apa itu cinta...?! adakah semua orang benar benar tahu pasti apa artinya ?!
dan apakah itu benci yang sebenarnya...?! adakah semua orang juga tahu pasti apa artinya ?!
namun yang pasti....
benci dan cinta sungguh tak bisa di pahami oleh dua anak manusia yang terlibat dan terjebak akan hal itu.
Farid Ibrahim Hamzah Tarek
merasa sangat membenci seorang gadis yatim piatu bernama Mayrea Mazaya Khanza hingga ia tega merenggut kesucian gadis malang dan yatim piatu itu.
tak cukup sampai di situ, Ibrahim tega terus menghina dan merendahkan gadis itu.
sementara Rea, panggilan dari seorang Mayrea Khanza tetap berusaha kokoh dan tegar meski badai terus menerpanya.
apa yang terjadi selanjutnya ketika keduanya kembali di pertemukan setelah perpisahan hampir 10 tahun lebih lamanya dalam situasi dan kondisi yang begitu menyedihkan ?!
ikuti kisah baru aku....
" Antara benci dan cinta "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18 hati yang mulai terpuruk
Ibra duduk sendirian di tribun lapangan basket. Tatapan matanya nanar lurus ke depan.
Unas untuk hari ini telah selesai hampir satu jam yang lalu.
Dan hari ini pun hari terakhir UNAS di laksanakan.
Namun pemuda itu tak berniat untuk segera pulang. Ia justru melangkah ke arah lapangan basket dan duduk di tribun sendirian.
Sama seperti yang ia lakukan sejak beberapa hari yang lalu.
Tepatnya sejak ia tahu Rea tak lagi sekolah di sekolah ini.
( jadilah pacarku...)
( a...apa....?! )
Percakapan antara dirinya dan gadis itu waktu itu kembali terngiang ngiang jelas di telinga Ibra.
( aku tidak mau pacaran....)
Ibra menghela nafas mengingat semua kejadian itu. Itu adalah awal ia tersiksa dengan perasaannya sendiri.
Ia tak tahu...
Apa yang sebenarnya tengah ia rasakan kini.
Wajah penuh air mata Rea selalu memenuhi pelupuk matanya.
Bukankah seharusnya ia senang melihat hal itu ?! Bukankah air mata Rea adalah suatu bukti jika ia adalah pemenangnya....
Tapi....
Kenapa hatinya sesakit dan seperih ini melihat air mata gadis itu.
Kenapa jiwanya serasa ada yang hilang saat ia tahu ia tak akan lagi bisa melihat apalagi bertemu dengan gadis itu ?!
" ada apa denganku ?! Kenapa hatiku terasa serapuh ini ?! " bisiknya pelan pada dirinya sendiri.
Ibra duduk dengan posisi punggung yang sedikit menekuk,
kedua tangannya saling bertautan di depan lututnya. Sementara tatapan matanya menatap lurus ke depan. Tepatnya pada tempat di mana dirinya dulu menembak Rea.
" Bra...kau di sini ?! aku mencarimu ke mana mana " Sony datang sendirian.
Sejak kejadian Ibra hampir baku hantam dengan Tomy karena perkara Rea beberapa waktu yang lalu.
Ibra memang tak lagi sering berkumpul dengan sahabat sahabatnya itu.
Entahlah kenapa....
Namun yang jelas, Ibra tengah sibuk dengan hati dan perasaannya sendiri.
Ia sibuk memahami perasaanya sendiri yang tak kunjung ia pahami.
Sony duduk di sisi Ibra.
ia kemudian mengikuti arah pandangan sahabatnya itu.
" sepertinya aku sudah lama tak melihat gadis itu lagi " kata Sony tiba tiba.
" dia tak lagi sekolah di sini " jawab Ibra seolah paham dengan maksud kata kata Sony itu.
Tatapan matanya masih setia menatap lurus ke depan.
Sony sontak menoleh ke pada Ibra dengan mengerutkan keningnya.
" kau tahu siapa yang ku maksud ?! " tanya Sony.
" hemmm....gadis itu kan ?! " jawab Ibra dengan posisi yang tak berubah.
Seolah pemandangan di depan sana jauh lebih menarik dari pada sahabatnya itu.
" apa maksudnya Bra...jangan katakan jika kau...." Sony kembali bersuara dengan tatapan penuh curiga kepada Ibra.
" kau tahu...?!
Dia hanya seorang yatim piatu yang demi bisa sekolah di sini dia harus berusaha dengan keras untuk bisa mendapatkan beasiswa " lanjut Sony lagi masih dengan menatap Ibra.
