NovelToon NovelToon
Anak Kembar Sang Penguasa

Anak Kembar Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Anak Genius
Popularitas:19.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Amanda Daniella, gadis manis berusia 23 tahun, karena pengaruh obat yang dimasukkan ke dalam gelas minumnya, dia salah masuk kamar. Dia masuk ke dalam kamar yang diisi seorang pemuda berusia 28 tahun, yang merupakan CEO dari perusahaan besar dan sangat berpengaruh. Karena sudah tidak bisa menahan kabut gairah yang sudah menguasainya, akhirnya malam itu dia menyerahkan pada pemuda yang tidak dia kenal sama sekali itu.

Akibat dari kejadian itu, Amanda akhirnya hamil anak kembar. Tapi, dia tidak tahu pada siapa dia mau menuntut tanggung jawab, karena dia sama sekali tidak mengenal laki-laki itu, bahkan wajahnya saja dia tidak ingat sama sekali.

Bagaimana nasib Amanda setelah itu? apakah dia akan bertemu dengan laki-laki ayah dari anak-anaknya yang kebetulan terlahir genius itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nggak mungkin itu dia.

"Jas, dari mana uang ini?" Amanda menatap bingung sekaligus penasaran,melihat banyaknya uang yang ditransfer oleh Jasmine ke rekening pribadinya.

"Itu tabunganku selama ini, kamu ambil saja dulu, dan pakai buat keperluan serta membuat usaha baru." sahut Jasmin tanpa mau menatap Amanda sama sekali, hingga menimbulkan kecurigaan Amanda.

"Jas, kamu jangan bohong! aku tahu jumlah gaji kamu selama ini. Jadi, tidak mungkin kamu bisa menyimpan uang sebanyak ini, apalagi ditambah dengan kita yang banyak pengeluaran."

"Kamu ambil saja, yang jelas itu bukan uang haram. Itu benar- benar uang aku. Bulan lalu, aku lupa cerita, kalau aku pernah menolong orang dan orang itu memberikan imbalan yang banyak padaku. Aku juga gak menyangka kalau orang itu mengirim uang sebanyak itu. Aku sudah menolak, tapi dia tidak mau uang itu dikembalikan. Jadi sekarang aku putuskan akan memberikannya padamu," tutur Jasmine, dengan membuat mimik wajah serius, berharap Amanda percaya dan tidak curiga.

"Tapi, ini uangmu, Jas. Aku tidak mau menggunakannya demi kepentingan pribadiku. Jadi aku transfer balik lagi ya sama kamu?" tolak Amanda, dengan tangan yang sibuk mengotak -atik ponselnya hendak mentransfer kembali uang pemberian Jasmine.

"Kalau kamu mengembalikannya, jangan anggap aku sahabatmu lagi!" ancam Jasmine, tegas, membuat Amanda bergeming dan mengurungkan niatnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di kediaman keluarga Bagaskara.

Suara dentingan sendok dan garpu yang beradu di atas piring, terdengar memecah kesunyian makan malam di meja makan. Rudi Bagaskara atau papahnya Ardan tidak pernah suka, kalau ada yang berbicara saat makan berlangsung. Tapi kalau sudah selesai makan, dia akan selalu mengajak anak dan istrinya untuk bercengkrama, agar kebersamaan mereka tetap terjalin dengan baik.

Makan malam telah usai, sesuai dengan kebiasaan Rudi, dia akan menanyakan bagaimana kegiatan anak dan istrinya untuk hari itu, dan tidak lupa untuk bercerita juga mengenai kegiatannya sendiri, dan seperti biasa Ardan selalu menjawab apa adanya.

"Ardan, usiamu sudah 28 tahun bukan? apa kamu tidak berpikir untuk menikah? papah dan mamah sudah sangat ingin menimang cucu," ucap Rudi setelah selesai dengan basa-basi mereka seperti biasa.

Ardan mengernyitkan keningnya, tidak senang dengan arah pembicaraan papahnya,yang selalu menuntutnya untuk menikah. "Bukannya Ardan tidak mau menikah, Pah. Tapi, sampai sekarang aku belum menemukan gadis yang bisa membuatku jatuh cinta,"

"Bagaimana kamu mau menemukannya? setiap hari kamu selalu bersama dengan Rio," celetuk Amara, mamahnya Ardan dengan nada menyindir.

