Xuan Jian adalah putri yang terlahir dari selir kesayangan kaisar Wei Huang, namun memiliki nasib yang sangat buruk.
Dia bersama sang ibu, selir Xuan Yang diasingkan di sebuah paviliun yang paling buruk dan berada jauh dibelakang istana utama, dan hanya memiliki satu orang pelayan untuk mengurus seluruh kebutuhannya.
Semua orang begitu membenci keberadaannya karena dianggap pembawa sial, Xuan Jian terlahir saat gerhana matahari bersamaan dengan lahirnya putra permaisuri, namun naas sang pangeran kecil tidak bisa bertahan hidup, sehingga semua orang berfikir jika Xuan Jian lah penyebab dari semua kejadian buruk yang menimpa putra mahkota kekaisaran Jiahu itu.
Siapa yang menyangka setelah dia beranjak remaja, Xuan Jian menjelma menjadi seorang gadis yang sangat kejam, tak hanya itu...
Dia juga sangat membenci seluruh penghuni istana dan mulai membalas satu persatu orang yang telah menyakiti dirinya beserta sang ibu dengan tanpa belas kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 04
Permaisuri Xue Yi terus saja memprovokasi Kaisar Wei Huang, dia bahkan memerintahkan kepada para pelayannya untuk menyebarkan rumor buruk tentang putri dari selir Xuan Yang. hal itu semata-mata dia lakukan untuk membalas dendam kepada selir Xuan Yang yang telah merebut hati dan juga perhatian dari Kaisar Wei Huang.
Meskipun hatinya menolak untuk setuju dengan ucapan sang permaisuri, nyatanya Kaisar Wei Huang tetap mengasingkan putrinya yang baru lahir beserta sang selir di paviliun bobrok yang ada di ujung paling belakang istana kekaisaran, dia bahkan tidak menempatkan satu orang prajurit pun untuk menjaga selir Xuan Yang beserta Sang Putri.
Permaisuri terus saja melakukan segala macam cara untuk bisa menyingkirkan selir Xuan Yang dan juga Putri Xuan Jian dari istana, dia tak ingin posisinya tergantikan. Terlebih Dia sangat mengetahui jika sebenarnya, Kaisar Wei Huang sangat mencintai selir Xuan Yang.
Hari ini Aula istana sedikit kacau, prajurit yang dikirimkan oleh kaisar Wei Huang untuk menyampaikan surat kepada kaisar Lin Zhang dari kekaisaran tiansu telah kembali dan dia mengirimkan surat penolakan atas lamaran dari Kaisar Wei Huang, sehingga membuat sang Kaisar dari kekaisaran Jiahu itu menjadi semakin murka.
Akhirnya dia pun memutuskan untuk melakukan peperangan dengan kekaisaran tiansu, permaisuri yang mengetahui jika saat ini sang Kaisar akan segera berperang, tentu merasa sangat senang, dia memiliki banyak waktu dan juga kesempatan untuk bisa kembali melakukan kejahatan terhadap selir Xuan Yang.
Permaisuri berkali-kali mengirimkan racun di dalam makanan yang akan dimakan oleh selir Xuan Yang, dia ingin agar selir itu segera mati dan dirinya menjadi satu-satunya wanita milik Kaisar. Bahkan permaisuri juga acap kali menghina dan menghukum selir Xuan Yang dengan tidak manusiawi.
.
.
.
Sepuluh tahun kemudian, Putri Xuan Jian yang selalu saja di-bully oleh para pelayan atas perintah dari permaisuri, tiba-tiba saja terjatuh ke dalam kolam, dia langsung tidak sadarkan diri selama hampir 12 hari.
Selir Xuan Yang terlihat sangat sedih, bahkan Mei Ling sang pelayan pun tak lagi bisa menghibur kegundahan hati selir Xuan Yang. Beberapa orang tabib yang dipanggil pun hampir saja menyerah untuk bisa menyembuhkan Sang Putri.
Namun sepertinya Dewa masih berpihak pada selir Xuan Yang, hingga pada hari ke-14 Putri Xuan Jian kembali terbangun dari koma, dia mengerjapkan matanya perlahan dan melihat sekeliling tempat yang kini ditinggalinya dengan perasaan asing.
Semua orang pun merasakan sedikit perbedaan pada sang putri, Putri Xuan Yang yang biasanya terlihat penakut, tiba-tiba saja menjadi seorang gadis yang dingin, matanya menatap kosong ke depan seolah-olah Dia adalah orang lain.
Meski begitu, selir Xuan Yang tetap merasa bahagia, akhirnya setelah hampir dua minggu dia menangisi sang putri, Dewa kembali mendengar doanya dan mengembalikan putri satu-satunya itu ke sisinya.
Meskipun hidup dalam kesusahan, selir Xuan Yang tidak pernah mengeluh sedikitpun, Bahkan dia juga tidak pernah dikunjungi oleh sang Kaisar selama 10 tahun terakhir, permaisuri Xue Yi terlihat sangat bahagia, dia berpikir jika saat ini Kaisar Wei Huang tak lagi mencintai selir Xuan Yang, padahal tanpa sepengetahuan sang permaisuri, Kaisar Wei Huang mengirimkan beberapa orang kepercayaannya untuk menjaga selir Xuan Yang beserta Putri Xuan Jian.