Perlahan Ibra menoleh dan menatap kepada Sony.
" apa kau tahu banyak tentangnya....?! Apa saja yang kau tentangnya ?! " tanya Ibra tiba tiba. Sony semakin mengerutkan keningnya.
Seorang Ibrahim Hamzah bertanya tentang seseorang dengan wajah yang seserius itu ?!
Apa ia tak salah dengar ?!
Pikir Sony.
" Sony...aku bertanya padamu, apa kau sangat mengenalnya hingga kau tahu begitu banyak tentangnya ?! " tanya Ibra lagi sambil menatap Sony dalam.
" tidak...
aku tak begitu mengenalnya dan juga tak tahu banyak tentangnya.
Hanya saja aku tahu tentang dia dari Niel "
" Niel...?! " menyebut nama itu, Ibra sedikit mendengus.
" ya Niel...
Mereka berdua sudah berteman sejak lama " jelas Sony.
Ibra mengalihkan pandangannya dari Sony. Tatapannya kembali lurus kedepan.
" Niel hanya omong kosong...karena nyatanya ia pun tak tahu apa apa tentang gadis itu " kata Ibra kemudian.
" maksudmu ?! "
" jika hubungan mereka sedekat itu, kenapa ia tak tahu jika gadis itu tak lagi sekolah di sini ?! " jawab Ibra.
" Bra...kau...." Sony kembali menatap Ibra dengan tatapan curiga.
" aku tak ada hubungannya dengan itu, tapi yang jelas dia tak lagi sekolah di sini "
" tapi...." cicit Sony
" tanyakan sendiri pada Niel jika kau tak percaya padaku....
atau tanyakan pada guru kesiswaan kita , mereka yang tahu semuanya " jawab Ibra sembari bangkit dari duduknya.
" hei tunggu....mau kemana kamu ?! " tanya Sony dan ikut bangkit dari duduknya mengikuti Ibra.
Sementara Ibra terus melangkah tanpa menjawab pertanyaan Sony.
Senja mulai bergulir.
Sebuah kereta api nampak melaju kencang menapaki rel besi yang mengular panjang.
Di salah satu sisi yang ada di salah satu gerbong kereta itu,
Nampak seorang gadis berhijab warna coklat duduk di sisi kaca.
Kedua tangannya nampak mendekap sebuah jaket berwarna hitam.
Jaket berwarna hitam dan berbahan parasut.
Tatapan mata gadis itu nampak serius menatap hamparan pemandangan di luar kaca jendela.
Hamparan padi yang menguning bak permadani yang sengaja di hampar oleh alam terlihat begitu luas dan indah masih bisa terlihat nyata meski hari telah beranjak senja.
Mata itu tak henti hentinya menatap pemandangan itu dengan begitu takjub.
Ini adalah perjalanannya yang sebenarnya setelah tertunda selama hampir empat hari karena suatu hal.
" kau yakin memilih kampus itu Rea ?! "
Untuk ke sekian kalinya, Umi Nikma kembali bertanya tentang pilihan Rea saat ini.
Tadi pagi ketika mengantar dirinya ke stasiun kereta, wanita baya itu bertanya lagi.
" iya umi...setidaknya di sana, Rea bisa pulang dan menemui umi tanpa butuh waktu yang lama " jawab Rea.
" kau yakin ?! Kau tidak akan menyesal ?! "
" insya Allah tidak umi...doakan Rea..."
" baiklah....
jaga dirimu baik baik, dan selalu kabari umi "
" iya umi....assalamualaikum "
" waalaikumsalam...."
Thor.. endingnya jangan biarkan Ibra kenapa2 ya 🙏🙏🙏
dans segera pertemukan mereka 👍😢
tunggu Rea merawatmu..
❤❤❤❤❤
aku kok jadi gemezzzz ama Niel..
bisa2nya dia bikin berita hoax..
❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
❤😉😉😉😉❤❤❤❤❤
ikuti akun Rea..
cari di yogya..
kalian akan bertemu...
perjuangkan cintamu..
kalo gak ngerti cinta atau bukan..
minimal ranggung jawab atas rasa bersalahmu..
❤😉😉😉😉😉❤❤❤❤❤
apakah Rea pernah hamil..
aaahhh..
masih musteri..
penasarannnn..
❤❤❤❤❤
Apakah itu Ibra yg melihat Rea lagiii?? 🤩🤩🤩🤩