NovelToon NovelToon
Love Story About Aminah Maher

Love Story About Aminah Maher

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gondrong Begaol

Aminah hancur berantakan tak berdaya, ketika suaminya yang bernama Galah menceraikannya mendadak. Alasannya, ketidakpuasan Galah terhadap Aminah saat adegan di atas ranjang yang tak pernah memuaskannya.

Galah lelaki Hiperseks, ia selalu berekspektasi berlebihan dalam adegan Hotnya. Belum lagi, Galah kecanduan alkohol yang sering memicu Emosinya meluap-luap.

Dunia mulai berputar dalam beberapa tahun setelah Aminah menjanda dan memiliki anak satu. Ia bertemu dengan lelaki yang lebih muda darinya yang bernama Aulian Maherdika Rahman. Maher keturunan orang kaya dengan lingkungan keluarga yang selalu mencemooh kemiskinan, baik kerabat sekaligus keluarga barunya

Apa yang akan terjadi dengan Aminah dan Maher dalam menghadapi Perasaannya yang sudah tumbuh dan saling mencintai. Hubungan mereka jelas bertolak belakang dengan keluarga Maher yang sombong, Angkuh dan selalu mencemooh Aminah berstatus janda anak satu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gondrong Begaol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aminah Galah

Di sebuah Desa terpencil yang lumayan jauh dari keramaian Kota, Aminah tengah sibuk mengurusi Putranya yang baru berusia Empat Bulan. Hatinya sangat senang atas kehadiran Buah hatinya yang tampan itu. Aminah pun memberikan sebuah Nama Raden Umar.

kebahagian sang Ibu sangat melekat pada Aminah, meski keadaanya lebih dominan tak berpihak padanya. Sikap Galah sang Suami selalu bersikap kasar dan tak wajar. Dari mulai memberi nafkah yang jauh dari berkecukupan serta Hiperseks pada Galah selalu melukai tubuh Aminah hingga memar. Tak hanya itu saja, Galah selalu mabuk-mabukan setiap harinya.

Rasa lelah Aminah mengahadapi Galah hampir membuatnya menyerah. Namun, semenjak kehadiran Putranya di tengah konflik Rumah Tangganya. Membuat Aminah bertahan dalam kondisi apapun, itu semua demi Putranya. Aminah tidak mau Putranya tumbuh tanpa seorang Ayah, meski Ayahnya tak memiliki akal sehat selayaknya para Ayah yang lain.

"Aminah ...." teriak Galah sekeras musik Barongsai yang sibuk menunjukkan aksinya di kerumunan.

"ya, Mas ..." jawabnya tertunduk dan perlahan.

Tubuh Galah yang saat itu tampak kokoh dan tampan, membuat Aminah tak kuat menatap matanya berlama-lama. Bukan berarti untuk memujinya, melainkan takut akan memicu Hasrat Hiperseks nya.

"Ayok lah, jangan diam saja kau, Minah" katanya bernada serak dalam keadaan mabuk sepulang dari Tongkrongan bersama rekan-rekannya di siang bolong.

Galah mulai memicu hasrat birahi dalam keadaan mabuk dan duduk di sofa panjang di ruang tengah. Tubuhnya sudah tak mengenakan baju dan celana lagi, Aminah perlahan menghampirinya dengan keadaan tubuh masih lemas karena kesakitan sisa dari semalam ulah Galah menyetubuhinya di kamar mandi.

Ingin sekali rasanya meluapkan amarah. Namun, Aminah tidak bisa selain jiwanya yang selalu memberontak seorang diri. Marah tapi, tidak ada keberanian. Berupaya tapi, kalah keras dan hanya menyiksa dirinya.

"Apalagi, Mas...?" Ucapnya bernada pelan dalam keadaan tubuh sempoyongan dan menjauhkan pandangannya terhadap tubuh Galah yang tak sehelai tertutup kain.

"ahh ..., kau ini pura-pura saja, layani aku sekarang, cepat!" Penuh tajam pada pandangannya.

"Baru semalam kita melakukannya di Kamar mandi, sekarang kau meminta lagi?"

"Banyak bicara kau" Bentak Galah dan menariknya paksa dengan kasar.

