NovelToon NovelToon
Bitter Sweet

Bitter Sweet

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara
Popularitas:226.8k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Sekejap manis, sekejap pahit. begitulah urusan hati seorang Dinata Mahika Jennar, patah hati yang berulang membuat sikap egoisnya memaksa untuk selalu berpindah kampus tempatnya belajar dan trauma untuk menjalin rasa itu kembali terhadap seseorang.

"Gue mau jadi biksu aja, seumur hidup ngga akan pernah mau lagi ngerasain jatuh cinta sama manusia."

Namun kepulangannya ke tanah air justru mempertemukannya dengan seorang penggombal receh dimana nasib justru menghadapkan keduanya di situasi pernikahan yang terpaksa.

Adalah Prasasti Dirgantara, prajurit militer bersenjata negri yang lahir dari keluarga sederhana dan harus turut menerima derita menikahi Dina secara paksa, sepaket sifat menjengkelkan gadis kaya raya itu.

"Jangan lupa uang panainya! Pendidikan gue itu sarjana, om. Minimal 150 juta..." sengak Dina congkak. Prasasti menjedotkan kepalanya ke dinding beton markas militer, "mesti minjem kemana?!"

Sanggupkah keduanya menjalani pahit manisnya kehidupan sebuah pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 4 ~ Ngga kenal

Perlahan tangan-tangan lentik itu memijit pelipis ke daerah kening, rasa pening di kepala belum hilang meskipun ia sudah terlelap untuk beberapa waktu.

Matanya dipaksa terbuka demi mengetahui ia berada dimana, nyatanya maskara dan eyeliner cukup memberatkan usahanya untuk membuka kelopak mata karena telah bersatu padu merekat disana, belum lagi bulu mata tanam itu mendadak berat, seperti beban pikiran seorang kepala negara.

"Duh," keluhnya, alisnya mengernyit antara silau dengan cahaya kamar dan rasa perih di mata akibat tidur nyenyak.

Semrawut, dan bau alkohol bersatu padu membentuk satu penampilan menjijikan versi seorang Dina, ia bangun dan meneliti sekelilingnya, "ini dimana sih?" hatinya sudah berdebar saat mendapati ruangan yang digunakannya untuk berbaring adalah sebuah kamar, lantas refleks ia melihat ke arah badannya sendiri, kali aja kan kaya di drama-drama sinetron curutt berenang, dimana ia mabuk berat bareng cowok, tiba-tiba bangun ada di atas ranjang dengan kondisi telan jankk. Fyuhhhh! Alhamdulillah engga. Korban sinetron lu!

"Dina!" panggil mami dari luar pintu kamarnya.

Dina mengernyit memastikan jika pendengarannya itu bukan sebuah halusinasi, saat kembali suara merdu mami memanggil lirih namanya ia tersenyum lebar, "hehe....syukur itu mami. Itu artinya gue bukan di kamar hotel." ujarnya namun sedetik kemudian ia kembali mengernyit, "eh! Tapi coba gue liat dulu deh, beneran mami gue kan? Bukan house keeping?!" tanyanya bermonolog.

Dengan langkah yang masih sempoyongan Dina berusaha menggapai pintu kamar, namun dorongan pintu yang mama-nya lakukan justru lebih dulu menghantam keningnya.

Dugh!

"Awww!"

"Eh, ya ampunnn!"

Pagi-pagi sudah disuguhi drama kejedot pintu, maka kesia lan apa lagi selanjutnya yang akan ia hadapi?

"Mami gimana sih?!!!"

Mamahnya malah tertawa melihat Dina mengaduh dan refleks ikut mengusapi kening putri bungsunya itu.

"Aduh maaf sayang, ngga apa-apa kan? Sakit banget ngga?"

"Haruskah Dina bilang enak?!" sengitnya memancing tawa wanita yang modis meski usianya tak lagi muda itu, mama Dina memanglah aktif bersosialisasi dengan wanita kalangan jetset di nusantara termasuk ada beberapanya artis ibukota, sampe punya geng sendiri dimana kalo ngadain arisan sampe ratusan juta di hotel bookingan. Beda halnya dengan dengan wanita kebanyakan yang paling banteran arisan surpet.

"Kamu tuh ya, baru nyampe nusantara udah kelayapan sampe tengah malem. Kemana sih?! Tau ngga, papi tuh sampe marah semalem?! Kamu ngga ngelakuin hal apapun kan?! Ngga sampe?..... Amit-amit Dinata!" gidik mama ngeri membayangkan jika sampai Dina diperk oossaa.

Dina yang melengos masuk kamar mandi berjalan malas-malasan sambil menguap, mengikat rambutnya asal, "ya engga lah." Kini, ia justru tengah mengingat-ingat dengan siapa ia bisa pulang, siapa yang mengantarnya, setaunya si om-om rese itu ninggalin Dina ketika menerima semacam panggilan hati, atau apalah itu, whatever, Dina menyikat giginya yang menyisakan bau alkohol semalam. Sementara mama sudah menyalakan vacum cleaner buat beresin kamarnya dari debu, kotoran dan dosa.

