NovelToon NovelToon
Stuck With Mr. Dominic

Stuck With Mr. Dominic

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Lari Saat Hamil / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Model
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Debora_oline

Jika percaya, maka jangan pernah goyah. Tapi jika curiga maka selidiki Satu kalimat dari seorang Jeriko Sky Dominic, membuat seorang penyanyi canti Valeri Evania Zoe bimbang dengan keputusannya untuk percaya seratus persen pada kekasihnya Arthur Clavin. Namun kenyataan membuat seorang Valeri tersadar bahwa kekasihnya bukanlah mencintainya, tapi memanfaatkannya bukan hanya mengincar hartanya tapi juga sebagai tujuan balas dendam seorang wanita yang menaruh kebencian dengan ayahnya.
Kehadiran seorang Jeriko Sky Dominic, membuatnya merasa aman dan terlindungi, hingga benih cinta itu tumbuh dalam hati Valeri pada Jeriko. Jeriko sendiri sudah mulai membuka hatinya pada Valeri dari masa lalunya yang menawan hatinya. Saat tiba-tiba wanita itu kembali di saat yang tak tepat. Masa lalu itu kembali menerobos masuk dan mengambil alih apa yang menjadi miliknya. Namun kondisi sudah berubah, Valeri hamil. Tapi dia memilih untuk pergi menjauh dari hidup Jeriko dan menyembunyikan semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debora_oline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30 : Melanir Oliver

“Siapa yang ada di belakangmu?!”

“Aku tak akan mengatakannya! Kalian bisa membunuhku!” teriak Arthur

Padahal tubuhnya sudah menerima pukulan, namun Arthur masih menolak untuk mengatakan siapa yang berada di baliknya. Tak berapa lama, pintu ruangan tempat Arthur disiksa dibuka dan menampilkan Jeriko juga Hiro yang mendampinginya.

Jeriko langsung berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan Arthur, tangannya mencengkeram rahang Arthur, “Kau belum mau mengaku?! Baiklah kita lihat sampai kapan kau bertahan!”

Jeriko berbalik dan duduk di kursi yang sudah disiapkan anak buahnya, melipat tangannya di dada dan menyilangkan kakinya dengan santai. Dia menoleh pada Hiro, “Beri dia sedikit pertunjukan Hiro!”

Hiro mengangguk, lalu sebuah kain yang menutup di sampingnya dibuka menunjukkan dibalik kaca lebar itu sudah terikat seorang wanita, Viviane Agatha. Dengan kondisi yang cukup mengenaskan. Lukanya dari Arthur saja belum pulih, beberapa bekas memar masih terlihat. Dan pucat masih menghiasi wajah Viviane. Namun saat ini wanita itu sudah dipaksa duduk di sebuah kursi dengan tangan dan kaki terikat erat serta bibir yang tertutup lakban.

“Dia simpananmu bukan?! Dia juga wanita yang sudah menampar Valeri! Aku tau kau mencintainya dengan cara kejimu itu! Jadi mari kita lihat bagaimana kamu menyaksikan dia tersiksa di dalam sana!” ujar Jeriko dingin

Hiro memerintahkan anak buahnya untuk mulai memberi pelajaran pada Viviane. Mulai dari menc*mbuk wanita itu, hingga teriakan putus asa memecahkan ketenangan Arthur. Masalahnya cambuk yang digunakan bukan cambuk biasa, ada paku diujungnya, dimana ketika ujungnya mengenai kulit, maka akan mengoyaknya.

Arthur berusaha memalingkan wajahnya, tapi Hiro memegang kepala Arthur dan memaksanya menyaksikan pemandangan di hadapannya.

“Tatahkan semua jarinya! Tangan itu yang sudah menampar Valeri!” ucap Jeriko

Perintah itu langsung dilaksanakan oleh algojo yang ada di samping Viviane. Dan jerit kesakitan mewarnai seluruh ruangan itu. Arthur tampak mengeratkan rahangnya dan menatap tajam Jeriko.

“HENTIKAN!” teriaknya

Jeriko mengangkat tangannya, dan algojo di sana berhenti menyiksa Viviane. Lalu Jeriko menatap Arthur dengan alis terangkat, “Katakan!”

Arthur menatap Jeriko penuh kebencian, “Lepaskan dulu Viviane!”

