Si Gadis Dingin
Hari itu adalah hari dimana Zea tidak bisa melupakan kejadian menegangkan yang terjadi.
Rumah itu seperti tidak ada cahaya lagi, atau bisa dibilang keluarga itu hampir runtuh.
Keadaan makin memburuk.
Zea sebagai anak perempuaan satu-satunya di keluarganya dengan tiga saudara laki-lakinya.
Kakak pertamanya bernama Johan, kakak kedua bernama Leo, dan kakak ketiganya bernama Roy.
Mama Zea bernama Zera dan papanya Riko.
_______
Hari itu setelah Zea pulang sekolah, Zea melihat kedua orang tuanya bertengkar di ruang keluarga.
Zea segera pergi ke kamarnya, berganti pakaian dan turun memasuki ruang keluarga.
"TIDAKK, INI SEMUA SALAHMU" bentak Riko kepada istrinya
"KENAPA KAU MENYALAHKANKU?, KAULAH YANG MEMULAINYA" bentak Zera kepada suaminya.
"MA, PA, SUDAH CUKUP" kata Zea kepada orang tuanya dengan nada tegas.
Seketika pertengkaran itu terhenti.
Emosi mereka mulai mereda perlahan.
"Pa, ma, kenapa kalian bertengkar hampir setiap hari?, apa mama dan papa tahu perasaan anak anakmu yang mendengarkan perdebatan kalian setiap harinya? " tanya Zea kepada kedua orang tuanya.
"Maafkan mama Zea, mama telah membuat kalian merasa tidak nyaman" jawab mamanya.
"Papa juga minta maaf Zea, papa terbawa emosi" jawab papanya.
Zea menahan air matanya, terdiam karena ia juga tidak mengharapkan pertengkaran terjadi.
Kakak keduanya Leo, yang mengetahui bahwa dirumah terjadi pertengkaran langsung pulang dari kantornya.
Sesampainya di rumah...
"Bi, dimana kedua orang tuaku berada? " tanyanya kepada pembantu di rumahnya.
"Di ruang keluarga Tuan" jawab pembantu itu.
"Iya bi, Terima kasih" katanya.
Leo, segera menuju ruang keluarga. Melihat adiknya Zea yang berdiri terpaku karena menahan air mata dan kedua orang tuanya yang pergi menuju kamar yang terpisah.
Leo segera membawa adiknya menuju kamarnya dan menenangkannya.
"Kak, kenapa kakak kembali kerumah?bukannya kakak sedang banyak pekerjaan? " tanya Zea kepada kakaknya.
"Tidak apa apa Zea, lagi pula pekerjaannya tidaklah banyak" jawab Leo
"emm... " Zea mengangguk.
" Jika kau mau menangis, menangislah "kata kakaknya Leo.
Zea yang tidak bisa menahan air matanya pun menangis.
"Kak, kenapa keluarga kita bisa menjadi seperti ini ya kak? " tanya Zea lagi sambil menangis .
Leo menghela nafasnya .
"Kita harus sabar Zea, kakak juga tahu kalau kita tidak bisa seperti ini terus " Jawabnya
" kakak... " jawabnya yang kehabisan kata kata.
"Aku juga capek kak, melihat mama dan papa bertengkar terus" kata Zea, yang tangisnya mulai mereda.
Leo menghela nafasnya lagi dan terdiam.
_______Flashback________
Suara piring dan alat makan yang beradu.
Saat itu mereka sedang makan malam.
Papa, mama, Zea dan Leo.
Zea dan Leo hanya fokus makan, sementara mama makan dengan menahan emosi.
Papa makan dengan memegang handphone ditangannya, dengan raut wajah yang senang.
Mama yang muak dengan perilaku papa kemudian pergi ke kamarnya, meninggalkan makanannya yang tersisa setengah.
Di sisi lain papanya justru tidak peduli dengan kepergian mama yang menuju ke kamarnya. Papanya asik bermain ponselnya tanpa memperdulikan keadaan disekitarnya.
Suasana menjadi hening, hanya suara tawa papa yang terdengar beberapa saat.
Selesai makan.
Leo yang melihat wajah adiknya yang murung mengajaknya pergi untuk menghiburnya.
_____________________________________
Oh iya, yang nanyain kakak pertama dan ketiganya Zea dimana, mereka itu sedang di luar negeri ya!.
Johan berada di Singapura dan Roy di Australia. Dan Leo memegang salah satu perusahaan milik keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Frontier
2025-05-31
1