Sekar Ayu, gadis sederhana lulusan SMK, hidup di bawah naungan paman dan bibinya yang sukses di dunia fashion. Meski tumbuh di lingkungan materialistis, Sekar tetap menjaga kelembutan hati. Hidupnya berubah ketika bertemu Arumi, istri seorang konglomerat, yang menjodohkannya dengan Bayu Pratama, CEO muda dan pewaris perusahaan besar.
Namun, Bayu menyimpan luka mendalam akibat pengkhianatan cinta masa lalu, yang membuatnya membatasi dirinya dari kasih sayang. Pernikahan mereka berjalan tanpa cinta, namun Sekar berusaha menembus tembok hati Bayu dengan kesabaran dan cinta tulus. Seiring waktu, rahasia masa lalu Bayu terungkap, mengancam kebahagiaan mereka. Akankah Sekar mampu menyembuhkan luka Bayu, atau justru masa lalu akan menghancurkan hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Sen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lagi-lagi Alira
Suasana siang di rumah sakit masih menyisakan aroma antiseptik saat getar halus dari ponsel Bayu kembali terasa di saku jasnya. Ia baru saja menyimpan ponsel itu usai berbicara dengan sang mama, namun kali ini nama yang muncul di layar membuat keningnya berkerut—Rangga, sopir pribadi milik Alira.
Dengan nada waspada, Bayu mengangkat panggilan itu.
“Rangga? Ada apa?”
Suara Rangga di seberang terdengar tergesa dan sedikit gugup.
“Maaf, Pak Bayu… saya hanya ingin memberi tahu, Bu Alira sekarang sedang dalam perjalanan ke kantor Bapak. Katanya, ada urusan penting yang harus dibicarakan langsung dengan Bapak.”
Bayu spontan berdiri dari kursi tunggu, matanya menatap Hasan yang masih terbaring tak sadarkan diri.
“Apa?” suaranya meninggi sedikit. “Dia ke kantorku?”
“Iya, Pak. Sudah di jalan dari tadi. Katanya nggak mau dihalangi.”
“Baik, Rangga. Terima kasih.”
Belum sempat ia memutus sambungan, ponselnya kembali berdering, kali ini dari asistennya di kantor.
“Pak Bayu! Ada tamu perempuan di lobi, namanya ibu Alira. Katanya harus ketemu Bapak sekarang juga. Saya sudah coba suruh tunggu di ruang tamu, tapi dia memaksa ingin masuk ke ruangan bapak.”
Bayu menatap lantai dingin rumah sakit dengan rahang mengeras. “Tahan dia di sana, saya segera ke kantor.”
“Baik, Pak.”
Ia menatap Hasan sekali lagi, menekan rasa bersalah yang tiba-tiba menyeruak. “Maaf, San… aku harus pergi dulu.”
...
Beberapa puluh menit kemudian, Bayu tiba di gedung perusahaannya. Langkahnya cepat, tubuhnya tegang. Namun begitu memasuki lobi, pandangannya langsung tertuju pada sosok wanita bergaun putih lembut yang berdiria anggun di tengah ruangan, Alira'.
“Bayu…” suara Alira melengking lembut, senyumnya merekah. Ia berjalan mendekat tanpa ragu, seolah kedatangan Bayu adalah hal yang paling ia tunggu hari itu.
“Syukurlah kamu datang juga.”
Bayu menghela napas berat. “Apa lagi, Alira? Aku sudah bilang—”
Namun kalimatnya terputus ketika Alira mendekat terlalu dekat, nyaris menempel. Aroma parfum khasnya langsung menyeruak, menggoda indera Bayu.
“Aku cuma mau ketemu sebentar…” bisik Alira lembut, dan dengan gerakan cepat namun halus, ia mengoleskan sesuatu di sisi leher Bayu. Cairan bening itu nyaris tak terlihat, tapi dalam hitungan detik, kepala Bayu terasa berputar. Pandangannya kabur sesaat, napasnya tersengal.