Jeriko terkekeh mengerikan, “Kau tidak dalam kapasitas bernegosiasi disini tuan Calvin! Katakan atau wanita itu akan merasakan kesakitan yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya!”

Arthur tampak mengeraskan rahangnya menahan amarahnya, “Untuk apa kau melakukan semua ini?! Aku bahkan tak memiliki masalah denganmu!” teriaknya frustasi

Jeriko menyeringai, lalu mengedikkan kepalanya. Sebuah tanda di berikan dan Hiro langsung memerintahkan anak buahnya kembali mengerjai Viviane. Dalam sedetik, jeritan Viviane memekakkan telinga. Saat ini bukan hanya jarinya, tapi tangannya sudah patah mengerikan, karena algojo itu menekuk tangan Viviane ke arah berlawanan dengan seharusnya.

“KUBILANG HENTIKAN! OKE AKU AKAN MENGATAKANNYA!” teriak Arthur

Jeriko menggeleng pelan, “Kesempatan terakhir! Jika kau bermain-main lagi, maka aku akan meminta anak buahku membakar kekasihmu hidup-hidup!”

Arthur menatap Jeriko, “Melanie Oliver!” desisnya

Jeriko mengerutkan keningnya, tak pernah mendengar nama itu. Dia diam menunggu Arthur melanjutkan perkataannya. Dan Arthur mengatur nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya.

“Itu nama aslinya. Sedangkan Namanya sekarang adalah Briana Shawn, kau pasti mengenalnya.” Ucapnya lirih

Jeriko membelalakkan matanya, “Briana Shawn?! Lalu apa tujuannya mengejar Valeri?!”

Arthur menatap Jeriko, “Aku sudah mengatakannya! Lepaskan dulu Viviane, aku akan mengatakan semuanya! Tapi aku minta kau melindungi Viviane!”

Jeriko terkekeh, “Permintaanmu terlalu banyak tuan! Aku belum mendapatkan apa yang kumau, dan kau memintaku melepaskannya?! Bukan begitu cara kerjanya!”

Arthur menghembuskan nafasnya, “Kalau begitu obati dia dulu!”

Jeriko mengangguk pelan, lalu memberikan kode pada Hiro untuk membiarkan anak buahnya membawa tubuh Viviane yang sudah pingsan untuk diobati. Lalu setelah Arthur melihatnya, baru Jeriko kembali menatap Arthur.

“Jelaskan semuanya! Setelah aku mengkonfirmasi kebenarannya, aku akan mempertimbangkan untuk membebaskanmu dan Viviane!” ucap Jeriko

“Briana mendatangiku tiga tahun lalu, dan menawarkan bantuan untuk mempertahankan perusahaanku. Dengan syarat aku mendekati Valeri dan berpacaran dengannya. Dia tau kalau aku mengidap kelainan, dan itu yang dia minta. Dia memintaku melakukan semua itu pada Valeri. Namun aku tak bisa melakukannya. Valeri selalu menjaga dirinya dengan baik selama ini. Selain itu dia ingin menghancurkan semua milik Valeri. Dia mengaku adalah anak kandung dari ayah Valeri, Adolf Oliver yang dibuang!” ucap Arthur

***

Jeriko kembali ke mansionnya saat hari sudah larut. Dia langsung menuju ke kamar yang ditempati oleh Valeri, dan dilihatnya wanita itu sudah tidur. Perlahan Jeriko mendekat dan tersenyum melihat wajah polos Valeri saat sedang pulas tertidur. Dia dengan cepat melepas kemeja dan celana panjangnya, menyisakan boxernya dan turut masuk ke selimut yang sama dengan kekasihnya. Menarik tubuh Valeri masuk dalam pelukannya dan ikut menyelam ke alam mimpi bersama kekasihnya.

Keesokan paginya, Valeri kaget saat bangun dan langsung dihadapkan dengan wajah polos kekasihnya. Senyum lebar terbit di bibirnya saat tangannya terulur untuk membelai lembut rahang tegas Jeriko. Dia sungguh sudah jatuh dalam pesona pria di hadapannya ini.

Namun Valeri memekik kaget saat Jeriko menarik tubuhnya semakin erat padanya. Matanya masih terpejam tapi senyum tipis tersungging di bibirnya.

“Morning!” sapa Valeri sambil mengecup bibir Jeriko

Jeriko membuka matanya dan tersenyum, “Morning. Apa jadwalmu hari ini?”

