NovelToon NovelToon
Pengantin Bayangan

Pengantin Bayangan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Cinta Paksa
Popularitas:923.7k
Nilai: 5
Nama Author: sushanty areta

Sebuah permintaan mengejutkan dari Maria, mama Paramitha yang sedang sakit untuk menikahi Elang, kakak kandungnya yang tinggal di London membuat keduanya menjerit histeris. Bagaimana bisa seorang ibu menyuruh sesama saudara untuk menikah? padahal ini bukan jaman nabi Adam dan Hawa yang terpaksa menikahkan anak-anak kandung mereka karena tidak ada jodoh yang lain. Apa yang bisa kakak beradik itu dilakukan jika Abimanyu, sang papa juga mendukung penuh kemauan istrinya? Siapa juga yang harus dipercaya oleh Mitha tentang statusnya? kedua orang tuanya ataukah Elang yang selalu mengatakan jika dirinya adalah anak haram.

Mampukah Elang dan Mitha bertahan dalam pernikahan untuk mewujudkan bayangan dan angan-angan kedua orang tuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sushanty areta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rindu

Tangis bahagia bergema diruang tamu keluarga Abimanyu. Maria memeluk erat putranya dengan air mata berderai. Sepuluh tahun berpisah membuat kerinduannya akan sang putra membuncah. Elang yang dibesarkan opanya di London selalu membuatnya rindu tumbuh kembang sang anak.

Sebenarnya hampir tiap tahun baik Maria ataupun Abi selalu menyempatkan diri terbang ke London untuk menengok keberadaan sang putra yang tidak juga ingin pulang ke Indonesia, sekalian menghabiskan liburan dirumah papa Maria, Hans yang masih tampak bugar walau telah berusia 75nan tahun. Pria tua itu walau telah berpisah dari mamanya yang sudah dipanggil yang maha kuasa masih sangat rajin bekerja dikantornya dan mengajarkan banyak hal pada Elang maupun Bima, cucu keduanya.

Bima adalah anak dari adik Maria. Pemuda yang baru lulus kuliah itulah yang kini menemani opa mereka. Mamanya, Emilia adalah adik semata wayang Maria yang memilih menekuni dunia arsitek bersama suaminya dari pada mengurus perusahaan. Pada akhirnya, Bian adalah harapan Hans satu-satunya untuk meneruskan usahanya karena Elang sudah diminta pulang kembali ke Indonesia karena kondisi Maria, putri sulungnya yang makin memburuk, belum lagi Abi menantunya yang juga menderita jantung. Elang juga satu-satunya harapan mereka untuk meneruskan perusahaan Abimanyu.

Maria memegang kedua pipi putranya yang bersimpuh dalam pelukannya. Ada kerinduan dan kebahagiaan mendalam dalam diri wanita itu. Elang yang juga sangat terharu melihat mamanya yang berubah kurus kering dengan wajah pucat dan fisik lemah meraba leher Maria yang membengkak cukup besar.

"Mama kau harus operasi secepatnya." lirih Elang terbata. Maria menggeleng lemah membuat Elang makin berlinang air mata. Bayangan masa kecilnya mulai meraja.

"Tidak sebelum kalian menikah." tegas Maria diantara tangisnya.

" Jangan keras kepala ma, ingat papa, Elang, opa ...."

"Mama tau. Tapi mama hanya ingin kau cepat menikah Lang." jemari Elang mengepal kuat. Rasa tidak tega lebih menguasai dirinya. Mamanya adalah wanita yang lembut dan penyayang. Tak ada yang bisa dia jadikan alasan untuk membencinya. Apalagi melihat kondisi ibundanya yang menyedihkan.

"Baik, besok Elang akan menikah, sekaligus mengantar mama operasi." tegasnya. Semua orang menahan nafas, tak terkecuali Paramitha yang dibuat sesak nafas karenanya. Belum lagi tatapan mata tajam Elang yang seakan menusuk jantungnya. Mata yang penuh permusuhan.

"Ya Tuhan...apa salahku pada kak Elang." batin Mitha dengan kaki bergetar.

"Tapi dokter sudah menjadwalkannya akhir bulan Lang." kata Abi lirih seraya memegang bahu anaknya dan menyuruh berdiri dan duduk disamping mamanya.

"Jangan terlalu lama menunda pa. Kita lakukan apa yang bisa dilakukan. Kasihan mama. Belum tentu beliau bisa bertahan selama itu. Elang tidak bisa membayangkan betapa sakitnya mama, pa." ujar Elang berapi-api membuat mata Maria dan Abi berbinar. Mereka benar, London tidak merubah Elang sama sekali. Bakti dan kasih sayangnya pada keluarga masih sebesar dahulu. Terkecuali pada Mitha, dia masih saja belum bisa menerima kehadirannya walau sudah sepuluh tahun berlalu.

"Berikan nomer ponsel dokternya, pa. Aku yang akan menghubunginya." pinta Elang sekali lagi. Abi segera membuka ponselnya, mencari kontak dokter Sam dan mengirimnya pada Elang. Tak lama, putra sulungnya itu menghubungi dokter itu. Sungguh, Elang tidak ingin Maria kembali berubah pikiran.

