NovelToon NovelToon
AMBISI SANG ANTAGONIS

AMBISI SANG ANTAGONIS

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / One Night Stand / Pelakor / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Angst / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Di malam pertunangannya, Sahira memergoki pria yang baru saja menyematkan cincin pada jari manisnya, sedang bercumbu dengan saudara angkatnya.

Melihat fakta menyakitkan itu, tak lantas membuat Sahira meneteskan airmata apalagi menyerang dua insan yang sedang bermesraan di area basement gedung perhotelan.

Sebaliknya, senyum culas tersungging dibibir nya. Ini adalah permulaan menuju pembalasan sesungguhnya yang telah ia rancang belasan tahun lamanya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Benarkah sosok Sahira hanyalah wanita lugu, penakut, mudah ditipu, ditindas oleh keluarga angkatnya? Atau, sifatnya itu cuma kedok semata ...?

"Aku Bersumpah! Akan menuntut balas sampai mereka bersujud memohon ampun! Lebih memilih mati daripada hidup seperti di neraka!" ~ Sahira ~

***
Instagram Author: Li_Cublik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASA : 14

“Bang, bila hal tersebut hanya masa lalu, lebih baik tak usah diungkapkan. Karena sudah tidak ada lagi sangkut pautnya dengan masa kini ataupun mendatang.” Sahira tersenyum lembut, menatap hangat.

Thariq menggenggam tangan Sahira yang berada di atas meja, mereka duduk berseberangan. “Terima kasih, dirimu pengertian sekali. Ya benar, tato itu tentang_”

“Maaf permisi, pesanannya datang.” Seorang pramusaji mulai meletakkan piring berisi nasi goreng dan lainnya di atas meja. Kemudian dia pamit undur diri setelah mendengar kata terima kasih dari Sahira dan juga Thariq.

“Sepertinya enak,” mata Sahira berbinar.

Melihat senyum merekah itu, Thariq melupakan hal penting tadi, apalagi sepertinya Sahira tidak begitu tertarik, dan dia mencoba menghargainya. Tak semua orang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada hal-hal bukan ranahnya.

“Cobalah, sebagai seorang chef handal. Aku yakin, kalau hidangan ini cocok di lidahmu. Rasanya benar-benar lezat,” gaya bicara Thariq sudah seperti seorang food vlogger.

“Tiada yang lebih nikmat menyantap hidangan sambil menatap pemandangan indah didepan sana. Tanpa jarak, penghalang, diiringi semilir angin sejuk, ditemani seseorang yang takkan lama lagi menjadi suamiku.” Sahira memandang lembut bola mata Thariq. “Abang tahu? Baru kali ini aku merasa tidak lagi sendirian, kesepian. Sepertinya pertanyaan yang sudah ribuan kali terucap dari bibir ini, kini mendapatkan jawabannya.”

Thariq meletakkan sendok nya, ia sangat fokus pada wajah Sahira yang mulai memerah, pelupuk mata membasah. “Apa itu?”

“Abang lah jawaban dari pertanyaan ku. Kehadiranmu seperti oase bagi kehidupan ku yang gersang, suram, terbuang, tak diinginkan, bahkan identitas pun tak punya_ aku ….” suara Sahira tercekat, ia tak sanggup melanjutkan kalimat.

Thariq bergerak cepat, memundurkan kursi lalu membungkukkan badan, jari jempol dan telunjuk tangan kanannya menjepit dagu wanitanya, telapak tangannya yang lain menahan beban tubuh pada sela-sela piring di atas meja.

Cup

Ia kecup lama nan dalam kening Sahira, lalu turun pada bibir yang dipoles lip balm berwarna pink.

Cup

Ciuman itu tak disertai nafsu, tapi lebih dalam dari itu, lembut, perlahan. Thariq terlihat begitu menikmati, sementara Sahira mengimbangi.

“Sahira ….” Thariq menyatukan kening mereka, napasnya menyapu wajah Hira. “Saya janji! Akan berusaha semaksimal mungkin untuk selalu berada di sisimu.”

“Janji?” tanya Sahira, menatap meminta untuk diyakinkan.

“Ya.”

Selepasnya, Thariq tidak lagi duduk di kursinya semula. Dia memutari meja, mengangkat bobot badan Sahira yang ringan, lalu memangku wanita itu.

Sahira memainkan jemari Thariq yang melingkari perutnya, ia terlihat nyaman duduk dalam pangkuan sambil menatap pemandangan Danau Toba.

