GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

BAB 1 : DIKELUARKAN DARI SEKOLAH

"Gimana, Jul, kalau sudah begini apa rencanamu? Sayang banget udah kelas tiga SMA malah dikeluarin dari sekolah. Disuruh pindah sekolah enggak mau," tanya Mas Ahmad, kakak pertamaku, dengan nada pelan sambil duduk dan menyalakan sebatang rokok.

Kami duduk bersebelahan di ruang tamu. Aku tak bisa menjawab pertanyaannya.

Kuambil sebatang rokok milik Mas Ahmad yang diletakkan bungkusnya di hadapanku.

Saat mau ku nyalakan, "Pret...," baterai korek apinya lepas. "Yaah... rusak deh koreknya."

"Minta apinya, Mas!" Ku ulurkan tangan untuk mengambil rokok yang tengah dihisap Mas Ahmad.

Aku menghela napas, mengembuskan asap, lalu mengangkat tangan memegang dagu. Hatiku bergejolak, gundah gulana.

Rasanya sudah malas untuk sekolah formal. Jadwal manggung main musik yang padat membuatku tak ingin sekolah lagi. Harus bangun pagi setiap hari, pulang sore, sungguh sangat membosankan. Semua itu ku anggap mengganggu waktu latihan band sebagai hobiku.

Aku terdiam sambil berpikir untuk menjawab pertanyaan Mas Ahmad.

Suasana hening sejenak, di antara kami tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun, hanya saling mengembuskan asap rokok.

Hingga kurang lebih lima menit waktu berlalu, perutku terasa mules, ingin ke belakang. Sebenarnya enggak mules-mules amat sih, tapi aku mau memanfaatkan momentum di kamar kecil untuk merenung dan berpikir.

Di tengah buang hajat, "ting..." ada gambar lampu bohlam di otakku. Terlintas dalam pikiranku sebuah solusi yang menurutku ciamik dan sangat cemerlang.

Aku bergegas siram-siram cebok, lalu keluar kamar kecil untuk menemui Mas Ahmad di ruang tamu.

"Aku mau ikut kejar Paket C saja, Mas! Lagian tanggung juga, tinggal satu semester. Lanjutin pindah di Paket C aja!" ku jawab, disertai sedikit senyuman kaku.

Kebetulan di kampungku sudah ada program kejar Paket C yang belum lama berdiri. Sekolahnya dekat rumah, kurang lebih cuma 200 meter.

Dalam hati dan otakku, terbayang untuk ke depannya. Jika aku pindah mengikuti kejar Paket C, maka semua akan lancar. Hobi main musik jadi tidak terlalu terganggu, karena sekolah Paket C cuma seminggu sekali.

Aku sudah tak lagi harus bangun pagi setiap hari, hidupku akan enjoy meniti karier. Namun, tetap punya ijazah setara SMA. Jika suatu saat ingin kuliah juga bisa. Itulah rancangan yang terbesit di pikiranku.

"Ya udah... terserah kamu. Kalau kamu sudah yakin dengan keputusanmu." Mas Ahmad berlalu pergi setelah mendapat jawaban dariku.

Mas Ahmad orangnya kalem. Dia tidak pernah marah, usianya 35 tahun. Jangankan marah, bicara keras saja tidak pernah.

Jika aku melakukan kesalahan, dia selalu menasihati ku dengan santai dan tenang. Dia sudah punya rumah sendiri. Mas Ahmad tinggal bersama istri dan kedua anaknya.

Sepertinya kesalahanku kali ini sudah sangat fatal. Aku dikeluarkan dari sekolah dan bikin malu keluarga. Penyebabnya gara-gara sering bolos.

Ya, begitulah pemain band. Sebagian besar waktuku terpakai untuk latihan band dan manggung. Walaupun hasilnya tak seberapa, namun aku senang menjalaninya.

Aku orangnya tak pandai membagi waktu. Sampai-sampai, harus mengorbankan sekolahku.

Aku punya dua kakak, yang satunya lagi perempuan. Saat ini dia sedang merantau di Jakarta bekerja di perusahaan konveksi.

Namanya Salma, usianya 27 tahun. Dia masih single belum menikah. Jadi, di rumah cuma ada aku dan ibu.

Salma yang membiayai sekolahku, membantu ibuku yang seorang janda umur 55 tahun.

Bapak sudah meninggal sejak aku masih kelas tiga SD.

Meskipun bapak sudah meninggal, namun beliau masih membiayai hidup kami sampai sekarang, dari gaji pensiunannya.