“Alira…” suaranya melemah, matanya kehilangan fokus.
Tatapan Alira berubah dingin namun menawan, senyumnya tipis penuh kemenangan. “Tenang, sayang… kamu nggak perlu melawan. Kamu tahu, kamu butuh aku. Kamu pikir, dengan kamu pergi dari rumahku' kamu bisa lepas dariku? Tidak Bayu.”
Bayu tak bisa bergerak. Tubuhnya kaku, pikirannya seolah melayang. Ia hanya menatap Alira tanpa daya, pupil matanya melebar.
Namun sebelum Alira sempat melangkah lebih jauh, suara langkah berat terdengar dari arah tangga kaca.
“Bayu?”
Rama, kakak Bayu, baru saja turun dari lantai atas hendak meninggalkan gedung. Tapi langkahnya terhenti melihat pemandangan di depan matanya adiknya yang tampak linglung, dan wanita asing yang terlalu dekat dengannya.
“Alira?” suara Rama terdengar kaget sekaligus heran. “Ada apa ini? Kenapa kamu di sini?”
Alira tersenyum ramah, menyembunyikan kekacauan di balik ekspresi manisnya. “Oh, Kak Rama… saya cuma ada urusan bisnis kecil dengan Bayu. Tidak lama kok, cuma memastikan beberapa hal.”
Bayu, masih dalam pengaruh cairan, hanya mampu berkata pelan, suaranya seperti tanpa jiwa.
“Alira… hanya ada perlu sebentar, Kak.”
Rama memandang keduanya bergantian, sedikit curiga tapi berusaha tetap sopan. “Baiklah. Kalau begitu, saya nggak ganggu."
"iya, tidak apa kak Rama. Saya juga akan pamit, karena urusanku sudah selesai." Alira berdalih dan segera pamit dengan kesopanan yang membalut petaka.
Rama mengangkat satu alisnya, "oh, sudah selesai ... Hati-hati ya, Alira.”
Alira menunduk kecil lalu berbalik, meninggalkan ruangan dengan langkah anggun penuh percaya diri. Begitu sosoknya hilang di balik pintu kaca, Rama kembali menatap adiknya.
“Bayu, ada apa lagi mantan kamu datang ke sini? Bukannya kamu sudah bilang urusan kalian selesai?”
Bayu tak langsung menjawab. Ia memijat pelipisnya, wajahnya pucat. “Nggak ada apa-apa, Kak… dia cuma mampir. Nggak penting.”
Namun sebelum Rama sempat menimpali, tubuh Bayu tiba-tiba limbung.
“Bayu!” Rama berteriak panik saat adiknya terjatuh, pingsan di lantai marmer kantor. Beberapa staf langsung berlari mendekat, sebagian panik memanggil dokter perusahaan.
...
Beberapa menit berlalu, Bayu akhirnya membuka mata perlahan. Wajahnya pucat, napasnya berat. Ia menatap sekeliling dengan bingung.
“Ka… Kak Rama? Kenapa aku di sini?”
Rama menatapnya heran dan khawatir. “Kamu tadi pingsan. Bayu, apa kamu sakit? Dari tadi kamu kelihatan aneh.”
Bayu menggeleng pelan, meski dalam pikirannya masih kabur.
“Entahlah, Kak… aku cuma merasa… semuanya berputar.”
Ia tidak tahu, bahwa sekali lagi cairan dari Alira berhasil masuk ke sistem tubuhnya menumpulkan pikirannya, dan perlahan, membuatnya terjebak lebih dalam, dalam permainan beracun wanita itu.
"ya sudah, kalau memang kamu tidak sakit ... Istirahat sebentar saja dulu, aku mau ke rumah sakit' mengurus administrasi Hasan, ibunya datang baru saja bersama ayahnya... Aku harus temui."
Bayu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. "ya sudah kak, maaf aku tidak bisa ikut."
