NovelToon NovelToon
Ex Bastard

Ex Bastard

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Badboy / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Pelakor / Teen Angst
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: nenah adja

Baca Aku bukan/hanya bayangan biar faham alurnya...
.
.

Melarikan diri demi melupakan masa lalu, tersakiti dan terhianati, oleh kekasih dan sahabatnya sendiri..

"Aku benci penghianat, dan aku benci kalian..aku membencimu!"

Kanaya Prameswari Sadewo.

Kesalahannya adalah membuat semuanya abu-abu tanpa penjelasan, membiarkan cintanya pergi tanpa tau yang sebenarnya.

"Aku akan mendapatkanmu kembali..dan mengantikan bencimu kembali menjadi cinta dan ya, kita tak pernah putus maka kamu masih kekasihku!"

Bagaskara Nandowijaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah Kanaya

"Dan tuan Cafe tersebut tepat di depan perusahan kita" Bagas menarik sudut bibirnya hingga tercipta sebuah senyuman.

"Baiklah terimakasih." Roni membungkuk hendak pergi "Dan Ron, pesankan kopi 20 cup dari cafe itu, pastikan mereka antar dengan benar,dan katakan pada mereka kita akan bayar cash saat kopi di antar"

"Baik tuan.." Roni tak perlu bertanya mengapa tuannya memesan kopi sedangkan kantor mereka di lengkapi pantri yang di lengakapi mesin kopi,ia sudah tau alasan taunnya melakukan itu, Roni membungkuk lalu keluar dari ruangan Bagas.

.

.

"Mima antar pesanan ini ke kantor depan cafe kita, 5 Americano, 6 Robusta sisanya Capucino" seorang barista memberikan pesanan yang tadi di terima lewat sambungan telpon, mereka biasa melayani pesan antar apalagi Cafe mereka terletak di lokasi perkantoran yang sibuk, untuk memudahkan karyawan yang ingin minum kopi sambil bekerja.

Perempuan bernama Mima itu mengiyakan lalu mengambil 20 cup yang sudah disusun sedemikian rupa agar tak tumpah.

Kanaya masih sibuk mengantar dan mencatat pesanan yang ada, hari pertamanya sungguh menyenangkan,meski terasa lelah namun ia begitu menikmatinya.

Kanaya memasuki dapur dan menyaksikan beberapa ketegangan antara Barista dan pelayan yang ia kenal bernama Mima, tentu saja ia tau setelah sesi perkenalan tadi.

Mima menunduk lesu "Mima ada apa?" tanya Kanaya.

Mata Mima berkaca kaca "Apa yang harus aku lakukan Kanaya.."

Kanaya mengeryit "Memang apa yang terjadi?"

"Aku baru saja mengantar pesanan kopi ke kantor di depan, tapi mereka bilang pesanan nya salah, lalu aku kembali untuk mengkompirmasi dengan kasir yang menerima pesanan, tapi dia bilang pesanan nya sudah benar, bahkan ada catatan yang sudah di catat dengan benar, lalu aku kembali untuk memberikan kopi yang baru, tapi mereka masih bilang itu salah, dan mereka tak ingin membayar pesanannya, dan karna aku sudah membawa dua pesanan tanpa pembayaran aku harus mengganti rugi dari gajiku nanti" Mima sudah ingin menangis, 20 cup dalam dua kali pengiriman itu artinya ia harus mengeluarkan sekitar 400 ribu.

Kanaya menahan amarah "Apa itu peraturannya? kenapa kita yang disalahkan bukankah kita hanya mengantar.." Kanaya harus memperbaiki kebijakan ini, mana bisa karyawan harus mengganti rugi dengan gaji mereka yang sudah kecil, meski Cafe abangnya sudah menentukan gaji sesuai peraturan pemerintah tetap saja baginya yang biasa dengan uang banyak,gaji segitu terasa kecil.

"Aku tidak tau, karna baru kali ini kami mengalaminya biasanya tak pernah ada kesalahan seperti ini, kasir kita juga sangat teliti jadi tidak mungkin dia salah,aku harus menerima potongan gajiku bulan ini sedangkan aku sudah berjanji akan mengirimnya pada ibuku, untuk sekolah adik adikku di kampung" Mima terlihat sudah lesu.

Kanaya semakin kasihan, namun amarah lebih mendominasi "Mana pesanan kopinya?"

Barista itu menunjuk beberapa cup kopi yang masih ada di atas meja, Sang Barista tak berani bicara ia tau siapa gadis di depannya karna sudah di beritahu oleh Bima untuk mengawasi nona Kanaya.

Kanaya mengambilnya dan bersiap pergi, namun Mima mencegahnya "Kau mau kemana?"

"Aku akan memberi mereka pelajaran..bila perlu ku tumpahkan ini di wajah mereka.." langkah Kanaya terlihat tegas dan penuh amarah, enak saja mereka mempermainkan Mima, mereka tidak tau akibat kelakuan mereka, orang lain mendapat kerugian.

Mima berteriak memanggil Kanaya namun Kanaya tak menghiraukannya bahkan ia sudah menyebrang jalan untuk memasuki gedung kantor tersebut.

Kanaya menginjakkan kakinya di depan gedung yang menjulang tinggi di depannya lalu tiba tiba dahinya menggeryit melihat tulisan yang terpampang jelas di depannya, Kanaya menggedikkan bahunya lalu masuk, setelah berbicara pada satpam yang bertugas ia di persilahkan masuk dan diminta langsung naik ke lantai 20.

