NovelToon NovelToon
Menjadi Pembantu di Rumah Maduku

Menjadi Pembantu di Rumah Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi
Popularitas:5.7M
Nilai: 5
Nama Author: Gevha Jeany

Kesetiaan yang dibalas dengan pengkhianatan, membuat Bianca rela menyamar menjadi pembantu di rumah wanita yang menjadi istri siri suaminya tercinta.

" Bersiap-siaplah mas, tertawalah sepuas mu. Kau dan gundikmu itu akan membayar rasa sakit dari pengkhianatan ini ".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gevha Jeany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Galau

Happy Reading...

💞

Berhubung sang suami sedang keluar kota, Bianca memutuskan untuk menginap di rumah orang tuanya. Apalagi kakak ipar dan keponakannya juga pasti sudah berada disana. Pasti akan ramai.

Hal itu memang sudah biasa jika Farel pergi keluar kota, pasti istri dan anaknya akan diungsikan ke rumah orang tuanya. Agar keduanya tidak kesepian dan ada yang menjaga.

Brak

Setelah menutup pintu mobil, dengan langkah yang anggun Bianca memasuki rumah tempat dia dibesarkan.

"Aunty Acha..." gadis kecil berusia 3 tahun itu berlari menyambut Aunty kesayangannya itu.

Bianca melebarkan senyumannya dan merentangkan tangannya menangkap cucu kesayangan keluarga Pradipta itu.

"Hahaha...Aunty geli" seru Salsa pada Bianca yang menghujaninya dengan banyak ciuman.

"Siapa yang memberitahu mu kalau Aunty datang, hmm?" tanya Bianca sambil mendudukkan Salsa dipangkuannya.

"Gak ada. Salsa kan hapal suala mobil Aunty"

"Oooh so sweet" Bianca mencium gemas pipi Salsa yang bulat seperti donat.

"Kamu datang, Bi?".Mayang ikut bergabung dengan keduanya sambil membawakan minum untuk adik iparnya.

"Iya mbak. Kok repot repot sih di bawain minuman segala?" tapi diseruput juga, mumpung masih anget pikirnya.

Mayang tersenyum kecil melihat kelakuan adik iparnya itu. "Salsa main sama mbak dulu ya nak. Mama mau ngomong sama Aunty".ujar Mayang lembut pada putrinya.

"Gak mau...nanti Aunty puyang" ucapnya memeluk erat Bianca.

"Aunty bobok disini kok sayang" ucap Bianca.

"Benel? Nanti Salsa bobok sama Aunty ya Ma" pintanya menunggu persetujuan ibunya.

"Iya sayang"

"Hoyeee" ucap Salsa melompat riang. Kedua wanita dewasa itu mengulum senyum melihat tingkah Salsa.

Setelah Salsa dibawa pengasuhnya, suasana jadi hening. Bianca salah tingkah karna Mayang selalu menatapnya secara intens, ingin bicara namun dia ragu takut menyinggung adik iparnya itu. Meski nyatanya mereka sangat dekat namun dia merasa canggung apalagi ini masalah pelik rumah tangga.

"Mbak Mayang mau bicara sesuatu?" tanya Bianca memulai.

Mayang beranjak dan duduk di samping Bianca. "Kamu baik baik saja kan?" tanya Mayang hati hati.

Bianca melemparkan senyumnya, "Aku baik saja, mbak. Kenapa?".

Mayang menghembus nafasnya berat. "Maaf kalau mbak ikut campur. Hanya saja... mbak ikut prihatin dengan keadaan mu sekarang dek".

Bianca tersentak, hatinya bertanya dari mana Mayang bisa tau sementara dia tidak datang saat dia di sidang keluarganya.

"Mungkin kak Farel yang ngomong" batinnya.

"Bukan kakak mu yang ngomong". ucap Mayang menjawab kebingungan Bianca. "Tapi mbak sendiri yang liat Yuga kemaren dengan wanita lain. Mbak bermaksud agar mas Farel menegur Yuga dengan mengatakan itu, tapi...mas Farel justru membenarkan apa yang mbak liat" ucap Mayang tak enak hati.

