NovelToon NovelToon
Stuck In Your Life Forever

Stuck In Your Life Forever

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:282.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: eMViBi

Novel ini bercerita mengenai Bianca Sallen yang sudah menjadi yatim piatu saat usia belia. Seorang Paman kaya raya yang juga teman baik orang tuanya
berbaik hati mengangkatnya dan menggangapnya seperti anak sendiri.
Tapi Leon, sang kakak angkat tidak menyukai kehadirannya sejak awal dan memutuskan pindah ke luar negri. Sekembalinya ke rumah, Leon malah sengaja merekrut Bianca menjadi asistennya dan mempermainkan gadis baik-baik itu.

Bagaimana kelanjutannya?

Baca selengkapnya hanya di Stuck in Your Life Forever, novel karya kedua eMViBi. 💖💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eMViBi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~Chapter 04~

Bianca sedang duduk bersama atasannya di sebuah coffee shop Mall yang terletak berdampingan dengan kantornya, tak lupa sebelumnya Bianca sudah merapikan riasannya yang kucel dan memoleskan lipstik di bibirnya untuk mencerahkan wajahnya.

Mata dan pikirannya sibuk dengan slide presentasi yang baru saja ia kerjakan tadi saat jam makan siang.

"Selamat siang, dengan Bapak Toni." Suara seseorang terdengar menyapa mereka. Bianca mengangkat kepalanya, seorang pria muda tampan dengan stelan kemeja rapi berdiri dengan sopan menyapa mereka.

"Siang, anda Calvin?" Tanya atasan Bianca dengan menjulurkan tangannya berniat menyalami seorang pria muda di hadapannya. Bianca bergegas bangun dari tempat duduknya dan ikut menyalami.

"Benar. Dan ini..." Tanya Calvin pada Bianca.

"Saya Bianca, assisten Pak Toni. Silahkan duduk Pak." jawab Bianca sopan.

"Terima kasih." Jawab Calvin sembari duduk.

"Kita mulai Pak?" Tanya Bianca sopan.

"Tunggu, saya masih menunggu atasan saya, dia sedang menuju ke sini." Jawab Calvin sesekali mengecek jam tangannya.

"Maaf, saya sedikit terlambat." Sebuah suara berat dan tegas yang menyapa mereka membuat mereka bertiga serentak menoleh pada sumber suara.

"Kenalkan, ini Mr. Leon. Dia atasan saya dan ikut serta rapat hari ini."

Bianca tercengang melihat Leon di muncul hadapannya. Laki-laki itu terlihat sangat keren dengan setelan jas hitamnya, tampak gagah menunjukkan jiwa angkuhnya.

Bianca mengernyitkan keningnya keheranan, sejak kapan Leon kembali dan apa yang sedang dilakukannya di sini, di hadapannya?

Bianca seperti terkena serangan jantung, badannya kaku dan lidahnya keluh. Dia bingung harus bagaimana. Pak Toni menyambut Leon dengan antusias, sedangkan Bianca masih kaget dengan kedatangan Leon.

Bianca mulai teringat telfon Papa tadi siang yang menyuruhnya datang makan malam di rumah. Pantas saja, karena ada Leon di rumah. Karena Papa sangat jarang menyuruh Bianca pulang untuk sekedar makan malam, Papa dan Bianca terbiasa makan malam berdua di luar.

Bianca berusaha menetralkan suasana hatinya dan tersenyum untuk bersikap professional.

"Hallo, Mr. Leon. Saya Bianca, assisten Pak Toni. Silahkan duduk Mr." Sapa Bianca sopan dan tenang kemudian melanjutkan meetingnya.

Melihat sikap Bianca yang tenang membuat Leon merasa tertantang. Dia tahu Bianca sebenarnya sangat gugup, terlihat dari bibirnya dan suaranya yang sedikit bergetar saat memberikan presentasi singkat dengan laptopnya.

"Cukup." Potong Leon saat Bianca belum menyelesaikan presentasinya.

"Ya?" Tanya Bianca kaget.

"Apa kau tidak menguasai perusahaan tempatmu bekerja?" Pertanyaan Leon membuat Bianca terdiam gugup.

"Saya melihat kamu menjelaskan dengan terbata-bata. Bagaimana mungkin assisten seperti ini bisa menarik orang untuk berinvestasi?" Ucapan Leon yang terus terang membuat Bianca merasa hatinya tertohok.

"Maaf Mr. Saya masih baru di bidang ini." Jawab Bianca memberi alasan.

"Baru atau tidak, seharusnya kamu mempelajari dan memahami materi dengan baik. Saya lihat kamu sama sekali tidak siap dan kebingungan sendiri dengan apa yang kamu jelaskan. Bagaimana kamu bisa membantu mengembangkan perusahaan? Perusahaan tidak hanya butuh orang yang pintar, tapi yang cepat belajar dan cepat tanggap." Celoteh Leon panjang lebar membuat suasana tidak enak.

Wajah Bianca memerah menahan marah dan malu. Dia berusaha menahan diri di depan Boss dan kliennya.

Dia akui yang dikatakan oleh Leon mengenainya adalah benar. Dia memang tidak menguasai presentasinya sendiri, tapi salahkan siapa yang membuat ini menjadi dadakan. Bianca menundukkan kepala melihat kedua tangannya yang saling meremas menahan kesal.

"Maaf Mr. Leon, asisten saya memang masih banyak kekurangan. Saya akan lebih memantau pekerjaannya. Jika ada yang anda ingin pahami, bisa saya jelaskan." Pak Toni berusaha menetralkan suasana.

