NovelToon NovelToon
Perjalanan Hadi

Perjalanan Hadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Romansa Fantasi / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Anak Lelaki/Pria Miskin / Harem
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

perjalanan seorang anak yatim menggapai cita cita nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Carteran ke Kotabumi

Tak Lama bakso pesanan mereka pun datang Satu bakso besar dengan 5 anaknya , hanya 500 perak , Hadi mengambil nasi dari dalam rumahnya

" kok pake nasi?" tanya Yuni bingung,

" biar kenyang lah, ga kenyang kalau cuma bakso doang" sahut Hadi, sambil menyentong nasi " kamu mau?" tanya Hadi menawarkan pada Yuni

Yuni yang mendengar mendekat , Hadi mengira Yuni mau juga

" ga mau , mau nya kamu" bisik Yuni , Hadi menggelengkan kepala tak mengerti , rupanya yuni terobsesi dengan buku yang ia baca, Stensil Nck Carter, yang memang vulgar di sertai gambar berbagai posisi yang di lakukan oleh sepasang pria dan wanita dalam gambar hitam putih

" dah makan dulu, nanti keselek lagi" sahut Hadi sambil menyuapkan butiran bakso ke dalam mulutnya membuat mulutnya penuh.

selesai makan Hadi mengeluarkan uang kertas lima ratusan gambar monyet.

" uang ini ada ceritanya kemarin. " ujar Hadi sambil menunjukan uang lima ratus nya

" Cerita apa?" tanya Yuni penasaran

Hadi melebarkan uang itu di sisi yang bergambar rumah panggung,

" kemarin aku kemari, aku mengetuk pintu, tok tok tok , lalu  Om siregar Keluar , aku bertanya

Aku : Yuni nya ada Om?"

Om : oh kamu Hadi, ada di belakang

karena om siregar bilang  Kamu di belakang , aku lihat ke belakang" ucap Hadi sambil membalikan uang kertas yang di pegangnya

" eh beneran kamu ada di belakang  lagi main di pohon" lanjut Hadi berkata sambil menunjukan gambar monyet yang sedang duduk di pohon pada lembar uang kertas itu.

" Hadiiii" Yuni berteriak marah dan mencubiti Hadi

" eh iya , iya becanda, ampuun" teriak Hadi kesakitan

"huh, tega amat kamu nyamain aku sama monyet" gerutu Yuni

" he he he namanya aja becanda, kamu ga ikut ke Perumahan Kopri?" tanya Hadi , dia teringat jika Om Regar tadi bilangnya akan kesana semua

" ga ah, enakan di sini sama kamu" sahut Yuni, Hadi tersenyum

" aku jam 2 mau ikut bang Ginting, nganter Carteran ke Kotabumi" sahut Hadi

" Ke Kotabumi, itu jauh, yah aku kira kamu ga kemana mana karena bengkel libur" keluh Yuni

" dah kan masih ada lain waktu, " ucap Hadi " eh rumah siapa yang di lihat sama om?' tanya Hadi

" Rumah Namboru ( bibi ),mau di jual Papa mau beli jadi sekarang mau di lihat cocok apa ga" ucap Yuni , nadanya terdengar sedih

" orang mau punya rumah sendiri kok sedih?" tanya Hadi

" aku sedih, kan nanti aku jadi jauh sama kamu" ucap Yuni sambil menatap Hadi

" kan kamu bisa ke sini main" ujar Hadi

" iya tapi kan jauh" sahut Yuni

"Hadi ayo , kamu sudah siap?" baru Hadi mau berkata bang Ginting memanggil

" siap Bang, Yun aku berangkat dulu yah" ucap Hadi , ia menaruh nasi ke dalam rumah, ia tak menyadari jika Yuni mengikutinya, saat ia berbalik

" emmmp" Yuni tiba tiba mencium hadi, Hadi membalas tentu saja, kucing di tawarin ikan ya mana nolak, setelah kehabisan napas baru keduanya melepas ci*man mereka

" kamu hati hati yah" ucap Yuni tersenyum dan melangkah pergi.

