Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 ~ Mulai aneh ~
Ratih terdiam mendengar ucapan Mona,dia sedikit keberatan kalau harus memberikan perhiasannya sebagai mahar.Susah payah dia selama ini menabung uang agar bisa membeli perhiasan sedikit demi sedikit,setelah terkumpul seperti itu rasanya dia tidak ikhlas melepaskannya.
"Tenang saja Tante,kenapa harus takut aku akan mengembalikan itu nanti setelah menikah,itu hanya simbol saja agar keluargaku menghargai mas Antoni nantinya." Ucap Mona penuh percaya diri membujuk Ratih calon mertuanya.
"Bagaimana Toni,apa ibu harus memberikan perhiasan ibu itu?"
"Aku tidak mau tau bu,itu urusan ibu saja,aku sudah bilang kalau aku tidak ada niat menikah tapi ibu terus memaksa." Jawab Antoni acuh membuat Ratih semakin ragu-ragu.
" Ya sudah kalau Tante tidak mau,aku hanya ingin mas Antoni dihargai keluargaku kalau memberikan mahar emas." Ucap Mona lagi hingga dengan terpaksa Ratih menyetujui permintaan Mona.
"Baiklah,ibu akan berikan,tapi kamu harus janji kalau kamu harus kembalikan itu kepada ibu,ingat ya jangan sampai telat setelah ijab kabul selesai kamu harus kembalikan langsung." Ratih tampak berbicara serius.Mendengar ucapan ibunya Antoni langsung menoleh,dia tidak menyangka begitu besar keinginan ibunya untuk menjadikan Mona menantunya sementara dia sendiri kurang percaya dengan Mona.
"Ibu yakin...? Kalau nanti Mona ingkar janji bagaimana?"
"Husss....Tidak mungkin,dia wanita berpendidikan tidak mungkin melakukan hal rendahan seperti itu." Jawab Ratih saat Antoni berbisik ke telinganya.
" Ya sudah kami pulang dulu,kita laksanakan pernikahan kita seminggu lagi,aku akan ambil cuti selama dua hari.Ayo bu kita pulang." Ajak Antoni.Keduanya meninggalkan rumah Mona,dan Mona mengantar mereka sampai ke halaman rumahnya.
"Hati-hati tante." Ucap Mona sembari melambaikan tangannya.Mona masuk ke rumah setelah mobil Antoni hilang dari pandangannya dia merebahkan tubuhnya di sofa sembari tersenyum puas,dia mengelus perutnya yang semakin membesar.
"Akhirnya,perjuangan ku selama ini tidak sia-sia aku akan menikah tidak masalah hanya menikah siri yang penting sah dan anakku punya status nantinya dan lagi dia memberikan mahar,tidak ada yang gratis." Ucapnya dalam hati dengan senyum liciknya.
****
Antoni kembali ke rumahnya bersama ibunya,wajahnya tampak tidak semangat,kalau bisa jujur sedikit pun dia tidak ada niat untuk menikah dengan Mona.
"Mas kalian dari mana kenapa wajah mu lesu seperti itu apa yang terjadi hingga tadi kamu pergi terburu-buru?" Berbagai pertanyaan dilontarkan istrinya sementara ibunya sudah masuk ke dalam kamarnya.
"Entahlah,tidak terjadi sesuatu yang serius hanya masalah kecil saja.Dek buatkan aku kopi,kepala ku pusing sekali." Ucapnya menyuruh Lisa.
Lisa segera bergegas ke dapur lalu membuat kopi untuk suaminya,melihat suaminya tidak ada semangat seperti itu hanya membuatnya bingung saja.
"Mas kamu tidak makan dulu,aku sudah masak ayam kampung gulai kesukaanmu,kalau kamu mau makan aku akan siapkan terlebih dahulu." Lisa meletakkan kopi di atas meja.
"Belum dek,nanti saja kepala ku lagi pusing." Jawab suaminya membuat Lisa semakin bingung.Lisa semakin bingung dengan sikap Antoni tidak pernah sejarahnya pria itu menolak saat dia menawarkan makanan apalagi kalau lauknya enak seperti sekarang.
Lisa memilih diam saja saat melihat suaminya,tidak semangat seperti itu,dia akhirnya kembali ke dapur untuk menyelesaikan semua pekerjaannya yang masih banyak.