Beliau seorang PNS zaman Orde Baru. Jadi gajinya tidak seberapa. Hanya cukup buat kebutuhan sehari-hari.

Betapa terpukul dan sedihnya Salma mendengar kabar bahwa aku dikeluarkan dari sekolah.

Dia tahu lewat telepon dari tetanggaku yang suka julid.

Padahal Mbak Salma sudah banting tulang, memeras keringat, mencari nafkah dan menaruh harapan besar kepadaku sebagai putra bungsu dalam keluarga, agar menempuh pendidikan sampai sarjana.

Tentunya bukan hanya Mbak Salma, semua keluargaku juga pastinya kecewa.

Gunjingan tetangga merambat dari satu ke yang lain, hingga ada yang melarang anaknya bergaul denganku.

"Mau jadi apa anak itu? Kerjaannya tiap hari bawa gitar ke sana kemari. Sekolah nggak becus, pasti dia nakal tuh. Buktinya, sampai dikeluarin dari sekolah." Kurang lebih begitu kalimat yang sering dibicarakan tetangga tentang diriku.

Aku bukan anak bodoh, bukan anak nakal. Aku juga selalu sopan kepada Bapak-Ibu guru. Nilai mata pelajaran ku sebenarnya bagus.

Hanya saja, aku tak pandai membagi waktu. Aku tak bisa memilih mana yang seharusnya menjadi prioritas.

Kebiasaanku yang suka begadang, membuat susah bangun pagi. Walaupun sedang tak ada acara, aku tetap sering terjaga di malam hari, bermain gitar sampai larut.

Karena bangun kesiangan, makanya aku jadi sering bolos sekolah.

Sedangkan Ibu, beliau terus membujuk agar aku jangan ambil kejar Paket C. Pindah sekolah formal yang lain saja.

Namun, keputusanku kali ini sudah bulat. Aku tetap mau pindah kejar Paket C saja.

Sifatku yang keras kepala, membuat Ibu hanya bisa pasrah dan mendoakan. Beliau hanya menegaskan, semoga aku tak menyesali keputusan yang kupilih saat ini di kemudian hari.

Inilah aku, Gaman julang, remaja 18 tahun yang telah mengecewakan ibu dan kedua kakakku.

Hatiku lumayan keras. Sehingga jarang menyadari sifat buruk yang kumiliki. Aku tidak memikirkan perasaan keluarga.

Berbeda dengan keluargaku...

Aku sendiri tidak merasa sedih. Aku beranggapan, paling-paling juga lambat laun kekecewaan mereka akan berangsur-angsur menghilang ditelan waktu.

Semua sudah telanjur terjadi, ya mau gimana lagi, waktu tak bisa diputar kembali.

Aku berkata pada diriku sendiri, "Tak perlu risau, tenang saja! Sejarah belum selesai ditulis, Bro!"

Aku akan mengikuti kejar Paket C. Toh juga ijazahnya juga sama saja. Yang terpenting, pengetahuan dan otak selalu encer. Soal belajar bisa di mana saja tempatnya, nggak harus di sekolah formal.

Aku tidak pernah menyesali semua yang telah terjadi dalam hidupku. Hidupku adalah milikku. Bukan milik orang lain. Akulah yang sedang menjalani, bukan mereka.

Aku merasa sebagai orang merdeka, yang bebas menentukan keputusan untuk diriku sendiri.

Lihat saja nanti! Kelak akan tiba waktunya. Aku akan kembalikan senyum keluargaku. Pasti! Suatu saat ku buktikan bahwa hidupku akan baik-baik saja.

Terpopuler

Comments

Adifa

Adifa

wahai anak lelaki klo Ingin kaya, jangan keseringan beli rokok, rokok itu harga nya lumayan klo di hitung hitung sebulan habis berapa kotak. dan perkotak itu brapa ribu🥲

2025-08-21

3

🌹Widianingsih,💐♥️

🌹Widianingsih,💐♥️

benar sekali bang Gaman, hidup itu kita yang menentukan orang lain yang menilai kulit luarnya saja.
Selama tidak menggangu orang lain ...why not ....toh kita sedih juga orang lain tak mau tau, kecuali keluarga.
Semangat bang.... lanjutkan hidupmu !👍

2025-09-25

1

Mouzza Abirama

Mouzza Abirama

Kayaknya kalau kita tetanggaan, aku juga ngga dibolehin main sama kamu bro xixixi