Hadi mengangguk, ia segera menyusul keluar, dan mengunci pintu,

" lama kali kau!" tegur bang Ginting saat Hadi datang, Hadi Nyengir

" itu anak om Regar harus di bujuk dulu baru mau pulang" sahut Hadi

" lah ku tengok kau dekat sekali dengan anak itu jangan jangan pacaran kau ini?" tanya bang Ginting sambil menatap Hadi,

" ah ga lah bang, mana mau Yuni sama aku, jelek , miskin dan masih bocah lagi" ucap hadi menjawab pertanyaan bang Ginting

" ah kau ini, kau tak tahu kau ini tampan, dah lah ayo kita berangkat , aku janji jam 2 ke rumahnya. biar ga kemalaman kita, kan besok kau sekolah" ucap bang Ginting

" he he he, ga bang besok Minggu, tapi aku kan nganterin koran kalau pagi" sahut Hadi tertawa kecil

" bah, lupa aku besok minggu, pasti marah lah ini Sagita malam minggu aku tak datang" keluh bang Ginting

" he he he syukurin" ucap Hadi . bang Ginting cemberut sambil melajukan mobil angkotnya yang berwarna biru langit, warna untuk angkot jurusan Terminal Rajabasa - Tanjung Karang

sementara Hadi berangkat , warung Mak Buyung saat itu sedang ramai, salah satu pelanggan marah marah dan muntah di warung itu , keributan itu membuat warung mak Buyung menjadi ramai di kerumuni warga, bukan untuk membeli tetapi untuk melihat ada apa

" bang Ada apa ini, kenapa abang marah marah sama Mak Buyung?" tegur seorang pemuda yang datang melihat keramaian di warung mak buyung

" bang loe lihat aja itu di dalam tahu bunting( tahu Isi ) " ucap orang yang marah marah itu

sambil menunjuk potongan tahu bunting yang telah di gigit separo

" cicak!" seru pemuda itu saat melihat isi dalam tahu bunting itu, yang ternyata ada sepotong cecak di sana dan yang menyebabkan orang itu marah pastinya sepotong cicak tergigit atau termakan olenya.

" mak gimana sih, masa ada cicak di dalam tahu isi, emang mak di lihat pas memasukan isinya?" tanya pemuda itu bergidik jijik , membayangkan jika dirinya yang memakan tahu bunting berisi cicak

" hoeeek' pemuda itu pun menjadi muntah.

" ih, Mak dagang yang bener dong, masa ada cicak" seru warga yang berkumpul di sana

Mak buyung hanya terduduk lesu melihat semua itu, satu persatu warga yang berkerumun pergi sambil mencemooh.

" nah sampai juga kita" ucap om Ginting saat sampai di asrama Intisari, ia melihat jam yang baru jam 10 malam

" Bang Ginting ngebut bawa mobilnya ya cepat sampai lah" sahut Hadi sambil turun membawa ember dan lap , setiap habis narik Hadi pasti membersihkan mobil walau hanya di lap basah doang, kalau mau mencuci harus ke cucian mobil yang ada di daerah radio Patrol Rajabasa , lumayan jauh dari tempat mereka yang berada di kawasan Kedaton

" kenapa tadi ga mampir ke cucian Bunda saja bang?" ucap Hadi sambil mengelap body mobil

"Capainya aku, kau sih ga mau di suruh belajar bawa mobil" gerutu Bang Ginting, Hadi tersenyum

" bukan ga mau bang , tapi nanti saja " sahut Hadi

" ah kau ini, dari dulu begitu saja kau bilang, enaknya makan apa malam malam begini Hadi?" tanya Bang Ginting tiba tiba

" makan mie aja bang biar aku yang masak" ucap Hadi menyarankan

" Bah kau ini, mie saja sang kau makan meriting nanti rambut kau, ayo kita ke rumah makan Uda Ajo aja" seru bang Ginting

" bang baru di lap mobilnya," gerutu Hadi, bang ginting nyengir

" maaf, tenang saja tak usah kau bersihkan lagi nanti, besok kita ke cucian" ucap bang Ginting

Hadi menaruh ember dan lap yang di pegangnya lalu masuk ke dalam mobil.

1
Afifah Aliana
lanjut author
Afifah Aliana
lanjut
Yuliana Tunru
yuni x yg agresif ..hati2 besok2 bisa kebablasan ingat msh kecil ya
Yuliana Tunru
q mampir bang smoga up lancar dan byk pembaca x 💪💪
Blue Angel: Terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!