Bianca menggenggam tangan kakak iparnya.

"Gak apa mbak. Aku senang mbak memperhatikan kebahagiaan ku. Disaat seperti ini yang ku butuhkan dukungan dari keluarga ku termasuk mbak" mata Bianca mulai berkaca kaca.

"Dulu saat dia mengucap janji pernikahan, aku berharap dalam doa agar pernikahan kami langgeng selamanya. Pernikahan sekali seumur hidup, dan menua bersama seperti halnya Mama Papa. Tapi dia...hiks hiks" tangis Bianca pecah, dia tidak dapat lagi membendung rasa sakit dihatinya. Mayang Bianca dalam pelukannya.

"Sshtt...menangislah. Keluar kan semua apa yang menghimpit di hatimu. Setelah itu janji sama mbak jangan menangis lagi ya. Dan jangan pernah tunjukkan kelemahanmu dihadapan mereka, dek. Saat nanti dia sadar akan kebodohannya, dia akan menangis dan memohon pada mu". Mayang mengusap pinggung Bianca dengan kasih sayang.

Bianca tetaplah Bianca, meski berusaha menempatkan rasa benci dihatinya... meski rasa cintanya sudah mulai terkikis namun luka tetap luka. Pernikahan 4 tahun yang dijalani dengan cinta harus berakhir karna sebuah pengkhianatan.

Bianca menguraikan pelukannya, membiarkan Mayang menghapus air mata di pipinya. "Makasih mbak udah menyayangi ku. Maaf mbak harus ikut sedih dengan apa yang ku alami saat ini" ucapnya masih sesegukan.

"Kami menyayangimu. Kami akan selalu mendukung apa pun itu untuk kebahagiaanmu. Jangan merasa sendiri ya. Kita hadapi sama sama". Mayang menyemangati dan kembali memeluknya.

"Aku juga mau dong di peluk" suara cempreng Camelia sukses mengganggu suasana haru keduanya. Dengan senang hati Mayang membawa kedua adik iparnya itu dalam pelukannya.

🌹

Sesampainya Farel dan Yuga di luar kota, tepatnya di Bandung. Mereka tidak langsung keperusahaan melainkan ke apartemet Farel.

Bukan untuk istirahat melainkan bergulat dengan berkas berkas yang sudah dibawa oleh orang kepercayaan Tama di perusahaan itu.

Yuga begitu galaunya karna tidak berkesempatan hanya untuk memberi kabar jika dia sudah sampai pada istrinya. Istri simpanannya. Entah mengapa hatinya begitu buta tidak memikirkan Bianca, istri yang beberapa tahun ini menemaninya dengan setia.

Sebisa mungkin dia mencuri curi waktu agar bisa setidaknya mengirimkan pesan. Namun dia tak punya nyali di karenakan abang iparnya selalu berada disampingnya. Walau dia nantinya akan beralasan untuk memberi kabar pada Bianca tapi dia takut terjadi lagi hal seperti diperjalanan tadi. Yang bisa memicu kecurigaan kakak dari Bianca itu.

Farel tersenyum samar menyadari kegelisahan Yuga. Meski dia sibuk dengan tumpukan kertas di depannya tapi ekor matanya masih bisa menangkap keresahan sang adik ipar.

Dia tau bahwa Yuga galau karna tidak memberi kabar pada adiknya melainkan pada wanita lain. Farel sendiri tanpa sepengetahuan Yuga telah mengirim pesan pada istri dan adiknya itu.

"Fokus Yuga. Ada ratusan kertas yang harus diperiksa kenapa dari tadi ponselmu yang selalu kau perhatikan".

"A-ku ingin mengabari Bianca, mas. Takut dia menunggu"

"Ciih,, menunggu katanya. Adikku atau simpanan mu yang menunggu?" Farel mencibir dalam hati.

"Kamu tenang saja. Sebagai ipar yang baik, aku udah memberinya kabar bersamaan dengan istriku jadi kamu gak perlu risau. Ayo...fokus. Semakin lama selesai maka semakin lama kita disini".

