NovelToon NovelToon
Broken

Broken

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:49.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lindra Ifana

Ammar Ratore seperti tak percaya dengan apa yang di lihatnya, pria tua itu bisa melihat sorot dan warna mata gadis penolongnya sama persis dengan putranya. Seperti ada sesuatu yang menghubungkan gadis itu dengannya walau baru sekali ini mereka bertemu.
Ternyata kecelakaan yang menimpa dirinya telah menjadi kunci pembuka sebuah tabir yang tertutup rapat dari semua orang.
"Bisakah aku meminta satu hal lagi padamu? Aku mohon tanda tangani surat pernikahan ini, biarkan aku menebus semuanya!"
Apakah semua akan berjalan sesuai keinginannya? Apakah keputusannya untuk menikahkan gadis itu dengan cucu tunggalnya adalah sebuah yang tepat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Bella tak mengeluarkan sedikitpun suaranya ketika ada di dalam mobil, dia hanya tak ingin suasana hati suaminya memburuk ketika mereka kembali berdebat. Dia yakin jika Diego belum mengetahui jika dirinya adalah istri sah dari pria arogan itu. Ketidaktahuan yang sama seperti dirinya sebelum Ammar membawanya ke mansion dan menyebut nama lengkap cucunya.

Bella menghela nafasnya, ternyata orang yang ia lukai adalah suaminya sendiri. Pria tampan yang sangat temperamen dan selalu merasa dirinya adalah yang paling benar. Gadis itu tahu benar jika saat ini Diego sedang menahan rasa sakitnya. Tadi pria itu memaksakan diri untuk menggendongnya, dia yakin jika luka dipunggung suaminya pasti berdarah lagi.

Ditambah rute jalan yang mereka lewati cukup sulit, sepertinya Diego ingin membawanya pergi ke kawasan yang ada di atas bukit. Jalan menanjak dengan kelak kelok jalan yang cukup tajam membuat pria itu harus fokus dan pandai memainkan gas dan koplingnya.

Sampai kemudian pria itu meminggirkan mobilnya di tepi jalan, kepala pria itu rebah diatas kemudi seakan sedang kelelahan. Diego berhenti karena tangannya terasa kesemutan, ia tak bisa meneruskan perjalanan karena akan berakibat fatal jika dipaksakan.

"Kau tak apa apa?!"

Suara Bella yang tiba tiba membuat kepala Diego mendongak dan melihat ke arahnya. Pandangan penuh selidik dan kewaspadaan itu membuat Bella tertawa lebar. Dia hanya merasa wajah tampan itu terlihat sangat lucu.

"Tenang saja, aku tidak sedang membawa pisau Tuan! Saat ini kurasa aku tidak membutuhkan itu untuk mengalahkanmu!" ujar Bella sengaja memancing kemarahan. Setidaknya ketika sedang marah rasa sakit yang Diego rasakan bisa sedikit teralih.

Perlahan Diego melepas jas yang masih dia kenakan, entah...tapi suara gadis yang duduk disampingnya membuat dirinya merasa gerah. Ternyata tak mudah untuk melepasnya karena tiba tiba tangannya terasa sangat nyeri. Dengan sigap Bella berusaha membantunya.

"Apa ada kotak obat atau setidaknya kain untuk membebat lukamu?" tanya Bella yang kemudian melepas satu persatu kancing kemeja putih yang dikenakan suaminya. Ada noda merah di bagian atas punggung yang ia yakin adalah luka yang kembali terbuka. Sepertinya kemeja pria itu harus dilepas agar dia bisa melihat lukanya.

"Kau mau apa hahhh!!" geram Diego menggenggam dua tangan Bella yang cekatan membuka kemejanya.

"Cihh kau pikir aku mesum seperti dirimu hahh!? Yang mudah terbakar hasrat hanya karena melihat kemolekan wanita? Diamlah sebentar, atau kita akan menginap disini semalaman karena tak melanjutkan perjalanan."

Mata Diego terbelalak ketika dengan tenangnya Bella naik ke pangkuannya, ia tahu jika gadis itu melakukannya agar lebih leluasa melihat dan mengikat lukanya untuk menghentikan pendarahan. Beruntung dikotak obat masih ada beberapa gulung perban untuk mengikat lukanya.

Tubuh mereka yang tak lagi berjarak membuat Diego bisa menikmati wajah cantik tanpa polesan itu. Aroma vanilla yang menyeruak dari tubuh sintal diatasnya membuat otaknya tak lagi bisa berpikir. Diego menggeram lirih karena sesuatu di bawah sana mulai menggeliat ingin dipuaskan.

"Aku tahu isi otakmu Tuan! Jangan berani memikirkannya... " cibir Bella, ia bukan gadis bodoh yang tak bisa merasakan sesuatu yang ada dibawahnya. Selesai mengikat luka ia segera duduk ditempatnya semula, nafasnya pun sedikit terendah karena sebenarnya ia pun berusaha kuat untuk tidak jatuh dalam pesona mata hitam yang terus saja menatapnya tajam tadi.

"Aku sudah menikah, jadi aku tak akan tertarik pada tubuh j*lang sepertimu! Aku hanya ingin kau bertanggung jawab dengan apa yang sudah kau lakukan padaku!" ketus Diego dengan wajah masih sangat memerah. Bukan karena amarah, tapi karena masih sekuat tenaga mengendalikan hasratnya yang masih berkobar.