"Tidak usah, sebelum saya ke sini saya sudah mencari informasi tentang perusahaan kalian. Saya hanya ingin melihat bagaimana kinerja karyawan di sini, apakah layak untuk di investasikan?"

Mendengar ucapan Leon membuat Calvin bingung, seingatnya dia sudah memperingati atasannya itu jika investasi di perusahaan ini akan merugikan.

"Saya akan memperbaikinya. Saya berjanji akan mencari asisten dan karyawan dengan kinerja yang lebih baik." Jawaban Pak Toni membuat Bianca seketika menoleh melihatnya.

Sungguh, dia merasa harga dirinya diinjak-injak. Matanya mulai panas dan berkaca-kaca. Sedari awal dia sudah curiga jika Leon benar ingin berinvestasi, dia tahu pria itu hanya ingin mempermalukannya.

"Saya akan...," Bianca baru saja akan membuka mulutnya mengutarakan pendapatnya, tapi lagi-lagi Leon memotong ucapannya.

"Tidak perlu Pak Toni, saya akan tetap berinvestasi 25%. Jika ada peningkatan, akan saya naikan, mungkin 30 ,50, bahkan 70%." Mendengar persenan yang disebutkan membuat Pak Toni bersemangat.

"Terima kasih Mr. Leon."

"Tapi ada syaratnya."

"Apa syaratnya Mr. Leon?" Tanya Pak Toni tidak sabaran.

"Asisten ini akan menjadi asisten saya, nanti tugasnya yang menjadi perwakilan dengan perusahaan Pak Toni."

Leon ingin berinvestasi saja sudah membuat Bianca dan Calvin terheran-heran, apalagi dengan syaratnya yang tidak masuk akal.

"Tidak masalah, beri saya waktu 2 bulan mencari penggantinya."

"Terlalu lama. Saya beri anda waktu 2 minggu." Jawab Leon tegas.

Leon dan Calvin sedang duduk di mobil menuju kantor, Leon tersenyum senang setelah Pak Toni setuju untuk memberikan Bianca padanya setelah 2 minggu. Calvin yang duduk di kursi depan samping kemudi bingung dengan tingkah bossnya.

"Pak..., apakah anda yakin untuk berinvestasi di perusahaan itu? Belum terlambat jika anda berubah pikiran." Ucap Calvin berhati-hati takut menyinggung perasaan Leon.

"Tidak. Tenang saja, rugipun tidak seberapa. Aku sudah mempertimbangkannya." Jawab Leon yakin. Calvin pun hanya diam dan tidak memperpanjangnya.

~ ~ ~

Bianca sedang membereskan mejanya untuk bersiap-siap pulang. Pikirannya masih melayang memikirkan pertemuan tadi siang. Leon sepertinya sengaja mempersulitnya.

Akhirnya dia memutuskan untuk langsung pulang ke apartemennya, dia butuh waktu melepas penat dan kekesalannya. Dia tidak yakin jika dia bisa menemui Leon dan Mamanya malam itu.

Setiba di apartemen, Bianca langsung melahap nasi goreng yang sudah terlebih dahulu dia beli dalam perjalanan pulang.

Selanjutnya dia melepas penat dengan membersihkan diri di kamar mandi. Dia memanjakan dirinya dengan bershampo dan berlulur ria. Guyuran air yang tak terlalu hangat dari shower membuat pikiran dan badannya lebih rileks.

Waktu sudah menunjukkan pukul 8.30 malam. Bianca baru saja menyelesaikan ritual mandinya dan keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya.

Bianca terkesiap saat menyadari pintu balkon terbuka. Dia yakin sedari tadi dia belum membuka balkonnya. Tubuhnya bergidik ngeri saat menyadari dia tak sendirian di kamarnya. Dari gorden kaca yang sedikit bergoyang tertiup angin, tampak siluet seorang pria sedang berdiri di balkon kamarnya sambil merokok.

.

.

.

.

.

To be Continue~

1
Kumala Sari
Luar biasa
Perseveranda Noro
sumpah ini perempuan tergoblok yang pernah sy baca
Durrotun Nasihah
bgus thor...good job pokoknya
...
Durrotun Nasihah
/Rose//Rose//Rose//Rose/
Durrotun Nasihah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Durrotun Nasihah
iih.....seru bnget.../Drool//Drool//Drool/
melting_harmony
Luar biasa
Durrotun Nasihah
/Facepalm//Facepalm/
Durrotun Nasihah
leon cemburu.../Joyful//Joyful/
Eva MiAmor
cewek taik,,lemah bodoh
males gw lanjut baca
Durrotun Nasihah
seru ceritanya..../Smile//Smile/
Yeny Mansyur
alur cerita yg bagus
Lies Atikah
si bianka nya bucin di bikin keset maiah seneng dasar cewe lembek
Lies Atikah
gitu dong thoh bianka nya jangan dijadikan keset mulu bikin yang baca seneng napah
Lies Atikah
nah gitu bianka aku suka lanjt thor
Lies Atikah
bianka cewe lembek ga punya harg diri pRah
Lies Atikah
aku sebel sama si bren gsek leon manusia rendah ga punya hati celap celup sana sini geuleuh egois lagi kesel aku thor
Rini Zuka
bikin kesel sama sikap leon egoisnya kebangetan
titik trisnawati
knapa tokkh wanitanya kelihatan bodoh ya
Perseveranda Noro: bukan cuma bodoh tapi goblok juga
total 1 replies
Anna Nurjati
terimakasih thor dgn ceritanya... meski sempet geregetan, tp bokin baper... top markotop...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!