Slice Of Life berkisah tentang sepotong kehidupan yang dialami oleh tiga orang perempuan yang berbeda usianya serta dunianya.
Mereka lalu bertemu tanpa sengaja di sebuah aplikasi pertemanan karena suatu postingan viral di media sosial.
Menjadikan ketiganya lalu menjalin sebuah persahabatan yang unik.
Apakah mereka akan sanggup terus mempertahankan persahabatan mereka dengan problema serta konflik yang mereka hadapi masing-masing ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Aplikasi Pertemanan
...SELAMAT DATANG PENGGUNA APLIKASI PERTEMANAN !...
Laptop bekerja saat tombol ON dinyalakan.
Muncul sebuah laman Aplikasi Pertemanan saat mencoba selancar di dunia maya.
Awalnya sekedar mencari hiburan tentang lagu, musik untuk mendengarkan karena merasa perlu.
Angie Liu berselancar di dunia maya, browsing sana-sini malah ketemunya aplikasi pertemanan yang sedang booming serta viral.
Segelas espresso hangat tak lupa menemani aktivitasnya saat dia mengotak-atik laptop miliknya.
Angie Liu merasa jenuh setelah bekerja di mall, dia mendapatkan pekerjaan yang menumpuk dari pagi hingga malam.
Tekanan kepala bagian administrasi menuntut pekerjaan harus selalu on time setiap hari sedangkan belum tugasnya menyalin lagi file-file laporan dari sejumlah gerai toko sebagai dokumen.
Mana harus menyiapkan promo besar-besaran untuk bulan ini dan membantu staff keuangan untuk membuatkan salinan laporan yang bukan menjadi tugasnya tapi dilimpahkan pada Angie sedangkan Mayleen hanya sibuk mondar-mandir menanyakan pekerjaan Angie selesai atau belum.
Semua itu membuat tekanan berat bagi Angie Liu untuk pertama kalinya dia bekerja dengan waktu ekstra.
...BIP !...
...SILAHKAN MENYAKSIKAN TAYANGAN VIRAL TENTANG LAYANAN CURAHAN HATI BAGI SETIAP PENGGUNA APLIKASI PERTEMANAN !...
Lagi-lagi terdengar suara dari laptop dengan layar yang sering berkedip-kedip.
...BOLEH SHARE MAUPUN IKUT SIARAN LANGSUNG SERTA MEMBERI PENDAPAT KALIAN BERUPA KOMENTAR TENTANG TAYANGAN YANG SEDANG DISIARKAN DAN BEBAS TANPA SYARAT !...
Klek... !
Klek... !
Klek... !
Tuts laptop diketik dengan cepat, ikut serta memberi kesan pada tayangan bukan suatu tindak kejahatan, bukan.
Bukankah hal itu juga perlu sebagai bentuk rasa peduli terhadap tayangan viral sebagai pengguna Aplikasi Pertemanan.
Anggap saja salam kenal untuk menyapa sebagai bentuk apresiasi serta rasa peduli terhadap tayangan konten dan mungkin saja suatu saat nanti perlu juga ikut menuangkan curahan hati yang terpendam.
...SIAPA SAJA BOLEH KOMENTAR MUNGKIN NANTI APLIKASI AKAN MERESPON KOMENTAR ANDA PADA TAYANGAN YANG SEDANG SIARAN !...
____________________________________________________________________________________________
Rose Yan memperhatikan layar komputer miliknya dengan hati hancur sedangkan kedua matanya penuh linangan air mata, kedua tangannya gemetaran saat dia menekan mouse di samping komputer.
Klik... !
Rose Yan mengarahkan kursor panah pada layar komputer yang sedang menyiarkan sebuah tayangan tentang seorang wanita sedang membagikan konten dirinya sedang memberikan bimbingan semangat.
Ada seorang perempuan menangis dalam tayangan siaran langsung sedang mencurahkan isi hatinya pada wanita yang seperti bertindak sebagai motivator.
Tanpa sadar Rose Yan mengetikkan kata pada kolom komentar.
...APA YANG HARUS KULAKUKAN UNTUK BERTAHAN HIDUP......
Rose Yan tersentak kaget dan terburu-buru mencoba menghapus komentar yang tertulis.
Sayangnya, komentar yang telah dia tulis pada kolom komentar tidak dapat dihapus lagi serta telah terkirim.
"Bagaimana bisa komentar tidak dapat terhapus ???" pikir Rose Yan panik serta berusaha menekan mouse di tangannya berkali-kali.
Rose Yan yang bercucuran air mata terlihat gelisah dan mencoba mengklik kolom komentar.
"Oh, tidak... ?! Aku tidak dapat menghapus komentar ini !!!" ucapnya kebingungan.
Ekspresi wajahnya yang putus asa dan sedih menunjukkan jika Rose Yan tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja.
Kedua tangannya yang gemetaran berusaha keras untuk menahan dirinya tidak terbawa emosi pada saat dia menyaksikan tayangan siaran langsung pada layar komputer.
...SEMUA ORANG PASTI AKAN MENDAPATKAN MASALAHNYA......
Tiba-tiba komentar Rose Yan mendapatkan balasan komentar dari pengguna Aplikasi Pertemanan lainnya.
Rose Yan tercengang saat komentarnya untuk pertama kalinya mendapat apresiasi.
"Aku mendapat balasan komentar... Apakah aku harus membalasnya juga... ???" tanya Rose Yan pada dirinya sendiri.
Tergesa-gesa Rose Yan mengetikkan balasan komentar seraya menyeka air matanya yang masih berlinangan dari kedua matanya.