“Sambil saya suapi, ya?” tanpa menunggu persetujuan, sebelah tangannya yang bebas menyendok nasi goreng seafood.

Sangat lembut Thariq memperlakukan Sahira, seperti seorang kekasih yang mencintai wanita pujaan hatinya. Sesekali mengecup pundak tertutup cardigan berwarna putih.

***

Tiba waktunya bagi Thariq untuk kembali ke kota, rautnya terlihat enggan. Namun, demi kelancaran pernikahannya dengan Sahira, dia harus menyelesaikan urusannya dengan Arimbi.

“Abang hati-hati ya, jangan ngebut! Bila mengantuk, berhenti dulu di rest area atau tempat aman lainnya. Jangan di kawasan sepi, takutnya nanti orang yang ingin berbuat jahat. Begitu sampai kota, tolong hubungi aku!” Bibirnya terus melontarkan kata-kata mujarab, yang bagi Thariq seperti nyanyian penenang hati.

Hati siapa yang tak menghangat kala mendapatkan perhatian sedemikian rupa, terdengar tulus penuh akan doa serta harapan.

“Kau juga harus bisa jaga diri baik-baik. Bila ada apa-apa, langsung beri tahu saya! Dua puluh empat jam, ponsel saya selalu aktif agar kau leluasa menghubungi, tak peduli pada pukul berapa, bila ingin mengirim pesan ataupun melakukan panggilan, lakukan saja! Saya suka kau ganggu, Hira.” Ia peluk erat tubuh mungil terbilang kurus yang tingginya hanya sebatas bahunya.

Dalam dekapan hangat itu, Sahira mengangguk pasti. “Abang tak perlu cemas! Sebentar lagi, Bunda menyusul ke sini.”

Selepasnya, Thariq pergi meninggalkan calon istri keduanya. Memacu kuda besi menuruni perbukitan keluar dari kawasan Taman Resort.

Saat tak lagi terlihat mobil Thariq, Sahira melangkah cepat memasuki kamarnya. Mengedarkan pandangan pada pepohonan. Letak kamarnya dikelilingi tanaman hijau, sehingga menyegarkan mata.

Tatapan Sahira terlihat rumit, ekspresinya sulit ditebak. Dia mendekati samping ranjang yang mana ada koper kecil miliknya. Membukanya, mencari sesuatu penting yang mana pada saat tidak berisiko selalu ia bawa.

Sahira memeluk seutas kalung putih berliontin hati. Lalu merebahkan tubuhnya pada kasur empuk. “Tahukah engkau, kalau aku sudah tak sabar ingin bertemu dengan mu.”

Air mata wanita itu mengalir deras, sampai suaranya terdengar sesenggukan. Kali ini tangisan benar-benar menyayat hati. “Aku rindu!”

Tak lama kemudian sosoknya tertidur sembari memeluk harta karunnya.

.

.

Sore hari di kediaman Wiguna.

“Saya kesini ingin memberitahukan serta menagih janji.” Thariq menatap ayah mertuanya, lalu Ibu mertua dan terakhir Arimbi yang duduk diapit kedua orang tuanya.

Ya, pria itu mendatangi kediaman Wiguna, dimana istrinya tinggal beberapa hari ini dan tak mau pulang ke rumah mereka.

Gesture Sigit Wiguna terlihat tidak nyaman, dia menegakkan punggung. Terlebih melihat map dalam pangkuan sang menantu.

Arimbi dan juga ibunya tak jauh berbeda. Sebenarnya mereka sudah dapat menebak kedatangan Thariq, tapi masih sukar percaya akan keberanian yang tak kenal rasa takut itu.

Thariq mengeluarkan kertas di dalam map. “Ini surat pernyataan yang dikeluarkan oleh KUA. Harap kau tanda tangani, Arimbi!”

Melihat raut enggan istrinya, Thariq langsung mengeluarkan ultimatumnya. “Sebelumnya saya sudah memberikanmu pilihan. Bersedia jadi yang kedua atau biduk rumah tangga kita yang baru mau genap dua tahun, berakhir di pengadilan agama.”

“Thariq!” Widya membentak menantunya, netranya menatap nyalang, kakinya menyilang, gayanya sangat arogan.

