begitu cerah, dia lupa untuk menghubungi keluarganya yang berada jauh disana. Bahkan Velia yang dekat pun, tak dia beri kabar. Nathan menyewa penginapan yang tak jauh dari tempat Maureen berada.

Maureen mengintip Nathan yang sedang tersenyum, membuatnya agak merinding takut Nathan kemasukan roh jahat.

"Dasar gak jelas," omelnya, saat Nathan menoleh padanya lalu mengedipkan mata.

"Astaga, kenapa sih dia? Kok aku, jadi takut ya! Mana Kak Julian belum pulang lagi."

"Maureen." Panggil Nathan, mengetuk pintu rumah.

"Sebentar." Teriaknya.

Tadi dia mengunci pintu rumah, karena takut Nathan macam-macam. Tapi Nathan malah anteng duduk diluar.

"Ada apa, mau pulang?" 

"Bukan, kapan Julian pulang?"

"Sebentar lagi mungkin," sahut Maureen dengan singkat, dia berdiri didepan pintu yang terbuka. Tidak membiarkan Nathan masuk.

Nathan hanya beroh saja, lalu duduk kembali di luar. Terpaksa Maureen pun ikut duduk disebelah Nathan.

"Kenapa kamu menanyakan, Kak Julian? Apa ada hal yang penting?" tanya Maureen penasaran.

"Rahasia." Jawab Nathan tersenyum, membuat Maureen kesal.

"Udah deh jangan kepo, lebih baik kamu masuk kedalam. Siapkan makan malam untuk kakakmu," titah Nathan, membuat Maureen mendelik. Sejak kapan dia perhatian, pada kakaknya? 

Memikirkan itu membuat Maureen bingung sendiri, dia ingin bertanya tapi, entah pada siapa dia akan bertanya? Apakah harus pada angin.

Maureen pun meninggalkan Nathan sendiri, dia menyiapkan makan malam untuk Julian. Yang mungkin sebentar lagi akan pulang.

Bersambung ...

1
mur:ciyuah
santai an...selain dapat bekah...mungkin sebentar lagi kamu dapet suami kulkas ......siapa tu...ya ethan lah..amin....
Siti M Akil
sebenarnya Ethan suka sama ana atau ayila??
mur:ciyuah
kayaknya ana jodohnya ana am ethan...tu buktinya jasmin dah sehati ama an...
Innara Maulida
hadeuhh jangan sampe gara pak duda mereka jadi ribut
mur:ciyuah
ana.....kenapa aku mencintai duda yg sama..🤣😂🤣😂🤣😂😂😂😂😂😅😅😅
Epi Widayanti
lanjut
Julia Manalu
mau Thor kisah ana dan aiyla,, ketemu jodoh masing masing
Kar Genjreng
nah betull kita tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya,,, semoga hal baik,,,hanya Tuhan lah yang tau,,
Kar Genjreng
mampir ya Thor,,👍😁 di awal bagus semoga tabah bagus. iya ada beberapa typo
Innara Maulida
gercep jug atuh si Nathan tau2 udh nikah aja
yumi chan
knpa cpt bertmu niel thor zahra...pdhl biarlh ank zahra ktmu dgn niel udh bsr agar niel kpok...ini mah gk sru..niel blm mndrita
yumi chan
thor bt zahra jgn mau di bjk niel thor biar niel mnysl dlu...blm sbrapa luka yg niel alami ats dosa yg dia perbt sm zahra.
mur:ciyuah
gimana reaksiny neil klau ktmu zahira ya.....aku nunggu momem...itu..
Aksara_Kata
/Heart//Heart/
yumi chan
thor jgn bt niel ktmu sm zahira thor biarkn saja mnderita..karna ke egoisan dia sndri...
yumi chan
ini yg di namakn cinta kilat..mdh2an cpt dpt kado
Epi Widayanti
Selamat Nath-Maure👏👏
Siti M Akil
lanjut yng bnyk Thor 😁🙏
yumi chan
thor jngn ktmukn kd nil sm zahra thor..biar kd nil mrsakn pnyslnnya
partini
kamu ga bodoh ko namanya jg jatuh cinta dah biasa Neil so ga usah kecewa, menyesal selalu datang di akhir kalau di awal itu pendaftaran
balik cari bini minta ma"af minta di kesempatan,,pintu ma"af istri mu terbuka lebar lebar ko jadi ga usah pusing ok ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!