...TAPI RASANYA INI SANGAT MENYAKITKAN ! AKU TIDAK MAMPU BERTAHAN LAGI !...
Balasan tulisan komentar milik Rose Yan pada kolom komentarnya.
Rose Yan menunggu dengan hati was-was balasan komentarnya di balas oleh pengguna lainnya yang identitasnya dirahasiakan oleh aplikasi.
Masih belum ada respon lagi pada komentar yang Rose Yan kirimkan.
Rose Yan kembali melihat ke arah layar komputer di depannya dengan hati gusar, dia berharap seseorang akan mengerti yang dia alami sekarang.
Terdengar bunyi notifikasi pada balasan komentar milik Rose Yan tapi dari pengguna Aplikasi Pertemanan yang berbeda.
...KLING... !...
...KLING... !...
...KLING... !...
Setiap notifikasi komentar akan berbunyi seperti suara lonceng lalu muncul gambar sebuah lonceng dengan pita abu-abu.
...JANGAN MERASA MENYERAH MAUPUN PUTUS ASA ! TETAPLAH SEMANGAT HIDUP SERTA BERJUANGLAH !...
Sebuah komentar membalas komentar milik Rose Yan pada tayangan yang masih berlangsung viral.
Rose Yan termenung saat membaca komentar miliknya dibalas oleh pengguna lainnya yang menyertakan inisial tertentu dengan huruf JC.
"Seseorang membalas komentarku tapi bukan dari pengguna tadi melainkan dari pengguna lainnya", ucap Rose Yan.
Rose Yan terburu-buru mengetikkan kembali komentarnya sebagai balasan.
...AKU KESULITAN KARENA HARUS MEMBESARKAN SEORANG PUTRA YANG MASIH KECIL......
Jari jemari tangan Rose Yan tanpa henti mengetikkan tulisan pada kolom komentar miliknya.
...BERAPA USIA ANAKMU ?...
Balasan komentar dari seorang berinisial JC yang menyertakan gambar lucu yaitu gambar seorang gadis bertubuh gemuk dengan bintik merah di pipi.
...DUA TAHUN... PUTRAKU BERUSIA DUA TAHUN DAN AKU TIDAK TAHU APA YANG HARUS AKU LAKUKAN UNTUKNYA NANTI......
Rose Yan menuliskan komentarnya.
...KEMANA SUAMIMU ?...
Balas komentar dari seorang berinisial JC pada kolom komentar miliknya.
...AKU TIDAK HARUS MENGATAKANNYA PADA KOMENTAR KARENA AKU TIDAK INGIN MENGUMBAR MASALAH RUMAH TANGGAKU SECARA PUBLIK......
Rose Yan menuliskan komentarnya lagi.
...BAGAIMANA ORANG AKAN TAHU DAN MEMBANTU KESULITANMU JIKA KAU TIDAK MENGATAKANNYA ???...
Balas si inisial JC pada komentar Rose Yan.
...JANGAN PAKSAKAN DIA MENGATAKAN MASALAH RUMAH TANGGANYA ADIK KECIL !...
Tiba-tiba muncul balasan komentar dari penulis komentar pertama pada kolom komentar Rose Yan.
Si pengguna pertama juga melampirkan inisialnya sekarang dengan inisial huruf AL serta gambar perempuan mengenakan setelan kerja.
...HAI... !...
...SALAM KENAL YA !...
Sapa komentar dari seorang berinisial JC yang menyertakan gambar lambaian tangan.
...SALAM KENAL SEBAGAI SESAMA PENGGUNA APLIKASI PERTEMANAN INI !...
Tulis pengguna dengan inisial AL pada kolom komentar milik Rose Yan.
...DISINI SAYANGNYA TIDAK DIPERKENANKAN MEMBERITAHUKAN IDENTITAS KITA SECARA JELAS, SENANG MENGENALMU JC !...
Balas komentar dari AL pada kolom komentar milik Rose Yan dan sepertinya tema komentar mulai berkembang dari topik yang ada.
...SAMA-SAMA AL, SENANG BISA BERBICARA MESKI LEWAT KOLOM KOMENTAR !...
...BENAR APLIKASI PERTEMANAN INI KURANGNYA TIDAK MENYEDIAKAN LAYANAN KIRIMAN PESAN SECARA PRIBADI !...
Tulis pengguna JC pada kolom komentar di tayangan siaran yang sedang berlangsung saat ini.
Rose Yan termenung di depan layar komputernya saat dirinya membaca tulisan-tulisan komentar pada kolom komentar miliknya.
Siapa mereka yang sangat asing bagi Rose Yan dan tidak dia kenal telah mengisi kolom komentarnya.
Awalnya Rose Yan berinisiatif untuk sekedar mencurahkan isi hatinya agar lebih ringan beban yang dia rasakan karena problema rumah tangganya yang hancur oleh ulah suaminya Wang Xuemin dan berharap aplikasi yang dia ikuti memberinya solusi atas polemik keluarganya.
Namun, siapa sangka Rose Yan justru mendapatkan dua pengguna aplikasi pertemanan sebagai kenalannya untuk pertama kalinya.
Agak senang sekaligus sedih karena dia masih merasa terpuruk.
Rose Yan cukup terhibur karena dua pengguna misteriusnya menanggapi komentarnya, merasakan dirinya dihargai meski hanya berupa tulisan komentar.
Terdengar suara memanggil dari arah lantai bawah sedangkan Jennifer Chan masih asyik dengan hamburgernya.
Di depannya layar laptopnya masih menyala dengan gambar masih menanyangkan siaran langsung sang motivator.