"Apa kamu ingat, kalau dulu papah dan mamah berniat menjodohkan mu dengan Jasmine? tadi om Johan telpon papah, katanya dia sudah setuju mau dijodohkan dengan kamu. Bagaimana menurutmu?"

Deg ...

"Apa yang terjadi dengan wanita itu? bukannya kemarin-kemarin dia yang menolak keras perjodohan ini? sepertinya dia sudah sadar kalau aku sangat sayang untuk ditolak." gerutu Ardan dalam hati, dengan sudut bibir yang tertarik sedikit ke atas, tersenyum sinis.

"Kenapa diam saja, Dan?apa kamu setuju?" Rudi menyentuh bahu Ardan, hingga membuat pemuda itu terjengkit sedikit kaget.

"Maaf, Pah! kali ini Ardan yang tidak mau," tutur Ardan tegas dan mantap.

"Tapi kenapa,Sayang? Jasmine itu wanita cantik dan baik. Mamah sudah mengenal dia, dan dia calon menantu idaman." Amara buka suara, dengan alis yang bertaut, mendengar penolakan putranya.

"Maaf, aku tidak bisa memberi tahukan alasannya,"

"Kalau kamu tidak bisa memberikan alasannya, itu berarti kamu harus tetap menikah dengan Jasmine." Suara Rudi terdengar tegas dan tidak terbantahkan. Tapi, buka Ardan namanya, kalau tidak bisa membantah papahnya. Sifat keras Rudi benar-benar menurun pada Ardan.

"Aku bilang tidak mau ya tidak mau Pah! kalau papah merasa tidak enak hati pada Om Johan, kenapa tidak papah saja yang menikah dengan si Jasmine itu?"

"Jaga mulutmu, Ardan!" Rudi,menggeram, marah sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Maaf, Pah, Mah! Ardan tidak bermaksud berkata seperti itu. Tapi kali ini tolong hargai keputusan Ardan. Please jangan paksa Ardan menikah kali ini!" Ardan berdiri dari tempat dia duduk dan melangkah pergi meninggalkan mamah dan papahnya yang membeku di tempat mereka duduk, dengan mata yang saling silang pandang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Rio, tolong kamu atur pertemuanku dengan wanita bernama Jasmine, putri dari Om Johan!" titah Ardan di telepon setelah dia masuk ke dalam kamarnya.

"Hmm, Jasmine? bukannya dia wanita yang menolak dijodohkan denganmu dulu? buat apa kamu mau menemuinya?" kening Rio berkerut, walaupun Ardan tidak bisa melihat ekspresinya kini.

"Kamu atur saja dulu! dan kalau boleh secepatnya. Aku cuma mau mengatakan padanya, supaya berhenti bermimpi bisa menjadi istriku." Tegas Ardan.

"Tapi, Dan ...."

Tut ... tut ... tut.

"Sial! kebiasaan deh, main matiin telepon,sebelum orang selesai ngomong," umpat Rio di ujung sana sambil melakukan gerakan ingin memukul ke arah ponselnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Mentari kembali menyembulkan dirinya dengan sedikit malu-malu dari ufuk timur. Dia seakan berkata, 'ciluk baa dan selamat pagi Indonesia!'

Amanda sudah terlihat rapi dan siap untuk berangkat kerja. Ya, hari ini adalah hari terakhirnya untuk bekerja. Dia akan menyerahkan surat pengunduran dirinya, sebelum pindah ke tempat lain, tapi masih kawasan Jakarta tentunya.

"Kamu sudah siap,Nda? ayo kita berangkat!" seru Jasmin dari luar kamar.

"Sudah, yuk!" Amanda tersenyum ke arah Jasmine, namun senyuman Amanda tidak secerah biasanya, justru lebih ke arah 'getir'.

"Nanti setelah pulang kerja, aku temenin kamu periksa kandungan ya?"

Amanda menganggukkan kepalanya, meng'iyakan permintaan Jasmine.

Waktu berjalan dengan begitu cepat. Tidak terasa waktu bekerja sudah selesai dan kini waktunya mereka pulang.

Suasana kantor tempat Amanda dan Jasmine bekerja tiba-tiba riuh, karena kehadiran dua pemuda tampan, siapa lagi kalau bukan Ardan dan Rio yang sengaja datang untuk menemui Jasmine.

"Ada apa di sana, Jas? kok heboh banget?" Tanya Amanda yang dibalas dengan gelengan kepala oleh Jasmine,pertanda kalau dia juga tidak tahu.