Tak berapa lama Elang selesai bernegosiasi dengan dokter Sam yang akhirnya setuju memajukan jadwal operasi Maria lusa karena besok masih akan mengobservasi mamanya itu. Keberatan dan terlalu lama bagi Elang, namun dokter Sam tak ingin melanggar kode etik kedokterannya.

Sepanjang menelepon dokter Sam, baik Abi, Maria ataupun Mitha hanya bisa menyaksikan betapa tenangnya pria tampan itu membuat dokter Sam yang terkenal disiplin untuk mendengarkannya dan menyetujui permintaannya walau harus dengan prosedur lompat hari. Ketegasan Elang membuat semua tau, betapa Hans sudah sangat mengubahnya beberapa tahun ini.

"Lang, kau serius mau menikah besok?" tanya Abi meyakinkan. Pria itu menoleh dan mengamati wajah papanya.

"Bukannya itu yang papa inginkan? agar aku menikahi anak papa ini?" desisnya pelan. Sontak Abi melotot padanya, demikian pula Maria. Mata wanita itu begitu terluka.

"Mama dan papa tidak pernah memaksamu Lang. Jangan lakukan jika kau tak mau." kata Maria lemah, air mata kembali jatuh di pipinya. Mitha yang tak tega melihat mamanya menangis langsung menghampiri dan memeluk tubuh ringkihnya.

"Dengan membiarkan mama terus menderita? tidak mama. Aku tidak akan membiarkan mama menderita terlalu lama."

"Perkataanmu membuat mama terluka Lang." Elang terdiam. Dia sama sekali tak berniat membuat mamanya bersedih hati. Cukup sudah dirinya merasa nelangsa melihat tubuh ringkih itu berusaha tegar dan tetap tersenyum padanya. Dia tau mamanya sakit..sangat sakit bahkan.

"Maafkan Elang, ma." balasnya kemudian dengan nada rendah. Matanya terlihat sayu.

"Sudahlah. Sebaiknya kau bersih-bersih lalu segera makan Lang. Nanti kita bicara lagi." kata Abi mencairkan suasana. Sebentar lagi maghrib, mereka harus sholat jamaah dan makan malam.

Elang hanya menurut, mencium pipi mamanya lalu naik ke kamarnya. Kamar yang sudah bertahun lalu dia tinggalkan. Langkah tegapnya menjadi lemah saat masuk kesana dan mengunci pintunya. Semua furniture memang baru, tapi tak ada barang-barangnya yang hilang sama sekali. Sepatu, tas sekolah, hingga seragam basketnya masih tertata rapi disana. Sentuhan sang mama masih sangat kental disana. Sungguh mamanya sangat menyayangi dirinya. Segera dia beranjak membersihkan diri, takut membuat semua orang menunggunya nanti.

Ketukan pintu terdengar, setengah berteriak dari kamar mandi dia menyuruh masuk sambil membenahi jubah mandinya dan beranjak keluar. Mata coklatnya membola saat melihat Mitha masuk.

"Kenapa kemari? keluar!" hardiknya keras. Gadis cantik itu hanya berjingkit kaget.

"Kakak ditunggu papa di bawah, mau diajak ke mushola." Elang bersikap tak peduli dan memilih menyibukkan diri membongkar kopernya. Mitha yang merasa diacuhkan segera menutup pintu dan pergi dari sana.

"Sudah kau suruh Elang turun Mith?" Abi yang sudah siap dengan baju koko dan kopyahnya mengadang Mitha di ujung tangga.

"Sudah pa, tapi kayaknya kak Elang masih sibuk."

"Siapa bilang aku sibuk!" hampir saja jantung Mitha copot karenanya. Suara tegas itu seakan mengintimidasi dirinya. Langkah teratur pria itu menuruni tanggapun bagai palu godam yang siap memukul tengkuknya. Hingga pria itu sampai disampingnya dan menabrak pundaknya keras. Hampir saja dia jatuh tersungkur jika tidak berpegangan. Mitha sampai mengigit bibir bawahnya karena menahan nyeri di pundaknya apalagi nyeri hatinya karena Elang yang langsung pergi tanpa minta maaf padanya. Apa pria ini benar-benar yang terbaik untuknya? apa Elang tak terlalu angkuh untuknya? tapi sungguh, diatas segalanya dia hanya ingin berbakti pada kedua orang tuanya.

1
Santi
Luar biasa
Ds Phone
bahagia sampai lupa kawan
Ds Phone
apa kah dapat
Ds Phone
dah laki bini pangil yang manis aja
Ds Phone
muking betul dia cinta sama kamu
Ds Phone
nemang halal
Ds Phone
dah jadi laki apa lagi jalan terus
Ds Phone
nikah secara paksa
Ds Phone
betul betul jadi
Ds Phone
semua nya main paksa
Ds Phone
gila tu orang
Ds Phone
marah lah tu
Ds Phone
kawan baik nya
Ds Phone
bahagia sangat lah tu
Ds Phone
berita gembira tu
Ds Phone
ada ada aja yang nak di gaduh kan
Ds Phone
ya betul tu baik di lepas kan
Ds Phone
ada aja meraka ni
Ds Phone
sedih tak habis
Ds Phone
memang itu ke bahagian nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!