“Tak ada sebenarnya, namun Frank sudah menyiapkan untuk hari ini karena kosong akan dipakai untuk mengerjakan endorsement saja.” Ucap Valeri

Jeriko mengangguk, “Apa produknya?”

Valeri mengedikkan bahunya, “Sepertinya skin care, ada pakaian juga mungkin sama makanan, entah. Memang kenapa?”

Jeriko tampak tersenyum mesum, “Aku harus mempertimbangkan bagian mana saja yang tak boleh kuberi tanda” dan setelah mengucapkan itu, Jeriko langsung menyerang Valeri dengan ciuman dalam dan menghanyutkan. Tangannya juga langsung bergerilya di tubuh kekasihnya  sehingga desahan langsung lolos di bibir seksi Valeri.

“Terima kasih sayang, I Love You!” ucapnya sambil menatap mata Valeri penuh cinta

Valeri tersenyum dan mengangguk, “I love you too”

“Apa yang terjadi dengan Arthur?” tanya Valeri setelah keduanya diam dan hanya menikmati pelukan satu sama lain.

“Melarikan diri dibantu Viviane” ucap Jeriko singkat

Valeri menghembuskan nafasnya berat, “Apakah itu artinya posisiku masih berbahaya?”

Jeriko mengeratkan pelukannya dan mencium kening Valeri, “Aku tak akan membiarkan siapapun menyentuhmu sayang, tenang saja!”

Valeri tersenyum dan mengangguk, “Aku tau, itu sebabnya aku tak khawatir”

Jeriko tersenyum tipis mendengarnya. Jeriko sungguh merasa terlalu mudah mencintai Valeri, wanita di dekapannya ini begitu menggantungkan kepercayaannya pada Jeriko. Sungguh wanita lemah dan lembut, sama persis seperti ibunya. Membuat Jeriko merasa sangat perlu dan harus menjaga dan melindunginya.

“Zoe, apakah kamu pernah mendengar nama Melanie Oliver?” tanya Jeriko lirih

Valeri diam untuk membongkar ingatannya tapi nama itu sama sekali tak pernah dia dengar, namun nama belakangnya sangat familier untuknya. “Tidak, kenapa? Tapi kok nama belakangnya Oliver, apakah dia saudara ayahku?”

“Lalu apakah kamu tau Briana Shawn?” tanya Jeriko lagi tanpa menjawab pertanyaan pertama Valeri

Valeri mengangguk pelan, “Pemilik salah satu agency modelling yang terkenal itu kan?!”

Jeriko mengangguk pelan, “Pernah bertemu dengannya?”

Valeri mengangguk ragu, “Waktu acara penghargaan model waktu itu aku diundang menjadi pengisi acaranya. Aku hanya bertemu sekilas dan dia berbasa basi menawarkan bergabung dengan agency nya saat melihat tubuhku bisa masuk menjadi model”

Jeriko mengangguk pelan, tapi dia diam saja. Saat ini Hiro dan anak buahnya sedang menyelidiki semua tentang Briana Shawn. Dan dia tak ingin membuat Valeri khawatir untuk itu.

“Kenapa Iko? Kenapa pertanyaanmu random sekali?” tanya Valeri lembut

Jeriko menggeleng, “Jangan pernah bertemu dengannya. Jika pun tanpa sengaja kamu bertemu, tetap pastikan Felix berada di dekatmu”

Valeri mengangguk menurut, dia tau Jeriko tak mau mengatakan jelas alasannya, dan Valeri memilih tidak mendesaknya. Dia menguraikan pelukan Jeriko dan mengecup bibir kekasihnya itu.

“Siap pak bos! Aku mandi dulu ya!” ucap Valeri

Jeriko terkekeh, “Mau mandi bersama?”

“NO! Aku nggak jadi kerja kalau begitu!” ucap Valeri sambil membebaskan dirinya dari pelukan Jeriko. Jeriko terkekeh melihat kekasihnya bangun dan berjalan ke kamar mandi tanpa mengenakan pakaiannya kembali.

Setelah Valeri selesai mandi, Jeriko segera masuk ke kamar mandi dan juga mandi. Lima belas menit kemudian Jeriko keluar hanya dengan handuk menutup bagian bawahnya. Dia menghampiri Valeri yang sudah selesai mengeringkan rambutnya, dan kini sedang memoles wajahnya dengan make up tipis.