Aminah diam tak merespon apa yang di lakukan Suaminya. Ia pasrah dalam keadaan sakit yang menggerogoti tubuhnya. Keganasan Galah semakin jadi-jadi, apalagi ia dalam keadaan mabuk. Hasratnya begitu kuat mengalir dan berupaya untuk menghabisi hasratnya di sofa panjang bersama Aminah.

Sofa panjang itu menjadi saksi bisu di siang bolong bagi Aminah yang terus di bulak-balikan tubuhnya oleh Galah hingga Dua jam lamanya. Rasa sakit yang berlebihan sudah terbiasa menemani Aminah.

Tubuhnya mulai memerah karena cengkraman Galah begitu kuat, Aminah hanya membiarkan itu terjadi. Melawan bukan hak nya, menyerah bukan keputusan yang bijak ditengah hasrat Galah yang meluap.

"Ini yang kalian berikan kepada Putri ke sayang mu?" Keluh Aminah dalam hatinya atas pilihan terbaik bagi kedua orang tuanya.

Perjodohan adalah awal malapetaka bagi Aminah, dimulai dari status kehalalannya terikat Sah dan akan berakhir setelah Halal itu terpisah oleh sebuah surat yang di keluarkan oleh pengadilan Agama. Itu pun tidak tahu kapan akan terjadi.

Dampak dari Materialistis kedua orang tuanya akan mencatat sejarah pada Sumsum Hati Aminah, perempuan yang saat itu pernah menjadi kembang Desa bagi para pemuda sekampungnya. Kini menjadi Sejarah korban Hiperseks lelaki halal.

"Ini untuk mu .." kata Galah memberikan uang nafkah senilai Lima puluh ribu rupiah usai memuaskan nafsunya di sofa selama Dua jam. Lalu, pergi keluar entah kemana.

Aminah tersungkur di ujung sofa panjang tanpa sepatah kata, selain menerima uang yang mungkin tak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

Batinnya mengeluh dan memicu Kepalanya berputar cepat untuk meminta uang lebih. Namun, tertahan karena tubuhnya yang akan menjadi korban selanjutnya. Ia memilih diam dan menghindar perlahan dengan menopangkan tubuhnya di setiap dinding rumahnya menuju kamar Umar yang tengah sibuk tidur.

"Tidur mu nyenyak, Nak" kata Aminah dan mengelus pipi Umar yang selembut sutra.

Aminah bernyanyi dengan suara yang begitu merdu untuk membuat Umar lebih nyenyak dalam tidurnya. Nyanyian itu mengurai air mata Aminah berjatuhan pada baju yang dikenakannya. Itulah sisi baik Ibu, berupaya dalam situasi yang tak berpihak hanya demi kebahagiaan Putranya.

Malam tiba di penghujung sepertiga malam pertama, angin mengendap-endap di sela lubang jendela dan mulai menggerayangi tubuh Aminah dan Umar. Selimut tebal pun di tariknya untuk menutupi tubuh keduanya. Namun, bagi Umar tak cukup selimut tebal saja. Ia merengek menangis karena rasa lapar dan hausnya menggerogoti perutnya. Aminah lekas bertindak cepat untuk menyusui Umar yang menangis.

"Owa, owa, owa ...." Suara tangis Umar kencang dan terhenti sekaligus, karena sikap Aminah yang lembut mampu menenangkan Umar dalam sekejap, apalagi Air Susu Aminah membuat Umar serasa menikmati sajian terenak malam ini.

Seketika malam itu pun berubah hening dan mengalir sebuah kebahagian di atas ranjang empuk mereka. Lalu, keduanya melanjutkan tidurnya saling memeluk di antara tumpukan selimut serta pembatas kasur empuk oleh bantal kecil.

Ditempat yang sama, sekumpulan lelaki dewasa yang sudah memiliki istri kini tengah sibuk membicarakan sesuatu yang tak seharusnya di bicarakan. Kekurangan dan kelebihan sang istri selalu menjadi tranding topik seolah dunia sosial media. Tujuannya hanya untuk mencari jati diri, bahwa aku lah pemenangnya.

Jhon, adalah salah satu teman dekat Galah. Ia selalu membicarakan soal Istrinya yang nakal dalam adegan ranjang, namun Jhon kewalahan menghadapinya. Galah merasa iri karena ia tak seberuntung Jhon. Diam adalah pilihan terakhir untuk tidak menjadi korban ejekan para temannya. Namun, isi kepala Galah mulai liar mengarah terhadap perempuan yang akan memuaskan nafsunya.

