Muhammad Rizky Diandra seorang remaja pria yang penuh dengan sisi negatif yang tidak pernah menghabiskan waktunya untuk hal yang menguntungkan, menjadikan waktu hanya untuk main-main saja.
Berbanding terbalik dengan Syaqila Sakhi Dianti, gadis polos yang tertutup dengan dunia luar yang selalu menghindar ketika bertemu dengan sosok seseorang yang dianggap tidak baik di sekitarnya.
Dan sekarang gadis polos itu di pertemukan dengan pria yang penuh dengan sisi negatif, yang menjadikannya harus terus berinteraks setiap harinya, dari mulai saling cuek sampai akhirnya satu sama lain memiliki perasaan aneh yang merasuki hati mereka masing-masing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon It's me kiki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dentuman Petir
Genggam tangan gue selama elu bisa nyaman dengan keadaan ini
(Rizky)
Rizky Pov
Dua minggu sudah Qila mengajari Rizky, dan sudah 8 soal yang mereka kerjakan tinggal dua soal lagi setelah itu Qila akan bebas dari Rizky, karna bagaimanapun benar kata Bella kalau terus berada di dekat Rizky bisa-bisa hal yang gak di harapan bakalan terjadi, seperti Qila akan menyukai Rizky atau sebaliknya Rizky akan menyukai Qila, itu perkataan yang selalu di katakan oleh Bella karna Bella tidak mau sahabatnya di perlakukan sama seperti wanita lain.
"Qi berapa soal lagi?" tanya Bella
"Dua"
"Cepet kelarin deh lu tau kan gimana tuh anak"
"Iya Bella"
Setelah mengatakan itu mereka memutuskan pergi ke Perpustakaan untuk mencari buku Sejarah.
Sementara Rizky sedang memainkan gitar dengan mahirnya di dalam kelas, bahkan membuat seisi kelas riuh karna ulah dia dan teman-temannya yang selalu memanfaatkan waktu luang karna sekarang guru Sejarah tidak masuk.
"Ky nyanyi lagu lain dong" pinta Giska salah satu wanita yang sangat menyukai Rizky tapi dia terus memendamnya karna tahu pasti akhirnya dia juga akan di buang.
Rizky hanya menatap wanita itu dan beralih memainkan lagu kasmaran milik Jazz, bukan hanya mahir memainkan gitar, tapi ia juga memiliki suara yang sangat merdu jadi pantas saja kalau dia menjadi playboy di sekolahnya.
"Futsal lah malem!" ucap Aldo
"Ayo" sambung Rizky
Cukup lama mereka berbincang-bincang hingga sekarang mereka mulai beralih memainkan lagi beberapa lagu bahkan Rizky sekarang sedang menyanyikan lagu milik Rizky Fabian.
Akhirnya kita bersama
Setelah menanti lama
Semoga selalu terjaga
Waktu telah berbicara
Menanti tak sia sia
Karna ku yakini ada
Bait demi bait Rizky nyanyikan sampai sekarang pandangannya bertemu gadis yang selama ini membuat hatinya serasa begitu nyaman, matanya yang teduh membuat Rizky enggan mengalihkan padangannya itu.
"Merem kali, tuh mata bisa keluar" ucap Aldo
"Lo gak niat nikung kan Do?" tanya Rizky
Sementara Aldo yang di tanya seperti itu membulatkan matanya, memang seminggu sudah Aldo dekat dengan Qila, bahkan mereka selalu mengerjakan soal bersama di kelas dan entah kenapa juga rasa nyaman itu mulai menjalar di hati Aldo.
"Apaan si lu?" jawab Aldo
"Gua liat seminggu ini elu nyolong start Do, malah lu lebih deket sama dia" ucap Rizky seperti tidak suka dengan keberadaan Aldo karna dia lebih dekat dengan Qila.
"Gua cuma ngerjain pr bareng elah, elu juga lebih deket kali dua jam waktu elu berdua gak cukup emang,?" tanya Aldo tak mau kalah, Aldo malas bertengkar hanya karna masalah perasaan dia memutuskan pergi ke Kantin menenangkan pikirannya.
"Elu jadi melow gini si Ky, lu beneran suka sama tuh cewek?"
"Iya" jawab Rizky singkat dan langsung pergi ke Rooftop tempat yang selalu jadi tempat ternyaman untuknya.
Sementara Qila sedang asik mengerjakan beberapa lembar LKS Sejarah, entah karna apa dia sangat menyukai pelajaran ini apalagi mengenai masalalu Sejarah Indonesia membuatnya tambah mencintai Indonesia.
"Qi, kantin yu lagian bentar lagi bel pulang" ucap
Bella
Qila menggelengkan kepalanya, karna dia tidak mau kalau sampai ketauan oleh guru piket, soalnya ini baru jam 12:00 sedangkan bel pulang jam 13:15.
"Yaudah gua ke kantin ya Qi"
Qila hanya mengangguk dan terus melanjutkan aktivitasnya.
"Sya?" panggilan itu tak lain dari Rizky yang sudah kembali ke kelas.
"Hari ini saya libur ngajar dulu"
"Kenapa?" tanya Rizky kaget padahal sekarang hari rabu tapi dia membatalkannya begitu saja, bukannya ini kewajiban dia mengajari Rizky.