"Iya maaf. Kemaren kebablasan betah di rumah Cle..." jawabnya beralasan diantara sikatan giginya.

"Boong banget kamu ya! Udah pinter boong sekarang!" mama yang berapi-api lantas menghampirinya di ambang pintu toilet dan menegur Dina sambil memanjangkan tangan demi menjewer telinga putrinya itu yang langsung mengaduh.

"Aduduhh mih, sakit!"

"Semalem tuh kamu dianterin bapak tentara tau ngga! Kamu kena razia apa gimana, Mahika!" geram mama. Dina mengernyit mendengar jawaban mamanya, mencoba mengingat-ingat dan pernyataan mama itu akhirnya menjawab pertanyaannya tadi, jika nyatanya si om tentara itu menepati janjinya dengan tak meninggalkan dirinya yang tengah mabuk berat.

Senyuman miring tercetak jelas di bibir Dina, namun ucapan mama itu tak lantas menorehkan nama Pras di lubuk hatinya, seolah hati Dina sudah mati rasa dengan perhatian seorang lelaki.

"Ya engga lah, mi. Dina ngga akan sampe bikin papi sama mami malu. Udah ah, Dina mau mandi dulu...mami keluar." pintanya mendorong kedua bahu mamanya.

"Papi nunggu di meja makan, abis makan katanya kamu ditunggu buat nemenin papi main golf..."

Dina mengangguk seraya menutup pintu kamar mandinya, papinya memang begitu, quality timenya bersama papi adalah main golf. Papi yang hobby bermain golf seringkali mengajaknya bermain dan mengajarkan Dina tentang permainan golf, hingga Dina dianggap bisa menjadi partner main golf yang asik dan menantang di mata papi.

Gadis itu sudah turun dengan kaos polo pink mencetak lekukan tubuhnya dan rok rempel sepa ha senada, serta sarung tangan putih dan topi cady yang ia tenteng begitu saja.

"Morninggg!" sapanya tersenyum menyapa anggota keluarganya. Papi yang memang terlihat semakin tua namun semakin parlente, mengingat ia adalah seorang pengusaha batu bara ternama negri.

"Morning sayang, baru ketemu papi....kamu ya, dasar anak nakal!" gerutu papi tersenyum jahil, Dina mengecup pipi papanya dengan sayang, "kangen papi. Tapi aku lebih kangen main golf sama papi."

"Yes, sayang." Papi mengangkat pisau rotinya demi menunjuk Dina.

"Makanya papi ngajak kamu untuk main...tau kamu bakal pulang, papi sengaja mengosongkan jadwal, sekalian....papi mau ketemu rekan bisnis juga disana. Oh ya gimana singa putih? Betah? Semalam katanya---" Dina langsung memotong ucapan papanya.

"Maafin Dina pi, Dina salah. Tapi suerr, Dina ngga lakuin hal-hal aneh yang bikin papi malu..." ia menunjukan kedua jarinya di samping wajah.

Dan selanjutnya apa? Papa percaya saja pada putri bungsu kesayangannya itu. Marah? Ternyata Dina tak perlu mengkhawatirkan ucapan mamanya tadi, karena buktinya sekarang, papi fine-fine saja.

"Oke, papi done. Papi tunggu di depan ya..." perawakan papinya yang sedikit gendut itu dilengkapi dengan kaos yang sama hanya berbeda warna saja dengan Dina, kilauan emas yang menghiasi pergelangan tangannya dituangkan dalam arloji mewah.

Dina segera menyelesaikan sarapannya lalu beranjak dan pamit pada mama, "mi, Dina pamit nemenin dulu pacar mami main golf!" kekehnya mencium pipi mamanya, "iya sayang. Have fun sama papi!" lambaian tangannya.

*****

Sebuah taman golf di kawasan elite ibukota menjadi tempat favorit Dina dan sang papa.

...~ Pantai Indah Kapas ~...

Dina berjalan seraya membawa tas stick golfnya bersama papa, memilih tempat mereka bermain. Tak banyak pengunjung karena memang jenis olahraga ini cukup dianggap olahraga mewah dan butuh merogoh kocek yang cukup dalam.

"Temen papi dimana?" tanya Dina celingukan.

"Di---"

Telunjuk yang terbungkus sarung tangan itu menunjuk seorang pria seumuran papanya yang tengah memukul bola golf ditemani seorang cady muda nan cantik, "nah itu dia! Om Ammar namanya, yuk!"

"Pi, aku ke toilet dulu deh ya....papi duluan aja nanti Dina kesitu..." ijinnya mendadak kebelet.

"Oh gitu, oke." diangguki papanya, "papi duluan..."

Dina mengangguk dan berbalik mencari toilet. Sementara papanya bertemu sang rekan.

"Pak Ammar!" sapa papa.

"Rendra!" balasnya tertawa menggelegar lalu menjabat tangan papa, mereka berbasa-basi.