.

.

Bagas sedang menatap layar laptop yang menampilkan Cctv,bibirnya tersenyum saat layar menampilkan wajah gadis yang amat ia rindukan memasuki lift.

Akhirnya Kanaya bergerak mengantarkan pesanannya, sejak tadi ia sengaja menolak kopi yang di antar oleh perempuan lain selain Kanaya,seperti yang di perkirakan Kanaya masih sama seperti dulu, dia tak akan diam saat orang disekitarnya dipermainkan dan ditindas.

Bagas membenarkan posisi duduknya saat lift yang membawa Kanaya berhenti ia berdehem lalu kembali ke raut datarnya, ia sedang berada di ruang rapat dengan para pemegang saham.

Bagas beranjak dari duduknya sembari berkata "Rapat kita tunda sampai besok.. " Para peserta rapat saling melirik namun tak berani bicara keputusan yang diambil oleh Direktur utama mereka selalu mutlak.

Bagas keluar ruangan diikuti Roni,menuju ruangannya terdengar suara yang amat ia rindukan tengah bertanya pada sekertarisnya,badannya mendadak kaku lalu matanya memejam kala suara lembut itu terdengar,kemudian melanjutkan langkahnya memasuki ruangannya.

Kanaya baru saja menginjakkan kaki di lantai dua puluh, satpam tadi memerintahkannya untuk langsung naik dan menemui langsung seseorang yang bernama Roni "Saya mengantar pesanan kopi atas nama tuan Roni.." Kanaya bertanya pada seorang wanita yang duduk di depan komputer, diruangan sekertaris. rautnya masih ramah dan menampilkan senyuman.

Sekertaris menekan ponselnya lalu menghubungi Roni,tak lama ia mematikan poselnya "Maaf mbak karna rapatnya sudah selesai, maka pesanan kopinya juga dibatalkan.."

"Apa!" Kanaya membelalakan matanya.

"Maaf mbak kalau saja kalian tidak telat mengantarnya, sebenarnya kopi itu untuk peserta rapat, dan di pesan langsung oleh Asisten pribadi direktur sendiri maka, kami tak mentolelir keterlambatan apalagi rapatnya sudah bubar"

"Heh.." Kanaya menggebrak meja sekertaris tersebut, ia ingin memaki jika kalian tak mempersulit pengiriman maka kopi itu tak akan terlambat, namun percuma saja jika ia tak langsung bicara pada orang yang bernama Roni itu,nafasnya sudah memburu ingin segera menumpahkan amarahnya "Sialan.." makinya.

Mata Kanaya mengedar mencari dimana kira kira ruangan orang bernama Roni tersebut, bila perlu ia siramkan kopi panas itu kewajahnya tanpa dibayar pun akan senang hati Kanaya lakukan.

"Mbak mau kemana..?" sekertaris tersebut panik saat Kanaya menjelajah seluruh ruangan yang ada dilantai 20 tersebut.

Tak banyak ruangan terdapat disana hanya sebuah ruang rapat, dan dua ruangan karyawan, juga ruangan yang bertuliskan toilet,juga pantri.

Sekertaris tersebut bahkan berlari kecil untuk mengimbangi langkah Kanaya yang cepat.

Mata Kanaya memicing saat menemukan ruang bertuliskan CEO di depan pintu, hanya ruangan itu yang tersisa "Mbak gak boleh masuk kesana sembarangan..." peringat sekertaris yang tak Kanaya hiraukan persetan dengan orang orang tersebut bila perlu ia akan menghadap Direktur utama nya langsung bukankah asistennya yang memesan kopi yang masih ia pegang di tangannya.

Tanpa permisi Kanaya masuk menerobos pintu meski tangannya di cegah oleh sekertaris cantik tersebut, namun dengan kuat Kanaya menepisnya.

Pintu terbuka menampilkan dua pria yang sedang berbicara serius, namun langkah Kanaya terhenti saat melihat Dna dari salah satu pria yang ada di ruangan tersebut.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Bantu aku promosikan ya, ajak teman atau sodara kalian buat baca novelku, jangan lupa tekan favorit..

Like..

komen..

vote..

🙏🙏🙏

1
Arie
Luar biasa
Muji Lestari Tari
nama yg bagus
Muji Lestari Tari
bikin adikbuat quen
Muji Lestari Tari
edward keren
Muji Lestari Tari
asik pengantin baru
Muji Lestari Tari
bahagia selalu
Muji Lestari Tari
bahagialah pengantin baru
Muji Lestari Tari
queen kasihan
Muji Lestari Tari
married married anina married anina ma edward
Muji Lestari Tari
bahagialah anina
Muji Lestari Tari
tunggu karmamu lisa
Muji Lestari Tari
Lisa nyari penyakit
Muji Lestari Tari
bagus ed biar. anina merasa dicintai
Muji Lestari Tari
Lisa jahat banget ya
Muji Lestari Tari
Lisa mmg pintar ya
Muji Lestari Tari
mm Edward merasa bersalah
Muji Lestari Tari
dasar bagas
Muji Lestari Tari
sedih dulu ya anina
Muji Lestari Tari
Lisa lucu
Muji Lestari Tari
anina kasihan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!