2025-09-01

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : DIKELUARKAN DARI SEKOLAH
2 BAB 2 : LULUS KEJAR PAKET C
3 BAB 3 : ANTARA KULIAH, NYANTRI ATAU KERJA
4 BAB 4 : BERANGKAT KE PESANTREN
5 BAB 5 : HIKMAH PERJALANAN
6 BAB 6 : PERTEMUAN DALAM KERETA
7 BAB 7 : PERKENALAN INDAH
8 BAB 8 : BERPISAH DI STASIUN
9 BAB 9 : SAMPAI DI PONDOK PESANTREN
10 BAB 10 : RESMI MENJADI SANTRI
11 BAB 11 : MASUK MADRASAH
12 BAB 12 : LIBURAN PERTAMA
13 BAB 13 : PERJALANAN PULANG
14 BAB 14 : MENDAPAT PETUNJUK
15 BAB 15 : TITIK TERANG
16 BAB 16 : TRAGEDI PIRANG
17 BAB 17 : MENGHIBUR LUKA
18 BAB 18 : SERBA SALAH
19 BAB 19 : PASRAH
20 BAB 20 : SALING JUJUR
21 BAB 21 : SALAM PERPISAHAN
22 BAB 22 : BERMALAM DI STASIUN
23 BAB 23 : KENALAN BARU
24 BAB 24 : GODAAN SESAAT
25 BAB 25 : KANGEN TEROBATI
26 BAB 26 : BERTEMU SEMUA KELUARGA
27 BAB 27 : TERIMA AMPLOP TEBAL
28 BAB 28 : WAKTUNYA BERANGKAT
29 BAB 29 : SALAH TINGKAH
30 BAB 30 : SEMOGA DIMAAFKAN
31 BAB 31 : HAMPIR SAJA
32 BAB 32 : TIMBUL GETARAN
33 BAB 33 : NASIHAT UNTUKNYA
34 BAB 34 : TERNYATA SERIUS
35 BAB 35 : SAMPAI DI RUMAH KEDUA
36 BAB 36 : MULAI MERASAKAN DAMAI
37 BAB 37 : MULAI MBELING
38 BAB 38 : BIKIN SINGLE DI PONDOK
39 BAB 39 : REKAMAN DI PARE
40 BAB 40 : MASIH AMAN TERKENDALI
41 BAB 41 : IBU SAKIT
42 BAB 42 : DOA UNTUK IBU
43 BAB 43 : AKU PULANG
44 BAB 44 : ANTARA MERAWAT IBU DAN RINDU NGAJI
45 BAB 45 : IBU MULAI MEMBAIK
46 BAB 46 : KEMBALI KE PONDOK
47 BAB 47 : PERJALANAN DILANDA RINDU
48 BAB 48 : GELISAH SEPANJANG JALAN
49 BAB 49 : SAMPAI JUGA
50 BAB 50 : DILANDA PLIN PLAN
51 BAB 51 : FIRASAT YANG KELIRU
52 BAB 52 : IBU MELINDUNGIKU
53 BAB 53 : MENCOBA KASIH PENJELASAN
54 BAB 54 : UPAYA KEDUA
55 BAB 55 : PASANG MUKA TEMBOK
56 BAB 56 : PERANG DINGIN DIMULAI
57 BAB 57 : BERSERAH DIRI
58 BAB 58 : MODE CUEK
59 BAB 59 : SECERCAH HARAPAN
60 BAB 60 : KEHENINGAN YANG MULAI NYAMAN
61 BAB 61 : MENSYUKURI KARUNIANYA
62 BAB 62 : ANUGERAH DALAM DIAM
63 BAB 63 : KEMBALI NGEBAND
64 BAB 64 : BELI GITAR BARU
65 BAB 65 : JUARA FESTIVAL
66 BAB 66 : BERANGKAT REKAMAN
67 BAB 67 : PULANG DISEMPROT
68 BAB 68 : JADWAL PADAT
69 BAB 69 : LAUNCHING ALBUM
70 BAB 70 : SELAMAT JALAN IBU
71 BAB 71 : TAHLILAN UNTUK IBU
72 BAB 72 : SEBUAH JANJI UNTUK IBU
73 BAB 73 : FOKUS NGAJAR
74 BAB 74 : PANGGUNG SEJATI
75 BAB 75 : PENELUSURAN SOSMED
76 BAB 76 : BUKAN NAMA ITU
77 BAB 77 : MENGIKUTI ALUR
78 BAB 78 : CHATTING BERSAMAAN
79 BAB 79 : RENCANA MENDADAK
80 BAB 80 : HATI KE HATI
Episodes