“Kau tak bisa memperlakukan putriku layaknya sampah! Dia putri berharga keluarga Wiguna dan Mandala. Tak ku sangka demi wanita yang jelas-jelas murahan_”

“Cukup ibu Widya yang terhormat! Tak perlu saya menceritakan detailnya, sebab hal tersebut privasi bagi kami! Saya pun bukan insan yang suka basa-basi, begitu membenci orang yang mencoba ingkar janji!” Thariq menekankan pada setiap kata, menatap ibu mertuanya tanpa sungkan.

Kata janji yang Thariq lontarkan, memukul telak Sigit Wiguna. Sampai dirinya tak sanggup berkata-kata apalagi membantah, dan pada akhirnya menggunakan cara terakhir, tentu saja dengan menekan serta mencoba mengancam menantunya.

"Arimbi akan memberikan izin dengan syarat, perkenalkan kami pada wanita itu! Bila kau keberatan, maka kami pun enggan menyetujui. Bagaimana Thariq ...?"

.

.

Bersambung.

1
Inooy
udh dua novel karya nya ka Cublik yg udh aq baca, cerita nya d ambil d luar pulau Jawa..keseringan nya settingan nya d kota2 pulau Jawa..👍👍
Inooy
pas muncul d beranda aq langsung klik, ternyata karya nya ka Cublik..baru awal baca udh seru begini nih cerita nyaa...

sebelum nya aq pernah baca karya nya kaka,,keren banget iiih...👍👍👍👍
Cublik: Terima kasih Kakak ❤️
total 1 replies
Lasri Anariya
Gemas bnget... pengen di putar mulutnya itu
Lasri Anariya
Ehhhh! masih diawal juga udah ada yg nggak bener ini mulutnya🙄
Lucia
Yessss keren thor👏👏 Luas biasa endingnya. Bikin gemyesss gk mau kelain hatimu thor🫶
Semangat BERKARYA TERUS thor..
Kalo dibuat film pastinya 👍
Cublik: Terima kasih Kakak ❤️❤️🥰
total 1 replies
Lucia
anggara knp km kaya balita ajah sihhh😝
Lucia
Kel tama berkumpul di penjara🤪🤪
Hanya arimbi di RSJ. Ironissssnya...
Lucia
Haahhh Wiguna menusuk widya???
Lucia
Makin tantrum dn gila nihhh ibu ,bpk anaknya 🤪
Lucia
Sedih di bab ini, saat sma di makam mmh sahira😔
Lucia
Hamidun sahira syukurlah.
Tapi termasyk kuat mental sahira.
Toriq terlambat. Semua sdh dibereskan tuntas sm istrinya.
Rasa tanggjng jwab anak kpd ibunya.
Lucia
Mulutnya arimbi yang akan membuat cacat permanen sm Sahira akhirnya Dia yg cacat Permanen😆😆
Rasakanlah sendiri mulutmu yg berkata!!!!
Lucia
Ahh kena Mental Telak wiguna!!!!
Akhirnya tau Arimbi bukan anaknya!!
Dasar laki" bodoh,tolol!!!
Karmanya terbalaskan😡 senjata makan tuan. Hancur lebur hidupmu ditangan anakmu sendiri🥴
Lucia
Tunggu toriq yang datang menolong sahira pas posisi terjepit. Karena lawannya laki" bejat,bengis,jahat..
Kasian Damas di sandra🤭
Lucia
Gila Sahira totalitas dalam merusak mental Wiguna😱 balas Dendam Kesumat tak terkendalikan dlm menuntaskan sakit hati IBUNYA. Tak pedulikan ayah biologis di habis tanpa ampun🤦‍♀️
Lucia
Mobil kn di rusak remnya dm wiguna? Di pake sm Arimbi ya? Bener kn thor?
Senjata makan tuan dong?? 🧐🤔
Lucia
Kamu akan kalah strategi widya !!! Saingannu kecil tapi berat🤣
Lucia
Mampus dah mereka dikulitin bejatnya semua.
Vidio direkam anak laki" umur 12 tahun ya wira tama lah...
Di tempat lain Toriq membuka misteri siapa pendonor mata ini.
Sayangmya Toriq tdk melihat sendiri bom 💣 yg diledakan istrinya 😁
Lucia
Gila Sahira menembakan semua amunisinya untuk menembK ,menguliti kebejatan kel wiguna & tama dengan bukti " ya ada..
Meledakkkkk💥🔥
Hebat dinasti PANGESTU👏👏👏👏
gian 305
bgs penyampaian nya tdk berbelit belit.,.. lgs ke intinya. .. kbnykN muter u memperpanjang chapter
Cublik: Terima kasih Kakak ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!