Sehingga Kaisar itu selalu tahu, Apapun yang terjadi dengan selir kesayangannya, dan juga sang putri. Kaisar beberapa kali mengunjungi Paviliun yang ditempati oleh selir Xuan Yang dan juga Putri Xuan Jian pada tengah malam, setelah keduanya terlelap, dia sengaja tidak menunjukkan dirinya agar permaisuri Xue Yi tidak semakin menyakiti selir Xuan Yang dan juga Putri Xuan Jian.
Namun sepertinya, Apa yang dilakukan oleh sang Kaisar tidak merubah sedikitpun penderitaan dari sang selir dan juga Putri Xuan Jian, keduanya tetap mendapatkan siksaan fisik maupun mental dari permaisuri Xue Yi, hingga keduanya harus berkali-kali merasakan antara hidup dan mati.
Permaisuri Xue Yi saat ini sudah memiliki dua orang putra, yang berusia tujuh tahun dan juga lima tahun. Pangeran kecil itu telah menyandang marga kaisar Wei Huang dan diberi nama Wei Jun dan Wei Jin.
Permaisuri Xue Yi hidup bergelimangan harta, dia begitu menikmati kehidupannya di istana yang penuh kemewahan dan juga kemegahan, dia tak pernah berpikir sedikitpun, jika suatu hari nanti selir Xuan Yang akan membalas dendam padanya, karena dia tahu jika saat ini selir Xuan Yang hanya memiliki seorang pelayan di paviliun bobroknya, bahkan Kaisar sendiri pun tidak pernah mengirimkan prajuritnya untuk menjaga Paviliun itu sehingga permaisuri semakin bebas untuk keluar masuk dan juga menyiksa selir Xuan Yang dan juga Putri Xuan Jian.
Kaisar Wei Huang saat ini sudah memiliki dua orang selir baru yang bernama Xiao Xia dan juga Feng Ling. Keduanya merupakan putri dari kerajaan kecil yang telah di tundukkan oleh kaisar Wei Huang.
Namun permaisuri tak lagi memiliki perasaan takut tersaingi, mengingat saat ini dia sudah memiliki dua orang Putra yang salah satunya akan menjadi putra mahkota di kekaisaran jiahu. Kedua selir itu pun tidak bisa mengandung, karena permaisuri Xue Yi dengan sengaja, memberikan ramuan agar keduanya menjadi mandul.
Kaisar Wei Huang sebenarnya mengetahui apa yang dilakukan oleh permaisurinya, namun dia tak ingin terlalu banyak ikut campur dalam urusan istana dalam dan lebih mementingkan untuk memperluas wilayahnya. Sehingga hal itu membuat permaisuri semakin semena-mena.
Lagi pula, untuk menjadi istri dari seorang Kaisar Tiran, seorang permaisuri atau pun selir haruslah memiliki kemampuan untuk bertahan hidup, di dalam istana yang penuh dengan trik dan juga intrik. Kaisar Wei Huang membiarkan seluruh selir dan juga permaisurinya untuk saling menjatuhkan dan juga saling membunuh satu sama lain.
.
.
.
Xuan Jian terbangun dengan linglung, dia seolah tidak mengenali tempat yang saat ini dia tempati, Mei Ling sang pelayan berusaha untuk mengingatkan sang putri, jika dia merupakan putri dari Kaisar Wei Huang dan juga selir Xuan Yang yang diasingkan, karena dianggap pembawa sial.
Mendengar penuturan dari sang pelayan, kedua tangan putri Xuan Jian pun terkepal, wajahnya terlihat merah padam, seolah tengah menahan amarah yang kini memuncak di dadanya. Dia merasakan kesakitan dan kesedihan, yang sebenarnya bukan miliknya sehingga membuat putri Xuan Jian tiba-tiba saja kembali terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Di alam bawah sadarnya, Putri Xuan Jian bertemu dengan seorang gadis berusia 10 tahun, gadis itu mengatakan Jika dia adalah Xuan Jian. Dia pun mendekatkan telunjuknya pada kening Putri Xuan Jian, hingga akhirnya rentetan kejadian sejak dia masih bayi hingga saat dia tercebur ke dalam kolam, memasuki ingatannya.
Akhirnya dia menyadari, jika saat ini dirinya telah melakukan perpindahan jiwa ke dalam tubuh Putri Xuan Jian, dia juga berjanji bahwa suatu hari nanti dia akan membalaskan dendam atas segala penderitaan yang diterima oleh selir Xuan Yang dan juga Putri Xuan Jian yang asli.
Mendengar hal itu, Putri Xuan Jian yang asli pun tersenyum, dia merasa begitu lega setelah mendengar ucapan dari seseorang yang kini menghuni tubuhnya.
Perlahan-lahan tubuhnya berpendar bagaikan cahaya, dia pun Melambaikan tangan seraya berteriak "Tolong jaga Ibuku! dia telah terlalu lama menderita, katakan padanya jika aku sangat menyayanginya." Ucap Xuan Jian yang asli sebelum akhirnya menghilang.
"Aku Rasya Arsentya, pembunuh bayaran yang paling ditakuti dari abad ke-25, akan membalaskan dendam atas penderitaan yang diterima oleh selir Xuan Yang dan juga pemilik tubuh yang ku tempati saat ini!" ucapnya seraya menyunggingkan senyuman iblis.