"Dimana putrimu yang jago golf itu?" ia mengedarkan pandangannya namun tak menemukan siapapun yang dimaksud.

"Sedang ke toilet."

"Okelah, kita duluan?"

"My pleasure..." jawab papa mengeluarkan stick golf kesayangan.

Hari ini penyelidikan dan pengintaian atas kasus korupsi penyelewengan dana pembangunan proyek negri beberapa tahun lalu di acara kompetisi olahraga taraf Asia masih dilakukan oleh unit intel. Dan disinilah Prasasti berakhir, menjadi seorang office boy di sebuah resort golf kawasan elite.

Rambut disisir rapi ke samping dengan pomade, dan dagu yang ditempeli tahi lalat palsu serta goresan make up sedikitnya mengubah raut wajah Prasasti.

Ia berjalan seraya membawa sapu dan mendorong mop lantai, menyusuri lorong yang langsung terbentang arena golf dengan lapangan berumput rata nan pendek.

"Target berada di arena 4, bersama seorang kawan yang baru saja datang." lapornya, ia mendorong itu agar posisinya lebih dekat lagi. Namun seorang gadis cantik berlari kecil sambil berjinjit yang berlawan arah dengannya.

Cantik, satu kata yang membuat Pras mengedip agak lama.

Tunggu, itu....

"Bocil?" sapa Pras memotong langkah Dina. Dina sampai melongo melihat pria di depannya, sejurus kemudian ia celingukan ke kanan dan ke kiri mencari orang lain selain dirinya, karena ngga mungkin kan...nih orang manggil bocil sama pot tanaman hias di area koridor.

Ini orang sakit atau mau so kenal?

"Gue?" tunjuk Dina. Pras mengangguk, sementara Dina semakin mengenyit, "sorry, mas siapa ya? Kenal gue emangnya? Dimana?" tanya nya.

Pras melotot tak percaya, "yang bener aja cil, kamu sombong amat! Pura-pura ngga kenal, ngga tau terimakasih...udah dianter balik juga..." omel Pras semakin membuat alis Dina mengernyit, "dih, kepala masnya kepentok atau ketiban duren sampe bubuk?!"

"Awas minggir! Gue mau ke toilet! Ngalangin jalan banget sih lo!" usir Dina menabrak Pras karena rasa membuncah yang sudah tak dapat tertahan lagi.

Prasasti sontak menggerutu merutuki Dina, "si bocil sombong! Pake so so'an ngga kenal. Saya bikin jatuh cinta, tau rasa kamu!" omelnya.

.

.

.

.

.

1
Diah Kustantie
Huwaaaaaa beneran terlibat dong si papi…
Yulida Nurhainy
blm y thor 🧐
Yulida Nurhainy
🧐🧐🤭
IbuNaGara
kasian nnt gmn reaksi milk bun ny🥺🥺
IbuNaGara
dilema yaa om🥺🥺
IbuNaGara
waduhhh om Pras butuh bantuann
IbuNaGara
susah jg y jd Intel,,, riweh klo lg jualnya🤭😂😂😂
Tri Winarni
mana Thor lanjutnya ditgg🙏👍👍👍👍👍💪
Ney maniez
ceritanya kerennn abissss... dina milk bun ny om Pras.... nasib percintaan ny gk semulus kulit glowing ny🤭🤭... ktmu c om mANIES gmn yaaa crita nyaaa, yukk ikutin prjln ❤nyaa.
❤🥰😍😘🤗
Dinar Damayanti
heug Tah di kawinkeun....
Satri Eka Yandri
Selalu suka drnhan karya mu thor 🤩🤩🥰🥰
Ika Irawan
perasaan kok dina yg paling apes hidupnya di sakiti mlulu ma yg disayang, yah gak pacar, gak ortu, gak suami hadehhhh
Asngadah Baruharjo
aduh sayang pak Rendra bgitoohhh
Syaff
senam jantung, di dua lapak Mbak Sinn... 😭😭😭 Semangat om Prass, kalau jodoh gabakal lari kok, apapun itu rintangannya, pasti Dina bakal balik dalam pelukan om Pras.. ❤️❤️
Zhastrias
semoga papi dina sadar klu yg d buat itu salah... dan mendapat keringanan hukuman... mami ma dina yg sabar y hidup sederhana d kampungnya prasasti.... pasti seru thorrr semangattt..... d tunggu update nya... /Angry//Drool/
Bunda Leny
ceritanya bagus dan menarik
nurul @zna
Nurut sama suami Din... supaya selamat dan setidaknya sedikit mengurangi rasa kecewa yang nanti bakal kamu terima...
Kira2 diperjalanan Dina mikirin ucapan om Pras gak ya soal papinya?... atau jangan2 krn kepikiran Dina langsung nyamperin papinya n nanyain langsung?... 🤔
Makin tegang n deg2an ... 😖😖
Aan Azzam
lanjuuuuuttt 💪
Yus Ys
Luar biasa
Yus Ys
/Facepalm//Grin//Facepalm//Grin//Facepalm//Grin//Facepalm//Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!