Bertahun-tahun Nayla Larasati menyimpan rasa pada Nathan Anderson Decland, teman masa kecil sekaligus kakak angkat Nayla.
Namun.. hingga Nayla menamatkan pendidikan sebagai dokter, Nay masih memendam perasaan itu sendiri pada Nathan yang sudah menyelesaikan pendidikan sebagai dokter spesialis jantung di London.
Saat kembali ke Indonesia, Nathan telah memilih gadis lain sebagai pendamping hidupnya.
Perasaan Nayla hancur, gadis itu memilih kembali ke kampung halamannya, mengabdikan diri sebagai dokter umum di kota terpencil.
Apakah Nayla mampu menghapus Nathan dalam hidupnya?
Sementara Nathan tidak mengetahui perasaan Nayla untuknya yang sangat mendalam.
Ikuti terus kelanjutan kisah Nayla-Nathan. Semoga kalian suka 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
INCIDENT
Tidak ada yang bicara ketika mobil yang di kendarai Rangga melaju dengan kecepatan sedang menuju kota.
Hanya Karina sesekali melirik Rangga yang memiliki wajah tampan namun tidak ramah bagi Karina. Bahkan sepanjang perjalanan yang di lalui laki-laki itu hanya diam dan fokus menyetir. Bahkan tidak menghidupkan musik, membuat Karina menjadi serba salah duduk di sampingnya.
Beberapa kali Karina menatap keluar jendela, tapi tidak ada pemandangan apapun yang ada hanya cahaya lampu karena hari sudah malam. Hanya harum maskulin yang di sukai Karina berada di mobil itu. Baginya terlalu hening. Karina tida menyukai suasana seperti itu.
"Kak Rangga kan baru pulang kerja pasti capek, seharusnya tidak perlu mengantar ku, aku bisa pulang sendiri". Karina memulai percakapan. Menatap Rangga.
Laki-laki di sebelahnya tidak menjawab apapun, bahkan membalas tatapan Karina pun tidak. Membuat Karina kembali menyadarkan punggungnya sambil menarik nafas dalam-dalam.
Karina memilih memejamkan mata. Tidak mau bicara lagi, terlebih teman bicara nya tidak ada. Anggap saja seperti itu ujar Karina dalam hatinya.
"Kamu tinggal di mana?".
Gadis itu pura-pura tidur, enggan menjawab pertanyaan Rangga. "Rasain, emang enak di cuekin gitu?", gerutu Karina dalam hati.
Beberapa saat kemudian, Karina merasa mobil Rangga berhenti. Gadis itu sekilas membuka matanya. Rangga membuka kaca mobil, ternyata memesan makanan tanpa turun.
Karina cepat-cepat menutup mata, ketika Rangga menoleh padanya. Tidak butuh waktu lama makanan yang ia pesan datang. Seketika aroma wangi makanan memenuhi penciuman Karina. Kebetulan sekali perutnya lapar belum makan malam. Tadi sore saja memakan cemilan bersama Nayla, sekarang terasa sangat lapar.
Perlahan Karina membuka matanya sedikit menggeliat. Ia tahu Rangga sudah menyuapkan makanan ke mulutnya. "Hm kita sudah sampai?", gumam Karina dengan suara sengaja di buat terdengar seperti orang baru bangun tidur.
Karina menegakkan punggungnya. Melihat Rangga dengan sepiring nasi goreng seafood dan semangkuk sekoteng yang di tempatkan di atas dasboard.
Sekilas Rangga melirik gadis itu. "Kamu tertidur makanya aku berhenti dulu, aku tanya alamat tempat tinggal mu, kau malah ketiduran", ujar Rangga terdengar sedikit kesal di telinga Karina.
Karina membulatkan matanya, dengan berani gadis itu mengambil piring nasi goreng di tangan Rangga dan langsung menikmatinya. Bukan tanpa alasan, Karina kesal pada kakak temannya itu sejak pergi tidak bicara mau apapun. Padahal ia sudah memulai percakapan terlebih dahulu.
"Kamu mau juga, kan bisa pesan lagi?", ujar Rangga terdengar lembut namun tetap saja raut wajah dingin itu terpatri di wajahnya.
"Aku lapar, masak kakak makan sendiri tidak menawari aku. Jangan takut aku bisa bayar sendiri kok...Huhh". Karina menggerutu kesal pada Rangga yang kini nampak menahan tawanya melihat gadis di sebelahnya itu makan dengan lahap namun dengan wajah di tekuk begitu.
Rangga memanggil abang penjual. "Kamu mau makan dan apa?".
"Karina masih enggan menjawab, gadis itu malah memasang headset bluetooth ke telinganya. Mendengarkan lagu sambil menikmati nasi goreng yang ternyata beneran enak sesuai seleranya.
Saking menikmati makanan seenak itu, Karina bahkan tidak menyadari ketika Rangga bicara dan memberikan semangkuk sekoteng panas di hadapannya. Karina bukannya mengambil, dengan gerak refleks malah menyenggol mangkuk itu. Seketika tumpah menyiram paha Rangga.