****
Seminggu kemudian akhirnya pernikahannya dengan Mona diselenggarakan dirumah Mona,mahar yang diminta Mona sebanyak dua puluh gram akhirnya diberikan oleh Ratih.Berat sekali rasanya Ratih melepaskan emas miliknya dia memegang kotak emasnya dengan erat seakan tidak ikhlas melepaskan kotak itu.
"Mona kamu harus mengembalikan ini kepada ibu ya..!!"
"Tenang saja bu,berikan saja agar ijab kabulnya segera dilakukan." Ucap Mona dengan semangat.Keluarga Mona dan Antoni tampak kompak memakai busana yang warnanya sama,Antoni tampak seperti lelaki yang belum pernah menikah sama sekali.
Ijab kabul dilakukan dirumah wanita,Antoni tampak kaget saat melihat banyaknya undangan orang tua Mona padahal mereka hanya melakukan pernikahan siri tapi undangan sangat banyak.
"Mona kenapa kalian mengundang banyak orang,harusnya tidak usah dilakukan resepsi,toh pernikahan ini hanya siri." Ucap Antoni setelah selesai ijab kabulnya.
"Sudahlah biar saja itu menjadi urusan orang tuaku." Jawab Mona singkat lalu dia pergi menemui beberapa rekan kerjanya yang hadir juga.
"Sial....!! Bagaimana ini kalau sampai mereka membebankan biaya ini kepada ku,ini semua gara-gara ibu." Ucap Antoni dalam hati.Tidak ada sedikit pun wajahnya menunjukkan kalau dia sedang berbahagia sangat berbeda dengan ibu dan adiknya.
"Bang...Kenapa wajah mu datar seperti itu,apa kamu tidak bahagia,jangan sampai orang tua kak Mona melihatmu seperti itu." Tegur adik perempuannya yang turut hadir juga.Dari.pihak lelaki hanya mereka bertiga sama sekali tidak ada keluarga lain.
Setelah mengingatkan abangnya Viona meninggalkan abangnya,sementara Antoni mulai memasang senyum tipis dia takut juga kalau sampai keluarga Mona tersinggung dengan sikapnya.
Sepanjang acara Antoni terus teringat dengan Lisa istrinya dia selalu berdoa dalam hati berharap Lisa tidak pernah tau tentang pernikahan keduanya.
Sebelumnya tadi pagi Antoni sudah pamit kepada Istrinya kalau selama dua hari dia tidak akan kembali ke rumah karena dia ada dimas di luar kota dan dengan polosnya Lisa mempercayai semua ucapannya.
Antoni menghela napas lega setelah para tamu undangan meninggalkan mereka,dia sudah tidak sabar untuk kembali ke rumah kontrakan Mona,karena dia merasa tidak nyaman berada diantara kedua mertuanya.
" Mona kamu bersiaplah kita pulang ke rumah mu sekarang juga." Ucap Antoni saat kedua mertuanya pergi sebentar.
" Kita langsung pulang mas,besok kamu kan tidak kerja kenapa kita tidak menginap saja di rumah ibu walau hanya semalam?"
"Tidak....!! kamu jangan terlalu banyak tingkah sekarang juga kita pulang." Antoni mulai kesal dengan sikap Mona yang semaunya.
Antoni bersiap-siap,dia mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa,lalu dia menemui mertuanya untuk pamit.
"Kita tidak menginap disini saja kalian baru menikah?" Tanya ayah mertuanya.Pria itu tampak sangat baik bahkan saat dia meminta ijin menikahi Mona secara siri dia sama sekali tidak keberatan.
" Hari ini ada tugas kantor yang harus aku urus pak,bu,aku minta maaf lain kali aku akan kesini bersama Mona." Jawab Antoni berbohong.
Padahal semua ini terjadi karena hatinya sama sekali tidak tenang,dia selalu membayangkan wajah istrinya dan selalu merasa takut ada yang melihatnya dan memberi tahu kepada istrinya tentang pernikahannya makanya selama ijab Kabul dia selalu tampak gelisah.
" Ibu kalian kembali ke rumah,ingat jangan pernah Lisa tau tentang pernikahan ini."
🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