NovelToon NovelToon
Love Delayed Mas Santri

Love Delayed Mas Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Pemain Terhebat / Romansa / Kontras Takdir / Enemy to Lovers
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

Sekuel Sincere Love My Husband.

"Jika mubtada saja membutuhkan khobar untuk membuat sebuah kalimat, maka Azura juga membutuhkan A Mahen untuk dijadikan imam dunia akhirat," ucap Azura dengan senyuman manis di bibirnya.

"Belajar dulu yang bener! Baru bisa menikah," cetus Mahen dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Patah hati mampu membuat seorang laki-laki berparas tampan rupawan itu kehilangan jati dirinya. Mahendra Dirgantara dihadapkan dengan kenyataan, jika dirinya dikhianati dan dibuat patah hati oleh seorang wanita yang dicintainya.

Perginya Rima di dalam hidupnya, seakan membuat Mahendra hancur, sampai nekad mengakhiri hidupnya. Namun berhasil dicegah, tetapi laki-laki itu malah menjadi berubah drastis. Cuek, dingin, menyeramkan. Itulah dirinya sekarang.

Sampai suatu hari, Mahendra dipertemukan dengan seorang wanita cantik di masa kecilnya yang berusaha keras, meluluhkan hati yang sudah terkunci itu.

Akankah Mahen luluh oleh Azura? Atau memilih Rima kembali? Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 30 : Kita Tidak Lagi Sama

..."Mengharapkan suatu yang tak pasti itu menyakitkan. Terkadang ia datang menjanjikan bahagia. Namun, ia akan pergi ketika bahagia itu sudah tidak lagi ada."...

...~~~...

Di dalam perjalanan menuju rumah Rima yang sejalan dengan rumah kedua orangtuanya Mahen. Tiba-tiba saja, hujan mengguyur kota termasuk jalanan yang dihuni oleh banyak kendaraan.

Hujan turun begitu deras, sampai membawa gemerlap lampu mobil yang terlihat menerangi jalanan kota. Langit yang mendung dengan turunnya hujan, mewakili suasana yang berada di dalam mobil tersebut.

Dingin, itulah kesannya di antara Mahen dan Rima, setelah sekian lama tidak bertemu dan bertemu dengan kondisi yang sama-sama hampa, tanpa rasa cinta yang menyelimuti keduanya.

Di satu sisi, Mahen ingin bertegur sapa dengan wanita cantik yang sempat menjadi pemilik hatinya itu. Namun, rasa sakit yang ditorehkan oleh Rima kepada dirinya itu, seakan menutup jalan Mahen untuk berbicara dengan Rima.

Berbeda dengan wanita cantik itu yang seakan ingin kembali kepada Mahen. Dan menjalani kisah dulu yang tak lagi bahagia. Namun, ia sadar diri bahwa statusnya sekarang berbeda. Rima sekarang menjadi seorang janda, bukan lagi gadis yang memimpikan bahagianya dengan cinta sejati. Akan tetapi, yang terjadi kepada dirinya tidak seperti yang selama ini Rima idamkan. Dan sekarang, ia mulai menyadari semuanya bahwa bahagia itu tidak diukur dari materi saja, tetepi dari cinta sejati yang saling melengkapi bukan saling menyakiti.

Sampai di perjalanan kota yang macet dengan guyuran hujan deras, sehingga menghambat perjalanan Mahen untuk mengantarkan Rima ke rumahnya.

Oleh karena itu, Mahen memutuskan untuk melerai keheningan itu, dengan bertanya tentang kehidupan wanita yang duduk di sampingnya itu.

"Ehem, jalanan sedang macet. Jadi, perlu waktu lama untuk sampai ke rumahmu," ucap Mahen sekedar memberitahu soal itu agar tidak dikhawatirkan oleh suaminya.

Rima menatap wajah Mahen dan tersenyum tipis. "Iya, tidak apa-apa kok. Lagian aku sudah bersyukur tidak kehujanan di jalan, karena ada kamu yang mau mengajarkan aku pulang," katanya dengan menatap wajah Mahen yang nampak acuh kepada dirinya.

"Baguslah. Setidaknya kabari dulu suamimu, karena dia pasti mengkhawatirkan istrinya yang belum pulang ke rumah pada sore hari begini," seru Mahen sembari menjalankan mobil dengan pelan, karena jalanan yang padat kendaraan.

Rima langsung menundukan kepadanya dan menjawab, "Mas Reza telah meninggal dunia, beberapa minggu yang lalu."

