NovelToon NovelToon
Cinta Paksa Di Menara Kaca

Cinta Paksa Di Menara Kaca

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Cintapertama
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mr. Awph

​"Kaila terpaksa menukar seragam sekolahnya dengan status istri rahasia seorang CEO arogan demi sebuah wasiat. Di dalam menara kaca yang dingin, ia harus bertahan di antara aturan kaku sang suami dan ancaman para musuh bisnis yang siap menghancurkan hidupnya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Awph, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16: Adnan yang Dingin Seperti Es

Sangat dingin seperti es suara yang menggema dari dalam ruangan itu membuat langkah Kaila seketika terhenti tepat di depan pintu kayu bercat cokelat tua.

Rio masih berdiri di hadapannya dengan wajah yang merah padam sambil meremas gawai miliknya hingga buku-buku jarinya nampak memutih sangat jelas.

Ketegangan di koridor sekolah itu terasa semakin mencekik saat Kaila menyadari bahwa dua dunia yang ia coba pisahkan kini telah bertabrakan secara paksa.

"Jelaskan padaku sekarang juga Kaila siapa pria sombong yang baru saja masuk ke ruangan kepala sekolah itu?" desak Rio dengan suara yang tertahan.

Kaila tidak mampu memberikan jawaban apa pun karena lidahnya seolah-olah telah kelu oleh rasa takut yang sangat amat besar dan luar biasa dalam.

Ia hanya bisa menunduk sambil meremas ujung seragam sekolahnya yang mulai basah oleh keringat dingin yang mengucur deras dari telapak tangannya.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dengan sentakan yang sangat keras dan menampakkan sosok Adnan Dirgantara yang berdiri dengan sangat angkuh dan sangat dominan.

"Ternyata kau masih sempat bersenda gurau di koridor ini sementara ujianmu baru saja selesai beberapa menit yang lalu," ujar Adnan dengan nada sangat tajam.

Tatapan mata Adnan yang sangat kelam beralih ke arah Rio dengan sebuah pandangan yang sangat merendahkan seolah-olah Rio hanyalah butiran debu yang tidak berarti.

Rio yang merasa tertantang mencoba maju satu langkah namun Kaila segera menarik lengan sahabatnya itu agar tidak melakukan tindakan yang sangat bodoh dan sangat berbahaya.

Kaila merasakan aura di sekitarnya menjadi sangat berat saat Adnan mulai berjalan mendekati mereka dengan langkah yang sangat tenang namun sangat mematikan.

"Maafkan saya tuan kami hanya sedang membicarakan soal-soal ujian yang nampak sangat sulit tadi," sela Kaila dengan tubuh yang gemetar hebat.

Adnan mendengus sinis lalu meraih dagu Kaila dengan gerakan yang sangat posesif hingga memaksa gadis itu untuk menatap langsung ke dalam manik matanya.

Ia sama sekali tidak memedulikan keberadaan Rio yang kini sedang mengepalkan tangannya dengan amarah yang nampak sangat meledak-ledak di dalam dadanya.

Kepala sekolah nampak membuntuti dari belakang dengan wajah yang sangat pucat dan terus membungkuk dengan sangat hormat kepada sang penguasa menara kaca tersebut.

"Ikut aku ke dalam sekarang juga karena ada beberapa hal mengenai wali muridmu yang harus segera kita selesaikan," perintah Adnan tanpa bantahan.

Kaila hanya bisa pasrah saat Adnan menarik lengannya dengan sangat kuat menuju kembali ke dalam ruangan yang nampak sangat kaku dan sangat menyesakkan itu.

Rio yang hendak mengejar segera dihentikan oleh dua orang pria berbadan tegap yang menggunakan setelan hitam yang nampak sangat sigap berjaga di depan pintu.

Di dalam ruangan suasana menjadi sangat senyap hingga suara detak jam dinding terdengar seperti dentuman genderang perang yang sangat nyaring bagi telinga Kaila.

"Duduklah dan berhenti bersikap seolah-olah kau adalah korban yang sangat malang di sini," ucap Adnan sambil menghempaskan diri di kursi kulit yang mewah.

Ia meletakkan sebuah map hitam di atas meja kerja kepala sekolah lalu menatap Kaila dengan sebuah seringai tipis yang nampak sangat dingin dan sangat menakutkan.

Kaila duduk dengan posisi yang sangat kaku sambil terus menundukkan kepalanya karena ia tidak sanggup menghadapi tekanan batin yang sedang diberikan oleh suaminya.

Pria itu kemudian mengeluarkan sebuah foto dari dalam map tersebut dan melemparkannya ke hadapan Kaila dengan sebuah gerakan yang sangat menghina dan sangat kasar.

"Apakah kau tahu bahwa teman-teman sekelasmu mulai curiga dengan identitas aslimu yang sebenarnya?" tanya Adnan dengan nada suara yang rendah.

Kaila terbelalak saat melihat foto itu ternyata berisi gambar dirinya yang sedang turun dari limosin mewah milik Adnan saat berada di gerbang sekolah tadi pagi.

Rupanya ada seseorang yang sengaja mengambil gambar tersebut dan kini foto itu sudah mulai tersebar di grup percakapan siswa-siswi kelas dua belas.

Air mata Kaila mulai jatuh-jatuh membasahi pipinya saat ia menyadari bahwa masa-masa tenangnya di sekolah telah berakhir sepenuhnya mulai detik ini juga.

"Saya sudah berusaha sembunyi-sembunyi namun mereka tetap saja melihatnya tuan saya benar-benar minta maaf," isak Kaila dengan pilu.

Adnan tidak menunjukkan rasa iba sedikit pun melainkan ia justru berdiri dan mendekati Kaila hingga bayangannya yang jangkung menutupi seluruh tubuh gadis itu.

Ia membisikkan sesuatu tepat di telinga Kaila yang membuat seluruh tubuh gadis itu seketika menjadi sangat kaku dan sangat pucat pasi seperti mayat.

Ancaman Adnan kali ini bukan lagi sekadar kata-kata melainkan sebuah tindakan nyata yang akan segera mengubah status Kaila di sekolah ini untuk selamanya.

"Mulai besok seluruh sekolah ini akan tahu bahwa kau adalah milikku dan tidak ada satu pun orang yang boleh menyentuhmu," bisik Adnan dengan sangat dingin.

Kaila hanya bisa memejamkan matanya dengan rapat sambil meratapi nasibnya yang kini sudah benar-benar terjepit di antara teman sekelas yang curiga.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!