Rama menepuk bahu Bayu seraya mengangguk pelan. "istirahat, aku pergi dulu."
Bayu diam, sementara Rama pergi.
...
Beberapa jam kemudian.
Bayu duduk di ruang kerjanya dengan wajah letih. Tubuhnya masih terasa ringan, bukan karena nyaman, melainkan karena pengaruh cairan aneh yang tadi sempat membuatnya pingsan. Udara dari pendingin ruangan berhembus lembut, tapi pikirannya berantakan.
Ia baru saja membuka laptop saat bunyi notifikasi pesan terdengar dari ponselnya. Layar menyala menampilkan satu nama yang membuat dadanya menegang, Alira.
“Sayang, aku tunggu di tempat biasa jam 7 malam. Jangan buat aku menunggu, kamu tahu akibatnya.”
Bayu menatap pesan itu lama, jari-jarinya mengepal. “Gila…,” gumamnya pelan. Ia ingin menghapus pesan itu, tapi ponselnya kembali bergetar kali ini satu foto masuk.
Matanya membulat. Foto itu… ia mengenalinya dengan jelas, dirinya dan Alira di kamar hotel, beberapa bulan lalu, saat ia terjebak dalam jebakan yang sama. Wajahnya jelas, dan yang lebih parah, Alira terlihat sedang mencium lehernya.
“Kalau kamu nggak datang, foto ini bisa sampai ke Rama… atau mungkin Sekar?”
Bayu memukul meja pelan, rahangnya mengeras.
“Fo… foto ini, Alira sialan,” desisnya dengan suara tertahan. Ia menggenggam ponsel erat, napasnya berat menahan amarah. “Dia punya banyak foto itu… kenapa aku sebodoh ini?”
Seketika, semua rasa percaya dirinya runtuh. Ia tahu, sedikit saja salah langkah, Alira bisa menghancurkan segalanya, reputasinya, keluarganya, bahkan Sekar yang kini mulai ia rasakan kembali hangatnya hubungan mereka.
Pintu ruangannya diketuk pelan. Rama muncul dari balik pintu.
“Bayu, kamu nggak apa-apa? Aku lihat dari CCTV kamu sempat jatuh tadi. Mau aku panggil dokter?”
Bayu buru-buru menyembunyikan ponselnya, memaksakan senyum.
“Enggak, Kak. Cuma kurang tidur aja. Aku… aku baik-baik.”
Rama mengangguk pelan tapi tatapannya masih penuh curiga. “Kalau ada apa-apa, jangan ditutup-tutupi, Bayu.”
“Iya, Kak.”
Begitu pintu kembali tertutup, Bayu memejamkan mata, menekan pelipisnya kuat-kuat.
Ia tahu, tidak ada jalan keluar mudah dari jerat Alira.
Beberapa menit kemudian, ia mengetik balasan cepat:
“Baik. Aku datang.”
Tangannya gemetar saat mengirim pesan itu.
“Maaf, Sekar…” bisiknya lirih. “Aku nggak punya pilihan lain.”
Di luar sana, langit mulai mendung, seolah turut menyimpan rahasia gelap yang kembali menjerat hidupnya.
untung ada pak Joni yg bantu Bayu pulang 🥲🥲
duhh ternyata Bayu dahh tau Sekar kerja di toko 🥲🥲
pak Joni yg ksh tau Sekar kerja di toko 🥲🥲
duhhh meskipun hati nya merasa sakit, Sekar msh perhatian dg Bayu 🥲🥲
dokter periksa Bayu dongggg 🥲🥲.
knp tuhh Bayu gk mau di opname 🥲🥲
meskipun Bayu lagi sakit, dia msh perhatian dong sama Sekar, sampai minta Sekar pulang lebih awal🥲🥲
waduhhh kira² Bayu bakal cerita ke Sekar gk yaa tentang Alira si Pelakor stress itu??
penasaran....
di tunggu updatenya ya Author Kesayangan quuu tetap semangat terus Sayyy 🤗🤗🥰🥰💪💪
Arifal pun melihat perubahan Sekar...
duhhh Pak Tarman jemput Sekar dong...
