Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28 Surat Perceraian
"Kamu akan menikah?" tanya Ramos ketika keponakannya menyampaikan keinginannya.
Mizwar kakek juga ada di sana di mana mereka sedang melakukan makan siang bersama dan cukup kaget mendengar permintaan dari Cilla.
"Benar, Om. Cilla sudah memutuskan untuk menikah. Cilla minta doa restu pada Om, Tante dan juga Kakek," jawab Cilla.
Tidak ada langsung jawaban dari mereka dan justru mereka semua saling melihat satu sama lain, ekspresi wajah itu terlihat jelas menyembunyikan sesuatu dan bukan merupakan kabar baik yang diberikan Cilla.
"Cilla, apa alasan kamu tiba-tiba memutuskan untuk menikah?" tanya Mizwar.
"Gama!" mata Cilla menoleh ke arah putranya yang sedang belajar dan masih terlihat dari meja makan.
"Cilla, terkadang kasihan kepada Gama. Gama tidak berani mengungkapkan rasa kesepiannya kepada Cilla, mengenai rasa kerinduannya kepada sosok seorang ayah. Jika Cilla mengajaknya untuk ke tepi laut menabur bunga dan maka dia akan bercerita dengan ayahnya. Cilla menikah bukan untuk keinginan sendiri, tetapi semua untuk Gama," jawab Cilla.
"Kamu yakin akan menjalankan semua ini?" tanya Ramos.
"Iya Om," jawab Cilla.
"Lalu siapa calon suami kamu?" tanya Miska.
"Benar Cilla, bukankah seorang wanita yang sudah single parent dan pasti harus mendapatkan calon suami yang bukan hanya menginginkan kamu sebagai istrinya, tetapi juga menginginkan putra kamu?" tanya Arbil.
"Alhamdulillah orang itu benar-benar baik, Cilla sudah cukup mengenalnya dan melihat selama ini dia memang sangat menyayangi Gama. Cilla yakin dia akan menjadi pendamping dan juga Ayah sambung yang baik untuk Gama," jawab Cilla.
"Siapa calonnya?" tanya Robby.
"Rekan bisnis Cilla, beliau kebetulan jika seorang CEO dari grup Antam," jawab Cilla.
"Andrean Bagaskara?" tanya Ramos memastikan sepertinya orang yang disebutkan keponakannya itu tidak asing.
"Benar, Om!" jawab Cilla.
"Kamu benar-benar yakin dengan keputusan kamu dan juga pilihan pria yang akan menikah dengan kamu?" tanya Ramos memastikan kembali.
"Cilla meyakini semuanya," jawabnya tanpa ragu.
Mereka semua tidak terlalu berkomentar, bahkan mereka juga tidak memberikan dukungan yang besar. Tetapi tidak juga menyangka keinginan Cilla.
*****
"Bagaimana ini? Cilla akan menikah dengan orang pilihannya? selama ini di dalam ingatannya dia adalah wanita yang setia menjadi seorang janda ketika suaminya meninggal dalam kecelakaan pesawat. Dia tidak mengetahui apa yang terjadi yang sebenarnya? Apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi semua ini?" tanya Miska.
"Kita adalah orang yang bertanggung jawab atas semua. Bagaimanapun Cilla belum mendapatkan surat resmi perpisahan dari Rasyid," sahut Mizwar.
"Kalau begitu kita suruh Rasyid mengeluarkan surat perceraian. Bagaimana pun Rasyid harus melepaskan Cilla secara resmi. Secara Agama mereka semua sudah sah bercerai karena sudah tidak tinggal bersama begitu lama, tetapi secara hukum mereka berdua masih terikat hubungan suami istri dan ini akan menjadi petaka jika kita hanya diam saja membiarkan Cilla menikah," sahut Ramos.
"Lalu apa Rasyid mau menceraikan Cilla Secara agama?" tanya Miska ragu.
"Aku rasa dia tidak akan melakukan hal itu. Dia saja sampai saat ini masih berusaha mendekati Cilla," jawab Lulu dengan tidak yakin.
"Bagaimanapun Rasyid harus mengambil keputusan dan tidak bisa semena-mena," jawab Ramos.
"Lalu ada apa dengan kamu Ramos. Papa memperhatikan ekspresi wajah kamu sedikit tidak suka ketika Cilla menyebutkan nama calon suaminya. Kamu sepertinya sudah sangat mengenal orang tersebut?" tanya Mizwar.
"Tidak! saya tidak berpikiran apapun dan terserah Cilla ingin menjalin hubungan pernikahan dengan siapa. Maka oke-oke saja. Hanya saja saya merasa hubungan mereka terlalu cepat dan membuat saya sedikit kaget," jawab Ramos.
"Kita mendoakan saja yang terbaik dan semoga pilihan ini yang terbaik untuk Cilla. Bagaimanapun dia berhak bahagia dan dengan siapapun itu," sahut Miska membuat mereka mengganggukan kepala.
