NovelToon NovelToon
Si Gadis Dingin

Si Gadis Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: RANIYAH FAZILA

Si Gadis Dingin bernama Zea yang menghadapi banyak masalah didalam keluarganya , menyebabkan dirinya menjadi seorang yang selalu menyendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RANIYAH FAZILA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETENANGAN

Zea duduk bersantai di sofa, membaca novel favoritnya.

' 𝘚𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘵𝘢𝘮𝘢𝘵! ' batin Zea.

Zea terus membaca novelnya, setelah beberapa saat akhirnya novel itu tamat.

"Tamat juga, novel ini sangat bagus! aku menyukainya!" gumam Zea.

Tiba-tiba terdengarlah suara dari perut Zea, ya! Zea sedang lapar.

"Lapar! enaknya makan apa ya? "

Zea yang ingin segera makan, langsung bergegas menuju dapur.

Bibi pembantu ternyata sudah menyiapkan sup untuknya.

"Wah! sup kesukaanku! " ucap Zea gembira.

"Silakan dimakan non" kata bibi itu tersenyum.

"Hmm..., enak banget bi! " ungkap Zea.

"Tentu, ini kan spesial buat non Zea" katanya.

Zea melihat bibi pembantunya.

"Bibi nggak makan? " tanya Zea.

"Nanti saja non" jawab bibi.

" Bibi makan sekarang saja bi " ungkap Zea.

"Baik non" kata bibi, ia tidak bisa menolak karena Zea lah yang memintanya.

Zea memerintahkan koki untuk memasak makanan untuk semua bibi pembantunya.

"Oh iya bi, Zea boleh minta tolong panggilkan kak Lea? " tanya Zea.

"Baik non, akan bibi panggilkan" jawabnya.

Tidak lama kemudian, Milea datang.

"Terima kasih ya bi.oh iya, bibi boleh panggil semua bibi yang lainnya buat makan bareng-bareng ya bi! " ungkap Zea.

Bibi mengangguk, memutuskan untuk memanggil yang lainnya untuk makan bergantian.

"Kak Lea, cobain deh! ini enak banget loh! " ucap Zea memberikan semangkuk sup.

Bibi pembantunya sengaja membuatkan lebih untuk Zea, karena Zea biasanya nambah terus kalau sudah makan sup.

Milea memakan sup itu sampai habis.

"Benar!, rasanya sangatlah enak! " ungkap Milea.

"Benarkan kata Zea! " ucap Zea.

"Emm, ini adalah sup terenak yang aku coba" ungkap Milea.

Zea menatap Milea, ingin mengatakan sesuatu.

"Kak Lea, mau nggak nemenin Zea beli novel? hehe" tanya Zea.

"Ayo kita berangkat sekarang! " jawabnya.

Zea pergi ke kamar Leo, sebelum masuk tentunya Zea mengetuk pintu dahulu.

"Masuklah! " ucap Leo.

Zea memberitahu kakak-kakaknya.

"Kak, sebenarnya Zea mau beli novel. Zea izin keluar ya? bolehkan kak? " ungkap Zea.

"Tapi harus dikawal! " jawab Johan.

"Benar kata kak Johan" kata Roy.

"Kakak antar mau? " tanya Leo.

"Nggak usah kak, Zea udah sama kak Lea ko" jawab Zea.

"Ya udah " ucap Leo.

"Milea, tolong jaga Zea ya!. Jangan sampai Zea terluka! " perintah Roy.

"Baik" Milea mengangguk.

"Terima kasih kak Johan, kak Leo, kak Roy" ucap Zea.

Zea sampai ditoko buku, memilih novel.

' 𝘒𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘩! 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘭𝘢𝘨𝘪 ' pikir Zea.

Setelah memilih tiga buku yang ingin dia baca, Zea kemudian membayar buku itu.

Saat Milea sedang menyetir, tiba-tiba ada yang menghadang dari depan.

Mobil itu berwarna putih. Seseorang keluar dari mobil itu membawa pistol.

Milea yang menyadari itu segera melindungi Zea.

Pengawal keluar mobil yang juga membawa senjata untuk jaga-jaga.

Untungnya para pengawal sudah terlatih, jadi tidak perlu khawatir.

Mereka berkelahi, hingga beberapa menit kemudian...

DORR...

Suara tembakan terdengar.

Peluru itu hampir saja mengenai pengawal, tapi beruntungnya peluru itu meleset.

Pengawal yang menyadari ada kesempatan, segera menyerang orang itu hingga terjatuh.

Pistol terjatuh di aspal.

Zea memeluk Milea, khawatir jika terjadi sesuatu.

"Tenang ya Zea! kita semua pasti akan baik-baik saja" ucap Milea meyakinkan Zea.

Zea berdoa didalam hatinya, meneteskan air mata.Zea tidak mau hal yang sama terulang kembali.

Orang itu dan beberapa anak buahnya berhasil dikalahkan, polisi menangkap mereka .

Ternyata, orang-orang itu adalah buronan yang dicari-cari oleh polisi.

Mereka melanjutkan perjalanan pulang.

Sesampainya dirumah...

"Kalian baik-baik saja? " tanya Roy panik.

"Kami semua baik-baik saja, hanya saja ada sedikit lecet dimobil " jawab Milea.

"Alhamdulillah, untungnya kalian baik-baik saja" ucap Leo.

Mata Zea berkaca-kaca, ingin menangis.

Johan memeluk Zea.

"Cup cup cup, jangan menangis ya Zea! " kata Johan mengusap air mata Zea.

"Zea nggak mau hal yang sama terjadi lagi kak, Zea... Zea nggak mau. Kenapa sih ada orang yang mau mencelakai Zea? padahal kenal aja nggak, Zea merasa dianggap seperti musuh. Mungkin... mungkin orang itu membenci Zea... " ungkap Zea dengan gemetaran.

"Zea kan tadi cuma mau keluar sebentar, cuma beli buku aja.. " lanjutnya .

"Maafkan saya, saya seharusnya bisa membuat Zea lebih tenang" ucap Milea.

"Tidak perlu minta maaf, ini bukan salahmu" kata Leo.

Johan membawa Zea ke kamarnya untuk memenangkan diri disusul oleh Leo dan Roy.

Zea duduk di atas kasur, terdiam.

"Kak maaf ya, karena kejadian tadi mobil kakak jadi lecet " kata Zea.

"Nggak papa Zea, lagipula itu cuma mobil aja ko. Yang penting Zea bisa pulang dengan selamat! " ucap Leo.

Zea mengangguk pelan.

Tidak lama, Zea sudah tertidur pulas. Leo dan Roy menemani Zea. Sementara Johan pergi mengurus kejadian tidak terduga tadi.

Leo tidur di sofa kamar Zea dan Roy tidur di samping Zea.

Mereka semua lelah, apalagi dengan Zea.

Johan masuk ke kamar Zea, mengecup kening Zea. Johan tersenyum.

"Maafkan Kak Johan ya Zea! " ucap Johan.

Setelah itu Johan kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

1
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Frontier
micho0w0
Ceritanya keren banget, semangat terus thorr!
Z: Iya, terima kasih banyak ya! 😊💐💐
total 1 replies
Star Kesha
Dahsyat, author kita hebat banget bikin cerita yang fresh!
Z: Terima kasih banyak 😊💐💐
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!