Bagus tuh Bayu hrs tegas dong jgn mau di manfaatkan Alira si Pelakor Stress 😡😡
jahat banget sih Alira taruh Racun ke kopi Bayu 😡😡😡
dasar Pelakor Stress Alira 😡😡😡
penasaran dg lanjut nyaaa
di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuu
tetap semangat terus Sayyy 🤗🤗🥰🥰💪💪
jgn tegang gitu Sekar kan sama suami sendiri 😄😄
duhh seperti nya Bayu sudah tau Sekar diam² pergi kmn dan Sekar msh terus berbohong 🥲
klo Bayu sudah tau, Bayu tau dari siapa? 🥲🥲
bener banget, Bayu pun juga sering berbohong dg Sekar🥲🥲
penasaran dg lanjut nyaaa
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy 💪💪🥰🥰🤗🤗
Benar tuh apa kata Pak Tarman hrs nya Sekar jujur dg Bayu klo kerja di toko roti nya Arifal..
bnr juga kata pak Tarman Sekar seharusnya tidak di antar Arifal, jika Bayu tau gmn??
duhhh Sekar kaget dong Bayu plg lebih awal..
waduhhh Sekar berbohong lagi ke Bayu blg ke rumah tante nya, Bayu pun blg klo Sekar hrs ijin dulu..
ehmmm tiba tiba Bayu ajak Dinner / Makan malam Sekar gk tuhh 😄😄😄
Sekar sampai bingung tiba-tiba Bayu ajak Dinner / makan malam biasanya gk pernah 😄😄
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus Sayyy quuu🥰🤗💪
kasihan Bayu di tekan Alira pkai ancaman 🥲🥲
Bayuuu qm hrs tegas dong sama Alira jgn lemah takut ancaman pengen tak banting HP tapi syg 🤣🤣🤣
Alira ciuman pula sama Masaru dahhh makin curiga Bayu 😆😆😆
seandainya Sekar tau pasti hati nya makin terluka 🥲🥲
untung ada Arifal yang siap jadi benteng buat Sekar 🥲🥲
yukk Sekar semangat tetap kuat 🥲🥲
duhhh Arifal mau antar Sekar pulang 😄😄
gpp deh Arifal jadi saingan Bayu nnt Sekar bakal bingung mau pilih Bayu atau Arifal 😄😄😄..
makin seru sajaaa
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus Sayyy quuu 🥰🤗💪💪
waduhh gawat tante nya Sekar datang Ehmm ternyata mau kembalikan kalung.
benar kata Tante nya Sekar kali ini, Sekar sudah nikah harusnya jangan jalan sama laki-laki.
Duhh Arifal baik banget mau bantu Sekar 😁😁
wadawww Arila rayain Ultah ma Bayu? dasar Pelakor Stresss 😡😡😡
duhhh Bayu dan Arifal ketemu dong Ehmmm kira kira jika Sekar tau msh semangat dan kuat gk ya Sekar? kasihan Sekar klo tau 🥲🥲
Penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya ya Author Kesayangan kuuuu tetap semangat Sayyy quuu 🤗🤗🥰🥰💪💪
begitu tenang Sekar meskipun hati nya sakit 🥲🥲.
