NovelToon NovelToon
Mata Itu

Mata Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:317
Nilai: 5
Nama Author: Anindia Andin

popy gadis manis yang hidupnya tak semanis senyumannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindia Andin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

berjuang untuk kata maaf

"apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan maaf darimu"

popy terdiam, dia masih mencerna semua kejadian diluar nalarnya dia

"apa bisma juga tau kejadian malam itu? mas cerita?"

"ndak sayang, aku ndak cerita ke bisma, setelah kamu aku tinggalkan, aku kembali lagi ke rumah kosong itu, aku ingin meminta maaf, tapi yang aku dapat hanya mukenamu yang terjauh di rumah kosong itu"

"seandainya bisma tau, pasti aku malu sekali mas"

"maafkan aku sayang" pras tak melepaskan jemari popy, walaupun sesekali popy menepis genggaman tangan prasetya

"semua sudah terjadi, rasa kecewa dan marahku masih ada sampai sekarang ini"

"jika kamu masih dendam dengan ku, kenapa kau Terima lamaran dari keluargaku. waktu itu aku pasrah jika aib ku terbongkar, aku sudah siap dengan kemungkinan terburuk kau akan membuka aib ku di depan semua orang, aku sudah siap jika akan di hajar papa habis2an"

"waktu itu aku sangat syok, juga bingung, keputusan apa yang harus aku ambil, disamping aku menghargai niat baik om aji dan pak hendro, waktu itu aku pasrah akan menikah dengan siapapun itu, lebih syok lagi ketika tau itu kamu mas, darah ku serasa membeku, aku menerimamu karena kamu yang tau diriku seutuhnya, ya mungkin ini juga jawaban dari doaku yang pernah aku langitkan waktu itu "

"seandainya yang di jodohkan kemarin bukan aku, dan kamu menerima perjodohan itu, bagaimana kamu menceritakan tentang kesucianmu sayang"

"akan aku ceritakan mas, siapapun itu orangnya, aku tidak ingin membohongi orang yang mau tulus menerimaku, jika dia tulus mencintaiku, dia pasti menerimaku tanpa syarat. waktu tau kamu yang melamarku waktu itu, jujur bukan senang yang ada dalam hatiku, tapi marah, kemarahanku di cafe hari itu masih belum keluar semua "

"mas siap menerima kemarahanmu sayang, ini wajahku, tampar sesuka hatimu"

Popy hanya terdiam melihat wajah tampan di hadapannya itu yang pasrah menerima amarahnya

"kenapa cuma diam, tampar aku sayang biar aku juga puas... ayok tampar aku... hmmm atau mau cium aku" ledek pras

"hii ngaco"

"kenapa? apa sayang lihat wajah yang ganteng ini?"

"apaan sih mas, aku sedang memikirkan bagaimana cara untuk menebus kesalahanmu, kok malah kepedean gitu"

"gimana kalau aku menebus kesalahanku dengan aku memelukmu sepanjang hari?"

"hukuman macam apa itu? tetap aja aku yang rugi"

"masak ndak mau di peluk oleh pria seganteng aku ini?"

"mulai.. mulai narsisnya"

"tapi aku memang ganteng kan sayang"

"mana ada ganteng.. ngantuk mau tidur"

"sini mas peluk"

"apa an sih mas, malu di lihat orang"

"biarin... "

Prasetya mencium pipi istrinya itu

"i love u sayang"

Wajah popy seketika panas, prasetya menatapnya tajam, tatapan mata itu yang dia cari selama ini, tapi dia tak kuasa untuk menghajarnya

"sayang... jangan lanjutkan pekerjaanmu ya"

"kenapa mas? popy suka, aku juga perlu untuk mencukupi kebutuhan ku"

"kamu berhenti, mas yang akan mencukupi semua kebutuhanmu, karena kamu adalah istriku, tangung jawab ku"

"aku butuh kesibukan mas, seandainya aku berhenti mengajari bela, lantas apa yang aku lakukan ketika aku selesai kuliah?"

"ya di rumah saja, temani bude, balas chat ku, telponan sama aku"

"nelp mas terus? panas kuping ku"

"owww... jadi keberatan waktu aku telpon?"

