NovelToon NovelToon
Gadis Manja Milik CEO Arogan

Gadis Manja Milik CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / One Night Stand / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Nikah Kontrak / Konflik etika
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Diandra_Ayu

Lily, seorang mahasiswi berusia dua puluh tahun, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis hanya karena satu malam yang penuh jebakan. Ia dijebak oleh temannya sendiri hingga membuatnya terpaksa menikah dengan David Angkasa Bagaskara- seorang CEO muda, tampan, namun terkenal dingin dan arogan.

Bagi David, pernikahan itu hanyalah bentuk tanggung jawab dan penebusan atas nama keluarga. Bagi Lily, pernikahan itu adalah mimpi buruk yang tak pernah ia minta. Setiap hari, ia harus berhadapan dengan pria yang menatapnya seolah dirinya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, di balik sikap angkuh dan tatapan tajam David, Lily mulai menemukan sisi lain dari pria itu.
Apakah Lily mampu bertahan dalam rumah tangga tanpa cinta itu?
Ataukah perasaan mereka justru akan tumbuh seiring kebersamaan atau justru kandas karena ego masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra_Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Egois

BUGH

BUGH

Dua pukulan didaratkan tepat pada bagian perut dan pipi Ricardo. Dengan kesal, David meluapkan kekesalannya pada adik kurang ajarnya itu.

"Heh, brengsek! Apa apaan ini?" Ricardo terhuyung lalu terjatuh di lantai kamarnya sendiri. Ia tidak mengerti mengapa kakaknya ada di dalam kamarnya. Pria itu juga langsung memukulnya tanpa sebab. Hal tersebut membuat sang adik berang. Ricardo mengepalkan tinjunya, hendak membalas pukulan tersebut.

Namun belum sempat ia memberikan pukulan balasan, David lebih dulu mencengkram kerah baju adiknya itu.

"Apa yang kau lakukan dengan Lily? Aku sudah peringatan padamu untuk tidak mendekatinya!" Pekik David penuh ancaman.

Ia yang tak sengaja melihat kedekatan Lily dan Ricardo di kolam renang tadi, tiba-tiba merasa sangat kesal. Ia marah tanpa sebab. Entah mengapa ia tak suka jika Lily didekati oleh pria manapun termasuk adiknya sendiri.

Ricardo tersenyum miring. Pria itu langsung mendorong tubuh kakaknya dengan kencang.

"Ckkk... Jadi ini soal Lily? Apa pedulimu, Hah? Kau menikahinya karena terpaksa. Mengapa kau harus marah jika aku mendekatinya?" tanya sang adik menantang.

David semakin naik pitam. Matanya menatap adik kurang ajarnya itu dengan nyalang. Sejak dulu mereka memang tidak pernah akur.

"Ini bukan soal aku peduli ataupun soal pernikahanku dengannya. Kedekatan kalian tidak wajar. Kau seharusnya tahu diri untuk tidak mendekatinya. Dia adalah iparmu. Apa kata orang jika nanti melihat kalian bersama?"

Ricardo tersenyum getir. Ia merasa heran dengan kakaknya ini. Pria itu mendekat lalu menepuk-nepuk lengan David dengan tatapan meremehkan.

"Apa kau menyukainya?" tanyanya sinis.

David terhenyak. Ia diam namun masih menunjukkan ekspresi marah. Sialan, bisa-bisanya Ricardo menodongkan pertanyaan aneh itu?

"Aku tidak menyukainya. Jadi, jaga bicaramu!" tegasnya.

"Hahaha... Gak suka tapi marah liat aku dengannya. Dasar muna!!!" Sindirnya yang membuat David geram.

"Kau berani padaku, Hah?!" David kembali meraih kerah baju adiknya itu lalu mencengkramnya dengan kuat. Adiknya yang manja itu pasti kalah jika adu otot dengannya.

"Apa menurutmu aku takut? hahah..."