Deg.

Sontak Mahen menghentikan mobilnya dan membuat para kendaraan mobil lainnya pada protes, karena Mahen tiba-tiba berhenti di tengah jalan dalam kondisi macet seperti ini.

"Woy! Jangan berhenti di pinggir jalan dong!" tegur pengendara motor dan mobil di belakangnya yang tidak terima dengan tindakan Mahen.

"Astaghfirullah," ucap Mahen sembari melajukan kembali mobilnya, walupun pelan karena hujannya semakin deras saja, dan jalanan semakin macet.

Rima yang melihat reaksi Mahen seperti itu, sama-sama terkejut karena Mahen selalu hati-hati dalam berkendara, dan sekarang malah membuat rusuh para pengendara lainnnya.

"Maaf sebelumnya, kamu bilang tadi suamimu itu meninggal dunia? Kalau boleh tahu karena apa?" tanya Mahen sembari fokus mengendarai mobilnya.

"Eemmm ... karena kecelakaan mobil dua minggu yang lalu bersama istri keduanya, Renata." Rima menjawab sembari menahan sakit karena pengkhianatan yang dilakukan suaminya dua tahun yang lalu.

"Inalillahi wa inna ilaihi raji'un. Maksudnya, istri kedua itu, Reza telah menikah lagi selagi masih bersamamu?" ujar Mahen yang nampak terkejut dan iba dengan kenyataan yang menimpa Rima akhir-akhir ini.

Rima langsung mengangguk dan menghapus air mata yang mulai jatuh merembas ke pipi mulusnya itu.

"Iya, Mahen. Mas Reza telah menikah lagi, satu bulan setelah pernikahan kami. Dan itu tanpa diketahui olehku. Sampai hampir satu tahun pernikahan kami, Mas Reza datang ke rumah dengan membawa istri keduanya, dan juga memiliki anak laki-laki dari pernikahan keduanya itu," tutur Rima dengan mengusap sudut matanya yang berair.

Mahen tidak langsung menjawab. Ia seakan ingin mengetahui dulu, apa yang menimpa kepada mantan kekasihnya itu selama tiga tahun menikah dengan Reza.

"Dan bukan itu saja, Mas Reza menuduhku mandul, karena sampai tiga tahun pernikahan kami, aku tidak dapat memberikan keturunan kepadanya. Sedangkan dengan pernikahan keduanya bersama Renata, belum kunjung satu bulan Renata telah hamil anak dari Mas Reza. Padahal waktu itu, aku sendiri telah memeriksakan diri ke Dokter kandungan, dan aku tidak memiliki kelainan di rahimku. Akan tetapi, Mas Reza seakan buta dan tidak percaya dengan pernyataan dariku" lanjutnya dengan berderai air mata.

"Lantas, bagaimana dengan anak yang di kandung oleh istri kedua dari Reza itu? Apa dia benar-benar anak kandungnya?" tanya Mahen yang nampak menanggapi cerita dari Rima.

Rima menggelengkan kepalanya. "Entahlah, aku pun tidak tahu. Sampai sekarang, anak laki-laki itu tubuh dewasa dan begitu dekat denganku, walupun aku membencinya. Namun, keadaan membawa aku untuk hidup bersama anak dari suamiku dan maduku, karena Mas Reza dan Mbak Renata telah meninggal dunia. Dengan menitipkan anaknya kepadaku, padahal Mas Reza sendiri sering menyiksaku selama aku menjadi istrinya, dan rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga, karena kesalahan aku yang sedikit," jelasnya dengan menangis pilu.

"Astaghfirullah. Aku turut bersedih dengan kehidupanmu selama ini, Rima. Maaf, di saat-saat seperti itu, aku tidak ada di sampingmu," ucap Mahen yang nampak iba dengan cerita dari Rima.

"Enggak papa kok, Mahen. Aku sudah kuat menghadapi semuanya sendiri, tapi sekarang aku telah kembali bertemu denganmu. Rasanya, aku kembali menemukan kebahagiaanku," balas Rima sembari tersenyum manis kepada Mahen dengan kedua mata yang sembab, karena ia masih menyimpan harapan penuh kepada Mahen.

"I--ya, aku akan membantumu, jika kamu memiliki masalah," kata Mahen dengan kembali fokus mengemudikan mobilnya, karena rasanya ia belum siap untuk kembali menerima Rima.

