Kisah ini bukanlah tentang perasaan yang timbul karena adanya ketertarikan pada seseorang, melainkan tentang adanya perasaan yang diawali dari kebencian, lebih tepatnya adalah balas dendam.
Semuanya dimulai dari Devano Alian Laxbara, seorang pemimpin geng motor besar sekaligus pengendali teknologi. Dia memiliki sikap dingin, tegas, dan wajah yang nyaris sempurna. Siapa sangka, seorang Vano yang tak ingin terjerumus ke dalam percintaan kini seketika berubah saat bertemu Azzura Hasnal Alexander, gadis yang dikenal ramah dan ceria, namun ternyata menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Ia sengaja mendekati Vano dengan alasan balas dendam melalui pembunuh bayaran. Seiring berjalannya waktu, ia malah terlanjur jatuh cinta berkali-kali sehingga ia lupa dengan rencana balas dendamnya, yang pada akhirnya ia masuk ke dalam perangkapnya sendiri.
Vano yang curiga akhirnya mengetahui bahwa Zura, yang selama ini ia prioritaskan, ternyata ingin menghancurkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidaAlhasyim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GAGAL CHOSEN COUPLES
"Gue ngerasa aneh banget, soal kejadian tadi malem," ucap Bara sembari mengingat awal dari kejadian itu yang tak pernah terduga olehnya.
"Gue udah tau sejak awal," jawab Vano dengan santai. Satu hal yang ia tak mengerti tentang kehidupannya yang tidak pernah luput dari permusuhan.
Vano pun mengeluarkan sebuah kotak hitam yang berisikan sebuah benda kecil yang bertuliskan nama mereka masing-masing.
"Ini benda apa, baru liat gue?" ucap Rangga saat melihat benda itu yang baru saja diterimanya dari Vano.
"Ini alat ( DSCD ) dalam kata lain Detection of Surrounding Conditions Detection, untuk mendeteksi keadaan sekitar kita," perjelas Vano yang membuat Rangga melongo di tempat.
Buset dah, keren banget njir! batinnya.
"Lo dapet dari mana Van?" tanya Akmal yang ikut penasaran dengan benda yang disebut Dscd itu.
"Gue bikin sendiri," lalu Vano langsung berdiri, cowok itu menuju screen yang di tancapkan di dinding.
"Ini adalah data salah satu dari kalian," Perjelas Vano sambil menjelaskan sebuah teks yang muncul di layar itu.
________________________________________
DETECTION RESULTS
DSCD ARIYAN DAVID ELGARA
HEADQUARTERS : ALBATROSS
DETECTED :
BARA MUZKA RAJA
DEVANO ALIAN LAXBA
AKMAL FATENZA ANGKASA
RANGGA DHESAMUEL FARO
ANNOUNCEMENT:
23 Agustus 2023 Keadaan sekitar anda saat ini tidak ada masalah. dengan ini kami mengucapkan
selamat menikmati aktivitas anda.
________________________________________
"Apabila disekitar kita tidak terjadi hal yang mencurigakan maka teks ini lah yang akan muncul di layar "perjelas Vano kembali yang langsung di anggukkan oleh mereka ber empat.
Sedangkan Bara menekan tombol kecil di bagian DSCD yang mana langsung menimbulkan suara orang-orang dalam jarak terjauh.
"Ini bukannya suara Jayvan di ruang utama."
"Ih beneran, gue juga denger," ucap Ariyan dengan penuh takjub.
Vano menatap mereka bergantian dengan raut bahagia sekali.
"Anggap aja itu hadiah dari gue."
"Makasih Van!" ucap mereka berbarengan.
"Makasih juga buat kalian yang selalu ada."
◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦
Sasya dan Zura kini berada di Youth Group yang mana tempat ini sudah ramai pengunjung, apalagi hari ini minggu.
Keduanya pun berjalan menuju perkumpulan dadakan, yang mana terlihat seorang wanita sedang memegang mik sebagai pembawa acara untuk menghibur orang-orang di sekelilingnya.
"Kayaknya seru, Sya. Kesana yuk!" ajak Zura menuju tempat keramaian itu.
