NovelToon NovelToon
Regresi Jadi Boss Dungeon

Regresi Jadi Boss Dungeon

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:46
Nilai: 5
Nama Author: Ray Nando

Suara klik tetikus yang hening namun cepat memenuhi ruangan itu. Cahaya biru dari layar monitor menjadi satu-satunya penerangan di kamar sempit berukuran 3x4 meter di pinggiran Shanghai.


Chen Yu, pemuda kurus dengan kantung mata tebal, menatap layar dengan tatapan kosong. Di layar itu tertulis: "GAME OVER. Server akan ditutup selamanya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Montir Kematian dan Bayi Naga Pemakan Busi

(Oprekan Maut)

Aroma oli bekas dan daging hangus bercampur di udara pagi. Di dalam bengkel motor yang kini menjadi bagian dari wilayah Dungeon-nya, Chen Yu sedang sibuk. Dia mengenakan kacamata las yang dia temukan di laci, 

sementara tangannya yang terbungkus Sarung Tangan Bayangan memegang kunci inggris.

Di depannya, terbaring bangkai Tikus Mutan Level 2 dan sebuah mesin motor matic 150cc yang sudah dibongkar.

"Sistem, buka menu Fusion Crafting," perintah Chen Yu.

Layar hologram muncul. Chen Yu menyeret ikon 'Tikus Mutan' dan ikon 'Mesin Motor' ke dalam satu kotak.

[Peringatan: Kombinasi Biologis dan Mekanikal memiliki tingkat kegagalan 40%.]

[Apakah Anda ingin melanjutkan? Biaya: 50 Poin Mana.]

"Lakukan. Aku butuh pasukan yang cepat, bukan yang kuat," gumam Chen Yu.

Cahaya biru menyilaukan memenuhi bengkel. Terdengar suara tulang patah yang disusul suara brum-brum mesin yang menyala.

Saat cahaya pudar, makhluk itu terlihat. 

Tubuhnya masih tikus, tapi kaki belakangnya telah digantikan oleh roda motor kecil. Di punggungnya, tertanam knalpot yang mengeluarkan asap hitam beracun. Matanya bukan lagi merah organik, tapi menyala seperti lampu LED kuning.

[Sukses! Unit Baru: Moto-Rat (Tikus Bermotor)]

[Rank: Common+]

[Kecepatan: Sangat Tinggi]

[Skill: Kamikaze Crash (Meledakkan diri saat menabrak target).]

"Sempurna," Chen Yu tersenyum puas. "Sekarang, buat sepuluh lagi."

Saat Chen Yu hendak mengambil bangkai tikus berikutnya, Cincin Naga di jarinya bergetar panas.

Krak!

Permata merah di cincin itu retak. Asap merah keluar, memadat di atas meja kerja yang penuh oli. Sesosok makhluk kecil muncul.

Itu adalah Wyvern—naga berkaki dua. Tapi ukurannya hanya sebesar ayam jago. Sisiknya merah kusam, sayapnya terlihat belum tumbuh sempurna, dan perutnya buncit.

Makhluk itu menatap Chen Yu, lalu menatap kunci pas di meja.

Hap!

Bunyi logam beradu gigi terdengar. Bayi naga itu mengunyah kunci pas baja itu seperti memakan kerupuk.

Kriuk... kriuk...

Chen Yu melongo. "Hei! Itu kunci ukuran 12! Itu yang paling sering hilang! Jangan dimakan!"

Naga kecil itu bersendawa, mengeluarkan sedikit percikan api yang menyedihkan. Pufft.

[Pet Terpanggil: Little Wyvern (Bayi)]

[Nama: Belum Diberi.]

[Makanan Favorit: Logam Berkualitas Tinggi.]

[Skill Saat Ini: Iron Stomach (Bisa memakan apa saja).]

"Namamu 'Knalpot'," kata Chen Yu asal. "Karena kau berisik dan suka makan besi."

Naga itu—Knalpot—tampak tidak keberatan. Dia kini mengincar velg motor di sudut ruangan.

(Mata-mata di Siang Bolong)

Sementara Chen Yu sibuk membangun pasukan tikus bermotornya, Nyonya Zhang sedang berpatroli di perbatasan baru wilayah mereka. Dia melayang di atas pagar bengkel, jubah banshee-nya berkibar tertiup angin.

Di seberang jalan, bersembunyi di balik bangkai mobil, seorang pria kurus dengan pakaian serba hitam sedang mengamati.

[Player Terdeteksi: ShadowThief_07]

[Class: Assassin (Rogue)]

[Level: 4]

Si Assassin tersenyum licik. "Boss itu sedang lengah di dalam bengkel. Nenek tua itu terlihat lambat. Kalau aku bisa menyelinap masuk dan mencuri Inti Dungeon, aku akan kaya mendadak tanpa perlu bertarung."