Tindakannya mengejutkan gadis itu.
"Shitt", teriak Rangga spontan mengusap-usap pahanya yang merasakan air panas menyiram nya.
Karina baru sadar itu masih sangat panas bukan ruam-ruam hangat. "Oh my god!! Kak aku tidak sengaja", ujar Karina spontan menarik banyak tissue dan mengusapkan nya pada paha Rangga. Spontan menundukkan kepala terus melakukannya sambil meniup-niup dengan mulutnya agar Rangga tidak kesakitan walau kini Rangga tidak merasa kepanasan lagi.
Karina masih mengusap lembut paha Rangga. "Kak...maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja. Aku akan mengobati mu". Karina mengangkat wajahnya menatap Rangga, hal yang sama sedang Rangga lakukan menatap Karina yang masih berada di atas pahanya.
Tatapan tajam menghunus yang di pancarkan dari netra hitam kelam laki-laki itu membuat Karina tersadar, cepat-cepat menjauhkan wajahnya. Namun sialnya ia lupa ada setir yang menghalanginya. Sehingga kepala Karina terbentur cukup keras di setir mobil.
Kali ini Rangga spontan mengusap kepala Karina. Keduanya bertatapan sedemikian rupa. Karina nampak salah tingkah dan lebih duluan memutus kontak mata di antara mereka.
"Ehem..."
Sementara Rangga mengusap tengkuknya. "Habiskan makanan mu, kemudian aku akan mengantarmu pulang", ucap Rangga sekilas menatap Karina yang sudah duduk bersandar.
"Hm..Aku sudah kenyang", jawab Karina pelan sambil memberikan piring yang masih berisi nasi goreng pada Rangga yang telah memanggil penjualnya.
"Bungkus satu lagi", ujar Rangga pada abang penjual nasi goreng.
*
Keduanya kembali saling berdiam diri tanpa bicara ketika mobil melaju. Hanya Rangga bicara seperlunya saja.
"Di mana tempat tinggal mu?".
"Berhenti di depan rumah sakit saja. Rumah kontrakan ku tepat di belakangnya kak. Melewati gang yang hanya bisa di lalui oleh motor saja", jawab Karina menoleh pada Rangga yang menganggukkan kepalanya mengikuti petunjuk Karina.
Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai ke rumah sakit terbesar yang di miliki kota itu. Rangga membuka seatbelt. "Ini buat mu, tadi kamu tidak melanjutkan makan malam mu", ucapnya sambil memberikan plastik putih berisi kotak nasi goreng yang Rangga pesan.
"Tidak usah kak. Kak Rangga belum makan apapun, malah aku yang mengacaukan semuanya. Menumpahkan minuman dan nasi gorengnya. Huh....lihatlah mobil kakak jadi kotor sekali. Maafkan aku", cicit Karina merasa sangat bersalah.
Untuk pertama kali, Rangga tersenyum pada Karina, membuat jantung gadis itu berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Aku terima permintaan maaf mu, kalau kau mengambil ini", seloroh Rangga memberikan plastik di tangannya.
Mau tidak mau Karina mengambilnya. "Aku turun sekarang", ucapnya lembut, menatap Rangga dengan senyuman manis di bibirnya. "Besok datang lah ke rumah sakit, aku akan bertanggungjawab mengobati mu", sambung Karin sebelum keluar mobil dan melambaikan tangannya.
Rangga menatap Karina hingga masuk ke dalam gang samping rumah sakit daerah. Laki-laki itu tersenyum melihat celana jeans yang ia pakai basah dan mobilnya benar-benar kotor sekarang.
Netranya melihat ada sesuatu di jok mobil tempat duduk Karina. Jemari tangan Rangga mengambil sebuah jepit rambut kecil yang ia yakini milik Karina. Netra hitam kelam itu melihatnya dengan pasat.
"Aku akan menagih janji mu untuk mengobati ku", ucapnya sambil mengusap pahanya.
*
Karina membuka pintu kamar kostnya. Kamar yang tidak terlalu luas hanya ada satu ruangan saja ruang tamu yang menyatu dengan kamar tidur terdapat ranjang, meja belajar dan lemari pakaian.
Gadis itu menaruh tas dan plastik di atas meja sementara ia langsung merebahkan tubuhnya.
"Semoga kak Rangga tidak marah pada ku, aku sudah membuat kacau malam ini", ucapnya sambil melihat langit-langit kamar berwarna putih.
"Huhh... ada-ada saja".
...***...
To be continue
Nantikan novel baru Emily ya 🙏
Btw horeyyyy bakal ada novel baru ini. Sepertinya bagus kayak novel lama author Emily, yg selalu nagih buat baca. /Ok//Good/
Sukses selalu Emily, semoga cepat luncur novel baru /Pray//Rose//Heart/
jangan ada pelakor lho thor, paling benci kl ada pelakor segala,
segera buka kelakuan Keira thor, biar tau semua, dan Keira biar mati kutu 🙏👍👍👍