NovelToon NovelToon
Janji Yg Di Buat

Janji Yg Di Buat

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Poligami / Cintamanis
Popularitas:761
Nilai: 5
Nama Author: Nova Sarii

Novel ini menekankan pada janji yg dibuat sebagai dasar pengungkit,
bisa karna janji yg tidak ditepati atau karna ungkapan rasa yg tidak diterima karna janji tersebut

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nova Sarii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Assalamu'alaikum," terdengar suara salam dari luar.

"Wa'alaikumussalam," mama berjalan ke depan membukakan pintu.

"Assalamu'alaikum tante, Nayla nya ada tan? "

"Ada nak di dalam, mari masuk tante panggilkan Nayla dulu ya. "

"Terimakasih tante, "

"Nay, di luar ada yg nyariin nak,"

Mama menghampiriku yg lagi nonton, "

"Siapa ma?, " aku menoleh kepada mama.

"Mama juga baru ini lihat wajahnya Nay lelaki berdua, "

"Lelaki? siapa ma?"

"Kamu sampiri aja keluar dan bawakan minum, "

"Baik ma, " aku membuat dua gelas minuman, aku membawa minuman dan cemilan kedepan.

Aku meletakkannya di atas meja, "silakan diminum, " aku duduk sambil menawarkan minuman.

Aku lihat dua orang lelaki duduk yg satu tersenyum padaku dan yg satunya lagi menundukkan kepalanya.

"Assalamu'alaikum, maaf jika kedatangan kami menganggu waktu ukhti, kenalkan nama saya Arif dan ini teman saya Haykal," Laki-laki itu menatap ke arahku sambi tersenyum, dan temannya masih menundukkan kepala.

"Silakan diminum bang, " aku mempersilakan.

"Terimakasih."

"Maaf, apakah sebelumnya kita pernah kenal?" aku bertanya sambil melihat ke arah lelaki yg bernama Arif.

"Hem, kita pernah ketemu dalam kegiatan bukber bersama anak panti tiga tahun lalu, " jawab lelaki yg sedari tadi menundukkan kepala. "

"Selama itu masih ingat?" tanyaku penasaran.

"Hem, darimana tau nama dan rumahku? "

"Dari teman ukhti, " dia kembali menundukkan kepala.

"Ukhti Nayla, saya ingin menyampaikan niat baik teman saya kepada ukhti, Haykal teman saya ingin ta'aruf dengan ukhti," dia menatapku.

Aku kaget mendengarnya, karna aku gak kenal dia sebelumnya tiba-tiba ingin ta'aruf denganku. "Ini CV teman saya boleh ukhti pertimbangkan, " dia menyodorkan kertas kepadaku.

Aku mengambilnya dan melihatnya sekilas.

"Disana juga ada no HP teman saya ukhti, ukhti bisa menghubungi no tersebut jika ada yg akan ditanyakan, " katanya lagi.

"Insyaallah, saya baru pertama kalinya menerima CV ta'aruf, " bilang ku sambil melihat kertas tadi.

"Kami pamit dulu ukhti, Assalamu'alaikum. " mereka berdiri sambil salam tanpa berjabat tangan denganku.

"Wa'alaikumussalam." aku berjalan di belakang mereka. Mereka datang dengan menggunakan motor, aku lihat temannya Arif dibonceng. Aku masuk ke dalam dan membawa gelas dan cemilan tadi ke belakang.

Aku lihat mama lagi istirahat di kamar, aku mengambil kertas tadi dan membawanya ke kamarku.

Statusku masih bertunangan dengan Fadli dan akan menikah. Tapi Fadli sudah berkhianat dan sampai saat ini gak ada niat baiknya untuk menjelaskan kepadaku, menghubungiku juga gak pernah lagi.

Hpku berdering, aku mengambilnya tertera nama Fadli di sana,

Aku malas untuk mengangkatnya, dua kali panggilannya ku abaikan, "Assalamu'alaikum Nay kok gak diangkat? "

"Aku gak membalasnya.

Dia menelpon ku lagi tetap gak ku angkat.

" Nay aku ke sana ya. "

Aku abaikan telpon dan pesannya. Hatiku masih sangat sakit. Aku menaruh HP dan pergi mengambil wudhu untuk sholat ashar.

Selesai sholat aku menyiram bunga-bunga di halaman dan membersihkan rumah.

"Assalamu'alaikum kakak, " Silvi turun dari motor sambil merentangkan tangan.

Aku menghindar "Bau dek, " candaku sambil menutupi hidung.

"kakak ih nyebelin, " omelnya sambil masuk ke dalam. Aku tersenyum melihat tingkahnya.

"Nay tadi temannya? " tanya mama sambil meletakkan gorengan. "Ya ma, " jawabku sambil melihat mama. "Ganteng, " bilang mama. Aku diam saja dan gak mau berkomentar. "Teman sekolah apa teman kerja nak? " tanya mama lagi.

"Temannya dari teman Nayla ma," jawabku seadanya. "Oh begitu, ayo nak kita makan gorengan, " aku menyudahi pekerjaanku dan duduk memakan gorengan yg mama bikin. "Silvi lagi mandi ma? " tanyaku sambil mengigit goreng pisang kesukaanku. "Ya nak dia lagi mandi."

"Nay, apa dia gak pernah lagi nelpon? " mama melihat ke arahku.

Aku tau arah pertanyaan mama, aku juga gak mau berbohong, "tadi dia nelpon ma tapi gak Nay jawab Nay masih kecewa,"

"Mama berharap itu semua gak benar nak." "semoga ma, " jawabku dan berdiri, "Nay ke dalam ya ma mau mandi gerah, " alasanku karna aku malas membahas dia.

"Ya mama mau nyantai disini dulu, " kata mama.

"Aduh kak kayak musuhan aja sama diriku, aku ke luar kakak ke dalam, " canda Silvi.

"Brisik kakak mau mandi gerah, " kataku.

"Kak tadi aku lihat Fadli di jalan, " katanya.

Aku gak merespon karna bagiku gak penting untuk membahasnya. Aku terus berjalan tanpa memperdulikan Nayla bicara.

"Yah aku dicuekin kak, " seru Silvi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!