"ya ndak juga sih tapi kalau lama2 ya panas"

"ndak mau panas kah?"

"gimana caranya?"

"caranya ya seperti ini, bisa melihatmu langsung, kalau gemas bisa nyium seperti ini"

 pras mencium lagi istrinya itu, popy tersipu malu

"pelan2 kita cari orang tuamu ya"

"rasanya aku belum siap untuk bertemu mereka mas"

"temui mereka barang sekali saja sayang, lebih baik juga jika mereka merestui pernikahan kita"

"apa kamu membenci kedua orang tuamu?"

"entahlah mas"

*****

Kereta sampai di stasiun lempuyangan

"aku hubungi bude ya, siapa tau belum tidur"

Dari sambungan telp terdengar suara perempuan menjawab dengan suara parau

"malam pras... kenapa hubungi bude malam2"

"sebentar lagi pras dan popy Sampai di tempat kos bude, minta tolong dibukakan pintu ya"

"iya pras"

pras dan popy memesan taksi online, sesampainya di tempat kos bu Retno

"lho... sama popy?" ucap bu Retno heran

"iya bude, kan tadi pras sudah bilang, pras sama popy"

"ya maaf nyawa bude belum ngumpul pras"

Mereka berdua beranjak naik ke kamar popy

"lhoo pras, ngapain kamu ke kamar popy? ndak boleh pras"

"ini istri ku bude"

"iya bu Retno, kami sudah menikah"

Bu Retno tampak kebingungan, dan meninggalkan mereka berdua

****

"selamat pagi bude" sapa prasetya yang tiba2 muncul di dapur bu Retno

"baru datang pras... sini2 bude mau cerita"

Bu Retno menarik tangan prasetya agar duduk bersamanya

"bude semalam itu mimpi kamu datang sama popy, mimpinya kayak nyata gitu pras"

Prasetya tertawa "bude bude... "

"lha kok ketawa to... mimpi memang suka aneh2 ya, wong kamu sama popy sudah putus" bu Retno beranjak dari tempat duduknya dan mengambil satu benda dan di berikan ke prasetya "ini cincin yang popy titipkan waktu itu"

Prasetya meraih wadah yang berisi cincin itu

"bude ndak mimpi"

"iya mimpi bude kayak nyata gitu pras... kamu sama popy naik ke kamar popy, trus kamu bilang kalau itu istrimu"

Prasetya tertawa lebar

"assalamu'alaikum"

"Walaikumsalam" ucap prasetya dan bu Retno bersamaan

"bude... ini siapa?" popy tiba2 masuk ke rumah bi Retno

"lho nak popy, kapan datangnya? kok ibuk ndak lihat? subuh ya?"

"popy dan mas pras kan datang semalam buk"

Bu Retno tampak kebingungan

"piye to ki... jadi semalam itu bude ndak mimpi?"

"ndak bude, bude ndak mimpi, ini aku dan popy"

prasetya meraih tangan popy dan merangkul pundak perempuan yang dia sayangi itu

"lho... kalian kan sudah putus? aku kok jadi bingung ya"

"ayo duduk dulu bude, bude masih bingung kan?"

"yo ndak bingung lagi pras, wong kapan hari popy meninggalkanmu beserta cincin itu, lha kok sekarang kalian seperti ini"

Prasetya menceritakan kejadian waktu itu, dan bu Retno jadi bingung di buatnya

"jadi kalian sekarang ini sudah menikah?"

"iya bude, popy sekarang istriku"

"bude senang pras... selamat ya nak popy, panggil aku bude"

"iya buk... eh maaf bude"

"kamu sudah mendapatkan orang yang kamu cintai pras, kapan rencananya kalian akan menikah resmi?"

"setelah popy selesai kuliahnya bude"

"wah lama juga ya, masih 2 tahun lagi"

"pras sabar menunggu"

"bude tunggu, yang jelas bude senang mendengar kabar bahagia ini, popy jadi istrimu. ndak salah pilih kamu pras"

"cantik kan istri ku bude"

Ucapan prasetya membuat popy tersenyum malu

"selain cantik, baik dan juga sholehah"

1
Brock
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Killspree
Terinspirasi
Anindia Andin: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!