"Hei, pria serakah! Harusnya kau ini mikir. Kau lebih dewasa tapi begitu serakah inginkan dua wanita. Jika kau tak suka pada Lily, ya sudah lepaskan dia! Lily lebih pantas denganku!" seru Ricardo yang membuat David merasa tertantang.

"Wah, wah, wah. Kau memang penyuka barang bekas ya. Sejak dulu kau memang selalu ingin memiliki apa yang aku punya. Ckk ... Kau tidak pernah berubah. Ambillah, tapi setelah aku puas memakainya!" Sahut David dengan senyum smirk yang membuat Ricardo tersinggung dan marah karena ucapannya itu.

"BRENGSEK!!!"

Ricardo hendak menyerang kakaknya. Namun David dengan santai menyetopnya. Ia mengatakan sesuatu yang membuat Ricardo mati kutu.

"Jangan berani macam-macam denganku, anak manja! Aku tahu kartu As mu. Kau adalah orang yang menjebak Lily pada malam itu. Hemm... Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Lily jika tahu bahwa ternyata kau lah penyebab semua kekacauan ini."

DEGH.

Bagai tersengat listrik aliran tinggi, Ricardo terhenyak dan hanya bisa diam mematung dengan eskpresi penuh keterkejutan. Ia tak percaya, dari mana David bisa tahu semua itu?

"Jangan bercanda kau, Dav. Apa buktinya kalau aku yang melakukan itu?" tanyanya mencoba untuk tetap tenang meski tak ayal ia merasa sangat takut dan tegang saat ini.

"Hahaha... Semua bukti ada di tanganku. Pelayan yang kau suruh sudah buka suara. Dan aku punya rekaman percakapanmu dengan Mami. Kau tidak bisa mengelaknya lagi, anak Mami," ucapnya dengan nada meledek.

"A–apa?" Wajahnya tiba-tiba memucat. Ia lupa jika di rumah ini tentu banyak mata-mata. Salah satu pelayan disini adalah anak buah David. Tentu saja pergerakannya akan selalu diawasi. Sialan, mengapa aku sampai seceroboh itu? runtuknya dalam hati.

"Ckk... Sialan. Apa maumu, Dav? Kau sudah punya segalanya. Apa yang kau mau dariku?" Pekik Ricardo dengan tatapan tak bersahabat.

"Aku cuma mau kau menjauhinya. Jika tidak, aku tak akan segan untuk mengatakan semuanya pada Lily dan Papi. Selain kau akan dibenci oleh Lily, kau juga akan mendapatkan hukuman berat dari Papi. Kau tahu sendiri kan jika Papi lebih mempercayaiku, Anak mami?!"

David tersenyum penuh kemenangan saat melihat wajah adiknya yang memucat. Ia pun bergegas keluar dari kamar adiknya itu. Buang-buang waktu saja berbicara panjang lebar dengan pria yang selama ini selalu ingin merebut apapun yang dimiliki kakaknya.

"ARRGGGHHH... SIALAN KAU DAV!"

Ricardo berteriak seraya menyugar rambutnya karena frustasi. Baru saja ia bisa dekat dengan Lily, tapi ada saja gangguannya. Sialan, padahal Lily mulai simpati terhadapnya.

"Gak. Ini gak bisa dibiarin. Pria itu tak bisa mengancamku begitu saja. Awas kau, Dav. Aku akan mencari cara supaya Lily tak lagi mempercayaimu. Dasar pria serakah!!!"

***

"Kamu belum siap-siap?" tanya David saat melihat Lily masih saja tiduran sambil memainkan ponselnya. Wanita itu masih saja bersikap acuh padanya.

David yang tak menyadari kesalahannya itu beranggapan jika Lily seperti ini pasti gara-gara Ricardo. Pria itu pasti sudah mencuci otak istri kecilnya.

"Lily, kau dengar tidak?!" sentaknya yang membuat wanita itu mendelik sebal.