"Maaf saya harus ngerjain tugas kelompok"
"Sama Aldo?" karna Rizky tahu pasangan seni budaya Qila adalah Aldo.
Qila hanya menganggukan kepalanya.
"Oh"
Setelah mengucapkan itu Rizky langsung pergi meninggalkan Qila dan kembali pergi ke Rooftop, niat baiknya lagi-lagi tidak di hargai, padahal Rizky sudah mulai berubah tidak berlaku aneh selama Qila mengajarinya, tinggal dua soal tapi dia membatalkannya begitu saja dan lebih memilih kerja kelompok dengan Aldo padahal jelas pelajaran itu hari sabtu, masih banyak waktu.
Sampai jam pulang sekolah Rizky masih asik di Rooftop karna ini memang menjadi tempat ternyamannya.
Sementara Qila tidak jadi melakukan kerja kelompok karna Aldo bilang kalau dia sedang sibuk dengan tim futsalnya, sebenarnya Qila ingin mengirimi Rizky pesan, tapi Qila masih ragu takut Rizky sudah pulang dari sekolah, atau mungkin dia juga kumpul dengan Aldo bukannya dia tim futsal.
Akhirnya Qila memutuskan mengirimi Aldo pesan dan menanyakan Rizky ada dimana, karna Aldo dan tim futsalnya tidak berada di lapangan sekolah melainkan di tempat futsal lain yang berada di luar sekolah.
Syaqila Lagi sama Rizky gak?
Aldo
Enggak, emangnya Rizky gak ada di perpus?
Syaqila
Gak ada
Aldo
Coba cek di rooftop, biasanya dia disana
Syaqila
Makasih
Setelah membalas itu Qila segera bergegas menuju rooftop sekolah walaupun harus menaiki tangga, tapi Qila tetap bergegas karna takut Rizky akan melaporkan semua itu pada bu Mega, benar saja kata Aldo sekarang Rizky sedang berada di sana malah sekarang dia sedang tiduran, entah darimana dan kenapa sofa bagus bisa berada di atas sana.
"Rizky" Qila mencoba bersuara
"Rizky?"
Rizky yang kaget di panggil namanya langsung menoleh ke arah suara itu.
"Sya?"
"Ayo belajar" ucapan Qila justru semakin membuat Rizky membulatkan matanya.
"Emangnya lu gak kerja kelompok?"
"Aldo kumpul sama anak futsal"
"Gua gak di ajak, padahal gua juga masuk tim futsal" pikir Rizky, apa ini hanya akal-akalan Aldo pagar
Rizky tidak mengira Aldo menyolong start lagi baguslah kalau dia mengerti.
Qila menggelengkan kepalanya.
"Lu tahu dari mana gua ada di sini?"
"Aldo" jawab Qila
Sementara Rizky masih diam dan langsung menarik tangan Qila untuk segera bergegas ke Perpustakaan.
Se'engganya dengan cara ini tangan lu. gua bisa megang
Sesampainya di perpustakaan mereka langsung membuka buku masing-masing, jadwal hari ini mereka akan langsung mengerjakan tugas karna kemarin Qila sudah menjelaskan semua materinya.
"Sya?"
"Lu suka sama Aldo?" yang di tanya malah terbatuk-batuk, sementara Rizky tidak pernah mengalihkan pandangannya dari Qila.
"Enggak, saya sama Aldo cuma temen"
"Oh" Rizky bersorak dari hati walaupun masih tidak percaya karna gelagat mereka berdua sangat berbeda, Qila bisa tersenyum sangat manis kalau sedang berada dengan Aldo sementara dengannya Qila akan bersikap sangat datar.
Suara bunyi guntur terdengar sangat nyaring membuat Qila meringis, dia memang sangat takut jika hujan di penuhi dengan petir yang meledak seolah akan memakannya.
"Lu takut?"
Qila hanya menggelengkan kepalanya.
"Sya elu beneran takut petir? Ko muka lu pucet gitu
?"
"Enggak" jawabnya sangat datar
Dan terdengar guntur yang sangat keras sampai Qila menutup semua kupingnya dengan tangan.
"Elu beneran takut Sya?"
Qila mengangguk kali ini.
"Elu gak sendiri ada gua gak usah takut" ucap Rizky so perhatian
Lagi dia menganggukan kepalanya, padahal masih
ada dua soal yang harus mereka selesaikan tapi melihat kondisi Qila yang sangat ketakutan membuat Rizky malas dan merapikan semua buku.
"Tapi kan belum selesai" ucap Qila
"Lanjut nanti aja, muka lu pucet banget gua takut anak orang sakit"
Dan untuk kesekian kalinya bunyi guntur membuat jantung Qila berdetak lebih cepat, bahkan sekarang dia sedang mengumpat di balik jaket kesayangannya itu.
Rizky yang tidak tega melihat keadaan Qila, tanpa di duga langsung menggenggam tangan gadis itu, Rizky pikir Qila akan menolak tapi nyatanya Qila malah menggenggam tangan Rizky sangat erat.
"Maaf" ucap Qila
"Gak apapa kalo dengan kaya gini bisa ngurangin rasa takut lo gapapa"
Qila menganggukan kepalanya lagi.
Semoga gua bisa genggam terus tangan lo sya kalau lo merasa takut atau apapun, yakinlah genggaman tangan gue bisa bikin lu nyaman.
---sama Aldo, Ruly ayo SM Rizky???🤔🤔