Seorang wanita yang terlahir di keluarga kaya raya, namun tidak membuatnya menjadi manja. Wanita tersebut anak perempuan satu-satunya dari keluarga max. Setelah di khianati oleh tunangannya tidak sampai membuat ia bersedih, justru ia malah bahagia telah lepas dari seseorang yang telah mengkhianati nya. Dengan keahlian yang ia punya dapat menarik perhatian nya seorang pria. Gimana cerita selanjutnya? Yuk simak cerita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Masrifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Dery mendengar laporan dari ferdi bahwa saat ini mereka sedang menuju markas dengan membawa dua orang tahanan. Dengan cepat Dery meminta anggota yang lain untuk menyiapkan tempat untuk ruang interogasi Queen.
Liam, Hendra dan yang lainnya yang melihat Dery memerintahkan beberapa anggota untuk menyiapkan ruang interogasi merasa heran siapa yang akan di interogasi.
" Der siapa yang akan di interogasi? " Tanya Liam.
Dery tak menyadari keberadaan mereka semua karena ia fokus untuk menyiapkan sebuah tempat yang baik untuk kedua curut yang berani mengusik Queen mereka.
" Dua orang yang akan di bawa oleh Ferdy dan herdy tuan " Jawab Dery sopan.
" Memangnya siapa mereka sehingga harus menyiapkan ruang interogasi " Tanya erland.
" Dua orang tersebut adalah orang yang ingin melakukan rencana pembunuhan Queen hari ini " Jawab Dery jujur.
Mereka terkejut sekaligus khawatir sebenarnya apa yang terjadi bukankah Nadia baik-baik saja kenapa sekarang ia menjadi target pembunuhan siapa sebenarnya yang menyewa jasa mereka.
" Lalu apakah Queen baik-baik saja? " Tanya sari panik.
" Tenang saja nona sari , Queen baik-baik saja. Saat ini ia sedang di antar oleh seorang perempuan kalau tidak salah namanya Salsa ya ferdi menyebutkan nama itu tadi" Jawab Dery.
"Syukurlah" Jawab Sari.
Mereka lega karena Nadia tak sendirian .
.
.
.
Akhirnya Nadia dan Salsa telah sampai di apartemennya, Salsa tak percaya bahwa tadi Nadia mempunyai anggota untuk mengalahkan anggota pembunuhan tadi.
" Ga usah di pikirin, yang penting kita selamat " Ucap Nadia yang seolah tau apa yang tengah di pikirkan oleh sahabatnya.
" Lo cenayang? " Tanya Salsa terkejut, karena tebakan Nadia benar.
" Ck.. Lo istirahat gih, pasti cape setelah seharian ini harus menghadapi dunia yang tipu-tipu ini. Anjaaay" Ucap Nadia sedikit bercanda .
" Ish... Lo di tanya malah bercanda. Iya gue istrhat , lo juga ya." Jawab Salsa
" Oke besti, jangan lupa mimpiin abang gue " Teriak Nadia terkekeh, saat Salsa hendak masuk ke dalam kamarnya.
" Ck "
Nadia pun masuk ke dalam kamarnya ia langsung merebahkan tubuhnya ke kasur, ia merasa hari ini sangat melelahkan.
Lalu ia mengirimkan pesan memerintahkan pembahasan persiapan penyerangan nanti di markas. Karena kalau sekarang ia cukup lelah untuk menuju markas.
Setelah ia mengirim pesan tersebut, Nadia langsung membersihkan tubuhnya yang lengket,agar ia bisa tidur dengan nyenyak.
.
.
.
Setelah kejadian malam kemarin, Nadia memutuskan untuk tidak memberitahukan kepada Kevin. Karena menurutnya akan benar-benar repot, bisa jadi tidak akan membiarkan ia keluar lagi dengan bebas.
" Sayang apa kamu sudah selesai pekerjaannya? " Tanya Kevin menghampiri Nadia ke ruangannya.
"Sudah ini sedang menyimpan beberapa file . Ada apa? " Tanya Nadia.
" mama ingin bertemu "
" APA?! " Pekik Nadia terkejut.
"Jangan berteriak, pendengaran ku masih sangat baik . Mobil mu biar di bawa oleh supir ku , kamu berangkat dengan ku "
"Kamu sudah mengatakan hubungan kita pada mama? " Tanya Nadia, jantungnya berdebar tak karuan.
" Tentu saja, waktu aku mengantarkan kmu pulang. Mama ternyata sedang menunggu di ruang keluarga, ia lalu menginterogasi ku " Nadia menghembuskan nafasnya pelan, ia menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
" Sayang kamu masih mendengar ku? "
" " Ahh... Iya, apa tidak terlalu cepat untuk bertemu mama? "
" Kenapa? Bukankah kalian sudah dekat, ini hanya undangan makan malam seperti biasanya."
" Baiklah " Ucap Nadia pasrah
Mereka berdua pun pergi dari ruangan tersebut, untuk ke rumah Kevin.
" Apa yang sudah kamu katakan pada mama? " Tanya Nadia seraya menoleh pada Kevin, yang saat ini sedang fokus melihat jalan di depannya.