"Terimakasih banyak, Mahen. Kamu memang laki-laki yang sangat mengerti aku. Dan kamu tidak pernah berubah, masih sama seperti kita pacaran dulu," ujar Rima dengan menatap wajah Mahen yang nampak bersikap biasa saja.

"Iya, sama-sama Rima. Aku hanya membantumu saja, tapi bukan kepadamu saja," seru Mahen dengan menegaskan perkataanya kembali.

"Iya, tidak papa. Aku sudah senang dengan kamu masih mau bersikap baik, setelah apa yang telah aku lakukan terhadap dirimu tiga tahun yang lalu," ujar Rima dengan tersenyum tipis.

Mahen tidak lagi menjawabnya, karena ia tahu betul bagaimana Rima. Meskipun begitu, sekarang Rima telah menjadi janda, tapi Mahen masih memerlukan banyak pertimbangan untuk menerima Rima kembali.

"Aku sangat iba atas apa yang terjadi kepadamu, Rima. Namun, aku belum bisa menerimamu selayaknya kekasih lagi, karena dunia kita sudah berbeda, setelah kamu memutuskan untuk menikah dengan laki-laki lain, dan memilih pergi meninggalkan diriku sendiri dengan luka yang lama untuk disembuhkan," ucap Mahen di dalam hatinya sembari mengendarai mobilnya.

.

.

.

Sampai di sini, seru gak? Masih penasaran kan? Berikan like sama komentar kalian yang banyak dulu ya! Biar makin semangat updatenya.

1
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
saahhhhhh.....
alhamdulillah.. akhirnya sah juga...
samawa ya buat mahen dn azzura...



lanjut kak.....
semngatttt up terussss.....
Seuntai Kata: Wah selamat atuh ya, semoga lancar ya kak. 🙂
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴: masih otw kak... 🤭
total 3 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
udah gk sbar nunggu azzura dn mahen ijab kobul...
semoga tdak ada episode dmna jibril ber ulah...




lanjutkak semngat...
semngat...
Seuntai Kata: Iya kak gak sabar ya nunggu meraka bahagia. Iya semoga aja ya kak gak ada Jibril yang buat ganggu mulu.
Siap kak, insyaallah aku lanjut besok. Di tunggu kak. 😘😍
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
ayooo.. terima saja azzura... dn menikahlah kalian...

dn untuk jibril.. sdkit demi sdkit sfat aslimu terbongkar sdah...

semoga abinya azzura menerima si mahen...

lanjut kak... semngat...
Seuntai Kata: Siap Kak, makasih loh udah mau nunggu terus. 😊
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴: ku tunggu up nya kak...
🤭🤭
total 3 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
gmna lanjutnnya yaa...
akankah si azura dngn mahen atau jibril.. tapi jibril buat rima saja ya kak.. mahen buat azzura...


lanjut kak ...
semangat....
Seuntai Kata: Hayo gimana ya? Nah kan sama siapa ya? Bingung gak ni kak? Biar gak bingung lanjut baca lagi ya. Emm gimana ya? Bisa iya bisa enggak, tapi busa di pertimbangkan. Kita lihat nanti kak, hehe. 🙂😅
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
duch... kasihan bnget si azura... si mahen kurang tegas juga...
Seuntai Kata: Iya bener itu kak, Mahen nya gak ambil tindakan cepat. 🤧
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
mau donk kak.. doble up..
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴: amiiinn kak...
semngat
Seuntai Kata: Siap kak, apalagi di semangati begini. Aku semakin semangat. Aaamiin, makasih banyak ya kak. Kakak juga sehat selalu ya 😍😘
total 6 replies
Zieda
up langsung 2 eps dong kkk, nanggung pinisirin bgt
Seuntai Kata: Hehe, sabar ya kak. Besok lagi ya ditunggu, di tahan dulu penasarannya oke? Senang deh dapat komentar kayak gini. Makasih ya kak Zieda. Nanti di bab lainnya komentar lagi ya hehe biar semangat tar bisa dauble up loh. 😍🙂
total 1 replies
Azizah SULAEMAN
cerita yang menarik..
Seuntai Kata: Alhamdulillah, terimakasih kak. 😍🙂
total 1 replies
Riana
semangat update ny
Seuntai Kata: Wah, siap kak. Terimakasih banyak udah kasih ulasan bagus. Semoga betah ya bacanya 😊🙂
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
mampir kakk...
lanjut....
Seuntai Kata: Terimakasih banyak Kak, udah mampir. Semoga suka ya sama ceritanya. Ini sebentar lagi muncul bab barunya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!