"Aku juga tidak tahu, Nda! kita lihat kesana aja yuk!" Jasmine meraih tangan Amanda, mengajaknya mendekat ke arah kerumunan.

Jasmine seketika hendak berputar kembali untuk mengajak Amanda pergi dari tempat itu, begitu tahu apa penyebab kehebohan yang terjadi. Akan tetapi, mata tajam Ardan sudah terlanjur melihatnya.

"Jasmine berhenti di sana!" Jasmine seketika menyurutkan langkahnya dan berputar kembali. Dia memberanikan diri untuk menatap Ardan. Di lain pihak Amanda terlihat penasaran kenapa orang seperti Jasmine bisa kenal dengan sosok Ardan yang siapapun pasti tahu siapa sosok itu di dunia bisnis.

"Ada apa kamu mencariku? ternyata aku begitu penting bagi mu, sampai-sampai seorang Ardan rela datang ke sini untuk menemui ku." nada suara Jasmine terdengar sinis, menambah rasa penasaran Amanda tentang apa hubungan Jasmine dengan Ardan.

"Kita perlu bicara!" sahut Ardan singkat dan jelas. Akan tetapi, matanya malah menatap intens ke arah Amanda.

"Ok, silahkan!" ucap Jasmine, tidak kalah singkat.

"Tidak di sini!" ucap Ardan kembali dengan mata yang tidak lepas menatap ke arah Amanda yang seketika merasa risih dengan tatapan Ardan.

" Manda, maaf, apa bisa kamu pergi sendiri ke ...."

"Bisa! kamu selesaikan saja dulu urusanmu!" Amanda cepat-cepat menyela ucapan Jasmine, sebelum Jasmine kebablasan mengatakan tujuan merek ke 'dokter kandungan'.

Deg ....

"suara itu?" sepertinya aku pernah mendengarnya." bisik Ardan dalam hati.

"Kalau begitu aku duluan ya Jas! Pak permisi!" Amanda membungkukkan badannya dan berjalan melewati Ardan dan Rio.

"Tunggu! wangi parfum ini, kok sama ya sama yang dipakai oleh wanita itu?" Ardan kembali bertanya-tanya dalam hati.

"Tapi gak mungkin itu dia. Yang memakai parfum seperti itu kan banyak, lagian wanita itu kan berambut pajang, sedangkan yang ini kan rambutnya sebahu," sangkal Ardan kembali.

Ya, dua hari setelah kejadian yang menimpanya, Amanda pergi ke salon untuk memotong rambutnya, dengan alibi untuk 'buang sial'.

Tbc

1
Venny Merliana
kaku perutku Calvin sma Cantika bikin ngakak 🤣🤣🤣🤣😅😅
Pendi
syukur abi makanya jd manusia jgn sok sok gool sok2 ganteng terima aja karma perbuatanmu
Pendi
ya tanggungjawab lh abi oan udah kamu entot laknat
Pendi
syukurin makanya jgn sok2 kegantengan abi biar nikah sama shasa aja laknat
Pendi
awas thor kalau celin di jodohkan sama abi,muak karakter kayak abi tu sok kgantengan
Pendi
muter2 thor buat mati aja anin nya ribet
Pendi
jgn terlampau lama2 muter2 gk jelas thor lgsg dgn tes dna aja kalau ada rasa terikat bathin
Endah Fitri
Luar biasa
my
yah lumayan ok
Yurniati
suka sekali aku alur critanya👍👍
Asiana Tyas
Luar biasa
Yurniati
banyak nangisnya thorrr,,
Yurniati
duhhh kok aku nangis ya bacanya, baper kali yaa,, 😂😂
Narti Sadinem
jadi berdebar debar dehhh smoga jasmine jujur sama suaminya rio biar terungkap siapa ayah dari Aby sma anin 🙏🙏🤲🤲🥰🥰🥰
Fitrii
kan author yg bwt dia kek gitu
Fitrii
maposssss tuaa sialaannnnnn
jantungan kannnnnnn ngapa gak lngsung KO aj
Fitrii
sumpahhhhh ngakakkkk liatt endingnyaa amanda/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Fitrii
pasti si rio yg teriakkk
telatt bahh
Fitrii
saja ada ada abyy niehhh
Fitrii
Aaaaaa kok aku mewekkkk
awok awok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!