"Aku dengar. Kau gak perlu berteriak seperti itu!"

Mata kecoklatan milik David membola. Lagi-lagi Lily bersikap tak sopan padanya. Biasanya wanita itu berbicara lembut dan memanggilnya dengan sebutan Mas. Tapi sekarang malah ketus dan tak sopan seperti itu.

"Astaga... Kau sudah berani pada suamimu sendiri, Hah? Apa kau kesambet? Dasar tidak sopan!" David mulai kesal.

Sudah geram gara-gara melihat kedekatan Lily dan Ricardo sore tadi, kini ditambah kesal dengan sikap Lily yang mengabaikannya.

"Iya aku kesambet? Mau apa kamu? Sudah sana pergi! Aku gak mau diganggu!!!" usirnya.

David semakin terbelalak. Gadis manja yang tengil itu benar-benar sudah berubah ngelunjak. Bahkan Lily mengusir suaminya sendiri di kamar milik David.

"Kau mengusirku, Hah?" David tak terima. Ia langsung menghampiri Lily dan menarik tangannya kasar.

"Aaawww.... Sakit!" Lily meringis. Matanya kini berkaca-kaca. David lagi-lagi bersikap kasar padanya.

Melihat Lily yang meringis kesakitan saat ia menarik paksa tangan kecil itu lalu membawanya turun dari kasur, hati pria itu mencelos tiba-tiba.

'Sial, aku gak tega jika melihatnya berkaca-kaca seperti itu, dasar cengeng!' batinnya.

David melepaskan cengkramannya. Ia kemudian melipat kedua tangannya di dada. Menatap wanita itu dengan nyalang. Lily benar-benar sudah menguji kesabarannya hari ini.

"Lain kali bersikaplah yang sopan. Aku gak suka kamu mengatur hidupku. Dan aku tidak suka jika kau bersikap acuh seperti itu!" tegasnya.

Lily hanya menunduk. Wajahnya kini merah padam menahan amarahnya. Ingin ia luapkan kekesalan itu, namun ia takut jika suaminya ini akan bersikap kasar lagi. Lily tidak mau mati konyol di tangan pria egois itu.

David berlalu dari hadapannya. Berjalan menuju walk in closet dan cukup lama berada di dalam sana.

Pria itu kembali dengan membawa gaun indah berwarna navy yang berkilau dan terlihat sangat mewah.

"Pakai itu! Sebentar lagi Papi, Mami dan Kakek akan datang. Aku gak mau kamu pakai baju tidur seperti itu. Dandanlah yang cantik. Ingat sandiwara kita. Awas saja kalau kau menunjukkan wajah yang masam!" tegas David penuh ancaman.

Lily bergeming dengan menahan gejolak amarah yang meletup-letup dalam dada. Ingin rasanya berteriak dan memaki pria itu. Namun ia tak mampu?

Belum sembuh rasa kesal dan kecewa saat melihat suaminya bergumul dengan artis seksi itu, kini ia ditambah kesal dengan sikap David yang mulai kasar dan seenaknya.

'Sabar Li, sabar. Ingat hanya satu tahun. Oke satu tahun. Jika dia bisa seenaknya terus, aku pun harusnya bisa. Baiklah, aku akan mencari kebahagiaanku sendiri. Enak saja, dia bisa bersenang-senang dengan wanitanya, sementara aku harus selalu mematuhinya. David memang egois. Ayo Lily, buang jauh-jauh rasa tertarikmu pada pria arogan itu. David tak pantas untukmu!' Lily bermonolog dalam hati, mencoba menyemangati diri sendiri yang tengah dilanda kebencian yang semakin mendalam.

***

Bersambung...

1
ahok wijaya
Gak kecewa! 👍
Diandra Ayu: makasih kak🥰
total 1 replies
Shinn Asuka
Gak bisa berhenti scroll halaman, ceritanya seru banget!
Diandra Ayu: Wah, makasih banyak kakak🥰🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!