Dia mengaktifkan skill-nya.

[Skill: Stealth (Menghilang)]

Tubuhnya memudar, menyatu dengan bayangan. Dia melompati pagar beton setinggi dua meter itu tanpa suara. Kakinya mendarat di halaman bengkel yang penuh tumpukan ban bekas.

Aman. Tidak ada alarm.

Dia mengendap-endap mendekati pintu bengkel yang terbuka sedikit. Dia bisa melihat punggung Chen Yu yang sedang sibuk mengelas sesuatu.

"Mudah sekali," batin si Assassin. Dia mengeluarkan belati beracun. "Satu tusukan di punggung, dan Boss ini tamat."

Namun, dia melupakan satu hal.

Knalpot, si naga bayi, sedang tidur siang di atas tumpukan ban bekas di dekat pintu. Hidung naga itu berkedut. Dia mencium bau yang sangat dia benci. Bau Pencuri. Atau lebih tepatnya, bau belati besi murahan yang dibawa pencuri itu.

Knalpot membuka satu matanya. Pupil vertikalnya menyipit.

Kuek! (Suara naga yang terdengar seperti bebek tercekik).

Knalpot melompat, bukan ke arah si Assassin, tapi ke arah kaki Chen Yu, menggigit celana tuannya dan menarik-narik.

"Ada apa sih, Knalpot? Aku sedang sibuk!" Chen Yu menoleh, kesal.

Gerakan tiba-tiba itu membuat si Assassin kaget. Dia tersandung tumpukan kaleng oli.

KLANG!

Suara kaleng jatuh memecah keheningan.

Chen Yu berbalik sepenuhnya. Dia melihat "ruang kosong" di dekat pintu, tapi debu yang beterbangan membentuk siluet manusia.

"Ah," Chen Yu tersenyum, menurunkan kacamata lasnya. "Tamu yang tidak mengetuk pintu."

Si Assassin panik karena ketahuan. "Sialan! Mati kau!"

Dia menerjang maju, melepaskan mode menghilangnya demi kecepatan maksimal.

Chen Yu tidak bergerak. Dia hanya menunjuk ke arah Assassin itu.

"Anak-anak, waktunya uji coba mesin. Start Engine!"

(Balapan Maut di Bengkel Sempit)

Dari kolong meja, dari balik lemari perkakas, dan dari dalam drum oli, sepuluh pasang mata kuning menyala serentak.

VROOOM!

Suara deru mesin kecil namun nyaring memenuhi ruangan. Sepuluh ekor Moto-Rat meluncur keluar. Roda belakang mereka berputar kencang, meninggalkan jejak karet terbakar di lantai bengkel.

"Apa-apaan itu?!" Assassin itu terbelalak. Tikus dengan knalpot?

Seekor Moto-Rat melaju kencang, menggunakan meja kerja sebagai ramp peluncuran. Tikus itu terbang di udara, roda depannya yang tajam berputar.

Si Assassin menangkis dengan belatinya. Trang!

Tapi dia tidak siap dengan sembilan tikus lainnya. Mereka tidak menggigit. Mereka menabrak. Mereka meluncur di antara kaki si Assassin, berputar mengelilinginya seperti geng motor ugal-ugalan.

Asap knalpot beracun mulai memenuhi ruangan.

[Status Musuh: Poisoned (Keracunan Karbon Monoksida)]

[HP Musuh berkurang 2% per detik.]

"Uhuk! Uhuk! Curang!" teriak Assassin itu, matanya perih. Dia mencoba lari ke pintu keluar.

"Tutup gerbangnya, Nyonya!" perintah Chen Yu lewat telepati sistem.

BAM! Pintu rolling door bengkel tertutup rapat dari luar oleh kekuatan telekinesis Nyonya Zhang.

Assassin itu terperangkap.

"Mode Kecepatan Penuh," perintah Chen Yu tenang.

Para Moto-Rat itu menaikkan putaran mesin mereka. Knalpot mereka memerah karena panas. Mereka mulai melakukan manuver 'Wall of Death', berlari memutar di dinding bengkel, menciptakan pusaran angin.

Satu per satu, mereka meluncur menabrak si Assassin.

Bruk! (Tabrakan di dada).

Buk! (Tabrakan di tulang kering).

Assassin itu babak belur, HP-nya tinggal 20%. Dia bersandar di pintu rolling door, napasnya habis.

"Ampun... aku cuma mau lihat-lihat..." rintihnya.