Setelah obrolan mereka selesai dalam beberapa hari. Galah mulai terobsesi terhadap cerita Jhon soal kenakalan Istrinya di ranjang. Jelas hal itu mulai menumbuhkan

sebuah rencana busuk Galah mengalir kuat dan mendorongnya ke sesuatu tempat yang sering di kunjungi. Tapi, tak berani untuk masuk selain dari tawaran tuannya waktu itu.

Tempat itu adalah Rumah Jhon, Galah mulai memberanikan diri untuk masuk dengan mengendap-endap perlahan untuk menemui istri Jhon yang saat itu tengah bermandikan parfum seusai mandi. Tampak jelas, tubuh indah istri Jhon melintasi isi kepala Galah untuk memilikinya.

"Hei ..." tegur nada pelan Galah yang sudah berada di kamar Jhon.

Kaget dan bercampur aduk bagi istri Jhon atas kehadiran Galah yang tiba-tiba berada di kamarnya. Malu bukan main yang di rasa istri Jhon, karena ia mengenakan baju teramat tipis tanpa mengenakan dalaman. Jelas itu memicu Hasrat Galah yang ganas.

"Apa yang kau lakukan di kamar ku?" Tanya Sarah istri Jhon dan menjauh dari Galah.

Galah bersikap tenang seperti lautan tak memiliki ombak. Ketenangan salah satu rencananya untuk mengusir kepanikan Sarah yang berada di penghujung kamar.

Selain wangi parfum pada tubuh Sarah,warna lipstik yang melekat merah pada bibir Sarah membuat Galah semakin terobsesi untuk mengunyahnya. Penyudara yang bulat dan kokoh, semakin menari-nari di kedua bola mata Galah.

"Mulus dan besar ..., Jhon beruntung mendapatkan Sarah!" Kata Hati Galah dengan manik-manik mata keranjang.

Lalu, Galah mengeluarkan ponselnya untuk memutar percakapan Jhon saat bersama teman-temannya. Dalam rekaman itu terdengar jelas bahwa Jhon mengeluh akan kenakalan Sarah di atas ranjang yang membuatnya kewalahan.

Percakapan itu membuat Sarah malu karena sisi kepribadian soal biologisnya telah di ketahui oleh orang lain. "Terus apa yang kau inginkan?" Tanya Sarah.

"Sederhana saja, Sarah! Aku hanya ingin membuat mu merasakan kepuasan yang sejati, maka dari itu aku datang kesini!" Ujar Galah berdiam diri tanpa melakukan sesuatu, selain kedua bola matanya terus memandangi Penyudara milik Sarah.

Perkataan Galah mulai menjalar merasuki Kepala Sarah dan memutar cepat berupaya untuk menyaringnya. Namun, Sarah lemah akan hal itu, karena ia sendiri tak bisa mengelak dari kenyataan yang sebenarnya, bahkan sempat ingin mencari sosok lelaki yang bisa memuaskan nafsunya.

Lalu, Keduanya diam sejenak tanpa mengatur sebuah rencana. Tapi tidak dengan batin mereka, seolah ada gesekan dan mulai merangkai Kolusi Hati. Itu semua, hanya untuk mendapatkan keuntungan dari kedua belah pihak yang haus akan itu.

Lambat laun, wajah Sarah memerah malu perlahan terlihat dan menunjukkan, bahwa Biologisnya tak pernah terpenuhi dengan puas oleh Jhon. Sarah terpojok dalam situasi ini dan ia berusaha menahan diri untuk tidak berulah secara Agresif karena Galah sendiri belum menunjukan sesuatu yang di carinya selama ini.

"Lantas apa yang akan kau perbuat?" Tanya Sarah setenang embun di penghujung daun.

Galah mulai membuka kancing pada bajunya satu persatu dan menunjukkan tubuh yang tinggi serta kokoh pada ototnya tanpa sepatah kata. Setelah itu, Galah tetap diam seolah menunggu rencana apa yang ada dalam isi kepala Sarah.

"Tapi ..." kata Sarah tertuju pada tubuh Galah sampai tak bisa menyelesaikan perkataannya.

"Sampai kapan kau akan menahan diri" Batin Galah dengan angkuh karena upayanya membuat Sarah mulai terlena.