"DIMANA PUN KALIAN BERADA, MARI KITA MELEPAS PENAT DENGAN MEET YOUR CHOSEN COUPLES UNTUKMU!" teriak seorang wanita pembawa acara yang tadi.
"Ra, lo ikutan aja, siapa tau ada jodoh lo di situ," goda Sasya kepada Zura yang masih mematung di tempat.
"Caranya gimana sya?" tanyanya kepada Sasya, Sasya yang mendengarnya langsung menarik tangan Zura menuju perempuan yang berbicara tadi.
"Mbak-mbak, ini temen saya katanya mau ikutan!"
Perempuan itu pun menoleh kepada Zura dan langsung tersenyum bahagia, ia pun kemudian memberi tahu kepada Zura agar masuk kedalam ruangan yang mana terlihat di ruangan itu semua orang menemukan pasangannya.
"Mbaknya menuju ruangan yang udah ditunggu sama seseorang yang akan menjadi pacar mbak!" ucap perempuan itu sembari menunjukkan tempatnya.
Zura pun berjalan sambil melihat kebelakang, yang mana Sasya memberi semangat lewat isyarat kepadanya.
Awalnya gadis itu ragu, tapi ia berusaha kembali menyakinkan dirinya.
Saat gadis itu memasuki ruangan yang ingin di tujunya, terlihat disana seorang cowok bertubuh bidang, duduk dengan posisi membelakanginya .
Zura pun mulai duduk di meja yang disediakan untuknya dan seorang laki-laki asing yang belum sempat ia lihat wajahnya
Saat ia duduk menghadap laki-laki itu, ia pun tersentak saat melihat wajahnya dengan jelas.
"Vano!"
"Zura!"
◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦
Vano baru saja memasuki tempat yang ia dengar cukup ramai dan menyenangkan.
Saat ini cowok itu merasa sangat tak bersemangat, apalagi baru- baru ini ia sering di teror.
Agak sulit bagi dirinya untuk lewat, karena semua orang berusaha mencari perhatiannya dengan menghadang jalannya.
Tanpa pikir panjang, ia pun menerobos menuju tempat perkumpulan yang terlihat ramai sekali. Daripada gabut, ia pun mencoba ikut-ikut saja.
Di lihatnya seorang wanita memberi saran kepadanya agar memasuki sebuah ruangan yang telah di sediakan.
Vano pun memasuki ruangan itu dan duduk di meja yang bertulisan " Selamat, anda akan bertemu dengan orang yang spesial " di atas meja tersebut.
Cowok itu mengerutkan keningnya pertanda ia bingung. Dan pada akhirnya cowok itu menunggu siapa yang akan datang.
samar- samar Vano mendengar suara langkah kaki yang mendekat, cowok itu tidak langsung melihat, tapi menunggu seseorang itu untuk duduk.
Saat seseorang itu duduk berhadapan dengan nya, ia pun mencoba menatap orang itu yang kemudian ia tersentak karena mrngenali seseorang yang saat ini duduk bersamanya.
"Vano!"
"Zura!"
Seseorang itu pun kaget, siapa lagi kalau bukan Zura, ternyata cewek itu juga ikut dalam meet your chosen couples.
"Hay! " sapa Zura sedikit canggung, dan merasa sedikit gugup.
Vano membalas dengan ekspresi datar. Sampai Zura berpikir, semahal itukah senyuman cowok itu.
"Ternyata ini yang di maksud orang spesial!" ucapan Zura membuat Vano mengernyitkan dahinya. Cowok itu pun tersadar, ia pun kembali melihat-lihat seisi ruangan yang sepertinya salah ia kunjungi. Apaan nih, hiasan nya love-love semua!
Vano pun ingin beranjak dari tempat, ia ingin cepat- cepat pergi dari tempat itu. Zura seketika tercengang.
"Eh, lo mau kemana? "
"Bukan urusan lo," sahut Vano dingin.
"Kok lo tega sih!" ucap Zura dengan ekspresi sedikit kesal.
"Emang gue peduli," Vano menjawab dengan ketus. Cowok itu menulikan pendengarnya saat Zura yang sejak tadi meneriakkan namanya.
Vano keluar dari ruangan sambil memegang dadanya yang semakin berdebar.
Tahan... ini terlalu cepat!
◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