Jika tak terluka mungkin saja ia akan gelap mata dan membuat gadis disampingnya terkapar di bawahnya. Diego benar benar ingin menjadi satu satunya pria yang berkuasa atas diri Bella. Dia tak bisa membayangkan jika Max atau pria lain mencoba mendekati gadis itu. Seperti yang ia lihat tadi, ia tahu jika Dev sempat melihatnya dengan rasa kagum.

"Dengan apa aku harus bertanggung jawab? Aku bukan gadis pengangguran yang hanya mengurus dan mendengar keluhan bayi besar sepertimu!"

"Rawat lukaku sampai benar benar sembuh, kau akan tunduk di kakiku sebelum keadaanku bisa kembali seperti semula!" ujar Diego, dengan ini dia bisa mengikat Bella agar terus bisa ada disampingnya. "Dua puluh empat jam kau harus mengawasi dan menjadi pelayanku! Tak ada kata kataku yang yang bisa kau bantah!"

"Masih saja egois, kau ingat? Luka itu aku berikan karena waktu itu kau menggila di atas tubuhku. Jika pisau itu tak menancap maka bisa saja kau mengambil apa yang seharusnya tidak kau ambil. Jika kau sudah menikah kenapa kau tidak meminta istrimu saja untuk merawatmu!?"

"Aku tidak peduli... "

"Biar aku yang membawanya!" kata Bella yang tahu jika mereka akan melanjutkan perjalanan. Tapi pria disampingnya seperti tidak mendengarkan, Diego tetap membawa sendiri mobilnya.

"Kenapa? Kau takut?" cibir Diego seperti meremehkan, tapi beberapa saat kemudian dia dikejutkan dengan Bella yang meraih setir hingga mobil berjalan terlalu ke pinggir, sepertinya gadis itu ingin membuat mobil mereka jatuh ke jurang. Sekuat tenaga Diego menahan kemudi agar terap ada diatas aspal. Dia bahkan lupa untuk segera menginjak rem.

"Apa yang kau lakukan!?" teriak Diego.

"Takut?? Aku hanya ingin menunjukkan apa itu takut Tuan... " lirih Bella tepat ditelinga Diego ketika tangannya sudah melepas benda bundar di depannya.

" Dasar gadis gila!!!"

1
Bundanya Pandu Pharamadina
menunggu berlanjutnya Diego Bella
❤❤❤❤
Tri Dikman
Denger tu Victoria ,,apalagi kalau diego tahu Victoria bkn ibu nya,tamat riwayatmu
Bundanya Pandu Pharamadina
silsilah yang njlimet ternyata
Bundanya Pandu Pharamadina
Victoria Dharma kalian berdua kedoknya sudah di ketahui Bella, sepertinya Faaiz Saad meninggal karena salah sasaran racun yg untuk mama Bella
Bundanya Pandu Pharamadina
misterinya mulai terkuak
faridah ida
kamu gak usah sampai mati2an Victoria , kamu gak tahu aja semua memang punya Diego , nanti pas tahu kalo Diego bukan anak kandung kamu pasti stress .../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ayu Kerti
kereeeennnnn
faridah ida
maka nya cari tahu siapa Bella ,... tapi yang utama sih selidiki ibu kamu Victoria ,sebelum kamu nyesel Diego ...
Bundanya Pandu Pharamadina
mungkinkah Bella juga ketua kelompok bawah tanah, dirimu penuh kejutan Bella
Sri Wahyuni
dokter Darma enak ya di abaikan putri mu sendiri 🙄🙄🙄

wah dasar kau ember 😡😡😡 kau gak pantas berada di situ 😡😡😡 pantasnya kau jadi tempat cuci piring 🙄🙄🙄
Ayu Kerti
kerennn karyamu kakkkk... semoga kakak author sukses bahagia dunia akhirat.
semangat berkarya kakkkkk
Lindra: aminnn mksh doanya 🙏🙏🙏
total 1 replies
Ayu Kerti
Biasa
Yuli Ana
🤣🤣🤣🤣 amber....amber... lawan victoria itu orang2 berkuasa... kmu yakin bisa bantu...🤭🤣🤣🤣 selidiki semuanya deigo....biar kmu tau kebenarannya... yg akn mmbuat kmu shock...
dharma jg pasti sngt sulit buat ngluluhin hati bella yg udh terlanjur sakit hati...
buat apa y ammar masih mempertahankan victoria... ???🤔🤔🤔😇😇😇 jelas2 dr dlu ammar gk menyukainya...
Ayu Kerti
wow... kerennnn
Bundanya Pandu Pharamadina
siapakah sebenarnya Bella
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak sambil Marathon
Bundanya Pandu Pharamadina
Bella cucu asli tuan Ammar, kemungkinan Faiz sama ibunya Bella menikah tidak dapat restu dari tuan Ammar, cerita yg menarik bagus , mbak Author bikin alurnya susah di tebak
Bundanya Pandu Pharamadina
Dharma Victoria Ammar Bella Diego dan pembuat lukisan ibu gendong bayi, semua misteri yang bikin penasaran 🤔🤔
Ayu Kerti
dugaanku benar kyknya dech...diego putra dr
pengacaranyanya
Ayu Kerti
mungkin yg sebenarnya cucu rathore adlh kau bella.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!