Chen Yu berjalan mendekat, Knalpot bertengger di bahunya sambil mengunyah mur baut.

"Assassin yang tertangkap basah adalah aib bagi profesinya," kata Chen Yu dingin. "Tapi aku sedang butuh bahan bakar."

Chen Yu menatap Knalpot. "Mau camilan?"

Knalpot melompat turun, berjalan mendekati si Assassin yang ketakutan. Naga kecil itu membuka mulutnya, tapi bukan api yang keluar. Dia memuntahkan mur panas yang baru saja dia kunyah tepat ke wajah si Assassin.

"Aaaargh! Panas!"

Sambil si musuh sibuk memegangi wajahnya, seekor Moto-Rat terakhir meluncur lurus ke arah dada si Assassin.

[Skill: Kamikaze Crash Aktif.]

BOOM!

Ledakan kecil namun fatal terjadi. Tubuh Assassin itu terlempar ke dinding dan hancur menjadi data biru.

[Pertahanan Sukses!]

[Loot: Dagger of Silence (Uncommon), Boots of Speed (Uncommon).]

(Ancaman dari Arah Jam 12)

Chen Yu memungut sepatu bot yang ditinggalkan musuh. "Lumayan. Menambah Movement Speed 15%."

Dia membuka pintu bengkel. Nyonya Zhang sudah menunggu di luar, memegang sapu lidi.

"Nak Chen, itu tadi berisik sekali. Tetangga bisa komplain," keluh Nyonya Zhang, lupa bahwa tetangga mereka sekarang hanyalah reruntuhan dan mayat hidup.

"Maaf, Nyonya. Sedang setel mesin," jawab Chen Yu santai.

Namun, saat Chen Yu melihat ke jalan raya utama yang mengarah ke pusat kota Shanghai, senyumnya memudar.

Langit di arah utara menjadi gelap. Bukan 

karena malam, tapi karena sekumpulan burung gagak mutan yang terbang berputar-putar.

Di bawah sana, tanah bergetar dengan ritme yang teratur.

DUM... DUM... DUM...

Chen Yu menyipitkan mata. Di kejauhan, terlihat seekor anjing. Tidak, itu bukan anjing biasa. Itu adalah Anjing Liar Doberman setinggi tiga meter, dengan tiga kepala yang masing-masing meneteskan air liur asam.

Di belakangnya, ratusan anjing liar mutan mengikuti.

Sistem memberikan peringatan merah yang berkedip lambat namun pasti.

[Peringatan Wilayah!]

[Regional Boss: Cerberus of The Slums (Level 15) sedang bermigrasi.]

[Tujuan: Wilayah Dungeon Anda.]

[Alasan: Dia mencium bau Moto-Rat (Daging Tikus).]

Chen Yu menepuk jidatnya. "Ah, benar juga. Anjing suka mengejar tikus. Dan tikusku berisik sekali."

Nyonya Zhang melayang lebih tinggi, wajahnya pucat (lebih pucat dari biasanya). "Nak Chen... anjing itu... dia pernah kencing di pot bungaku waktu masih kecil. Sekarang dia sebesar truk?!"

"Tenang, Nyonya," kata Chen Yu, meskipun keringat dingin menetes di pelipisnya. Level 15. Itu lompatan yang jauh dari Zhao Long yang hanya Level 10.

Chen Yu melihat pasukan Moto-Rat-nya yang tersisa. Tinggal 4 ekor yang utuh. Sisanya hancur saat uji coba tadi.

"Kita tidak bisa menang dengan adu kekuatan," gumam Chen Yu. Dia melihat sekeliling bengkel. Dia melihat tangki bensin bawah tanah. Dia melihat kabel listrik tegangan tinggi yang putus di tiang depan.

Otak liciknya kembali bekerja.

"Nyonya Zhang, apakah Nyonya pernah memasak Hot Pot?"

"Tentu saja, itu keahlianku setiap musim dingin."

Chen Yu menyeringai lebar, senyum yang membuat Knalpot di bahunya merinding.

"Bagus. Karena kita akan memasak Sup Anjing Rebus terbesar dalam sejarah Shanghai."

Chen Yu mengangkat tombaknya ke udara.

"Persiapan Pertahanan: Kode Merah! Aktifkan semua jebakan listrik!"

Saat lolongan anjing berkepala tiga itu memecah langit sore, Chen Yu tahu: malam ini akan menjadi malam yang panjang, berdarah, dan berbau daging panggang.

1
𝗜𝗿𝗲𝗻𝗲
alur ceritanya seru, rapi dan enak dibaca/Good/
hnya saja aku mnemukan sdikit kejanggalan...
Ray void: eiit santai
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!