kisah tentang seorang pemuda bodoh yang bekerja sebagai pembohong, suatu hari karma datang dan ajal menjemputnya, bereinkarnasi ke dalam salah satu buku favorit nya dan berjuang untuk membahagiakan karakter favoritnya, sang villaines dalam buku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JOSHUA HUTABARAT 258, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
original timeline
Setelah William pulang ke kediaman keluarga silverian, William kembali memfokuskan dirinya dengan kultivasi.
Tentu saja mempelajari tatakrama, pengetahuan luar, dan berbagai hal lainnya juga penting.
Pengetahuan yang di dapat William berbeda dari yang ada pada novel.
Di dalam novel, semua informasi hanya menyangkut ruang lingkup akademi.
Dimana sang protagonis bersekolah selama 4 tahun.
Dan pada tahun terakhirlah Anna akan berakhir dengan kematian bersama beberapa supporting karakter dalam novel.
Namun secara luas dunia ini bukan hanya akademi.
Ratusan ras yang ada di dunia ini saling bertarung.
Di dunia ini, manusia merupakan 1 dari 5 ras terkuat.
Yang berarti manusia sendiri bukanlah satu - satu nya ras yang mutlak.
Melainkan banyak ras lain yang bahkan mengincar posisi menjatuhkan ras kedua.
Karena inilah William tidak terlalu berprasangka tentang anime originalnya.
Kematian keluarga kerajaan, pertunangan protagonis dengan beberapa keluarga bangsawan.
Hingga hal - hal lainnya yang menyangkut plot karakter original menjadi bukti bahwa dunia ini bukanlah dunia biasa.
Dan karakter serta plot original bukanlah sesuatu yang mutlak terjadi.
Dalam kehidupan William sehari - hari, William selalu ditemani Anna.
Baik itu belajar, bekerja, bahkan bersantai, Anna selalu mengisi waktu William.
Tentu saja selain Anna, keluarga nya juga sering menemani nya.
Bukan hanya itu, pelayan setia nya juga selalu bersamanya.
Karena itulah, William bisa tumbuh sampai umur yang ke 18 tahun dengan baik.
Baik itu kultivasi, maupun cara berpikir, William memiliki kemampuan diluar rekan seangkatan nya.
Karena itulah William yang diberitahukan untuk mengikuti sekolah kekaisaran merasa aneh dalam hatinya.
Di depan William, berdiri seorang pria yang tampak seperti anak kecil.
Dengan raut wajah yang polos, dan perawakan yang kekanak - kanakan.
Mengenakan baju berwarna putih, dan diselimuti jubah abu - abu.
William memandang leluhur ini dengan perasaan aneh.
" apa maksud para kakek leluhur ? Aku masih tidak mengerti ? "
Pria kecil itu menggenggam segelas teh yang masih hangat.
Dengan gerakan yang anggun, dia menyesap teh itu perlahan.
" bukankah ayahmu sudah memberitahu mu, kami telah mendaftar kan mu di sekolah kekaisaran "
Dengan mata terkejut William menjawab.
" ini yang aku tidak mengerti kakek, sebagai pewaris keluarga silverian, bagaimana bisa aku mengikuti sekolah kekaisaran ? "
Dengan nada yang mengandung pertanyaan dan perasaan aneh William kembali bertanya.
Bagi William yang telah melihat kemampuan keluarga silverian dalam kenyataan.
William beranggapan bahwa sekolah kekaisaran bukanlah hal yang penting.
Jika harus di bandingkan, maka keluarga silverian dapat memberikan pengetahuan serta sumber daya yang lebih besar dari sekolah kekaisaran.
Sang leluhur yang mendengar itu masih tersenyum ringan.
Tidak ada tanda - tanda kemarahan dari wajahnya.
" William kau belum tahu tentang keluarga kekaisaran dengan sempurna "
William yang mendengar itu mengerutkan alisnya.
Puluhan pikiran dan alasan muncul di kepalanya, informasi itu dipilah satu persatu hingga mencapai kesimpulan utama.
Dengan nada ragu - ragu dia perlahan bertanya.
" apakah ini soal manifestasi nasib dan keberuntungan umat manusia ? "
Leluhur yang mendengar itupun terkejut, walaupun jawaban William tidak sepenuhnya benar.
Namun jawaban itu sudah mendekati kebenaran.
Senyum lucu pun muncul di bibir nya.
" apakah ini hanya tebakan mu saja Will ? "
William yang mendengar itu tahu maksud sang kakek leluhur.
Dengan perlahan William mencoba menjelaskan teorinya.
" kakek, ini memang hanya tebakan belaka "
" namun aku tahu bahwa alasan yang paling sempurna adalah hal ini "
" sebagai keluarga tertua di dunia manusia, fondasi dan kemampuan yang keluar kita miliki bukanlah sesuatu yang bisa dijelaskan dengan kata - kata belaka "
" apa yang keluar kekaisaran punya, kita juga punya, dan apa yang keluarga kekaisaran tidak punya, kita tetap punya "
" satu - satu nya hal yang bisa menarik perhatian kakek leluhur dan keluarga silverian lainnya adalah keberuntungan manusia "
Kakek leluhur yang mendengar itu tersenyum.
Kali ini senyum ini bukan senyum penuh rasa lucu, melainkan senyum penuh kebanggaan.