"Aku gak mau ya, karna mu aku harus berlama lama disini menahan rindu pada anak dan istriku" sambung Farel lagi.

"Ba-baik mas" ucap Yuga patuh.

"Ck. Sok sokan mendua, punya istri dua. Gue aja yang kaya turunan masih mikir nambah istri. Dasar belagu. Baru segitu nyalinya udah menciut" Farel menggeleng tak habis pikir.

🌹

Begitupun sebaliknya. Nora uring uringan menunggu kabar dari suaminya. Suami orang juga sih.

Ponselnya pun tak dapat dihubungi. Menurut perhitungannya harus sang suami sudah sampai namun kabar pun tak ada. Hatinya semakin tak karuan.

"Atau dia bukan ke luar kota melainkan pulang ke rumah istri tuanya? Aaargh...awas kamu mas jika itu benar" ucapnya geram.

"Nora, Ibu minta uang mau beli oleh oleh". ucap Ningsih mengagetkan Nora karna masuk begitu saja ke kamar anaknya.

"Ya ampun Bu, liat dong keadaan. Aku lagi galau sampai sekarang suamiku belum memberi kabar. Ibu malah berpikir mau belanja" gerutinya.

"Alah...suami mu juga apa gak bisa diundurin tu kerjaannya. Harusnya dia kan cuti apalagi ini pernikahannya, seorang bos. Eeh tapi ngomong ngomong ibu gak liat karyawan atau kolega suami mu datang".

Nora menelan salivanya.

"Aku harus jawab apa?". Dia memutar otak mencari jawaban yang pas.

"Heemm...i-itu memang kami sengaja Bu. Berhubung hanya karna ijab kabul. Kami akan mengundangnya pas acara resepsi".

"Oiya. Kapan resepsinya? Kalian kan belum kasih tau Ibu" ucap Ningsih berbinar.

"Belum tau Bu, biar mas Yuga aja yang atur".

"Yaa...Ibu pikir dalam waktu dekat ini. Kan enak pas pulang kampung bisa Ibu pamerin tu foto foto kamu sama tetangga biar pada ngiri" ucap Ningsih terlihat kecewa.

"Udahlah Bu, aku mau istirahat. Besok aja belanjanya sekalian ke toko berlian" putus Nora agar ibunya tidak meneruskan pertanyaan lain yang bisa memojokkannya.

💞

1
ria sopingi
Yang gw heran bisa bisanya Bianca yang ank sultan dapatin laki yg keluarganya modelan kyk gini dah miskin gk py akhlak lg wkwkwkwk tp namanya juga novel
Handayanie Nhie
y ampun udh 1th aku menunggu klnjutan'y crita novel ini, sperti'y akn mnjadi crita yg tanggung dan mnjdi khayalan para pembaca deh😢
Diah Hidayanti: iya kak sma aku bolak balik pngen liat apa udh update trnyata gak brlanjut
total 1 replies
putra ARC
thor aku nunggu setahun kok ndak up😭
Risya
hallo kk othor... kangen nih sm Bianca dan Rai, kapan nih up lagi?
😭😭
Tia H.
😅 ini judul nya pelakor teraniaya.
Tia H.
kereeen bianca.
Tia H.
aku jg ngakak si bianca ada2 aja .
Tia H.
gokiiiiil si bi 🤣🤣
Tia H.
setelah ini tendang jauh2 laki g tau diri
Tia H.
sunatin lg bi lakinya😂
Tia H.
baru baca tp udah darting 😅 ikut nyimak kk.
Zaichik Rania
aku juga 🤭🤭🤭🤭
Zaichik Rania
dih mama mertua 😂😂😂😂
Zaichik Rania
Alloh mematahkan hatimu untuk menguatkanmu sabar Bianca
Zaichik Rania
aku suka nih wanita yg kuat gini..,
Maya Sari Niken
lama bnget alurnya
Miza Susilawati
seru
Wo Diana Koba Ngaras
koq fahmi, bkn nya Adit yaaa
Boru Silalahi
siapa lagi Lasmi dan Gayatri ini
Boru Silalahi
kapan ketahuan anak dalam kandungan Nora bkn anak yuga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!