Pasti mendukung apapun keputusan dari salah satu anggota keluarga mereka, mungkin banyak hal yang harus mereka pertimbangkan dan juga harus diselesaikan sebelum Cilla dan Andrean melaju ke pernikahan.
****
Tok-tok-tok.
Rasyid melihat ke arah pintu saat pintu ruangannya diketuk dan bahkan dia belum menyuruh masuk seorang yang memasuki ruangan itu sudah masuk begitu saja dan tidak lain adalah sahabatnya Arya.
"Sepenjang aku perjalanan menuju ruanganmu, perusahaan ini tampak sepi sekali. Aku sudah mulai mencium bau-bau kebangkrutan dalam perusahaan ini," ucap Arya membuat Rasyid mendengus tersenyum.
"Tumben sekali kau datang ke kantorku?" tanya Rasyid tanpa menanggapi sindiran dari sahabat kita.
"Ini!" Arya meletakkan dokumen berwarna hijau di atas meja yang membuat Rasyid mengerutkan dari.
"Apa ini?" tanya Rasyid.
"Lihatlah!" jawab Arya.
Rasyid akhirnya membuka dokumen tersebut dengan mata melotot.
"Aku hanya mendapatkan perintah dari keluarga Mizwar untuk mengantarkan dokumen perceraian kepada kamu. Kamu harus menandatanganinya untuk pengesahan perceraian kamu dengan Cilla," ucap Arya mungkin berat hati menyampaikan sendiri kepada temannya tetapi juga dia bekerja dengan keluarga Mizwar dan mau tidak mau harus menuruti permintaan keluarga itu.
"Kenapa mereka tiba-tiba mengirim dokumen perceraian kepadaku?" tanya Rasyid.
"Karena Cilla akan menikah lagi," jawab Arya membuat Rasyid mengangkat kepala menatap serius temannya itu yang pasti cukup kaget mendengar informasi itu.
"Dia akan menikah?" tanya Rasyid memastikan membuat Arya menganggukkan kepala.
"Jangan tanya aku dia akan menikah dengan siapa dan jujur saja aku tidak tahu siapa pria yang akan dia nikahi apakah pria yang dekat belakangan ini dengannya atau ada yang lain," jawab Arya klarifikasi terlebih dahulu sebelum dikejar pertanyaan oleh sahabatnya itu.
"Kamu tanda tanganlah perceraian itu agar kamu dan Cilla resmi bercerai," ucap Arya.
"Apa gunanya tanda tanganku dan apa gunanya surat resmi perceraian Antara aku dan Cilla?" tanya Rasyid.
"Karena Cilla akan menikah dan aneh sekali jika seorang wanita menikah tanpa adanya surat resmi perceraian dari suaminya sebelumnya dan mungkin saja keluarga Mizwar tidak mau mengambil resiko tentang hal itu," jawab Arya.
"Lalu bagaimana dengan sebelumnya? bukankah Cilla juga pernah menikah dan bahkan memiliki anak, mereka membiarkan hal itu terjadi dan tanpa ada pemberitahuan denganku atau surat perceraian dari?ku" tanya Rasyid.
Arya terdiam mendengar perkataan temannya itu.
"Iya kamu benar juga. Aku baru menyadari hal itu dan bukankah sebelumnya Cilla menikah dan semuanya baik-baik saja. Tetapi mungkin saja mereka benar-benar ingin tidak ada hubungan apapun lagi antara kamu dan juga Cilla atau mungkin dengan suami sebelumnya tidak ada pendaftaran pernikahan di pengadilan agama dan mungkin tidak memerlukan surat resmi perceraian,"
"Mungkin saja suaminya saat ini menginginkan pernikahan sah secara agama dan juga hukum dan membutuhkan surat perceraian yang jelas," ucap Arya mencoba untuk berpikir positif.
"Lucu sekali," Rasyid hanya tersenyum geleng-geleng kepala dan menutup dokumen tersebut.
"Kau tidak akan menandatanganinya?" tanya Arya.
"Suruh saja Cilla sendiri yang meminta kepadaku," jawab Rasyid.
"Rasyid hal itu tidak mungkin. Cilla saat ini lupa ingatan dan mana mungkin dia meminta surat perceraian darimu. Dia pasti akan bingung ternyata dia memiliki suami sebelum almarhum suaminya," ucap Arya merasa temannya itu sangat tidak masuk akal dan mempersulit dirinya.
"Bawa dokumen ini dari atas mejaku dan aku tidak akan menandatanganinya," jawab Rasyid.
"Rasyid, ayolah jangan membuatku harus bolak-balik ke tempat ini ketika mendapat perintah dari keluarga Mizwar," ucap Arya.
Rasyid kembali melihat pekerjaannya dan benar-benar tidak ada niat untuk menandatangani surat bercerita membuat Arya menghela nafas.
Bersambung......
mudah2an cilla bahagia bersama andrean dan ada pigur ayah untuk gama
untuk rasyid hidupmu ha akan bahagia bersama cilla