Kebanggaan bahwa keluarga silverian memiliki penerus yang luar biasa.
Harus dikatakan bahwa pendapat William benar - benar luar biasa.
Siapa yang bisa menyangka bahwa keluarga silverian mengincar keberuntungan manusia.
Harus diketahui bahwa keberuntungan suatu ras adalah hal yang tabu.
Karna hanya dengan sedikit kesalahan dalam penggunaan keberuntungan ras, akan memberikan konsekuensi yang luar biasa.
Jika kabar bahwa keluarga silverian mengincar keberuntungan ras manusia keluar.
Maka kekaisaran ini mungkin akan terpecah belah.
William yang kurang mengetahui tentang fungsi keberuntungan ini juga masih ragu.
Walaupun tujuan yang disampaikan memang berkaitan dengan keberuntungan ras.
Namun William masih merasa ada yang janggal dengan hal ini.
William akhirnya tidak bisa menahan rasa penasaran dalam hatinya.
" kakek, apakah keberuntungan ras manusia adalah hal yang penting ? "
Mendengar pertanyaan ini, sang kakek leluhur tersenyum penuh makna.
" kenapa bocah ? Apakah kau memiliki rencana tentang ini ? "
Mendengar itu William tersenyum, kali ini dia lah yang memiliki inisiatif.
Menurut William, keberuntungan belaka bukanlah hal yang penting.
Namun cara menggunakan keberuntungan itu adalah sesuatu yang patut dipertanyakan.
William yang merasa bosan di kediaman silverian merasa tidak keberatan untuk ikut dalam rencana para kakek leluhur nya.
Lagipula leluhur keluarga silverian terkenal sebagai bandit paling ditakuti di dunia luar.
William juga merasa penasaran dengan tokoh utama dari dunia ini.
Bukan hanya itu, sistem yang ada saat William hadir juga belum menampakkan dirinya sampai saat ini.
William merasa bahwa sistem akan menampakkan dirinya saat dia bertemu dengan protagonis utama.
Dengan itu puluhan pemikiran berjalan di benak William.
Dengan rasa percaya diri William akhirnya berkata.
" aku bisa pergi mengikuti rencana kakek "
" tapi kakek harus berjanji satu hal padaku "
Mendengar pernyataan William sang leluhur hanya bisa tertawa kecil.
" hehehe... Kau bocah kecil akhirnya menunjukkan sifatmu "
" katakan, apa yang kau inginkan ? Sampai kau bahkan harus menggunakan skema kecilmu "
William yang mendengar itu tertawa ringan.
" hahaha... Mau bagaimana lagi kakek, kau tahukan bahwa cucu kecilmu ini membutuhkan sumber daya yang besar untuk berkultivasi "
Sang leluhur yang mendengar itu hanya bisa memutar matanya.
Coba kau bayangkan, bagaimana mungkin seorang pewaris keluarga tertua dia dunia manusia kekurangan sumber daya.
Jika berita ini terdengar di dunia luar, maka ribuan orang akan mengatakan kau pembohong dan melempari mu dengan batu.
" katakan apa yang kau inginkan ? "
William yang tahu bahwa menu utama sudah tiba tersenyum penuh kemenangan.
" aku membutuhkan senjata tingkat immortal dengan efek penyembunyian "
Mendengar itu sang kakek leluhur terdiam.
Harus dikatakan bahwa dia adalah pewaris keluarga silverian.
Bahkan apa yang dia butuhkan adalah sesuatu untuk merampok.
Itu benar, menurut sang kakek leluhur, senjata immortal yang diinginkan oleh William hanya digunakan untuk satu hal.
Yaitu perampokan dan pencurian, ini adalah fungsi terkuat dari senjata penyembunyian.
Karena itulah sang kakek harus mengakui bahwa keluarga silverian benar - benar memiliki darah bandit.
Dengan membuka telapak tangannya, sebuah senjata berbentuk seperti sebuah bola kasti ditutupi oleh aura kegelapan muncul ditangan nya.
Dari aura ini, dapat diketahui bahwa senjata ini adalah sesuatu yang luar biasa.
Bahkan dalam kategori senjata immortal, dapat dikatakan bahwa senjata ini bukanlah sesuatu yang bisa dimiliki oleh keluarga bangsawan biasa.
Mata William yang melihat senjata itu bersinar.
Rasa senang muncul di hatinya.
Dengan nada gembira dan tanpa ragu dia menerima senjata itu.
" hehehe... sudah kuduga, para kakek leluhur memiliki senjata yang luar biasa. "
" hanya kakek leluhur yang bisa memberikan sesuatu seperti ini dengan mudah "
Sang kakek leluhur yang mendengar itu hanya bisa memutar matanya.
Bocah kecil ini benar - benar memiliki sifat yang sama dengan mereka.
" kalau begitu maka rencana ini selesai, kau harus menghadiri pembukaan sekolah kekaisaran minggu depan "
" jangan sampai terlambat bocah kecil "
William yang mendengar itu tersenyum ringan.
" tenang saja kakek leluhur, serahkan semuanya pada cucu kesayanganmu ini "
" aku pastikan, rencana keluarga silverian akan berjalan tanpa hambatan "
Melihat senyum William yang mengamati senjata yang dia dapat, sang kakek leluhur hanya bisa tersenyum kecil.
Dengan lambaian tangannya, dia menghilang dari ruangan.