" Mengatakan apa adanya, memang kamu mau aku bicara seperti apa? " Tanya Kevin balik
" Kita baru sehari menjalin hubungan, rasanya aku masih malu dan belum siap bila keluarga mas mengetahuinya " Jawab Nadia, menghembuskan nafasnya pelan.
Kevin mengulurkan tangan kirinya, ia menggenggam tangan Nadia yang ada di atas pahanya.
" Keluarga mas menyukaimu, bahkan mama berniat menjodohkan mas dengan mu sedari pertama kali kalian bertemu " Nadia kembali menatap Kevin, ia bisa melihat wajah Kevin dari samping.
Tampan. .. Nadia segera menggelengkan kepalanya, agar tersadar.
"Sejak pertama bertemu? Berarti saat aku menolong mama dan Vita? " Tanya Nadia, Kevin menoleh sekilas dan mengangguk.
" Ya, mama sangat berharap kita berjodoh dan Allah mengabulkan do'a mama" Jawab Kevin
" Apa mas yakin kita akan berjodoh? "
" Harus yakin, karena aku dan mama memintamu langsung di sepertiga malam kepada sang pemilik kehidupan " Jawab Kevin
Deg
Apa semengharapkan itukah,mama dari kekasihnya ini. Untuk menjadikan dirinya, menantu di keluarga Anderson. Nadia terdiam, ia tak tau harus bicara apa lagi.
Ini benar-benar di luar pemikirannya, ia tak menyangka bila ia akan di inginkan sebesar ini oleh keluarga Kevin. Walau di hatinya, memang ia sangat menginginkan hal tersebut. Tapi.... Ini semua seperti mimpi baginya. Kt yang melihat Nadia diam saja, memilih untuk menepikan mobilnya dan berhenti.
" Ada apa, hmm? " Tanya Kevin, Nadia yang menunduk kembali menegakan kepalanya. Kevin cukup terkejut saat melihat mata Nadia, yang kini terlihat mengembun.
" Hei, kenapa hmm? Apa mas sudah mengatakan sesuatu yang menyakiti hatimu? " Tanya Kevin lembut, Nadia menggelengkan kepalanya.
Saat memejamkan mata, air mata itu pun luruh begitu saja. Kevin melepas sabuk pengaman miliknya dan Nadia, lalu menarik Nadia ke dalam pelukannya.
" Ssshhh.. Kenapa hmm? Tolong jangan membuatku khawatir, maaf bila keputusan ku mengatakan hubungan kita pada mama. Membuat mu merasa tertekan, kita bisa bertemu mama nanti. Air matamu terlalu berharga, tangisan mu menyakitkan untuk mas" Nadia lagi-lagi menggelengkan kepalanya, ia merasa sangat bahagia saat ini.
" Maaf , aku hanya merasa sangat bahagia dan. Karena ternyata mas dan ibu, benar-benar menginginkan aku. Aku.... Aku . . Sangat bahagia dan terharu, hiks" Jawab Nadia, Kevin tersenyum. Ia pun mencium puncak kepala Nadia berkali-kali, lalu melerai pelukannya.
Kevin menangkap ke dua pipi Nadia, ia menghapus pipi basah Nadia menggunakan kedua ibu jarinya. Kevin mendekatkan keningnya, pada kening Nadia.
" Kami sangat menginginkan kamu, terlebih mas. Seandainya kamu siap, mas sangat ingin segera mempersunting mu untuk menjadi istri mas. Tapi.. Mas tak ingin egois, mas tau kamu masih butuh waktu untuk memantapkan hatimu. Untuk benar-benar menerima mas dan mas akan menunggu, sampai kamu bilang 'YA AKU MAU MENJADI ISTRI MAS ' balas Kevin, semakin pecahlah tangisan Nadia.
Bagaimana bisa, Allah mengirimkan pria seperti Kevin. Yang di matanya, dia adalah pria sempurna.
" Terimakasih... Terimakasih, karena mas memilihku "ucap Nadia di tengah isakan tangisnya.
Kevin kembali memeluk Nadia, dan mengusap sayang punggung sang kekasih. Kevin membiarkan Nadia menangis, melepas semua rasanya . Setelah puas, Nadia melerai pelukannya.
"Maaf, baju mas basah " Ucap Nadia malu, kenapa ia jadi secengeng ini. Kemana Nadia yang dulu?
" Tak apa sayang, nanti juga akan kering dengan sendirinya. Jadinya mau pulang atau menemui mama? " Tanya Kevin
" Kita temui mama, kasian mama pasti sudah menunggu " Jawab Nadia, Kevin pun mengangguk dan tersenyum
" Bukan menunggu lagi, bahkan mama sangat antusia memasak untuk mu. Mas saja, tidak pernah di perlakukan seperti ini. Seperti nya begitu kita sampai, akan ada drama dimana anak kandung serasa anak pungut "Nadia terkekeh mendengar ucapan Ilham
" Mas suka melihat mu tersenyum dan tertawa, cantik"
BLUSH
" Berhenti menggombal, ayo jalan. Kita ke toko queen cake terlebih dahulu, kita beli kue untuk mama"
"Baik tuan putri " Nadia langsung memalingkan wajahnya , menghadap ke jendela. Sedangkan Kevin tertawa, melihat sang kekasih salah tingkah.