Tak pandang bulu, Galah lekas membuka celananya di mulai dari kancing, gesper serta resletingnya. Lalu, sekaligus celana jeans-nya miliknya mengendor dan terurai jatuh perlahan ke lantai.

Seketika Sarah terpacu akan sesuatu milik Galah yang berotot besar jauh lebih besar milik Suaminya. Adrenaline mulai terasa kuat di dalam aliran darah Sarah dan bergejolak panas hingga mengundang keringat di setiap pori-pori penyudaranya, merespon ingin melakukannya dengan cepat sekaligus. Pertanda itu terlihat jelas oleh Galah dan beranggapan Sarah mulai tergoda dalam hitungan detik.

"Brug ...." suara tubuh keduanya beradu yang dimulai oleh Sarah dan mulai menjalari tubuh Galah dengan nakal.

Percintaan semalam mulai mencatat sejarah tanpa sebuah kesepakatan yang di setujui akan berakhir seperti apa. Yang ada hanya kepuasan nafsu dari keduanya yang terus mengalir cepat. Keduanya memiliki hasrat yang tinggi atau Hiperseks. Sarah yang beringas dalam adegan di atas ranjang membuat Galah merasakan sensasi tiada banding dengan hal apapun. Apalagi Galah sempat mengingat soal Aminah yang payah akan hal itu. Tidak ada sedikit pun untuk menahan diri bahkan semakin lupa daratan dan fokus pada keberingasannya yang mendapatkan lawan seimbang.

Galah selalu mengajaknya untuk berpindah tempat mengelilingi rumah Sarah untuk mencari suasana yang lebih indah, dan Sarah pun mengiyakannya dengan pasrah tanpa menolaknya. Hampir Lima jam lamanya mereka terus merangkai hasrat murni yang sudah ada sejak lahir. Mereka terus melancarkan aksinya di luara batas Normal dan mengakhiri dengan tubuh yang benar-benar lelah seolah usai bekerja berat seharian.

"Hah ..., ternyata nikmatnya luar biasa" kata Galah bermandikan keringat.

Pagi tiba, dan Galah lekas pergi dari pintu belakang untuk menghindari dari orang-orang sekitar dan pulang menuju rumahnya. Lalu, Sarah mulai membersihkan tubuhnya dengan mengelus lembut. Di sela itu, ia mengingat akan keberingasan Galah terhadap tubuhnya terkoyak habis. Namun, membuatnya justru merasa senang.

"Jhon .., maaf! Kau suami yang payah dan aku akan terus bercinta dengan teman mu setiap waktu" kata Sarah tak menyesali atas perbuatannya sambil tertawa tipis penuh kebusukan.

1
ErisGTR
mami sebel deh aku klo mami ngomong/Scowl//Scowl/
Gondrongbegaol: hihihi
total 1 replies
ErisGTR
bab ini gue suka, peran Arumi mencolok banget galak nya dan tegas
ErisGTR
galak bener arumi
Gondrongbegaol
hihihi tahan tawa ya
ErisGTR
kebanyak maka daon kaya embe donk Maher
ErisGTR
saking mumet nya perdana menteri jadi kuda ya/Sob//Sob//Sob/
Squad R
ampun ya sama emaknya si Maher,riweh
Gondrongbegaol: kebanyakan makan kolek ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
trimaksih abang Inu
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seruuuu!!!
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seru bacanya!!
Squad R
wkwkwkwkwkwk bener" si Arumi ya bikin ngakak
Squad R
wkwkwkwk dasar arumi/Joyful/
Gondrongbegaol: nyebelin ya
total 1 replies
ErisGTR
cekek aja mbak nir wkwkkw
Gondrongbegaol: mati donk kak/Frown/
total 1 replies
Gondrongbegaol
apes kan di siang bolong wwkw
ErisGTR
robi kena batu nya soi bos wkwkwk
ErisGTR
haha
ErisGTR
kolusi hati, kata dan judul yang jenius Thor, aku suka/Drool/
Gondrongbegaol: hihihi, persengkokolan hati yang berbunga-bunga ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
gemes ky author nya ya/Smile//Smile/
ErisGTR
Cerita sehari-hari gue ini wkwkkw
Gondrongbegaol: thanks @erisgtr
total 1 replies
ErisGTR
lucunya Umar seperti anak tetangga/Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!