Bayu melihat perubahan Sekar🥲
tapi Bayu knp gk Peka sihhh
bikin Bayu jatuh cinta sama Sekar donggggg 😁😁
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuu tetap semangat yaa Sayyy quuu 🥰🥰💪💪🤗🤗
kasihan Sekar melihat Bayu Dan Alira di toko Roti berdua 🥲🥲
duhhh Arifal akhirnya tau apa yang terjadi Dan berusaha menahan diri 🥲🥲
Sekar menangis dong di toilet🥲🥲
untung Ada Arifal mencoba tenangkan Sekar Dan kasih Sekar semangat 🥲🥲
semangat Sekar harus kuat gk boleh nyerah🥲🥲
gara² Cinta, Sekar tersenyum kembali 😁😁
penasaran dg lanjutannyaaa
di tunggu update nya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy quuu 💪💪🥰🥰🤗🤗
meskipun Bayu selalu bohongin Sekar, Sekar msh peduli dg Bayu 🥲
Sekar hrs nya juga cerita ke Bayu klo Alira dtg ke rumah 🥲🥲
duhhh Arifal jemput Sekar dong 🤗🤗
Sekar mencoba tersenyum di depan Arifal 🤗🤗
Sekar mencoba tersenyum kpd Arifal dong... 🤗🤗
gmn tuh klo Bayu tau Sekar kerja di toko nya Arifal 😁😁
di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
Duhh Arifal semakin perhatian sama Sekar 🤗🤗
Arifal tau Sekar banyak beban tapi Sekar gk mau cerita kpd Arif 🥲
duhhhh Sekar nungguin Bayu balik donggg meskipun Sekar msh merasa kecewa dg Bayu 🥲🥲
Bayu pun pulang namun tetap berbohong kpd Sekar 🥲🥲
penasaran dg lanjutan nya..
di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus ya Sayyy quuu🥰🥰🤗🤗💪💪
waduhhh Pelakor Stress si Alira ngajak ketemuan tuh sehingga membuat Bayu terpaksa berbohong lagi sama Sekar 😡😡😡 dasar Pelakor Stress deketin Bayu mulu apa sih mau nya 😡😡
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 💪💪🤗🤗🥰🥰
gmn klo Bayu tau yaa...
Sekar masih berharap Bayu menghubungi nya dong ada notifikasi dari Bayu namun tidak ada 🥲
Sekar masih teringat Alira dong 🥲
Sekar merasa Bayu lbh bahagia bersama Alira🥲
penasaran dg lanjutannya🤗🤗
di tunggu updatenya author kesayangan kuuuu tetap semangat terus ya Sayyy lanjut kan Karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
duhhh Bayu mau saja dtg ke kantor temui Alira 😡😡
dasar stresss apa tuh Alira ksh sesuatu ke Bayu lagi sampai Bayu nurut ke Pelakor stress 😡😡
untung ada Rama tapi Rama curiga sama Alira dan Bayu
harusnya Bayu jujur dong ke Rama..
duhh Bayu pingsan dong 🥲🥲
ngapain tuh Alira Pelakor stress minta Bayu ketemu ke tempat biasa 😡😡
greget sama Alira Pelakor stress 😡😡
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu...
tetap semangat terus ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu
🥰🥰🤗🤗💪💪
duhhh itu Karyawan bisik² lihat Arifal selalu bertemu dengan Sekar 😆😆
duhh Bayu berharap Pak Hasan cepat sadar. semoga Pak Hasan cepat sadar yaa kasihan Bayu harus berbohong sama Mamanya tentang Sekar 🥲🥲🥲
gmn yaa reaksi Mamanya jika Mamanya tau yang sebenarnya🥲🥲
gmn reaksi nya Bayu jika Bayu tau Sekar kerja di toko Roti??
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjut kan karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
akhirnya Bayu sudah pulang tapi sikapnya tetap sama ke Sekar namun Sekar tetap melayani Bayu...
duhh knp sih Bayu masih teringat Pelakor stress itu si Alira sampai Sekar mau buka dasi nya Sekar pun di tepis Bayu...
duhh Bayu melihat Sekar sedikit berbeda dong apalagi Sekar sudah siapkan sarapan.
gmn yaa jika nnt Bayu tau Alira ke rumahnya Bayu dan temui Sekar? apalagi jika Bayu tau Sekar kerja di toko roti nya Arifal.
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy quuu lanjut kan Karya mu semangat💪💪🤗🤗🥰🥰