“Sayang, aku ada pekerjaan di luar. Hari ini aku akan pergi ke Australia” ucap Jeriko sambil mengenakan pakaiannya. Dia sudah memikirkannya dan dia memilih untuk menemui Adolf Oliver untuk menanyakan kebenaran informasi yang dia terima.

Valeri langsung menoleh, “Kenapa mendadak?”

Jeriko mengambil kemeja dan mengenakannya, Valeri lalu mendekat dan membantunya mengancingkan kemeja itu.

“Iya, barusan Hiro menghubungi jika cabang kita di Australia ada masalah, dan saat ini Jerome masih fokus pada masalah Mima. Aku yang akan kesana” ucap Jeriko dengan tangannya bertengger di pinggang Valeri

Valeri mengangguk paham, “Apakah lama?”

Jeriko tersenyum, “Mungkin seminggu?”

Valeri langsung mengkerut kesal, Jeriko langsung terkekeh melihat kekasihnya bisa begitu menggemaskan saat kesal. Dia langsung menarik Valeri rapat ke tubuhnya dan mencium bibir kekasihnya itu.

“Aku akan selalu menghubungimu sayang. Dan bila masalah selesai sebelum itu, aku akan segera kembali” janji Jeriko

Valeri menghembuskan nafasnya dan dia menggeleng pelan, “Tidak. Mampirlah ke Indonesia dan temui keluargamu. Bukankah Australia cukup dekat dengan Indonesia?”

Jeriko menaikkan alisnya, “Kamu tidak keberatan jika sedikit lebih lama aku pergi?!”

Valeri menggeleng, “Asal kamu tidak selingkuh! Aku tidak ingin menjadi beban untukmu Iko. Aku ingin menjadi pasangan yang merupakan support system untukmu, bukan sebaliknya.”

Jeriko tersenyum begitu lebar. Dia kini sadar, naluri seorang ibu tak mungkin salah. Ibunya begitu menyukai Valeri dari awal bertemu. Ternyata Valeri memang sosok yang istimewa. Gadis itu sungguh memiliki karakter yang mengagumkan.

“Terima kasih sayang” ucap Jeriko tulus

Valeri mengangguk, “Titip salam buat mommy dan daddy ya! Juga sama semua sepupu disana.”

Jeriko terkekeh tapi mengangguk, “Opa benar, seseorang yang mencintaimu dengan tulus tak akan membuatmu jauh dari keluarga. Tapi justru membuatmu semakin menyayangi keluargamu. Terima kasih sudah hadir di hidupku Zoe!”

Valeri tersenyum dan pipinya bersemu merah, “I Love you!”

“I love you more honey! Ingat, jangan pernah jauh dari Felix! Aku akan terus memantaumu dari Frank dan Felix juga” ucap Jeriko

Valeri mengangguk, “Siap bos!”

1
Nyaim
habis kauuuu
Mia Jumiayati
kaya kurang dc kak 😁🙏
Nyaim
dasarr.. gerram sam keluarga prayogaa
Nyaim
ow em ji... siapa yg udah beraniii???
Nyaim
ahhhh... dikit lagi konflik... huhuhuuu
Nyaim
hiksss... kayak nya ini yg buat valerie nnti kabur yaaa.. huhuhu
Mia Jumiayati: iya kayanya kak 😁 makin seru ya
total 1 replies
Nyaim
mmmhhh.. ada udang di balik bakwan
Nyaim
widiwwww... fiona gendeng
Mia Jumiayati
bisa gk sih double up kynya kurang trs🤣🤭
Lilis Hikmawati
karya yg bagus
Gitaamuda
pertama dapat Fin kak🤣🥰
Jsy Hd
karya nya ok..
Gitaamuda
ini Vale takut dia ketemu jeri makanya ga mau balik ke mansion karna tkut jeri marah krna sda bwaa¹ soal hubungan mereka
Gitaamuda
sangat luar biasa
Gitaamuda
ga pernah bosan smaa karya kaka autorrr cantik aku ini💗💗💗
Mia Jumiayati
gila bikin deg degan hehe seru ni 🤭 gk cukup
Mia Jumiayati
sangat 🤩👍
Tha Ardiansyah
Iiihhh....ngeyel banget sih val, nanti kalo ada apa-apa gimana
Nyaim
ihh.. cubit ni val, kok gk nurut siiih
Nyaim
lope sekebon ka debora oline
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!