Updated 80 Episodes

1
BAB 1 : DIKELUARKAN DARI SEKOLAH
2
BAB 2 : LULUS KEJAR PAKET C
3
BAB 3 : ANTARA KULIAH, NYANTRI ATAU KERJA
4
BAB 4 : BERANGKAT KE PESANTREN
5
BAB 5 : HIKMAH PERJALANAN
6
BAB 6 : PERTEMUAN DALAM KERETA
7
BAB 7 : PERKENALAN INDAH
8
BAB 8 : BERPISAH DI STASIUN
9
BAB 9 : SAMPAI DI PONDOK PESANTREN
10
BAB 10 : RESMI MENJADI SANTRI
11
BAB 11 : MASUK MADRASAH
12
BAB 12 : LIBURAN PERTAMA
13
BAB 13 : PERJALANAN PULANG
14
BAB 14 : MENDAPAT PETUNJUK
15
BAB 15 : TITIK TERANG
16
BAB 16 : TRAGEDI PIRANG
17
BAB 17 : MENGHIBUR LUKA
18
BAB 18 : SERBA SALAH
19
BAB 19 : PASRAH
20
BAB 20 : SALING JUJUR
21
BAB 21 : SALAM PERPISAHAN
22
BAB 22 : BERMALAM DI STASIUN
23
BAB 23 : KENALAN BARU
24
BAB 24 : GODAAN SESAAT
25
BAB 25 : KANGEN TEROBATI
26
BAB 26 : BERTEMU SEMUA KELUARGA
27
BAB 27 : TERIMA AMPLOP TEBAL
28
BAB 28 : WAKTUNYA BERANGKAT
29
BAB 29 : SALAH TINGKAH
30
BAB 30 : SEMOGA DIMAAFKAN
31
BAB 31 : HAMPIR SAJA
32
BAB 32 : TIMBUL GETARAN
33
BAB 33 : NASIHAT UNTUKNYA
34
BAB 34 : TERNYATA SERIUS
35
BAB 35 : SAMPAI DI RUMAH KEDUA
36
BAB 36 : MULAI MERASAKAN DAMAI
37
BAB 37 : MULAI MBELING
38
BAB 38 : BIKIN SINGLE DI PONDOK
39
BAB 39 : REKAMAN DI PARE
40
BAB 40 : MASIH AMAN TERKENDALI
41
BAB 41 : IBU SAKIT
42
BAB 42 : DOA UNTUK IBU
43
BAB 43 : AKU PULANG
44
BAB 44 : ANTARA MERAWAT IBU DAN RINDU NGAJI
45
BAB 45 : IBU MULAI MEMBAIK
46
BAB 46 : KEMBALI KE PONDOK
47
BAB 47 : PERJALANAN DILANDA RINDU
48
BAB 48 : GELISAH SEPANJANG JALAN
49
BAB 49 : SAMPAI JUGA
50
BAB 50 : DILANDA PLIN PLAN
51
BAB 51 : FIRASAT YANG KELIRU
52
BAB 52 : IBU MELINDUNGIKU
53
BAB 53 : MENCOBA KASIH PENJELASAN
54
BAB 54 : UPAYA KEDUA
55
BAB 55 : PASANG MUKA TEMBOK
56
BAB 56 : PERANG DINGIN DIMULAI
57
BAB 57 : BERSERAH DIRI
58
BAB 58 : MODE CUEK
59
BAB 59 : SECERCAH HARAPAN
60
BAB 60 : KEHENINGAN YANG MULAI NYAMAN
61
BAB 61 : MENSYUKURI KARUNIANYA
62
BAB 62 : ANUGERAH DALAM DIAM
63
BAB 63 : KEMBALI NGEBAND
64
BAB 64 : BELI GITAR BARU
65
BAB 65 : JUARA FESTIVAL
66
BAB 66 : BERANGKAT REKAMAN
67
BAB 67 : PULANG DISEMPROT
68
BAB 68 : JADWAL PADAT
69
BAB 69 : LAUNCHING ALBUM
70
BAB 70 : SELAMAT JALAN IBU
71
BAB 71 : TAHLILAN UNTUK IBU
72
BAB 72 : SEBUAH JANJI UNTUK IBU
73
BAB 73 : FOKUS NGAJAR
74
BAB 74 : PANGGUNG SEJATI
75
BAB 75 : PENELUSURAN SOSMED
76
BAB 76 : BUKAN NAMA ITU
77
BAB 77 : MENGIKUTI ALUR
78
BAB 78 : CHATTING BERSAMAAN
79
BAB 79 : RENCANA MENDADAK
80
BAB 80 : HATI KE HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!